Keahlian Para Nabi Dan Rasul Dalam Islam
Islam, Yahudi, Majusi dan Nasara. Berikut Keahlian Para abi dan Rasul diturunkan Buat Mereka

Keahlian Nabi Dan Rasul, Untuk Bani Israil Dan Tanah Arab

Diposting pada

Dalam mempertahankan ajaran Islam, maka Nabi dan Rasul diturunkan secara berkala dengan keahlian khusus. Untuk kaum Bani Israil dan tanah Arab.

Beritaku.Id, Kisah Islami – Setelah sebelumnya dikupas tentang spesiliasi Nabi dan Rasul Bagian satu.

Membahas tentang Ilmu Pengetahuan Nabi Adam AS, Nabi Idris dengan pengetahuan menulis dan berhitung. Kemaritiman Nabi Nuh, Arsitek bangunan Nabi Hud AS dasn Nabi Shale AS bagi kaum Aad dan Tsamud.

Secara periodik, mereka diturunkan ke Bumi. Untuk menyampaikan risalah ke Islaman, dengan kemampuan dan prilaku umat yang berbeda-beda. Seorang Nabi diberikan kemampuan lebih dari umatnya. Dalam rangka mempermudah proses syiar.

Keahlian Para Nabi Dan Rasul

Keahlian dan kemampuan dari para Nabi dan Rasul yang merupakan spesialisasi yang diberikan kepadanya sebagai pembeda. Ini bukan soal tampil beda, namun memang berbeda.

Berbeda satu dengan yang lainnya. Dari tingkatan zaman, perkembangan kemampuan umat.

Nabi Ibrahim AS, Mempermalukan Raja

Dari deretan nabi, keahlian dan kemampuan Rasul berikut ini adalah Nabi Ibrahim AS sebagai nenek moyang seluruh bangsa beragama yang ada di dunia. Dengan kemampuan dan nalarnya yang luar biasa. Mencari Tuhan yang maha esa dengan logika.

Ketika mencoba menganggap bahwa Tuhan Rabbi pencipta alam adalah Bulan. Namun ketika bulan hilang. Dia berkesimpulan bahwa tidak mungkin Tuhan menghilang. Begitupun ketika melihat Matahari.

Pencarian dan ketaudihannya yang luar biasa. Hingga menemukan bahwa Allah SWT adalah Tuhan dari segala-galanya.

Di zaman umat Nabi Ibrahim, yang menyembah berhala, gunung, matahari dan Raja. Mereka tidak lagi kembali kejalan mengesakan Allah SWT.

Adalah Firaun sebagai raja yang memimpin dan mempertuhankan dirinya. Diantara tuhan-tuhan (berhala) yang disembah kaumnya.

Nabi Ibrahim, melakukan penentangan dengan mengatakan bahwa hanya Allah SWT yang wajib disembah.

Nabi Ibrahim AS menghancurkan berhala-berhala. Dan menyisakan 1 berhala dengan menggantungkan kapak dileher berhala tersebut.

Seketika diketahui oleh penduduk mengenai hancurnya tuhan-tuhan berhala mereka. Mereka mengetahui bahwa yang melakukan adalah nabi Ibrahim AS. Mereka mendatangi Ibrahim dan mempertanyakan hal tersebut.

Namun Nabi Ibrahim AS memberikan jawaban cerdas. “Pelakunya adalah berhala yang paling besar, karena di lehernya bergantung kapak tersebut”

Mendengar jawaban tersebut penduduk melaporkan kepada Raja Firaun. Firaun sangat berang. Hingga memanggil Nabi Ibrahim AS, untuk disidang dan dihukum.

Dengan kayu yang menggunung, dengan asap yang tebal menghitam demi ingin membunuh dan menghanguskan Nabi Ibrahim AS.

Ini adalah peristiwa untuk pertama kali Rasul berhadapan dengan Raja yang zalim secara langsung.

Pada peristiwa itu, Nabi Ibrahim tidak terbakar karena kuasa Allah SWT. Raja Firaun dipermalukan didepan rakyatnya.

Baca juga: Kisah perjalanan Nabi Ibrahim AS, Mukjizat untuk Raja Firaun

Nabi Luth AS, Laknatnya Kaum Homoseksual

Perkembangan dari waktu ke waktu. Manusia mengalami kemajuan. Dengan budaya dan pengetahuan yang terus berkembang.

Keahlian Rasul dan Nabi Allah yang diberikan juga berbeda dengan spesialisasi dari kemampuan khusus lainnya.

Pergaulan bergeser, tidak lagi kembali kepada kodrati berpasangan, seperti berpasangannya antara Nabi Adam AS dan Hawa. Lelaki dan perempuan. Namun menjadi lelaki suka dengan lelaki. perempuan suka dengan perempuan. Homoseksual.

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ الْمُرْسَلِينَ

Surat Asysyura, Ayat 160

Yang artinya:

Kaum Lut telah mendustakan rasul-rasul.

Mereka kaum Sadum telah melakukan perbuatan yang diluar kendali dan ketakwaan serta ketaatan manusia.

Mereka hidup dengan khamr, atau minuman keras. Hidup dengan hiburan malam. Mabuk-mabukan karena mereka telah diberikan limpahan harta.

Malam itu ketika subuh, mereka di laknat Allah SWT.

Tanah tempat mereka dibalik oleh Allah SWT, dan menempati tempat terendah bumi yakni 417,5 m di bawah permukaan laut. Dengan kandungan garam tertinggi di dunia.

Disebut laut mati, karena dalam laut tersebut tidak memiliki tanda-tanda kehidupan.

Bahwa kaum sodom disterilkan Allah dengan garam, termasuk tidak ada virus maupun bakteri yang bisa hidup disana.

Nabi Ismail AS, Bertahan Padang Tandus

Tinggal dipadang yang tandus, dan kering. Tanpa kehidupan yang menjanjikan bahkan kering. Dihamparannya yang luas, dengan debu gurun pasir yang menjadi teman setia.

Adalah Nabi Ismail AS. merupakan anak dari Nabi Ibrahim yang pertama. Dengan St Hajar. Anak yang lama dirindukan oleh Nabi Ibrahim AS.

Dalam suatu waktu, Nabi Ibrahim AS mendapat perintah untuk meletakkan istri dan anaknya di padang luas. Tanpa tumbuhan. Tidak ada sedikitpun kehidupan. Semuanya hanyalah pemandangan gurun pasir.

Ketika telapak kaki para musafir menyentuhnya dengan telapak kaki akan menghasilkan desahan gurun pasir yang membawanya menjadi debu.

Ketika ditinggal oleh Nabi Ibrahim AS, St Hajar sempat memburu sang Nabi. Dan bertanya “Kenapa engkau meninggalkanku di gurun yang tandus dan luas ini tanpa apapun?”. Namun Nabi Ibrahim tidak memberikan jawaban apa-apa. Sampai ditanya untuk ketiga kalinya. Apakah ini perintah Allah SWT? Nabi Ibrahim mengiyakan.

Karena jawaban tersebut membuat St Hajar Pasrah kepada Allah SWT. Tinggallah ia berdua dengan anaknya dipadang tersebut.

Dalam 3 hari, air susu St Hajar telah habis. Dia tidak menggerutu. Tidak marah dan tidak memaki suaminya. Dengan sabar ia berlari di dua bukit. yakni Safa dan Marwah. Sebanyak 7 kali. Namun semua usahanya sia-sia.

Dalam kondisi terik, ditengah padang pasir adalah keniscayaan untuk bisa bertahan hidup. Jika itu rasionalisasi manusia. Namun jika itu adalah kehendak dari yang maha berkehendak. Maka tidak ada halangan didalamnya.

Akhirnya dengan hentakan kakinya disaat menangis keras. Keluarlah air terpancar dari tanah. Dan itulah Air Zam-Zam.

St Hajar mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya keduanya bisa hidup dan bertahan ditempat tersebut.

Berikutnya para musafir banyak yang singgah untuk mengisi air dalam perjalannya dari satu daerah kedaerah lain.

Sekeliling Air Zam-Zam kini telah menjadi subur, dan membuat banyak orang disekitar air zam-zam tinggal dan membangun rumah. Ataukah sekedar singgah bermalam membangun tenda.

Nabi Ishaq AS, Rumpun Nabi Untuk Kaum Yahudi

Meski sama dengan Nabi Ibrahim AS sebagai ayahnya. Penyebutan Nabi Ishak AS sebagai rumpun Nabi kaum yahudi maksudnya adalah Nabi Ishak AS adik dari Nabi Ismail AS.

Sementara dalam nasab Rasul setelanya, dalam daftar 25 Nabi dan Rasul. Semua keturunan Nabi Ishak rata-rata berada dan berdakwah untuk kaum Yahudi Hingga Nabi Isa AS.

Sementara Nabi Ismail AS tidak memiliki keturunan langsung dalam daftar tersebut. Kecuali Nabi Besar Muhammad SAW.

Keturunan Nabi Ishaq AS, merupakan bagian dari bangsa Yahudi dan Romawi. Sementara untuk nabi ismail AS adalah bangsa Arab.

Nabi Yaqub AS, Poligami

Keturunan langsung sebagai generasi kedua dari Nabi Ishak AS, atau generasi kedua dari Nabi Ibrahim AS. Nabi Yaqub Bin Ishan Bin Ibrahim. Bagi Bangsa Israel meyakini, bahwa Nagi Yaqub adalah bapak mereka (keturunan langsung).

Seperti dijelaskan pada artikel lain, dalam sejarah Nabi Yaqub AS. Bahwa saudara dari Nabi Yaqub Al-Aish adalah menjadi keturunan bangsa Romawi.

Nabi Yaqub AS memiliki istri berjumlah 4 orang dengan 12 orang anak. Salah satu dari anak Nabi Yaqub AS adalah Nabi yusuf AS yang kelak menjadi Nabi.

Bahkan 2 dari istri Nabi Yaqub AS tersebut adalah wanita dengan status suami istri.

Keahlian Nabi dan Rasul, dengan pembagian untuk Bani Israil (Yahudi) dan tanah Arab (Islam). Maksudnya pembagian dari nasab Nabi dengan area yang berbeda.

Bani Israil Dan Tanah Arab

Dari Nabi Ibrahim AS, dengan keturunan Nabi Ismail AS dan Nabi Ishak AS. Nabi Ismail untuk tanah Arab (Nabi Muhammad), sementara Nabi Ishak untuk tanah Yahudi dan Romawi. Keturunan Nabi Ishak untuk Yahudi adalah nabi Yaqub AS.

Bani Israil (Nabi Ishak serta Nabi Yaqub), dengan mayoritas mereka menganut agama Yahudi. Tidak bermakna bahwa keduanya beragama Yahudi ataupun Nasara. Sebab Semua Nabi adalah beragama Islam. Mengesakan dan mengagungkan Allah.

Begitupun Nabi Lut yang banyak disebut sebagai nabi bagi kaum Homosesksual dan Gay. Tidak.

Sebab Nabi Lut itu diturunkan untuk mengajarkan mereka kembali kejalan yang benar. Namun mereka berpaling dan mengingkari rasul-rasul dan akhirnya kepadanya ditimpahkan bencana.

Kembali pada keturunan Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Tidak ada persoalan diantara keduanya. Meski mereka berdua dalah bersaudara (seayah, Nabi Ibrahim) dengan ibu yang berbeda. Nabi ismail St Hajar, Nabi Ishak St Sarah.

Antar Ishak Dan Ismail

Tidak ada masalah keduanya juga, tidak ada masalah antara St Sarah dan St Hajar. Sebab yang mengarahkan Nabi Ibrahim untuk menikah lagi dengan St Hajar adalah St Sarah.

Sebab St Sarah berharap Nabi Ibrhami memiliki keturunan, maka lahirlah Nabi Ismail. Meskipun belakangan lahir pula Nabi Ishak AS dari St Sarah.

Yang masalah adalah keturunan Nabi Ishak, Banis ISrail (Yahudi) dan Romawi (Nasara). Tidak mengakui adanya Nabi terakhir Nabi Muhammad AS.

Beberapa pertimbangan ego dari Yahudi adalah menganggap dirinya merupakan Ras paling mulia. Sebab bagi kaum Yahudi diturunkan banyak Nabi sehingga menganggap diri paling di muliakan Tuhan.

Mereka (Yahudi) tidak sadar, bahwa banyaknya Nabi yang diturunkan ke kaum Yahudi. Sebab sifat mereka yang tidak bisa dipercaya dan cenderung berubah-ubah. Dan bahkan berani melawan Rasul.

Demikian Keahlian para Nabi dan Rasul Allah SWT. Yang turunkan untuk Bani Israil dan Arab. Secara Periodik untuk mengajarkan nilai tauhid kepada umat manusia. Meski pada akhirnya Nabi yang turun di tanah Arab menjadi pioner sebab dengan islam yang mampu menjangkau seluruh dunia.

Baca juga:

Kisah Lengkap lahir hingga wafat 25 Nabi dan Rasul memiliki urutan yakni di

  1. Bagian 1 (Nabi Adam hingga Nabi Ismail),
  2. Bagian 2 (Nabi Ishaq hingga Nabi Dzilkifly),
  3. Bagian 3 (Nabi Daud hingga Nabi Isa) dan,
  4. Bagian 4 (Nabi Muhammad SAW)