Memaknai Ujian Dan Cobaan
Memaknai Ujian Dan Cobaan Dari Allah SWT Dalam Hidup

Memaknai Ujian Dan Cobaan Dari Allah SWT Dalam Hidup

Diposting pada

Semua manusia yang ada di Bumi. Akan menghadapi hempasan ujian dan cobaan dalam hidup, maka sebaiknya memaknai semua itu. Untuk bernilai pahala dan ibadah kepada Allah SWT.

Beritaku.Id, Kisah Islami – Seorang raja, dalam suatu waktu masuk kedalam hutan bersama pasukannya, pengawal, penasehat, tabib ikut serta bersamanya. Namun ketika didalam hutan Raja tersebut menyentuh tanpa sengaja selembar daun yang beracun. Yang mengakibatkan jari telunjuknya tersebut dipotong oleh tabib.

Maka sang raja tersebut kini telah cacat pada bagian jarinya. Dan bertanya kepada pengawalnya mengenai jarinya yang dipotong tersebut. Dan pengawal mengatakan bahwa hal itu terjadi karena Allah SWT, dan semua pasti ada hikmahnya.

Medengar ucapan tersebut sang Raja murka dan memasukkan pengawal tadi kedalam penjara.

Hingga akhirnya sang raja kembali ke hutan untuk berburu, kali ini semua pasukan ikut kecuali sang pengawal yang dalam penjara.

Kejadian Tak Terduga Bagi Raja

Dan ketika didalam hutan raja dan pasukannya termasuk penasehat dan tabib dikepung oleh suku kanibal. Hingga memakan semua pasukan, penasehat dan tabib. Hingga tersisa Raja sendirian dalam kepungan suku kanibal tersebut.

Raja bertanya kepada kaum kanibal. Apakah engkau akan memakanku juga? Pemimpin kaum kanibal menjawab. Bahwa kami tidak akan memakan orang cacat.

Baca juga: Memahami Hadits, Pengertian, Jenis Dan Urutannya

Betapa senangnya sang raja. Dan segera kembali ke istana menemui pengawal yang dipenjarakannya. Dan menyampaikan hal tersebut. Sang Raja memohon maaf telah memenajarakannya. Namun sang pengawal juga berterima kasih kepada raja sebab jika seandainya tidak karena dipenjara maka iapun ikut di mangsa oleh kaum kanibal.

Memaknai Ujian dan Cobaan Yang Terjadi Dalam Hidup

Dalam penggalam kejadian diatas, mari mencoba memaknai cobaan dan ujian yang terjadi. Menunjukkan bahwa seorang Raja yang rela kehilangan jarinya. Karena daun kayu beracun. Ternyata daun tersebut sebagai jembatan dari Allah SWT untuk melindungi nyawanya.

Seandainya raja dalam kondisi sehat fisik tanpa cacat, maka dirinya juga telah menjadi korban oleh kaum kanibal tersebut.

Begitupun sebaliknya, dengan amarah sang raja kepadanya membuatnya harus masuk kedalam penjara. Rupanya Allah SWT mengirimkan musibah kepada sang Pengawal. Dengan memberikan peringatan kepada Raja.

Penjara membuat dirinya dilindungi dari dijadikannya ia mangsa kaum kanibal didalam hutan tersebut.

Kesulitan Hidup Di Masa Sekarang

Dibandingkan dengan zaman 30 tahun yang lalu. Kehidupan masyarakat dan pola hidup masyarakat yang belum maju seperti sekarang.

Air segar masih bisa disaksikan, Daun hijau tumbuhan dan buah padi menguning disaksikan pada sawah yang terhampar luas.

Berbeda dengan kondisi yang ada sekarang. Meski pada zaman dahulu mengalami kesulitan, tapi mereka tetap bersabar dengan masalahnya.

Sehingga Allah selalu menggantinya dengan kebaikan buat mereka.

Bandingkan dengan kondisi sekarang. Pada Zaman teknologi yang semakin maju, menciptakan banya manusia yang sombong dimuka bumi. Sehingga ditemukan banyak penyakit yang tidak bisa dijawab oleh para pakar dan ilmuan.

Baca juga: Khutbah Orang Miskin Lebih Dulu Masuk Syurga Dari Orang Kaya, 500 Tahun

Misalnya dalam bidang kedokteran. HIV/AIDS yang sampai sekarang belum ditemukan obat dan vaksinnya. Dan yang paling tren ditahun 2019 adalah Virus Corona. Yang mewabah keseluruh negeri dan belum didapatkan apa pengobatan yang tepat.

Sabda Nabi ”Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)”

Penyakit Dan Ujian Allah

Kita berharap bahwa ujian penyakit yang ada sekarang adalah cara Allah mengangkat dosa-dosa penduduk bumi yang meminjam hidup di Bumi Allah SWT.

Begitupun dengan kehidupan Ekonomi yang makin sulit hingga saat ini. Bisa jadi itu adalah ujian Allah untuk menguji hambanya dalam mengangkat derajat hambanya tersebut.

Sebagaimana Sabda Nabi “Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)”

Amal ibadah yang diperbuat hanyalah ibadah rutin dan wajib dan mengabaikan banyak ibadah sunnah lainnya.

Bisa jadi ukuran Allah memandang bahwa dengan amal yang ada sekarang membuat kita tidak memiliki derajat yang tinggi seperti harapan Allah SWT.

Maka ditimpakan suatu musibah untuk menguji kesabaran kita dalam menghadapi musibah tersebut.

Baca juga: Sahabat Bertemu Allah SWT, Abdullah bin Amr: Syuhada Uhud

Inagt Kisah St Maryam yang harus rela melahirkan anak yakni Nabi Isa AS. Dan menjadikan dirinya sebagai bahan gunjingan masyarakat sekitarnya yang memaksanya untuk hijrah.

Ujian Nabi Ibrahim AS yang lama tidak memiliki keturunan. Juga Ujian yang sama kepada Nabi Ishak dan Nabi Zakariyah yang lama tidak memiliki keturunan. Namun dengan ujian tersebut tidak membuatnya jauh dari Allah dan akhirnya ia diberikan keturunan.

Ingat kisah Nabi Yusuf Bin Yaqub AS yang dimasukkan kedalam sumur oleh saudara-saudaranya. Namun ia tetap menjalani ujian tersebut dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. dan karenanya derajatnya ditinggikan oleh Allah SWT.

Hikmah Ujian Dan Cobaan

Dan masih banyak hikmah lain yang ada untuk memaknai ujian Allah SWT.

Sabda Nabi Muhammad SAW “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)”

Segala bentuk musibah berupa ujian dan cobaan yang ditimpakan oleh Allah SWT kepada kita semua adalah suatu skenario Allah SWT untuk meningkatkan keimanan hambanya agar selalu ingat dengan Allah SWT.

Jika saja permintaan kita tidak ditunaikan oleh Allah di dunia, maka Insya Allah segala kebaikan dan balasan akan diterima di akhirat dan itu adalah di Surga Allah SWT.

Allah Tidak tuli dan tidak Buta. Allah SWT menguasai bumi dengan Maha Berkehendak padaNya. Demikian memaknai segala cobaan dan Ujian yang datang dari Allah SWT.