Cara Sholat Muhammadiyah, Tahajud Dan Dhuha
Majlis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Membuat Pedoman Ibadah (Foto: Logo Muhammadiyah)

Cara Sholat Muhammadiyah, Tahajud Dan Dhuha, Urutan Serta Doa

Diposting pada

Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, selain menerbitkan tuntunan Ramadah, juga tata Cara Sholat Tahajjud dan Sholat Dhuha

Beritaku.Id, Kisah Islami – Khusus mengenai tata cara sholat tahajud, dan duha Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Telah menerbitkan buku Tuntunan Ramadhan.

Adapun landasan haditsnya adalah Berdasarkan Hadits Riwayat Bukhari, diriwayatkan oleh Aishah.

Menyebutkan bahwa shalat tahajud, shalat witir, qiyamu Ramadhan, dan qiyamu lail adalah sama, yaitu sebelas rakaat.

Tata Cara Sholat Muhammadiyah Sesuai Hadits

Majelis Tarjih dan Tajdid memutuskan dengan landasan hukum fiqh yang kuat.

Sholat Tajajjud Muhammadiyah

Adapun tata cara sholat tahajud menurut Muhammadiyah sebagai berikut:

Waktu pelaksanaan Sholat Tahajjud

Adapun waktu Sholay Tahajjud adalah setelah melaksanakan shalat isya sampai menjelang memasuki waktu sholat shubuh. (Sumber hukum HR. al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah).

Namun paling baik adalah pada sepertiga akhir malam (Sesuai HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Jabir).

Dilaksanakan Sendiri Atau Berjamaah

Dalam hal Shalat tahajud boleh dikerjakan secara berjamaah (berdasarkan HR. Muslim dari Ibnu ‘Abbas), dan boleh juga dilaksanakan sendirian.

Proses Awal

Diawali dengan melaksanakan shalat iftitah dua rakaat. (Sesuai HR. Muslim, Ahmad dan Abu Daud dari Abu Hurairah).

Adapun cara melaksanakan shalat iftitah adalah sebagai berikut:

  1. Sebelum membaca Surat al-Fatihah pada rakaat pertama, maka membaca do’a iftitah. “Subhaanallaahi dzil-malakuuti wal-jabaruuti wal-kibriyaa’i wal ‘adzamah”. Artinya: “Maha suci Allah, Dengan Dzat yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan.”
  2. Selanjutnya hanya membaca surat al-Fatihah (tidak membaca surat lain) pada tiap rakaat. (Berdasarkan HR. Abu Daud dari Kuraib dari Ibnu ‘Abbas). Adapun bacaan lainnya seperti; bacaan ruku’, i’tidal, sujud dan lainnya sama seperti sholat wajib.
  3. Shalat iftitah tersebut boleh dilakukan secara berjamaah maupun sendirian. (Sesuai HR ath-Thabrani dari Hudzaifah Bin Yaman)

Urutan Serta Doa Sholat Tahajjud

Jumlah rakaat dari shalat tahajjud adalah sebelas rakaat. Dari beberapa hadits Nabi Muhammad SAW menyebutka bahwa adapun rakaat shalat tahajud bisa dilaksanakan dengan beberapa cara, antara lain:

  1. Melaksanakan dengan susunan empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat = Sebelas rakaat. (4 + 4 + 3 = 11 rakaat). (Sesuai HR. Al-Bukhari dari St Aisyah)
  2. Dua rakaat (iftitah) + 2 rakaat + 2 rakaat + 2 rakaat + 2 rakaat + 2 rakaat + 2 rakaat. (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat). (Sesuai HR. Muslim dari St Aisyah).
  3. Pada saat shalat witir, maka hendaknya membaca surat Al-A’la setelah al-Fatihah pada rakaat pertama. Surat al-Kafirun di rakaat kedua, dan Surat al-Ikhlas pada rakaat yang ketiga.

Setelah salam, sambil duduk membaca:

“Subhanal-malikil-qudduus.” (3x)

Artinya: “Maha Suci (Allah), Dzat Yang Maha Kuasa serta Yang Maha Suci.”,

Dengan mengeraskan suara juga memanjangkannya pada bacaan yang ketiga, lalu membaca: “Rabbil-malaaikati war-ruuh”.
Artinya: “Yang Menguasai para malaikat serta ruh.”

(Sesuai dengan HR. al-Baihaqi, pada juz 3/ no. 4640; Thabrani, pada juz 8/ no. 8115; Daruqutni, pada juz 2/ no. 2, dari Ubay bin Ka’ab. Hadis ini dikuatkan oleh Iraqi)

Membaca do’a

Di antara do’a-do’a yang dibaca Rasulullah Saw. adalah:

a. Berdasarkan hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas:

“Ya Allah, berikanlah di dalam hatiku ini cahaya. Di dalam penglihatanku ini cahaya. Di dalam pendengaranku ini cahaya. Dan (berikanlah) cahaya dari sebelah kananku. Cahaya dari sebelah kiriku. Cahaya dari atasku. Cahaya di bawahku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, serta berikanlah cahaya pada seluruh tubuhku.”

b. Berdasarkan riwayat Muslim dari ‘Aisyah:

“Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu. Aku tidak dapat lagi menghitung pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana pujian-Mu terhadap diri-Mu sendiri.”

c. Berdasarkan dari hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas:

“Ya Allah, hanya bagiMu segala pujian (kamu), Engkau cahaya (penerang) langit dan bumi. Hanya bagiMu segala pujian, Engkau Penegak langit dan bumi. Hanya bagiMu segala pujian, Engkau Yang Mengatur langit dan bumi beserta isinya. Engkau adalah Dzat yang haq. JanjiMu adalah benar. Firman-Mu adalah benar. Perjumpaan denganMu adalah benar. Surga adalah nyata. Neraka adalah nyata. Para nabi adalah benar. Hari kiamat adalah nyata. Ya Allah, hanya untukMu aku berserah diri. Hanya kepadaMu aku beriman. Hanya kepadaMu aku bertawakal. Hanya kepadaMu aku kembali. Hanya atas pertolonganMu aku berjuang. Hanya kepada-Mu aku mohon keadilan. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku lakukan secara sembunyi-sembunyi dan yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau.”

Doa-doa tersebut diatas bisa dibaca saat sujud. Setelah membaca sholawat pada tasyahud terakhir, atau ketika selesai shalat.

Beritaku, Islami: Bacaan Sholat Jenazah Muhammadiyah, Dari Keputusan Tarjih

Sumber: fatwatarjih.id