Warga Karanrang
Komentar Nitizen membuat Warga Pulau Kecewa (Foto : Screen FB INKEP)

Efek Dari 3 Orang, Warga Pulau Merasa Di Hina

Diposting pada

Beritaku.Id, Budaya – Warga Pulau Merasa Di Hina. Kekhawatiran bahwa prilaku pelecehan agama akan membawa efek domino, benar-benar telah terjadi, komentar Nitizen membuat Warga Pulau Kecewa, Apakah mereka marah? Rabu (8/1/2020).

Pelecehan Agama di Pangkep tepatnya di Pulau Karanrang berada di Desa Mattiro Bulu, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep.

Kelakuan AR (16), KH (17), TS (17), yang mempermainkan sholat, menimbulkan efek sosial bagi warga Pulau.

Pelaku Tertangkap

Meskipun pelaku telah ditangkap namun imbasnya berefek kepada warga lainnya.

Hal ini dimulai dengan komentar Video oleh Indhawati Ilyas, seorang pendidik (guru)

Memang kalau orang Pulau, kebanyakan tidak ada sekolahx, kampungan tidak tau etika dan tatakrama.

Membuat warga pulau, tidak nyaman dengan komentar tersebut, Ahmad Latif menulis begini :

Mf.Ibu Indhawati Ilyas yg kqmi hormati..Memang kami Anak pulau tak sehebat ibu dan tdk sepintar ibu Indawati Ilyas yang nana sangat merendahkan warga pulau.

Ingat Bu Undhawati Ilyas.. Jangan karena permasalahan salah satu oknum warga pulau yang mencoreng / bernasalah ibu sudah mencap semua orang pulau..

Salam kami Anak pulau yang tak punya Sekolah dan kampungan.

Di Medsos Saling Kecam

Setelah menelusuri komentar postingan, tidak ada komentar kasar dari Warga pulau.

Meski merasa dirinya tersinggung ataupun kecewa dengan komentar Indhawati Ilyas tersebut.

Bahkan beberapa komentar lucu, untuk mengajak Indhawati Ilyas jalan-jalan kepulau untuk makan ikan.

Tidak sedikit nitizen yang dari daratan, dan pernah berkunjung ke pulau-pulau di Pangkep, memberikan apresiasi bagi warga pulau.

Reaksi Warga Pulau

Warga Pulau
Warga Pulau Kena Getahnya, efek sosial dari Pelecehan Agama (Foto : Screen FB INKEP)

Muchtaryes Abidin Ibu indhawati mungkin ada sekolah ta tp tdk terlihat sama sekali dalam etika. Kami orang pulau sebagian tdk berpendidikan tp tau adat dan etika?

Monik Ibu indahwati Ilyas…kita yg TDK punya etika,komentar tidak mikir2 dulu.banyak anak pulau sukses Krn mereka suka makan ikan..q aja tggal di kota tp lebih suka suasanax pulau,komentar ibu yg kelihatan tololx

Anisah Nacapa’na tau puloa,padahal banyak orang hebat berkat jasa orang PULAU.Jalan2Q kepulau ibu Indhawati ilyas kukasimakanki CHAO???

Adhy Jumadi Sadap NAPAKAMMAKU ANNE IBU INDHAWATY ILYAS,
TDK SADARKI KAPANG YG PUNYA GROUP INFO INI (INKEP) ORANG PULAU YG PUNYA

AndiHasni Puangcanning Saya waktu masih sekolah SMA di makassar, ad yg bawa kita ke pulau Badi , aAlhamdulillah masyarakat di sana sangat baik, saya 1 Minggu bermalam di pulau we mau tau yg di datangi di sana datang semua tetanggax minta kita bermlm di rumax, seperti kita tamu agung di pulau saat 

Saling Beraksi

Della Make Up Memang kami orang pulau tapi kami punya etika dan tata Krama Mungkin wajarlah kalo kami kampungan Nora Karana di sekeliling kami cuman ada lautan dan pantai, jauh dari kata ramai

Inilah ula beberapa orang dan berdampak buruk ke banyak orang

Rara Maharaeni PulaU SABUTUNG HADIR

Nurul Azizah Perbaiki carata berkomentar ibu, bukan cuman satu orang ji dari pulau yg ada d sini tapi banyak org pulau dan termasuk saya orang pulauka. Ingatki ibu sosal media ini dan jangkauannya luas

Mengecam Dan Bersatu

Yustika Yunus Tika Mungkin dy butuh aQua

Takdir Putra Jaya Motor Salut sama ini ibu……………..tapi hati” aja ibu org pulau juga punya perasaan…..semoga aja fbnya nggak lagi di bajak???terus nantinya minta maaf ,khilaf katannya???

Ifhyaa Anhar Sebaiknya saling menghargai satu sama lain, TDK perlu untuk menjatuhkan asal mereka atau apapun karna saya pikir kita semua sama hanya tmpt yang membuat kita berbeda ,namun itu bukan alasan kita untuk bisa membuat harga diri seseorang di Jatuhkan. Dan cara ibu tersebut benar-benar tidak moral karna menilai hanya apa yang di lihat saja tapi TDK mengetahui sebenarnya.

Bang Ofiq Pulau gondong Bali hadir

Kassoghi AR Saya slh satu anak pulau,harap ibu minta maaf ats kata2 ibu yg merendahkan dan meremehkan,itu lebih pass kl anda bukn asal pulau.saya org pulau tdkji kusombong bs masuk rengkin 3 besar disalah satu smk trnama di pkp saat sekolah.

Reaksi Lain

Arya Slmet Makasih ibu indhawati.
Seberapa hebatx dirimu kah. Haram bagimu menikmati ikan dari pulau.lebih banyak masyarakat terlantar ank daratan daripa ank pulau. Ingat ithu jalan2 kalmas barat ibu.

Herman Emmang Ibu cukup mereka yg d jemput am polisi jgn sampai kta ikut jga bu gaya’X kaya org terpelajar baru tdk bsh mengimbangi kata2X cukup merekalah yg mersakan dingin’X penjara kta sesama manusia saling menghormati lha bu.

Zainuddin Saypun anak pulau tp alhmdulillah Skrg ad dlm tahap Perkuliahan apakh itu prktaan ibu bisa d mak’lumi say rasa tdk bisa krn ibu sebagai guru Masa tdk bisa ki bdkn mna yg baik d sampaikn nennia mana yg buruk tdk layak d sampaikn berfikir logis ki ibu indahwsti ilyas?

Mha Husma Alzam Sini” saiki ibu kita curahan hati krn saya ini orang asli pulau, lahir dipulau n besar dipulau ?..
ngapa na kammanjo komentarta ibu?nai ngipikki ?? nakan injo kapa ini ibu sul sel bukan pulau pada hal singkama jki satu pulau sulawesi

Ancaman Buat Pelaku

Karena statusnya sebagai seorang pendidik (guru), maka posisi pelaku pelecehan Agama akan berbeda dengan Ibu ini.

Jika pelacehen Agama dipanggil kekantor polisi, maka Indhawati Ilyas, disamping kekantor polisi karena dilaporkan oleh ormas Forum Masyarakat Maritim Pangkep mendatangi Mapolres Pangkep dengan Ketua Ormas Jamaluddin

Dan pelan tapi pasti, juga akan dipanggil juga oleh BKAD Kabupaten Pangkep, atau Kadis Pendidikan Pangkep, bahkan Bupati Pangkep (Symasuddin A. Hamid).

Selamat yah Bu, jangan lupa jabat tangan para pejabat birokrat di Pangkep tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *