Restorasi Mangrove

Restorasi Mangrove, Sebagai Pengendali Banjir Dan Pelindung Darat

Diposting pada

Adanya mangrove tidak hanya mempercantik tampilan di sekitarnya namun juga untuk pengendali banjir. Restorasi tanaman ini juga mampu melindungi darat.

Manusia sebagai khalifah seharusnya mampu merawat bumi. Kenyataannya justru mereka kebanyakan merusak planet ini. Saatnya memikirkan cara-cara yang dapat memperbaiki kerusakan di bumi. Seperti apa langkahnya?

Oleh Tika (Penulis Lestari)


Bencana datang silih berganti. Salah satu yang marak terjadi adalah banjir. Bahkan lebih parahnya, hal itu dapat menyebabkan longsor. Ya, erosi dan abrasi menjadi momok menakutkan.

Bentuk Dan Nama Dari Mangrove

mangrove (sumber Freepik.com)

Mangrove merupakan jenis tanaman dikotil. Ia hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove bisa berupa tanaman hasil dari kegiatan budidaya maupun langsung dari alam. Tanaman ini bukan termasuk tanaman langka. Bentuk daunnya memanjang dengan akar nampak.

Hutan mangrove merupakan salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan pada kawasan dengan struktur tanah rawa atau padat. Ia menjadi solusi  mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan. Untuk mengatasi kerusakan lingkungan terutama karena rusaknya habitat untuk hewan, maka peran tanaman ini menjadi penting. 

Tanaman mangrove tumbuh di tepi pantai dan paling banyak berada pada batasan antara muara pantai dengan sungai. Ciri-cirinya  adalah hidup dengan berkelompok, dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar, dan memiliki buah. Ia dapat beradaptasi dengan membentuk akar tunjung.

Dengan kondisi perairan laut yang berbeda-beda, tidak hanya mangrove yang beradaptasi, namun juga tanaman di sekitarnya. Contohnya membentuk akar napas seperti pada Avicennia spp. Ada pula yag membentuk akar papan seperti Xylocarpus spp.


Manfaat Pohon Bakau

retorasi mangrove
Manfaat mangrove (sumber Freepik.com)

Rrestorasi mangrove bagi lingkungan sekitar memiliki manfaat:

  1. Memberi nutrisi sekitar

Mangrove memiliki nutrisi yang baik untuk  sekitarnya. Keberadaan tanaman ini sama sekali tidak menganggu keseimbangan  ekosistem di sekitar pantai. Ia juga memberikan nutrisi berupa kesuburan tanah. Saat air laut pasang, tanaman ini seakan sedang berada di laut. Saat surut, mangrove akan nampak berada di dataran. 

  1. Sebagai rantai makanan

Tanaman ini berperan sebagai produsen. Ia menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan kecil dan juga kepiting. Keberlangsungan hidup mereka tergantung dari mangrove.

  1. Membuat air menjadi jernih

Mangrove yang tumbuh dipinggir pantai  membuat air menjadi jernih. Bandingkan antara tepian pantai dengan tanaman ini disekitar dengan yang tidak memiliki penampakannya. Akan tampak perbedaaan  keduanya. Air pantai yang ditumbuhi mangrove lebih jernih daripada yang tidak ditumbuhi. Itulah sebabnya saat ini sosialisasi tentang manfaat penanaman mangrove menjadi sering dilakukan.

  1. Melindungi pantai

Mangrove juga bermanfaat untuk melindungi pantai dari abrasi. Mangrove melindungi dataran dari hempasan ombak secara langsung. Akibatnya ombak tidak langsung menuju dataran dan menyebabkan erosi maupun longsor.

  1. Tempat berlabuh kapal

Mangrove menjadi tempat berlabuh kapal setelah berlayar mengitari pantai. Mereka yang berukuran kecil akan manambatkan diri pada mangrove.

  1. Dapat menjadi kayu bakar

Masyarakat memanfaatkan tanaman ini sebagai bahan bakar memasak. Mereka menggunakan kayu dari tanaman ini untuk kayu bakar. Bahan tersebutdari Mangrove  menghasilkan api yang besar dan merata. Bagian tersebut juga tidak menghasilkan asap yang banyak sehingga ramah lingkungan.

Manfaat lain Restorasi Mangrove

  1. Mencegah Erosi Pantai

Hutan mangrove menjadi salah satu solusi untuk menyelamatkan garis pantai dari abrasi. 

  1. Menjadi Katalis antara Tanah dan Air Laut

Tanah akan menjadi lapisan yang lebih padat dengan adanya pohon mangrove. Erosi tidak terjadi begitupula dengan longsor.

  1. Sebagai Habitat Perikanan

Kawasan hutan mangrove adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk beberapa jenis mahluk hidup seperti udang, ikan dan kepiting. 

  1. Memberikan Manfaat Ekonomi 

Mangrove dapat menjadi berbagai benda hiasan atau kerajinan. Upaya ini sangat penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. 

5. Sumber Pakan Ternak

Pohon mangrove yang hancur dan berbentuk serbuk cocok untuk pakan unghas.

Nutrisi seperti mineral, protein dan kalori akan meningkatkan perkembangan ternak. 

  1. Mencegah Pemanasan Global

Tanaman mangrove berfungsi mengurangi pemanasan dari perairan laut. 

  1. Sumber Ekonomi Bagi Nelayan 

Kawasan mangrove cocok untuk pembibitan ikan, udang dan berbagai potensi habitat laut yang lain. Dengan demikian, sumber ekonomi para nelayan tidak punah. 

  1. Menjaga Kualitas Air dan Udara

Adanya hutan mangrove menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih. Kemudian ia juga membantu mengelola sampah pada air laut dan membuat air menjadi bersih.

  1. Pengembangan Kawasan Pariwisata

Pariwisata akan memberikan dampak ekonomi yang sangat baik dan hutan mangrove dapat menjadi daya tarik wisatawan.


Cara Pengelolaan Dan Budidaya Untuk Resto rasi Mangrove

restorasi mangrove
ilustrasi jenis-jenis mangrove (sumber Freepik.com)

beberapa jenis mangrove yang berkembang  memiliki ciri-ciri tersendiri. Inilah beberapa jenis mangrove.

  • Fringe mangrove forest
  • Overwash atau Bakau merah
  • Riverine mangrove forest
  • Hutan Hammock
  • Basin mangrove
  • Scrub atau dwarf forest.

Sebelum memulai budidaya, carilah bibit yang tepat.

Untuk mendapat hasil maksimal, carilah bibit berkualitas. Hal pertama yang perlu dicermati adalah dengan mengumpulkan buah mangrove. Buah akan menjadi bibit tanaman tersebut.  Bibit ini sebaiknya berasal dari tumbuhan mangrove di lokasi setempat. Pastikan kondisi tanahnya harus sesuai.

Mulailah menanam buah mangrove. Awalnya, tingkat keberhasilannya hanya berkisar sekitar 20-30%. Dengan menyemai bibit mangrove, kemungkinan keberhasilannya adalah 60-80%. Bulan yang baik untuk melakukan pengumpulan bibit adalah September-Maret.

Memasuki waktu menanam, pastikan memperhatikan lokasi, misalnya seperti tanah yang lapang dan datar. Lahan juga harus terendam air saat pasang. Dengan demikian hal tersebut tidak memerlukan penyiraman.

Pembuatan bedeng persemaian menjadi penting dalam situasi ini. Berilah atap ringan pada bedeng  menggunakan daun nipah dan sejenisnya. Media bedengan berasal dari tanah lumpur dengan ukuran 1×5 meter atau 1×10 meter dengan ketinggian sekitar 1 m. Langkah awal restorasi mangrove.

Penanaman Mangrove

Buatlah lubang pada plastik atau botol mineral sebelum mengisinya dengan tanah. Tujuannya agar air berlebih dapat keluar. Kemudian, semai buah langsung ke dalam kantong plastik atau botol air mineral. Sebaiknya menyimpan buah mangrove terlebih dahulu di tempat teduh. Tutupi dengan karung basah selama 5-7 hari.

Proses Tumbuh Mangrove

Faktor lingkungan memiliki peran penting untuk menentukan pertumbuhan pohon mangrove. Antara lain fisiografi pantai, gelombang dan arus,   pasang surut,  iklim mencakup cahaya, curah, hujan, suhu, dan angin, tanah, oksigen terlarut, salinitas dan unsur hara. Untuk waktu tumbuhnya tidaklah lama. Dengan memperhatikan unsur-unsur tersebut bahkan kurang dari satu bulan telah muncul daun pertama.

Pemeliharaan

Membuat penyangga pada batang tumbuhan mangrove baru merupakan satu cara pemeliharaan dasar. Talikan bagian tersebut dan tancapkan di sekitar tanaman mangrove tumbuh. Penyangga terbuat dari kayu. Cara lain adalah dengan melakukan pengawasan dengan rutin. Tujuannya untuk menghindari kerusakan pada kawasan eksosistem pohon mangrove tersebut.


Membentuk Area Wisata Dengan Restorasi Mangrove, Bagaimana Caranya?

restorasi mangrove
ilustrasi pantai (sumber Freepik.com)

Pemanfaatan lahan pada desa pesisir berpotensi untuk meningkatkan perekonomian seperti kawasan perikanan, wisata, dan industri. Pemanfaatan lahan yang kurang baik dapat menimbulkan resiko kerusakan lingkungan. Contohnya adalah air pasang dan abrasi. Hal itu akan mengganggu aktivitas masyarakat. Hal lainnya mengganggu panen hasil tambak, merusak ekosistem laut, dan menyebabkan banjir. Perlu adanya pembatas dan penghalang dari resiko tersebut sehingga tidak berimbas ke kehidupan masyarakat sekitar. Restorasi mangrove harus segera berjalan.

Di wilayah pesisir terdapat satu atau lebih sistem lingkungan yang bernama ekosistem dan sumber daya wilayah tersebut. Hal ini pada lingkungan itu dapat bersifat alami ataupun buatan. Lokasi alami yang ada di wilayah tersebut antara lain : hutan mangroves, terumbu karang (coral reets), padang lamu, formasi pes – caprea, pantai berpasir (sandy beach), formasi barigtonia, laguna, estuary, dan delta. Sedangkan jenis buatan antara lain berupa: sawah pasang surut, tambak, Lokasi pariwisata, kawasan agroindustri, area industri, dan wilayah pemukiman.

Agar dapat memanfaatkan mangrove sehingga dan memiliki nilai ekonomis perlu adanya beberapa tahapan.  Tahapan itu mulai dari analisis eksisting desa baik kondisi fisik atau sosial, penentuan Neraca Sumber Daya Mangrove (dengan menentukan kesesuaian lahan yang mendukung untuk tempat tumbuhnya tanaman ini), analisis fungsi tanaman, dan penentuan nilai ekonomi atau nilai jual dari jenis ini 

Analisis eksisting desa pesisir dengan mengamati kondisi alam di sekitar pantai seperti jenis tanah,  ketinggian,  guna lahan, dan  iklim. Penggunaan sektor primer yaitu sawah dan tambak masih mendominasi   guna lahan daerah pedesaan umumnya . Sedangkan untuk kawasan mangrove masih sangat kecil presentasenya. Kawasan pesisir memiliki hunian masyarakat dengan golongan pra sejahtera hingga sejahtera.

Prospek restorasi mangrove

 Mata pencaharian mereka adalah sebagai nelayan. Dari hasil pengamatan eksisting, rata – rata kawasan pesisir masih kurang adanya pengembangan. Oleh sebab itu perlu adanya alternatif lainnya untuk peningkatkan pendapatan desa. Antara lain dengan pemanfaatan hutan mangrove yang selama ini tidak mendapat perhatian warga padahal dapat tumbuh begitu saja. Restorasi mangrove menjadi minim sosialisasi.

Metode NSDA Mangrove merupakan cara untuk menghitung potensi sumber dayatanaman ini. Cara mendapatkannya adalah dari pemanfaatan optimal seluruh luas lahan mangrove. Dengan menggunakan metode hitung ini, maka potensi profit dari pemanfaatan hutan tersebut dapat diketahui.

Setelah itu barulah memulai penggerakan organisasi dan lainnya untuk mendukung program tersebut. Biaya perawatan serta pengelolaan area sekitar pantai menjadi catatan khusus. Jangan sampai kondisi ini membuat tumpukan sampah di sekitar pantai menjadi lebih banyak.

Tentu saja, dukungan dari pemerintah setempat sangat penting. Dalam membuat sebuah objek wisata, pasti akan ada biaya yang harus diambil sebagai retribusi dan masuk ke dalam APBD.

Pengelolaan ekosistem Mangrove sudah ada sejak jaman presiden Joko Widodo. Sesuia arahan beliau, beliau menyarankan pemanfaatan sebaik-baiknya ada lahan tersebut untuk memajukan sumber ekonomi.

Komunikasi terus berlangsung di bawah naungan Menteri Bidang Kemaritman dan Investasi. dengan ini kemudian pemerintah berharap agar semakin banyak warga yang terlibat. Dengan demikian semua akan menjadi lebih baik khususnya dalam bidang ekonomi. Jadi tidak hanya ekonomi yang pulih, bahkan kondisi alam pun menjadi semakin baik.

Indonesia dengan luas lahan yang luas, sayangnya mmeiliki banyak kondisi hutan mangrove yang rusak. Hutan terluas ada di Dangkala Sunda. Dengan luas lahan melebihi apa yang ada di Brazil, namun nyatanya tidak membuat apa yang ada di Indonesia lebih unggul. Hal itu karena banyaknya lahan yang terkikis akibat kebutuhan penduduk akan tempat tinggal.

Demikian artikel mengenai hutan mangrove. Semoga memberikan semangat bagi kita untuk melestarikannya melalui gerakan bersama menanam tanaman ini. restorasi mangrove menjadi penting.

contoh hutan mangrove (sumber Freepik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *