Beritaku.Id, Internasional – Robeknya Naskah Pidato Presiden menyebabkan Ketegangan antara Donald Trump dan Pelosi berlanjut, Jumat (7/2/2020)
Pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dihadapan Kongres pada 4 Februari lalu tersebut.
Sebelumnya Donald Trump yang memasuki gedung kongres, mendapatkan standing aplaus dari para pendukung, meski terdapat teriakan dari rival Donal Trump.
Menuju ke podium untuk menyampaikan pidato resmi, seperti pada protokoler kenegaraan Amerika, dibelakang mimbar pidato presiden.
Di Bagian belakang, ada 2 kursi dan meja yakni tempat untuk Wakil Presiden Mike Pence dan Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi.
Penyerahan Naskah Pidato Presiden
Presiden menuju dan menyerahkan salinan Pidato tersebut, kepada Wakil Presiden dan Nancy Pelosi.
Terlihat Nancy Pelosi mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, saat akan menerima salinan dan setelahnya, mata Trump melihat uluran tangan tersebut.
Namun seketika berbalik kembali menuju ke mimbar tanpa menjabat tangan Ketua DPR AS tersebut.
Donal Trump melanjutkan untuk menyampaikan pidato kenegaraannya, dikutip dari Newyork Post:
“Musuh-musuh Amerika sedang dalam pelarian, kekayaan Amerika sedang meningkat dan masa depan Amerika sangat cerah,” kata Trump.
“Hanya dalam tiga tahun yang singkat, kami telah menghancurkan mentalitas kemerosotan Amerika dan kami telah menolak perampingan nasib Amerika.
“Kami bergerak maju dengan kecepatan yang tak terbayangkan beberapa waktu yang lalu, dan kami tidak akan pernah kembali!”
Seketika anggota kongres berdiri untuk memberikan tepuk tangan, namun tampat Nancy Pelosi tetap duduk, dan tidak memberikan senyum.
Kekecewaan tergambar diwajahnya dengan perlakuan prosiden tersebut sebelumnya (menolak jabat tangan).
Akhir Pidato Trump, Naskah Pidato Dirobek oleh Nancy Pelosi
Kurang lebih satu jama Donald Trump memberikan pidato, diakhir pidato, gedung kongres penuh dengan suara gemuru tepuk tangan sambil berdiri.
Namun sebagian anggota kongres yang pro Pemakzulan presiden mencibir dan berteriak dan tetap duduk.
Nancy Pelosi ikut berdiri bersama wakil presiden Mike Pence, seketika Ketua DPR Amerika tersebut mengambil salinan Naskah pidato Trump dan merobeknya.
Karena tebalnya salinan pidato presiden, sehingga 3 kali Nancy Pelosi mengambil naskah dan merobeknya secara keseluruhan.
Sikap Gedung Putih Dan Counter Nancy Pelosi
Editor Politico Blake Hounshell melaporkan Selasa malam bahwa langkah dramatis Pelosi tidak direncanakan.
Gedung Putih dengan cepat mengutuk tindakan Pelosi yang merobek naskah pidato Trump.
Pihaknya menulis dalam cicitan di Twitter bahwa sang pembicara “merusak” semua orang Amerika yang dihormati dalam pidato Trump.
Tak mau kalah, Pelosi dengan cepat menanggapi kritik dengan foto Trump yang tampaknya menolak untuk menjabat tangannya sebelum ia memulai pidatonya Selasa malam.
Malam itu memang diselingi oleh beberapa momen nyata ketegangan antara Pelosi dan Trump.
Trump sudah kelihatan sangat anti jabat tangan Pelosi. Terekam Pelosi mengulurkan tangan untuk menjabat tangan presiden.
Namun, Trump nyata menolaknya dengan tetap menuju ke podium tanpa menyapa. Pelosi kemudian tampak salah tingkah, sementara Mike Pence yang menyadari hal itu tapi tidak memberikan reaksi apapun.
Ketegangan Sejak Penyeledikan Pemakzulan
Setelah Pelosi membuka penyelidikan pemakzulan terhadap Trump pada akhir September, DPR Amerika yang didominasi Demokrat sepakat untuk memakzulkan Trump pada dua pasal pemakzulan pada 18 Desember 2019.
Kedua pemimpin yakni DPR dan Presiden Amerika, terlihat perang terbuka di depan umum beberapa kali sejak Pelosi menjabat sebagai Ketua DPR pada Januari 2019.
Sejak Oktober 2019 ketegangan berlanjut, kemudian bertemu satu sama lain di ruang DPR untuk pidato kenegaraan tersebut.
Sumber republika Sepanjang pidato Trump, akun Twitter resmi Pelosi membukukan aliran serangan pada presiden dan catatannya.
Termasuk memanggilnya ‘pembohong’ dan mengecam Trump karena mengambil kredit untuk negosiasi AS-Meksiko-Kanada (USMCA) kesepakatan dagang tanpa mengakui karya Pelosi tentang kesepakatan itu.
Aksi Nancy melanggar Undang-Undang Amerika
Partai Republik langsung memberikan reaksi, terhadap aksi yang dilakukan oleh Nancy.
Kasus ini disorot oleh anggota DPR Partai Republik, yaitu Matt Gaetz. Ia mengatakan aksi Nancy Pelosi sangat ofensif dan melanggar klausa 1 dan 2 dari Aturan DPR Pasal XXIII.
Klausa I mengharuskan anggota DPR AS yang menunjukan kredibilitas DPR. Klausa II menyebut para anggota DPR harus patuh pada aturan-aturan yang ada.
“Tingkah Pelosi tidaklah ‘mencerminkan kredibilitasnya di DPR’ maupun mengikuti ‘semangat dan kepatuhan Aturan DPR. Tingkahnya malah dengan buruk mencerminkan kepemimpinannya di DPR dan DPR seceara keseluruhan,” tulis Gaetz dalam surat keluhannya di Komite Etika DPR
Referensi Tambahan Newyork Post Dan Times.Com