Sholat 5 waktu sehari semalam, dan diikuti dengan Dzikir, siang malam setelah Sholat serta pagi dan petang. Akan menguatkan pribadi dari guncangan maksiat kepada Allah SWT.
Beritaku.Id, Berita Islami – Tiada hari tanpa maksiat, mungkin kalimat ini terlalu berlebihan. Bisa jadi pula kata tiada hari tanpa maksiat adalah sesuatu yang hiperbolik.
Namun kalau kita mencermati dunia privasi dan nafsi. Kita berkumpul namun kesepian. Kita adakan pertemuan satu meja namun lebih akrab berkomunikasi dengan orang lain yang jauh diseberang.
Pengaruh android, ios dan gadget, telah membuat hidup dalam keramaian yang membawa keterasingan.
Maksiat Teknologi Informasi
Kedekatan dengan dunia antar jaringan (internet), menciptakan akses dunia menjadi tidak terbatas. Seluler menjadi dapur, informasi yang memiliki securitas tinggi. Privasi sangat terjaga.
Namun pada sisi lain. Media informasi tersebut, menyimpan misteri yang tertutupi oleh banjir yang membawa banyak insan terhanyut dan tenggelam dengan arusnya.
Maksiat.
Maksiat tidak hanya pada unsur kata Zina, namun dalam pengertian luas. Meskipun zina mata telah menghiasi banyak halaman yang terpajang.
Dalam keseharian, hampir tidak pernah absen dari dosa-dosa kecil.
Maka dasar taubat, tidak hanya dengan Sholat hajat nasuha. Tapi dengan banyak mengingat kepada Allah dengan Dzikir.
Lafads Dzikir Pagi dan Petang
Maksiat tidak akan dilakukan oleh seorang muslim. Kalimat ini memiliki kajian yang cukup dalam. Maksiat hanya dilakukan oleh orang yang kadar imannya hilang dalam hati.
Media sosial dengan informasinya yang selalu membawa pasir dosa-dosa kecil. Akan menjadi bukit (dosa besar) jika hadirnya bertumpuk.
Beritaku: Bagaimana Cara Sholat Taubat Nasuha, Agar Dosa Di Ampuni Allah?
Sehingga dibutuhkan upaya untuk menyapu pasir-pasir dosa kecil tersbeut dengan Dzikir baik pagi maupun ketika petang. Meski pada hakikatnya, dzikir bisa dilakukan kapan saja.
Bacaan Dzikir, maka bacaan awal sebagai bentuk penghambaan kepada Allah adalah, membaca firmanNya dalam Al-Quran (ayat kursi):
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al-Baqarah:255)
Dilanjutkan dengan 3 Qul, yakni surah (Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas)
Dzikir Ketika Pagi
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Artinya:
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”
Bacaan diatas dibaca 1 kali. Selanjutnya mengingat seluruh kekeliruan yang dilakukan.
Dzikir Petang
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Artinya:
“Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Ny. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur.”
Sementara itu ada Dzikir Pagi dan Juga Petang
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”
Demikian lafadz dzikir yang bisa dilakukan siang maupun malam. Soal variasi doa yang dilafadzkan. Jika tidak mampu menghafal Al-Quran maka bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa sendiri.
Inti dari Dzikir adalah mengingat kepada Allah SWT.
Sumber bacaan lain: Bincangsyariah.com