Kisah Ummu Sulaim, Wanita Dengan Mahar Paling Mulia, dia termasuk wanita tercantik di zaman Nabi Muhammad SAW, dengan mahar termahal.
Beritaku.id, Kisah Islami – Uang mahar fenomenal di Indonesia adalah Mahar 13 M Untuk Putri Bupati Jeneponto. Dengan angka tersebut, apakah bisa disebut sebagai mahar termahal dunia?
Kisah Ummu Sulaim adalah seorang wanita yang cantik jelita serta memiliki kecerdasan. Dengan nama lengkap Ruimasho Ummu Sulaim binti Malhan.
Tidak hanya cantik, namun juga berhati mulia dan menjadi tauladan bagi kaum muslimah modern.
Kisah Perjalanan Wanita Tercantik Zaman Nabi
Sebelum datangnya Islam, ia adalah penyembah berhala di Arab Saudi, namun setelah masuknya Islam, maka dengan keteguhan hati. Ia meninggalkan berhala dan menikmati lezatnya iman sebagai seorang Muslimah.
Menjadi seorang muslimah, bukanlah hal yang mudah bagi seorang Ummu Sulaim. Sebab keluarga dekatnya, terutama suaminya Maliq Bin Nadhar. Sang suami penentang utama sikap dari Ummu Sulaim.
Dan seluruh keluarga yang lain, menolaknya dan menganggap telah musyrik dengan memilih masuk Islam.
Suaminya bertanya kepadanya “Bukankah dengan masuk Islam, anda telah menjadi seorang musyrik?”
Dengan keyakinan agama Islam yang telah mengkristal dalam jiwanya, menciptakan berlian hatinya dalam cahaya Islam. Dia menjawab, bahwa “Aku tidak musyrik, melainkan aku telah beriman”
Sang suami tidak menerima jika Ummu Sulaim memeluk agama yang dianut Oleh Muhammad SAW, yang diajarkan keseluruh alam.
Akhirnya suami meninggalkannya. Dalam perjalanan meninggalkan Ummu Sulaim, ia terbunuh dijalan oleh musuhnya. Dalam kondisi kafir (penyembah berhala).
Janda Yang Tegar, Ummu Sulaim
Dia adalah ibu dari Anas Bin Maliq, setelah ditinggalkan oleh suami. Maka ia seorang diri merawat anaknya tersebut.
Demi cintanya kepada anak, dia mengabaikan kebutuhan fisik dan kepuasannya. Ia menahan diri untuk menikah. Dengan berjanji, tidak akan menikah sampai ia melihat anaknya (Anas Bin Maliq) tersebut tumbuh menjadi dewasa.
Ummu Sulaim Teguh Dengan Pendirian
Ummu Sulaim sesuai kata dan perbuatan. Apa yang diucap maka itu yang akan dikerjakan.
Ia mengantar anaknya menjadi anak yang dewasa. Hingga suatu ketika Anas diantar menghadap kepada Rasulullah.
Ummu Sulaim menyerahkan anaknya untuk melayani Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Dalam kisah Islami selanjutnya, keteguhan hati Ummu Sulaim membuatnya banyak dikagumi oleh banyak orang. Termasuk seorang lelaki kaya raya bernama Abu Thalhah.
Sang Saudagar terkaya tersebut melamarnya, untuk menjadikannya pendamping hidup.
Kisah Mahar Termahal Dalam Islam
Abu Thalhah jatuh hati kepada janda berbudi luhur tersebut, dalam kisah shahabiyah dan sahabat Rasul. Ia pun melamarnya.
Dengan bekal sebagai orang kaya raya, pikirnya ia bisa menaklukkan hati dari Ummu Sulaim.
Namun ternyata meleset karena Ummu Sulaim, menolak mentah-mentah lamaran tersebut.
Ummu Sulaim berkata “Tidak sepantasnya aku ini menikah dengan seorang musyrik sepertimu. Tidakkah engkau mengetahui wahai Abu Thalhah, bahwa sesembahan (berhala) kalian itu diukir oleh seorang hamba (Manusia) dari keluarga si Fulan. Sesungguhnya bilamana kalian menyalakan api (membakarnya) padanya pastilah api itu akan membakarnya.”
Abu Thalhah patah hati, tidak menyangka akan mendapatkan pernyataan tersebut.
Abu Thalhah merupakan penyembah berhala Uzza di Arab Saudi, lalu kemudian mendatangi Rasulullah Muhammad SAW.
Dengan wajah penuh semangat dan kesungguhan dalam hatinya. Ia memutuskan memeluk islam. Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya yang ada saat itu:
“Telah datang kepada kalian seorang lelaki (Abu Thalhah) yang nampak (dari) kedua bola matanya semangat keislaman.”
Setelah menjadi seorang muslim, maka Abu Thalhah pun akhirnya dapat menikahi Ummu Sulaim. Salah satu wanita tercantik keteguhannya di Zaman Nabi Muhammad SAW.
Dirinya tidak meminta mahar apapun dari Abu Thalhah selain agamanya.
Dari Anas bin Malik, diriwayatkan Rasulullah bersabda, “Aku belum pernah mendengar seorang wanita mana pun. Yang lebih mulia maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah Islam,” (Sunan Nasa’i VI/114).
“Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya,” (HR. Abu Dawud).
“Di antara kebaikan wanita ialah yang memudahkan maharnya dan rahimnya,” (HR. Ahmad).
Itulah mahar termahal dalam Islam, yang di berikan buat Ummu Sulaim, seorang janda yang memiliki budi pekerti yang luhur.
Sumber Lain: Fimela.com