BERITAKU.ID, JENEPONTO – Tak sanggup lagi membelah malam, jika rembulan redup di kala galau tak menerawang di langit biru, sesaat-sesaat nafas tersendat menantikan sinar lembayung di ufuk Timur. Parangi Tetangga
Entah setan apa yang merasuki seorang lelaki bernama Bisa Dg Kulle (71 tahun) sehingga menghujamkan sebilah parang berkali-kali ke tubuh tetangganya Mappaence (73 tahun) sehingga meninggal dunia.
Kejadian tersebut diketahui terjadi di Dusun Batu Le’leng Barat, Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Rabu (24/7/2019), sekira pukul 04.30 WITA.
Diketahui Dua orang warga tersebut masing masing bekerja sebagai Nelayan.
Kasubbag Humas Polrles Jeneponto, AKP Syahrul, mejelaskan kronologi kejadian itu diawali ketika pelaku Bisa Dg Kulle mendatangi rumah Korban Mappaence yang sedang membersihkan alat penangkap ikan yang rumahnya berhadapan dengan rumah pelaku dengan membawa sebilah Parang yang terhunus dan langsung memarangi Korban beberapa kali.
“Setelah Korban jatuh dan tidak berdaya lagi pelaku meninggalkan korban dan kembali kerumahnya lalu mengunci pintu rumahnya,” papar Syahrul.
Lanjut, Syahrul mengatakan Sekitar pukul 06.00 Wita, keluarga korban berdatangan mengepung rumah pelaku dan hendak melakukan pembalasan namun pelaku bertahan sehingga massa yang semakin makin membludak dan melempari rumah pelaku serta membongkar dinding rumah pelaku sehingga pelaku turun dari rumah lalu melarikan diri sambil membawa parang sehingga dikejar oleh massa dan dilempari batu yang mengakibatkan pelaku terjatuh.
“Saat itulah pelaku (Bisa Dg Kulle) dianiaya oleh beberapa orang massa dengan cara dipukul menggunakan kayu balok beramai–ramai dan sehingga pelaku tidak sadarkan diri,” ujar AKP Syahrul.
Pelaku yang diamuk massa mengalami luka di kepala bagian bawah kanan, luka pada bibir dan hidung serta bengkak pada kepala dan di rujuk ke RSU Lanto Dg. Pasewang Jeneponto, namun tak lama bertahan sang pelaku meninggal dunia.
“Namun sekitar pukul 09.20 WITA, Bisa Dg Kulle meninggal dunia di RS Lanto Dg Pasewang,” ungkap Syahrul.
Lain hal dengan korban Mappaence yang meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka terbuka pada Leher Kanan, Luka terbuka pada Dada Kanan, luka terbuka pada pelipis kiri, luka terbuka pada lengan kanan, dan jari tangan kiri putus.
Syahrul menyebut, Bisa Dg Kulle memarangi Korbannya karena dendam dan cemburu karena curiga Mappaence selingkuh dengan istrinya.
“Adapun motif pada kejadian itu, diduga pelaku BISA DG KULLE merasa dendam dengan Korban MAPPAENCE karena merasa cemburu karena mencurigai korban (Mappaence) menjalin hubungan asmara dengan istri Pelaku,” kata Syahrul. (*)
Editor: Dicky Minion