Konflik Papua, Kondisi Terkini Pasca Demo Manokwari

Diposting pada

BERITAKU.ID, PAPUA – Puing berserakan tak beraturan, tatanan gedung terobrak-abrik oleh anarkisme yang tak terkontrol, akibat kegerahan penindasan dan penistaan yang tek berpihak, Rabu (21/8/2019).

Sebanyak 10 fasilitas publik di Manokwari mengalami kerusakan pasca-demonstrasi memprotes persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya Jawa Timur.

“Untuk sementara di Sorong ada hampir 15 fasilitas publik yang mengalami kerusakan, kemudian Manokwari 10 fasilitas publik yang rusak,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (20/8/2019).

Saat ini proses pendataan kerusakan akibat demo tersebut masih terus dilakukan. Ia juga mengatakan bahwa aparat TNI-Polri serta pemerintah daerah fokus melakukan pembersihan sisa-sisa demontsrasi agar kegiatan masyarakat kembali berjalan normal.

“Tugas Polri, TNI, dan pemda juga melaksanakan pembersihan pohon-pohon tumbang di Manokwari dan sisa-sisa pembakaran ban, dibersihkan hari ini sehingga diharapkan hari ini semua aktivitas masyarakat betul-betul berjalan dengan normal,” katanya.

Pasca Demo Manokwari Blokade jalan hingga bakar kantor DPRD

Ketua DPRD Papua Barat Peter Kondjol mengaku tidak menyangka aksi tersebut berujung rusuh dengan pembakaran Kantor DPRD Papua Barat karena Manokwari dikenal sebagai kota yang aman, kondusif, dan toleran.

Selain gedung DPRD, massa juga membakar sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat. Sementara itu Maria, salah satu warga Manokwari mengatakan massa aksi juga membakar tribun di Lapangan Borasi.

Padahal lapangan tersebut rencananya akan digunakan untuk upacara Pramuka. Massa aksi unjuk rasa juga memblokade sejumlah ruas jalan dengan aksi bakar ban.

Beberapa ruas jalan yang ditutup adalah Jalan Yos Sudarso, Jalan Trikora Wosi, dan Jalan Manunggal Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.

Mereka juga merobohkan papan reklame dan tiang lampu lali lintas di pinggir Jalan Yos Sudarso.

Tak hanya itu, massa juga melakukan pelemparan terhadap Kapolda Papua Barat dan Pangdam XVIII/Kasuari, yang datang untuk menenangkan massa.

Wagub Papua Barat Mohamad Lakatoni juga mengatakan aktivitas warga Manokwari di Papua Barat pada Senin (19/8/2019) lumpuh total.

“Hampir seluruh titik pertumbuhan, kawasan pertumbuhan ekonomi di Manokwari ini terkena dampak. Yang tidak terkena adalah area di luar ke pinggiran,” kata Lakotani.

“Pusat kota, pasar, pelabuhan, gedung DPRD, kemudian pusat pertokoan hampir semuanya terkena dampak dan praktis aktivitas hari ini tidak bisa berjalan, lumpuh total,” kata Lakotani.

Pemda sewa tempat untuk DPRD Sekretaris Daerah Papua Barat, Nataniel Mandacan mengatakan, pihaknya akan menyewa tempat sebagai pengganti sementara gedung DPRD yang dibakar massa.

“Kami akan menyewa tempat agar anggota DPRD masih bisa berkativitas lagi,” kata Nataniel.

Terkait gedung DPRD yang dibakar, Sekda mengatakan masih dalam pertimbangan, apakah akan kembali dibangun di lokasi lama atau mencari tempat baru. Sementara itu berdasarkan pantauan Kompas.com, sekolah di Kota Manokwari meliburkan siswanya.

Sedangkan untuk kantor pemerintahan sebagian pegawainya masih memilih libur. Anggota TNI dan polisi juga terlihat membersihkan jalan dari ranting pohon yang sebelumnya digunakan untuk aksi blokade jalan.