Doa Iftitah Muhammadiyah
Bacaan Sholat: Doa Iftitah Dari Keputusan Tarjih Muhammadiyah (Foto: Alquranalfatih.com)

Doa Iftitah Muhammadiyah Ada 2, Diantara 7 Sunnah Rasulullah

Diposting pada

Setelah Takbiratul Ikhram, meka selanjutnya membaca Doa Iftitah, berikut Doanya Berdasarkan Keputusan Tarjih Muhammadiyah

Beritaku.Id, Berita Islami – Dalam Organisasi Kemasyarakat Muhammadiyah. Terdapat aturan bahwa semua hal-hal yang menyangkut tata cara beribadah, harus sesuai dengan Keputusan tarjih. Sebagai Majelis Tinggi dalam organisasi Muhammadiyah.

Dalam hal ibadah tersebut, panduannya lengkap. Termasuk bacaan doa iftitah sesuai himpunan putusan tarjih.

Adapun bacaan doa iftitah menurut Muhammadiyah, bukanlah bacaan tanpa dasar Fiqih, berdasarkan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW.

Daftar doa iftitah tersebut adalah sebagai Berikut:

Doa Iftitah Pertama Muhammadiyah

Dari hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim, dengan status Hadits Shahih atau Hasan.

Berikut merupakan doa iftitah yang biasa dibaca oleh Rasulullah ketika melaksanakan Sholat Wajib.

Dalam beberapa riwayat lain menyebutkan, bahwa ketika melaksanakan Sholat Wajib berjamaah, dianjurkan memakai bacaan yang pendek, termasuk doa Iftitah tersebut.

Berikut bacaan doa iftitah yang cukup pendek, dari Putusan Tarjih Muhammadiyah, bersumber HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98.

اللَّحُمَّ بَا عِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَا يَاىَ كَمَا بَاعَدْتْ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ , اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِن الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوبُ الاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ , اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

“Allohumma baa’id bainii wa baina khataayaaya kamaa ba’dta bainal masyriqi wal maghribi. Allohumma naqqinii minal khataayaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadu minaddanas. Allohummaghsil khataayaaya bilmaa-i wats tsalji wal barad’ ”

Artinya: “Ya Alloh, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahnku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya  (Tuhan) Allah, bersihkanlah dariku kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih yang dibersihkan dari kotoran. Ya Alloh, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan air dingin.

Doa Iftitah Kedua

Sebuah hadit yang diriwayatkan oleh HR. An Nasa-i, 1/143. Di shahihkan oleh Al Albani dalam tulisan Sifatu Shalatin Nabi 1/251), berikut ini:

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَ اتِ وَالاَرْضَ حَنِيفًا (مُسْلِمًا) وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِ كِيْنَ اِنَّصَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى الِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لاَ شَرِ يْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِنَ اللَّهُمَّ اَنْتَالْمَلِكُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ . اَنْتَ رَبِّى وَاَنَ عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِى وَاعْتَرَ فْتُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى جَمِيعًا اِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ اِلاَّ اَنْتَ وَاهْدِنِى لاَحْسَنِ الاَخْلَاقِ لاَ يَهْدِى لاَحْسَنِهَا اِلاَّ اَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا اِلاَّ اَنّتَ لبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ اِلَيْكَ اَنَا بِكَ ؤَاِلَيْكَ تَبَارَ كْتَ وَتَعَا لَيْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوبُ اِلَيْكَ

“Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawaatii wal ardha haniifan (musliman). Wa maa ana minal musyrikiin. Inna sholaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillahiihi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahuu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin.

Allohumma antal maliku laailaaha illaa anta, anta rabbii wa ana ‘abduka dholamtu nafsii wa’taroftu bidzambii fagh firlii dzunuubii jamii’an. Laa yagh firudzdzunuuba illaa anta, wahdiniiliahsanil akhlaaqi laa yahdil liahsanihaa illaa anta.

Washrif ‘annii sayyiahaa laa yashrifu ‘annii sayyiahaa illaa anta. Labbaika wa sa’daika wal khairu kulluhuu fii yadaika, wasysyarru laisa ilaika. Ana bika wa ilaika. Tabaarakta wa ta’aalaita astaghfiruka wa atuubu ilaik.”

Artinya:

Ya Alloh, Engkau adalah raja tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau. Engkau adalah Tuhan dan aku hamba-Mu. Aku menganiaya diriku (sendiri), aku mengakui dosaku. Oleh karena itu ampunilah dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang maha mengampuni dosa kecuali Engkau.

Tunjukkan aku pada akhlak yang baik, karena tidak akan (ada) yang menunjukkan kepadanya kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat. Tidak akan ada yang bisa menjauhkan aku daripadanya kecuali Engkau. Aku penuhi panggilan-Mu dengan kegembiraan seluruh kebaikan di kedua tangan-Mu dan kejelekan tidak dinisbahkan kepada-Mu.

Aku hidup dengan pertolongan dan rahmatmu dan kepadaMu aku kembali. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku memohon ampun dan bertaubat kepadaMu.

Demikian 2 bacaan doa Iftitah dari putusan tarjih, adapun memilih doa yang mana yang akan dipakai, maka disarankan memaknai hadits berikut ini.

إذا أم أحدكم الناس فليخفف . فإن فيهم الصغير والكبير والضعيف والمريض . فإذا صلى وحده فليصل كيف شاء

Jika seseorang menjadi imam, hendaknya ia ringankan shalatnya (bacaan). Karena di barisan makmum terdapat anak kecil, orang tua, orang lemah, orang sakit. Adapun jika shalat sendirian, barulah shalat sesuai keinginannya” (HR.Muslim 467).

Maksudnya seorang yang menjadi Imam hendak mengetahui makmum sholat. Sehingga tidak ada makmum yang merasa “tersiksa” karena bacaan Imam yang terlampau panjang.

Beritaku islami: Bacaan Sholat Jenazah Muhammadiyah, Dari Keputusan Tarjih