Keunikan Latihan Teater
Salah satu contoh pementasan teater di atas panggung (Foto: Istimewa)

Keunikan Teater : Definisi, Sejarah, Ciri Serta 3 Teknik Latihan Pra Pentas

Diposting pada

Seringkali kita menyaksikan keunikan sebuah pementasan berbentuk kegiatan teater, dan berikut ini akan kita bahas mengenai definisi, sejarah dan jenisnya.

Beritaku.id, Organisasi dan Komunikasi – Semenjak tahun 1970-an kegiatan pementasan atau teater maupun drama adalah kegiatan paling menarik pada kalangan mahasiswa.

Unit kegiatan seni antar kampus berlomba untuk menciptakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni khusus Drama, sehingga mereka adu nyali kreatifitas dalam mencitpakan sebuah karya seni yang menarik. Dan mereka pentaskan dengan gaya dan keunikan masing-masing untuk sebuah teater maupun drama.

Pada panggung pementasan, banyak mahasiswa yang memiliki talenta dan ketika mereka sampai pada masyarakat sosial, maka mereka membina anak-anak dari kampung untuk berlatih pentas. Percaya diri dan kemampuan olah tubuh serta suara.

Pengertian Dan Keunikan Seni Teater

Apa yang dimaksud dengan Teater? Dan kenapa teater memilii sebuah keunikan?

Dalam hal awal, maka akan kita kaji mengenai arti maupun definisi sebuah pementasan bernama teater.

Definisi Teater

Kata Teater (Dalam Bahasa Inggris adalah theatre; Prancis théâtre), Sementara itu kata teater sendiri berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, dengan arti “sebuah tempat untuk menonton pertunjukan”). Teater juga merupakan sinonim dari drama

Adapun definisi teater adalah sebagai berikut, dari berbagai sumber dan pakar, yakni:

  1. Balthazar Vallhagen, Seni Taater merupakan pelukisan sifat dan watak manusia yang diperankan dengan seni gerakan
  2. Anne Chivardi, Seni Teater merupakan bentuk pementasan drama menceritakan kisah melalui kata kata dan gerakan.
  3. Sri Handayani dan Wildan, Seni Teater merupakan karangan yang berpijak pada dua cabang seni, yakni sastra dan seni pementasan.
  4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Teater adalah 1) Tempat pertunjukan film, sandiwara dan sebagainya. 2) Deretan kursi dalam ruangan besar, kesamping, depan dan belakang untuk sebuah kegiatan kuliah maupun peragaan ilmiah. 3) Pementasan Drama sebagai sebuah profesi, seni drama, sandiwara dan drama.

Dari pengertian tersebut dapat kita mengambil sebuah kesimpulan bahwa Teater dengan segala keunikan yang ada padanya merupakan sebuah seni vokal dan gerak.

Untuk melakukan pementasan peran dengan mencerikan atau mengisahkan melalui seni gerak dan sastra.

Sejarah dan Asal Usul

Kata Teater bersumber dari Bahasa Apa?

Kata teater berasal dari kata theatron (θέατρον) merupakan Bahasa Yunani. Yang memiliki makna sebagai tempat menonton.

Namun pada hakikatnya dunia teater, berawal pada masa primitif di Yunani. Pada agama Primitif, mereka memiliki kebiasaan menjelaskan kepada orang banyak dan mereka pertontonkan.

Selanjutnya, juga pada Yunani, melakukan penghormatan kepada para pahlawan mereka. Untuk mengenang para pahlawan tersebut, mereka menjelaskan kisah perjuangan para pahlawan dalam bentuk pertujukan.

Kemudian, mereka (para penonton) tertarik untuk mendengar kisah-kisah menarik. Sehingga mereka menghadiri panggung-panggung pertunjukan dalam sebuah gedung Theatron tersebut.

Sejarah Teater
Ruang Teater, Sebagai Definisi Awal Penyebutan Pementasan Sebagai Teathron (Foto: Gudang Ilmu)

Pada Abad Ke-VI (6) Sebelum Masehi, pertunjukan agama selalu dilakukan dalam kegiatan keagamaan di Yunani. Tempat pelaksanaannya adalah pada ruang pertunjukan bernama Theatron tersebut.

Selanjutnya, kegiatan tersebut berekspansi hingga ke Negara Italia, maka pada Negara tersebut, kegiatan Teater mengalami perubahan dengan penambahan penataan dan pencahaan pada saat melakukan pementasan.

Selanjutnya Teater tersebut masuk ke Negara Indonesia memasuki abad ke XX. Sebagaimana pementasan tradisional serta di daerah-daerah mulai bermunculan.

Kemudian kegiatan Teater ini memasuki ruang kampus untuk menjadi aktifitas seni para mahasiswa.

Memasuki penghujung abad XX, kegiatan pentas atau teater tanah air tergeser oleh media sosial. Sebab jiak sebelumnya pertunjukan ini memiliki banyak penggemar dan penonton.

Saat ini pendudk Indoenesia lebih memilih yang praktis dengan menonton lewat android atau smartphone.

Jenis-Jenis Teater

Teater mengalami perkembangan, dari pementasan tradisional hingga berbentuk Modern.

Maka berikut ini akan kita paparkan tentang jenis teater, yakni:

Menurut I Made Bandem dkk menjelaskan bahwa pada dasarnya Teater terbagi dua, yaitu:

  1. Teater Tradisional
  2. Teater Modern
Teater Tradisional
Pementasan Teater Tradisional (Foto: Teater Modern)

Sebagaimana namanya Tradisional, maka bentuk pementasannya adalah tanpa naskah, melainkan cara Impromptu, Ekstempore ataupun dengan memoriter. Oleh dalang atau pimpinan sebuah teater tradisional tersebut.

Teater Modern
Penampilan Teater Musikalisasi, sebagai bagian dari Teater Modern Foto: Tempo.co)

Sementara itu teater modern berkembang pada umumnya memperoleh pengaruh dari budaya Italia. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada Negara Italia awalnya Teater hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan.

Sebab pada negara tersebut telah melakukan dekorasi panggung sedemikian rupa, termasuk lighting (pencahayaan) dan juga musik serta penataan panggung yang baik.

Persamaan dan Perbedaan Jenis Tradisional dan Modern

Persamaan daripada keduanya adalah terdapat pada Ciri-Ciri dari jenis Teater tersebut.

Ciri-ciri Teater Tradisional adalah:

  1. Dilaksanakan pementasan pada lapangan terbuka ataupun ruang luas (out door).
  2. Pementasan secara tradisional atau sederhana,
  3. Alur cerita tatap ataupun turun temurun, sehingga tidak mengharuskan sebuah naskah setiap melakukan latihan pementasan.
  4. Pemain biasanya tidak mengalami perubahan, sebab pemain memiliki syarat khusus secara tradisional.

Adapun contoh pementasan dari Teater Tradisional tersebut adalah:

  1. Wayang Kulit,
  2. Reog,
  3. Banjet,
  4. Topeng Cirebon,
  5. Dagelan dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Teater Modern adalah, yaitu:

  1. Memiliki penataan panggung yang baik,
  2. Pengaturan jalan cerita dalam bentuk naskah,
  3. Pementasan dalam ruangan tertutup,
  4. Latihan intens sebelum melakukan pementasan.

Sementara itu contoh dari teater modern adalah:

  1. Teater,
  2. Film,
  3. Drama,
  4. Sinetron

Bentuk Seni Teater

Seni teater memiliki beberapa bentuk, yakni:

  1. Teatrikal Puisi,
    Dalam pementasan ini, seorang pemain menggunakan puisi dan musik yang sesuai. Dengan cara pembacaan puisi yang baik serta permainan musik yang apik.
  2. Drama Musikal,
    Contoh paling mudah kita jumpai mengenai drama musikal ini adalah opera. Dengan perpaduan musik dalam melakukan aktifitas peran.
  3. Dramatik Teater,
    Dramatik teater merupakan pementasan dengan menggunakan naskah, yang terbuat oleh penulis naskah secara detail. Dan pemilihan pemeran yang sesuai.
  4. Teater Gerak,
    Bentuk ini mirip dengan pantomim klasik, tetapi perbedaannya adalah teater gerak lebih kepada gerakan dan memiliki makna yang sangat padat kepada penonton.
  5. Teater Boneka.
    Cara mudah mengenali jenis teater ini adalah wayang kulit, atau pewayangan.

Teknik Latihan Pra Pentas

Sebelum tampil pada panggung-panggung teater, mereka melakukan seangkaian latihan yang ketat untuk menghasilkan karakter pemain yang mereka harapkan.

Teknik latihan bagi para pemain teater terbilang unik, sebab terdapat beberapa latihan dalam teater modern yang lain daripada yang lain. Kita mengenali latihan tersebut dengan beberapa jenis, Olah:

  1. Teknik Olah Fisik/Tubuh,
  2. Olah Suara,
  3. Olah Sukma.

Adapun ketiga teknik tersebut akan kita jelaskan sebagai berikut:

Olah Fisik Atau Olah Tubuh

Dalam latihan pra pentas Olah fisik atau olah tubuh merupakan sebuah latihan untuk menciptakan harmonisasi antara anggota gerak tubuh yang satu dengan yang lain, serta dengan lingkungan.

Olah fisik dan tubuh tersebut berupa, gerakan mimik pada wajah, kelenturan semua otot-oto tangan dan kaki. Artikulasi (kelenturan) pada leher dan pinggang.

Baca juga Beritaku: Mimik Adalah Lukisan Saat Berdiri Di Depan Orang Banyak

Bentuk latihan, bisa berupa tarian, atau dengan mengikuti musik. Para pemain akan berlatih untuk menciptakan harmonisasi dengan musik, atau penyatuan dengan lingkungan.

Hal ini terpengaruh dengan kemampuan dan kekuatan daripada otot-otot yang ada. Terutama pada kaki.

Latihan atau olah fisik dalam belajar Drama memiliki beberapa keunikan, sebab latihannya tidak dominan latihan lari. Melainkan melakukan latihan pada pergerakan otot-otot wajah.

Untuk menciptakan ketersesuaian antara ucapan dengan mimik pada wajah.

Olah Suara

Olah suara atau bisa juga disebut sebagai olah Vokal merupakan salah satu latihan untuk mengatur intonasi, volume dan pengucapan (fonetik dan fonemin).

Maksudnya olah vokal adalah cara untuk melatih kemampuan penyebutan hurup agar jelas. Termasuk melakukan olah kekuatan suara.

Sehingga jangan heran, mereka yang matang dalam dunia pementasan memiliki kemampuan intonasi yang baik. Serta power suara yang baik.

Uniknya latihan mereka, termasuk dalam olah suara ini adalah menirukan beberapa binatang.

Ataupun berucap tanpa suara, dan terdapat pula latihan dengan menahan dan sebagainya.

Latihan olah vokal ini erat kaitannya dengan latihan gerak dan fisik dengan cara menggerakkan mulut dan rahang.

Olah Sukma Atau Olah Pikir

Hal ini merupakan sebuah latihan konsentrasi, untuk fokus sukma dan pikiran. Biasanya dengan melakukan latihan meditasi.

Olah Pikir dan olah Sukma ini merupakan sebuah langkah untuk menciptakan perhatian dan pikiran dalam diri pemain. Biasanya sutradara melakukan pemusatan pikiran dalam hal tertentu.

Misalnya latihan konsentrasi penglihatan, dengan menyalakan lilin pada ruangan yang gelap. Peserta menatap lilin tersebut dalam hitunagn waktu tertentu, tanpa berkedip.

Atau olah konsentrasi pendengaran, dengan duduk pada pinggiran pantai. Sementara pendengaran fokus pada suara ombak yang terus mengalir ataupun menghempas.

Hal itu merupakan beberapa bentuk daripada latihan olah pikir atau konsentrasi. Ada menguasai naskah maupun fokus pada hafalan naskah sesuai dengan peran yang akan diperankan.

Konsentrasi yang tinggi akan menghasilkan sebuah peran yang maksimal dalam memberikan atau melaksanakan peran saat tampil pada orang banyak.

Demikian artikel mengenai Teater dan seni pementasan, dengan keunikan-keunikan latihannya.

Baca juga Beritaku:

  1. Latihan Intonasi Dalam Komunikasi, Menghilangkan Syndrom E Dan Ya
  2. Pertanyaan Tentang Teater

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *