Tambak Udang
Demo Petani Terhadap Kehadiran Tambak Udang Di Jeneponto

Tambak Udang Rugikan Warga Sejak 3 Tahun Terakhir, Arul: Pemerintah Tidak Boleh Tutup Mata

Diposting pada

BERITAKU.ID, JENEPONTO – Kau merasa disesakkan oleh rindu yang kian memberontak karena temu. Sementara waktu yang enggan untuk berkompromi dengan sebuah jarak, Kamis, (10/10/2019).

Karena Tambak Udang, Mata pencaharian masyarakat kecil makin hari. Makin diperhadapkan oleh ancaman yang akan membuat petani rumput laut dan nelayan kian hilang.
Pasalnya kehilangan mata pencaharian tersebut dipicu oleh hadirnya tambak udang milik PT Sinar Sukses Persada, di Desa Bulo-bulo.

Alimuddin Dg siga adalah salah seorang petani rumput laut yang mengatakan rumput laut mengalami kegagalan dan beberapa pohon disekitarnya mati.

“Sudah tiga tahun Petani Rumput laut merugi, Selain Rumput laut gagal panen. Ikan di pesisir pantai mati dan beberapa pohon mati, karena Tambak Udang tersebut” kata Alimuddin Dg Siga.

Masyarakat sekitar tentunya berharap agar kiranya pihak dari pemilik tambang memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan yang sudah berlangsung lama.

“Kami berharap kepada pemerintah agar terketuk hatinya dengan adanya masalah ini yang sudah menahun. Masyarakat pesisir satu persatu tinggalkan kampung halamam karena pekerjaannya hilang,” ungkapnya.

Apa Efek Tambak Udang Pada Lingkungan

Dengan hadirnya limbah Tambak Udang tersebut warga dari Lassang Lassang, Tungrung Ganrang, Palajau. Hingga ke Bulo bulo sampai dengan Kampala mengeluh.

Tambak Udang
Demo Petani Terhadap Kehadiran Tambak Udang Di Jeneponto

“Pemerintah pilih mana, masyarakat orang Cina?” imbuh Alimuddin.

Ditemui dikediamannya Aliansi Pemerhati Lingkungan Kecamatan Arungkeke. Yakni Kusuma Jaya Bulu mengatakan bahwa persoalan ini sengaja diangkat dengan sebuah harapan. Agar mendapat perhatian khusus dari pihak perusahaan dan pemerintah

“Kita sengaja mengangkat isu wisata limbah tambak udang PT Sinar Sukses Persada. Supaya ada perhatian pemilik tambak dan pemerintah Kabupaten Jeneponto. Pasalnya, selama tiga tahun ini kami anggap tidak perhatian. Sedangkan warga sudah banyak kehilangan mata pencaharian dampak dari tambak udang tersebut,” pungkasnya.

Kemudian Ketua HMI Cabang Jeneponto. Arul Serang mengatakan hal yang senada dengan meminta pemerintah untuk tidak tutup mata pada persoalan besar seperti ini.

“Pihak pemerintah tidak boleh tutup mata atas hadirnya tambak udang tersebut. Karena hadirnya tambak tersebut tidak membawa dampak positif terhadap masyarakat, bahkan merugikan masyarakat,” kata Arul.

“ini ancaman besar bagi masyarakat karena akan banyak warga yang kehilangan mata pencaharian terkhusus petani rumput laut,” lanjut Arul.

Pria yang juga kritis terhadap kejadian tersebut juga segera mendesak pemerintah bersama dengan legislatif. Untuk hadir memberikan solusi kepada warga sekitar.

“Kami meminta pemeritah dan legislatif untuk hadir ditengah problematika kali ini. Agar mereka bertahan hidup dan tidak terusir dari kampung sendiri apalagi ini adalah milik warga asing (orang china). Tidak boleh pemerintah diam. Dengan kondisi seperti ini karena pasti terkesan pemerintah lebih peduli orang cina dibanding masyarakatnya sendiri” tegas Arul.

Sekedar diketahui hingga saat ini pihak dari PT Sinar Sukses Persada belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut.