Dzikir sebagai Identitas Muslim Dan Muslimah
Teknologi tak terkendali, Maka Menjadikan Dzikir sebagai Identitas Muslim Dan Muslimah, Adalah bijak

Dzikir sebagai Identitas Muslim Dan Muslimah Di Era “Maksiat”

Diposting pada

Dzikir dijadikan sebagai identitas Muslimah dan muslim didunia mempersiapkan diri didunia menuju akhirat. Dengan bekal ibadah wajib. Dan juga Dzikir yang dilakukan. Baik siang maupun malam.

Beritaku.Id, Berita Islami – Dzikir bukanlah sebuah kewajiban atau keharusan. Tidak diwajibkan seperti Sholat 5 waktu, puasa dan sebagainya. Hukumnya Sunnah, tidak dilaksanakan pun tidak mendatangkan dosa.

Namun jika dilaksanakan mendatangkan pahala.

Dalam kehidupan di era milenial dengan perputaran roda zaman dan peningkatan teknologi yang tinggi. Perputaran waktu yang mulai “cepat terasa”. Karena dimanjakan oleh perkembangan teknologi.

Teknologi tersebut datang membawakan banjir informasi, dengan banyang semu kenikmatan beresiko mendatangkan maksiat.

Setiap waktu, muslim dan muslimah bersentuhan dengan teknologi. Hampir tidak ada waktu untuk mengakui bahwa di dunia ini ada Allah SWT yang mengatur, dengan kemahaanNya.

Hal ini (jebakan teknologi) membutuhkan introspeksi diri bahwa setiap waktu kita akan tergiring oleh ayunan teknologi untuk tergelincir.

Ibarat kendaraan yang melaju dengan cepat, pesat dan gelindingannya tidak terkendali. Butuh rem untuk pengendali putara roda tersebut.

Dzikir Sebagai Kontrol Untuk Identitas Generasi Muslim

Kecepatan arus teknologi yang menguasai setiap manusia, menjadikan kita membutuhkan rem sebagai pengendali.

Dzikir bukanlah kewajiban, tetapi merupakan kebutuhan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam diri setiap muslim dan muslimah.

Apa Dalil tentang Dzikir?

Dalil tentang dzikir berusmber dari Al Quran dan Hadits:

Firman Allah SWT kepada kaum muslimin dan muslimat, dallam Surat Al-Ahzab, Ayat 35:

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Yang artinya

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (Al-Ahzab: 35)

Allah menjanjikan 2 hal kepada seorang mulimin maupun muslimat yang senantiasa mengingat Allah SWT:

  1. Ampunan,
  2. Pahala yang besar.

Allah memaafkan hambanya yang banyak mengingaNya, serta memberikan pahala (bekal) hidup diakhirat. Ini merupakan janji Allah kepada muslim dan muslimat.

مَا مِنْ قَوْمٍ اجْتَمَعُوْا يَذْكُرُوْنَ اللهَ لاَ يُرِيْدُوْنَ بِذلِكَ إِلاَّ وَجْهَهُ إِلاَّ نَادَاهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ قُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ قَدْ بُدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَن

“Tidak satu kaum pun berkumpul untuk berdzikir kepada Allah dengan hanya mengharap ridha-Nya melainkan akan ada yang menyeru dari langit: “Berdirilah! Kalian telah memperoleh ampunan dan keburukan-keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan.” (H.R. Ahmad). Sumber hadits, Hatisenang.com.

Identitas Muslim Dan Muslimah

Pergeseran Budaya dan teknologi, memaksa kita harus toleran dengan kemajuan zaman. Dan semua bergantung dengan produk teknologi tersebut.

Kehidupan generasi yang diwarnai oleh globalisasi yang terus menggelinding dan membawa jerat jebakannya.

Aurat bukanlah sesuatu yang tabu, semua serba terbuka. Maksiat menjadi identitas baru. Menghiasi banyak halaman dan bahkan lebih mayoritas dalam isian postingan media sosial.

Kehilangan identitas, dengan cepat dan pada kecepatan akses tak terbatas. Dengan Menjadikan dzikir sebagai identitas bagi seorang muslimah dan muslim, dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan saat ini.

Beritaku: Maksiat Menyebabkan Banjir, Diantara 15 Penyebab Bencana