Kisah Kaum Ad
Kisah Kaum Ad Dalam Sejarah Islam

Nabi Yang Diutus Untuk Kisah Kaum Ad & Kaum Tsamud

Diposting pada

Kaum Ad dan Tsamud memiliki kisah peradaban dengan pembangunan terhebat di zamannya. Namun, mereka melakukan kezaliman yang besar. Bagaimana kisah singkatnya? Serta, siapa nabi yang Allah utus untuk mereka? Mari kita simak.

Beritaku.id, Kisah Nabi dan Rasul. – Sesungguhnya telah berlalu bangsa-bangsa yang lebih maju dan lebih besar peradabannya. Namun, pada akhirnya karena kezaliman mereka, mereka hilang juga dari peradaban. Tak berbekas melainkan hanya sedikit saja.

Oleh: Ulfiana (Penulis Kisah Nabi dan Rasul)

Kaum Ad dan kaum Tsamud merupakan kaum yang kisah nya di sebutkan dalam Al Quran. Jika di ulas lebih dalam lagi, mereka termasuk bagian dari suku arab kuno yang hilang.

Mereka memiliki kesamaan dari segi kehebatan, yaitu hebat dalam membangun dan memahat. Itu semua terlihat dari bangunan yang mereka hasilkan.

Namun, kedzaliman mereka dan pengingkaran terhadap Allah, membuat mereka punah dengan adzab yang menyengsarakan.

Kemampuan KauM Aad Dan Tsamut

Bagaimana kisah keruntuhan mereka itu?

Berikut kisah selengkapnya dari kaum Ad serta kaum Tsamud.

Kisah Singkat Kaum Ad

Ad merupakan nama kaum yang di ambil dari nama pendahulunya yaitu  ‘Ad bin Aush bin Iram bin Sam bin Nuh. Kaum ini masih tersambung dengan keturunan Nabi Nuh As.

Mereka merupakan kaum pembangun dimana bangunan dari kaum ini terlihat megah dan begitu hebat. Bangunan-bangunan nya terkenal tinggi. Tentu hal ini sangat membanggakan di zaman itu ketika teknologi belum se canggih saat ini.

Dalam Al Quran menyebutkan bahwa , kaum ini tinggal di bukit pasir / Al Ahqaf.

Menurut Ibnu Katsir, mereka tinggal di pegunungan Yaman di lembah Mughits.

Negerinya merupakan negeri yang subur makmur, memberikan mereka tempat yang layak untuk hidup di sana. Terdapat mata air dan kebun-kebun. Bahkan, mereka memiliki banyak dari hewan ternak.

Namun, mereka merupakan seorang penyembah berhala. Serta, beberapa sumber menyebutkan bahwa kaum ini merupakan penyembah berhala pertama setelah peristiwa banjir nabi Nuh.

Akhlaq diantara mereka juga begitu buruk, yaitu senang menyiksa dengan kejam. Jika ada penguasa yang melakukan tindakan sewenang- wenang dan durhaka, mereka justru menurutinya.

Kehebatan Kaum Ad

Kaum Ad memiliki kehebatan dalam hal pembangunan. Bangunan –bangunan yang berhasil mereka bangun adalah bangunan yang sangat tinggi. Mereka membangun benteng – benteng serta, istana – istana nya juga sangat megah.

Kaum Ad ini merupakan kaum yang memiliki perawakan tubuh yang tinggi dan kuat. Itu sebabnya, karena kekuatannya itu, mereka di daulat sebagai penguasa di bumi pengganti Nabi Nuh as.

Nama Nabi Kaum Ad

Selanjutnya, siapakah nama nabi yang Allah utus untuk membenahi akhlaq mereka?

Berikut ini keterangannya.

Kaum Ad hidup di zaman nabi Hud di utus.

Rumah Kaum Tsamud

Nabi Hud merupakan nabi yang namanya ada dalam Al Quran. Bahkan, namanya di abadikan menjadi nama surat yang ada di dalam Al Quran.

Nabi Hud merupakan nabi yang di angkat menjadi Rasul setelah Nabi Nuh pada urutan 25 nabi dan rasul.

Terdapat beberapa pendapat tentang riwayat keluarga nabi Hud. Salah satunya adalah Hud bin ‘Abdullah bin Rabbah bin Al-Jarud bin ‘Ad bin Aush bin Iram bin Sam bin Nuh.

Dalam Al Quran, terdapat sebuah ayat yang menceritakan tentang nabi Hud yang di utus pada kaum Ad. Kisah itu ada dalam surat Hud ayat 50.

وَاِلٰى عَادٍ اَخَاهُمْ هُوْدًا ۗقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا مُفْتَرُوْنَ

Artinya:

Dan kepada kaum Ad (kami utus) saudara mereka, Hud. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. (Selama ini) kamu hanyalah mengada -ada.”

Kisah Ajakan dan Ajaran Nabi Hud Pada Kaum Ad

Kaum Ad merupakan kaum yang telah melampaui batas. Mereka menyembah tiga berhala yang mereka namai sendiri. Selain itu, mereka yang kuat bertindak sewenang -wenang pada yang lemah.

Mereka juga sangat suka menyiksa orang lain dengan cara yang kejam.

Nabi Hud, Allah utus untuk menyerukan pada mereka agar hanya menyembah Allah dan meninggalkan berhala mereka.

Bahkan, nabi Hud menjelaskan bahwa ia sama sekali tak mengharapkan imbalan apapun atas apa yang ia sampaikan. Ia hanya ingin mengingatkan mereka pada anugerah yang telah Allah berikan pada mereka dan meminta untuk mensyukurinya.

Mulai dari binatang ternak, keturunan, kebun bahkan mata air untuk kehidupan kaum Ad.

Namun, banyak dari kaum Ad yang menolak ajakan itu. Mereka tidak mau untuk meninggalkan tradisi nenek moyang mereka dalam menyembah berhala.

Bahkan, mereka berkata bahwa nabi Hud hanyalah seorang manusia biasa dan tak nampak mukzizatnya. Tentu, mereka menambahi dengan olokan bahwa nabi Hud telah gila dan seorang pendusta.

Kaum Ad yang menolak tersebut mengatakan bahwa semua kegilaan nabi Hud ini karena adzab dari berhala yang mereka sembah.

Bahkan, mereka menantang nabi Hud untuk mendatangkan adzab pada mereka seperti yang nabi Hud sampaikan. Kaum Ad kukuh dan keras kepala pada ancaman adzab yang pedih tersebut.

Mereka juga mengancam akan menyakiti nabi Hud jika ia terus menyuruh mereka berhenti menyembah berhala.

Mengetahui semua itu, nabi Hud kemudian menantang kaum Ad agar mendatangkan ancaman itu kepadanya. Ia tak takut, karena ia memiliki Allah yang akan melindunginya. Akhirnya, nabi Hud hanya bisa pasrah kepada Allah tentang sikap mereka itu.

Sesaat sebelum adzab itu datang, nabi Hud dan pengikutnya telah meninggalkan kaum Ad.

Akhir Kisah Kaum Ad

Lalu, bagaimana akhir kisah dari kaum Ad ini sehingga punah dari peradaban? Bagaimana adzab yang menimpa mereka?

Berikut ini cerita selengkapnya.

Dalam Al Quran, akhir kisah dari kaum Ad sangat memilukan.

Ketika itu, negeri ini mengalami kekeringan selama tiga tahun. Kemudian muncul lah awan hitam yang memenuhi seluruh langit negeri.

Mereka yang mengetahui ada awan hitam begitu senang karena mengira inilah akhir dari kekeringan. Akan turun hujan, batin mereka.

Namun ternyata, awan itu adalah awan yang membawa angin dingin yang akan membinasakan. Itulah azab yang mereka minta sebelumnya.

Kemudian, angin itu datang berhembus begitu kencang, merusak semua benda yang ada di negeri itu. Negeri itu sangat porak poranda di terpa angin. Bahkan, angin itu tak berhenti melibas semua yang di temuinya sampai delapan hari tujuh malam.

Semua benda yang terkena angin itu hancur seperti serbuk.

Akhirnya, kaum ini mati dalam keadaan bergelimpangan kesana kemari. Sehingga, tak ada yang tersisa dari mereka.

Kisah Singkat Kaum Tsamud

Kaum Tsamud merupakan kaum yang juga bagian dari peradaban arab kuno.

Penamaan Tsamud ini berasal dari nama pendahulu mereka yaitu Tsamud Bin ‘Abir Bin Iram Bin Sam Bin Nuh.

Jadi, antara kaum Tsamud dan kaum Ad masih dalam garis keturunan yang sama dan berdekatan.

Mereka tinggal dan menetap di Gunung Athlab di Madain Shaleh. Al Quran menyebutkan bahwa kaum Tsamud ini tinggal di lokasi yang bernama Al Hijr. Mereka adalah kaum yang berkuasa setelah kehancuran  serta, kepunahan dari kaum Ad.

Sama seperti kaum Ad, mereka memiliki sumber mata air yang cukup, kebun, serta pepohonan kurma.

Namun, mereka menyembah berhala yang menjadi tradisi mereka dan mengingkari Allah SWT.

Kehebatan Kaum Tsamud

Berikut merupakan kisah kehebatan kaum Tsamud.

Kaum Tsamud memiliki bangunan yang indah. Sebagian besar mereka merupakan pengukir serta pemahat bukit yang tak di ragukan lagi kehebatannya.

Peninggalan Kaum Tsamud
Peninggalan Kaum Tsamud

Bahkan, ukiran serta pahatan yang mereka buat saat ini masih bisa di lihat di gunung Athlab. Yaitu, di kawasan arab bagian tengah.

Tergambar kemegahan dan kebesaran peradaban ini melalui bangunan yang mereka tinggalkan.

Penduduk kaum Tsamud memahat bukit serta gunung untuk kemudian menjadi rumah tinggal mereka.

Kisah Dakwah Nabi Shaleh Pada Kaum Tsamud

Nabi saleh merupakan nabi yang Allah utus setelah nabi Hud. Artinya, rentang waktu dari nabi Shaleh tak jauh dari setelah nabi Hud.

Allah SWT mengutus nabi Shaleh untuk berdakwah pada kaum Tsamud. Dalam surat Al a’raf ayat 73, Allah mengisahkan nabi Shaleh.

Dan kepada kaum Tsamud (kami utus) saudara mereka Shaleh. Dia berkata, “wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu.

Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah. Jangan di sakiti. Nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.”

Nabi Shaleh yang merupakan orang terpandang diantara mereka, menyeru mereka untuk hanya menyembah Allah. Namun, sebagian ada yang menaatinya, sebagian lagi menentangnya.

Bahkan, mereka yang menentang itu menghalang-halangi orang yang mau mengikuti nabi Shaleh.

Di tengah dakwahnya itu, mereka yang menentang nabi Shaleh meminta pembuktian ucapan nabi Shaleh. Mereka meminta untuk di datangkan unta betina dari sebuah batu besar.

Nabi Shaleh berdoa pada Allah untuk mengabulkan permintaan dari kaumnya itu.

Kemudian, muncullah seekor unta betina dari batu tersebut yang di sambut dengan sebagian besar orang yang akhirnya beriman. Namun, masih tetap ada sebagian yang tetap menentang nabi Shaleh.

Bahkan, mereka yang menentang justru berniat untuk membunuh unta tersebut. Padahal, nabi Shaleh telah memperingatkan mereka untuk tidak menyakiti unta itu.

Datanglah hari dimana mereka melaksanakan rencana itu. Yaitu, membunuh unta betina yang telah di datangkan pada mereka.

Kisah Berakhirnya Kaum Tsamud

Setelah membunuh unta itu, mereka bahkan menantang nabi Shaleh untuk mendatangkan azab yang ia ancamkan. Nabi Shaleh kemudian memperingatkan mereka tentang adzab yang mereka tunggu itu. Hanya butuh tiga hari adzab itu akan sampai.

Para penentang yang mendengar hal itu, tak menggubrisnya. Bahkan, mereka merencanakan untuk melakukan aksi pembunuhan pada nabi Shaleh dan keluarganya.

Ketika adzab itu turun pada hari pertama, wajah mereka berubah menjadi kuning.  Ketika hari kedua tiba, wajah mereka kemudian berubah menjadi merah. Baru kemudian pada hari ketiga, wajah mereka berubah menjadi hitam.

Setelah itu, terdengar suara pekikan yang sangat hebat. Mendengar pekikan itu, telinga serta perut mereka pecah tak karuan. Suara keras datang dari langit, goncangan begitu hebat dari dalam bumi.

Penentangnya itu kemudian mati dalam kondisi yang sangat mengenaskan dan bergelimpangan di rumahnya sendiri.

Sedangkan nabi Shaleh dan kaumnya yang beriman, selamat dari adzab tersebut.

Akhirnya, itulah sedikit kisah dari kaum Ad dan juga kaum Tsamud. Dari sini kita dapat belajar bahwa sebenarnya dahulu telah banyak bangsa yang hebat.

Namun, kehebatan mereka semua itu akan sia-sia jika mereka menolak untuk menerima kebenaran.

Pada akhirnya, kaum yang sombong itu akan mendapat balasan dari penolakan mereka terhadap agama yang disampaikan para nabi mereka.

Baca juga beritaku: Lembah Suci Thuwa Nabi Musa

Sumber:

Wikipedia, wikipedia/hud, wikipedia/shaleh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *