Sejarah Nabi Ismail, merupakan momen yang mana islam kala itu mendapati sebuah perintah yang mulia, juga terkabulnya sebuah tempat suci bagi ummat Islam tentang bagaimana mendekatkan diri secara lebih dengan Tuhan mereka. Hingga kisahnya tercatat sampai dengan wafat daripada keturunan Nabi Ibrahim. Berikut jelasnya.
Beritaku.id, Kisah Para Nabi dan Rosul_ – Agama Tuhan dengan segala kebaikan di dalamnya. Sangatlah penting bagi ummat serta makhluk-Nya dapat memeluk serta mendapatkan keberkahan dari-Nya. Hingga pada akhirnya hanya manusia-manusia yang bertakwalah, mendapatkan keridhoan dan keselamatan dari-Nya.
Oleh: Ayu Maesaroh(Penulis Kisah Para Nabi dan Rosul)
Hai, bertemu dengan tagline tulisan yang dirindukan. Seperti langit yang merindu sinar dari sang bulan. Membuat para bintang seketika memancarkan sinar cantiknya.
Yang melahirkan sebuah tirai malam yang teramat indah, bahkan sulit untuk terlupa. Seperti layaknya sejarah, yang mana kita terus menerus mengingat sejarah itu.
Bahkan ada pepatah mengatakan bahwa sejarah, adalah guru terbaik agar nantinya dalam melangkah, kita dapat mempelajari tentang ketauladanan para tokoh-tokoh dalam sejarah tersebut.
Termasuk sejarah daripada Nabi ismail, dengan segala kesabaran yang beliau miliki, juga dengan ketaatan beliau terhadap semua perintah dari Tuhannya. Jadi, begini jelasnya.
Kisah Singkat Nabi Ismail
Singkat cerita, Nabi Ismail adalah anak dari keturunan Nabi Ibrahim AS, dengan nama ibunya ialah Siti Hajar. Yang mana beliau adalah wanita dengan segala kesabaran yang luar biasa, ketika mendapatkan cobaan menimpanya.
Saat kecil pun nasib daripada Nabi ismail sangatlah penuh dengan cobaan. Ia dengan sang ibu harus melaksanakan perintah Allah untuk tinggal di padang pasir yang tiada seorang pun di sana.
Tepatnya di dekat kawasan Ka’bah, lalu seketika Nabi Ibrahim pun meninggalkan keduanya. Saat itu juga, Siti Hajar menanyakan kepada Nabi Ibrahim berulang kali tentang alasannya pergi meninggalkan ia dan anaknya.
Awalnya Nabi Ibrahim diam, namun ketika Siti Hajar bertanya kembali apakah ini perintah dari Allah, maka Nabi Ibrahim pun baru menjawab Ya.
Baca juga beritaku: Mukjizat & Kepribadian Nabi Sulaiman
Pernikahan Nabi Ibrahim dengan Siti Hajar bukanlah tanpa alasan. Melainkan istri pertamanya yang kala itu mendapatkan musibah yakni tidak bisa memberikan keturunan kepada Nabi Ibrahim.
Lalu Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah memphon untuk mendapatkan keturunan. Hingga suatu ketika Sarah, istri pertama dari Nabi Ibrahim, mendekatkan Ia dengan budaknya, Siti Hajar.
Dari pernikahan itu, lahirlah Nabi Ismail, yang merupakan buah dari semua doa-doa Nabi Ibrahim kepada Allah SWT, akan permintaan beliau seorang keturunan, atau penerusnya.
Daftar Keturunan Nabi Ismail
Dalam catatan sejarah, terdapat beberapa keturunan daripada Nabi ismail selama beliau masih hidup, dan menjalankan segala perintah Allah.
Beliau memiliki beberapa keturunan, yang mana jika diselidiki lagi, ada kaitannya dengan Nabi Muhammad SAW, mengenai silsilah dari latar belakang dirinya.
Maka, beberapa keturunan dari Nabi Ismail yang terkenal antara lain:
Adnan
Merupakan salah satu keturunan dari Nabi Ismail yang sangat terkenal. Beliau saat hidup pun menikah, dan mendapatkan anugerah keturunan, yakni dua anak. Ialah bernama Ak dan Ma’ad.
Qaidar
Yang selanjutnya adalah Qaidar. Yang mana banyak beberapa literatur mengatakan, bahwa Qaidar adalah keturunan dari Nabi ismail, sebelum adanya Nabi Muhammad lahir dan memberikan perubahan pada peradaban Ummat Muslim, dan sebagainya.
Nabi Muhammad SAW
Adalah salah Nabi terakhir, yang menjadi penutup dari semua Nabi yang ada. Dalam sejarah, ternyata beliau merupakan cucu daripada Adnan, yang merupakan kakek ke- 20 dari Nabi Muhammad.
Begitu juga dengan Bani Hasyim, yang memiliki keterkaitan erat daripada keturunan Nabi Ismail AS. Tidak heran jika dalam sejarah juga, Nabi Muhammad masih berada dalam lingkup keturunan Nabi Ibrahim AS.
Peristiwa Penting Nabi Ismail
Terlepas dari hal tersebut, ada salah satu peristiwa yang sangat melekat pada Nabi Ismail, bahkan kisahnya sering menjadi salah satu topik yang hangat dalam perayaan kurban, sebagai salah satu hari raya besar Ummat Islam di seluruh dunia.
Benar, peristiwa berkurban yang Allah perintahkan kepada Nabi Ibrahim kala itu. Dalam sejarah, mengatakan bahwa kala itu Nabi Ismail sudah menginjak dewasa, dan tiba-tiba sang ayah mengunjungi dirinya.
Lalu, dengan mencoba tenang, Nabi Ibrahim pun mengatakan kepada Nabi Ismail untuk menyembelihnya, dan hal tersebut bukan tanpa alasan.
Baca juga beritaku: Kisah Nabi Syuaib, Sejarah, 3 Mukjizat, Umat dan Keteladanan
Melainkan Allah memerintahkan dirinya untuk melakukan hal tersebut kepada Nabi Ismail. Sungguh, benar-benar Nabi Ismail merupakan makhluk ciptaan Allah dengan kebesaran hati yang luar biasa.
Nabi ismail bukannya menolak, namun dengan lapang dada dan siap untuk melaksanakan perintah dari Allah SWT. Dengan raut yang tidak tega, maka Nabi Ibrahim pun memberanikan diri untuk mulai menyembelih Nabi Ismail dengan menggunakan alat potong yang ada pada zaman tersebut.
Atas kehendak Allah SWT yang melihat keteguhan hati keduanya, Allah pun mengganti Nabi Ismail seketika dengan unta.
Saat itu juga Nabi Ibrahim kaget melihat peristiwa tersebut, hingga terciptalah sebuah kewajiban bagi ummat muslim untuk berqurban di hari raya qurban, atau Idul Adha.
Tanggal Lahir Nabi Ismail
Oleh karenanya, kisah tersebut sangat melekat dengan hari raya qurban, dan tidak sedikit daripada para pendakwah akan menyampaikan tentang kisah tersebut saat perayaan hari Idul Adha.
Meski demikian, tidak tercatat dalam sejarah kapan tepatnya tanggal lahir dari Nabi Ismail sendiri. Bahkan dari beberapa literatur yang ada, juga mencatat demikian.
Faktanya adalah Nabi Ismail merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim, yang berdakwah dengan memerintahkan untuk melakukan sholat serta menunaikan zakat.
Hal tersebut beliau nasihatkan kepada orang-orang terdekatnya, barulah kepada orang-orang yang Allah perintahkan untuk mendapatkan dakwah dari beliau.
Kehebatan Dan Mukjizat Nabi Ismail
Meski demikian, sejarah juga mencatat bahwa Nabi Ismail memiliki kehebatan serta keistimewaan, yang pada akhirnya bermuara kepada rasa sayangnya Allah terhadap dirinya, karena sikap serta keteguhan dari beliau.
Contoh yang paling konkret adalah mukjizat beliau atas hentakan kakinya, memunculkan air yang kini terkenal sebagai air zam-zam.
Bahkan air tersebut dinobatkan sebagai air terbaik, terjernih, dan tidak pernah habis walau banyak sekali orang yang mengambil air dengan jumlah yang tidak sedikit.
Juga sudah ada begitu banyak penelitian tentang air zam-zam ini, yang membuktikan bahwa memang, air zam-zam bukanlah air biasa.
Baca juga beritaku: Kisah Nabi Ibrahim, Percabangan 2 Versi, Keturunan dan Keteladanan
Rosulullah juga pernah bersabda tentang air zam-zam yang dapat mengabulkan segala niat, dan akan segera Allah kabulkan atas keinginan tersebut.
Lalu mukjizat yang lain adalah keteguhan hati beliau dalam menjalankan semua perintah Allah. Terutama dengan perintah untuk dirinya melaksanakan perintah dari Allah agar ayahnya dapat memenggal dirinya.
Lalu seketika Allah menggantinya dengan unta, dan saat itu Nabi Ibrahim kaget dengan kenyataan itu. Hal tersebutlah yang akhirnya menjadikan orang-orang muslim melakukan qurban.
Dan beliau bersama dengan sang ayah membuat Ka’bah sebagai tempat ibadah nan suci, agar para ummat muslim dapat berkunjung serta bertamu di rumah Allah yang baik.
Pun terlaksana dengan lancar. Hingga pada masa Nabi Muhammad lahir, pun Ka’bah tetap mendapatkan penjagaan yang sangat ketat dari Allah SWT.
Seperti yang kita tahu, bahwa Nabi Muhammad lahir pada tahun Gajah. Kala itu kaum kafir ingin menghancurkan Ka’bah yang bertengger megah, dan ingin menggantikan dengan apa yang mereka sembah.
Allah seketika itu murka, dan membawa bala pasukan burung yang membawa batu dari neraka. Panas dari batu tersebut sungguh sangat menyiksa. Hingga membuat mereka tumbang, serta menyerah.
Dari kejadian tersebut terciptalah perintah untuk berqurban, sekaligus melakukan haji, namun bagi yang mampu.
Sejarah Wafatnya Nabi ismail
Sejarah mencatat bahwasannya Nabi Ismail wafat pada saat beliau berusia lebih dari 100 tahun, dengan menuaikan berbagai ajaran yang baik kepada bangsa Arab kala itu.
Sebelumnya juga, Nabi Ismail dengan sang ayah, mulai mencoba untuk membangun Ka’bah, sebagai tempat ibadah paling suci ummat Islam, dan khusyuk dalam menyembah Allah.
Berbagai hal kecil yang sampai saat ini terkenal seperti batu hajar aswat, bukit safa dan Marwah, lalu air zam-zam, merupakan segelintir dari hasil perjuangan Nabi Ismail dan ayahnya dalam menegakkan agama Allah yang baik.
Lalu Nabi Ismail mulai mengajarkan beberapa hal seperti menunaikan zakat kepada Bangsa Arab saat mereka mulai ikut memeluk agama Allah yang baik.
Setelah itu, sayangnya saat Ka’bah berdiri, semuanya berubah. Beberapa literatur mengatakan bahwasannya Ka’bah kala itu dikelilingi bermacam-macam berhala.
Dan mereka menyembah berhala-berhala tersebut, sebelum Nabi Muhammad akhirnya mengembalikan lagi fungsi daripada Ka’bah yang sebenarnya.
Pendapat Agama Lain Tentang Nabi Ismail
Sebuah pendapat pasti akan ada sudut pandang yang berbeda, apapun itu. Entah prefer kepada poin positif, ataupun sebaliknya.
Seperti Agama Islam yang mengatakan bahwa Nabi Ismail adalah Nabi yang sangat mulia, dengan begitu banyak peran pentingnya dalam menegakkan agama Allah yang baik.
Serta Ka’bah berdiri atas kehendak Allah, lewat usaha beliau dengan sang ayah. Lalu dari hal tersebut pula tercipta aturan untuk membayar zakat, berhaji, dan melakukan qurban kepada ummat Islam.
Baca juga beritaku: Gua Tsur dan Hira Serta Kisah Pelarian Nabi Dari Kejaran Kaum Quraisy
Tapi hal ini berbeda dengan beberapa agama lain seperti Yahudi dan Nasrani. Awalnya mereka menempatkan Nabi Ismail pada titik poin yang baik.
Bahkan Nabi Ismail salah satu sosok yang menemukan bangsa Arab, pada sekitar Mekkah. Seiring berjalannya waktu dan Nabi Muhammad SAW muncul.
Nabi ismail malah berada pada poin yang buruk. Mereka menggambarkan Nabi Ismail seperti tak sama dengan poin pada awalnya.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai sejarah Nabi Ismail. Dari beberapa penjelasan tersebut dapat kita simpulkan dengan baik, bahwasannya sebuah ketegaran hati, ketaatan terhadap perintah Allah dan orang tua.
Sangat tergambar pada kepribadian beliau, dan patut kita contoh. Namun, pada sisi lainnya, pendapat mengenai diri Nabi Ismail yang berbeda, pun dapat kita jadikan pelajaran saja.
Jangan dihujat apalagi dimaki. Karena itu adalah pendapat sebuah agama tertentu, yang mana mereka memandang suatu hal berdasarkan sudut pandang mereka.
Sekian, semoga menginspirasi
Daftar Pustaka
- Kisah Nabi Ismail
- https://id.wikishia.net/view/Nabi_Ismail_as#Putra-putra_Ismail
- Keturunan Nabi Ismail
- Silsilah Keturunan Nabi Muhammad
- https://www.eramuslim.com/hikmah/3-mukjizat-nabi-ismail-yang-masih-ada-sampai-sekarang.htm