Curah hujan di Jeneponto rendah, dan kelembaban juga rendah, namun daerah ini sering menjadi korban banjir. Beberapa waktu lalu, Jeneponto dan Bantaeng kembali di selimuti banjir.
Beritaku.id, Sosial – Bencana banjir seringkali terjadi di Indonesia, khususnya di daerah kurang resapan air.
Seperti perkotaan yang minim resapan air karena tergantikan oleh aspal dan berkurangnya lahan hijau.
Tidak hanya di Jakarta, tapi hampir seluruh perkotaan juga rawan terhadap bencana banjir. Termasuk Bantaeng dan Jeneponto, yang dekat dengan air laut.
Peristiwa banjir biasanya terjadi dikarenakan, curah hujan yang terus menerus dengan durasi yang lama. Yang membuat tampungan air seperti sungai, danau, atau laut meluap ke permukaan daratan.
Curah hujan di Jeneponto cukup rendah
Berbeda dengan Bantaeng, di Jeneponto memiliki curah hujan yang rendah dalam hitungan pertahun, tetapi daerah ini tiap tahun menjadi langganan banjir.
Sebab setiap ada hujan, daerah ini seketika terguyur dengan deras. Ditambah hempasan air dari pegunungan disisi yang berlawanan dengan laut.
Beberapa hari lalu, 2 warga terbawa dan tergulung derasnya banjir, belum lagi korban material.
Sebagai tetangga, maka Bulukumba merasa harus memberikan kontribusi. Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Bulukumba kembali menyalurkan bantuan tahap dua di Bantaeng dan Jeneponto.
Baca juga: Keutamaan Tetangga Dalam Islam, Adalah Saling Menguatkan
Ini bukan urusan politik, ini bukan soal pengaruh dan pencitraan, ini adalah kerja sosial dan ibadah kepada tetangga yang diatur dalam Islam.
Sabda Rasulullah, “Artinya : Sebaik-baik teman di sisi Allah adalah orang yang paling baik diantara mereka terhadap temannya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik di antara mereka terhadap tetangganya”. [Dikeluarkan oleh Tirmidzi (1944), Ahmad (2/167), Darimi (2/215) dan Hakim (1/164) dengan sanad shahih]. Sumber:Almanhaj.
Sebelumnya, pada Jum’at 11 Juni 2020, dua Kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) ini. Tangis dan histeris memeluk mereka para korban dengan hamparan duka. Ini airmata yang harus dibagi.
Peristiwa alam tersebut berpupa banjir bandang yang memporak porandakan dua kabupaten yang bertetangga di Sulsel itu. Serangan yang tiba-tiba. Tanpa bisa menunggu persiapan.
Keterangan Pers
M. Yusuf Shandy, kepada wartawan, tetangga harus menolong tetangga. Apalagi di tengah situasi krisis penyakit dengan pandemi covid19.
“Mereka adalah saudara dan tetangga kita. Kita datang untuk saling membantu dan saling meringankan beban satu sama lain”. ujarnya dengan senyum merekah pada Rabu (17/06/2020).
Dalam hal ini, bantuan yang diberikan oleh Baznas Kabupaten Bulukumba berupa bahan pangan, alat masak dan popok untuk bayi.
“Pada tahap pertama (Minggu, 15 juni 2020; red), bersama Baznas Kabupaten Bantaeng. Kami salurkan 100 paket makanan siap saji. 20 mie instan, 20 dus air meneral dan 5 dus popok bayi”. ungkap M Yusuf Shandy.
Ketua Baznas Kabupaten Bulukumba ini, kembali mendiskripsikan. Bahwa bantuan tahap dua yang disalurkan pihaknya adalah berupa. Beras 300 kilo gram (kg), 25 dus mie Instan, 20 dus air mineral dan 50 unit alat masak.
Dalam waktu dekat ini, Baznas Kabupaten Bulukumba, rencananya akan menyalurkan bantuan tahap tiga.
“Insyaallah kita bersama tim akan turun lagi. Ini sudah banyak barang titipan bantuan pangan dan pakaian layak pakai. Segera akan kita salurkan sesuai amanah para donatur”. jelasnya.
Kelaborasi BAZNAS Sulsel
Informasi yang dihimpun oleh beritaku.id, Baznas Kabupaten Bulukumba, Baznas Kabupaten Sinjai. Baznas Kabupaten Bone, Baznas Kabupaten Maros dan Baznas Provinsi Sulawesi Selatan. Telah turun langsung menyalurkan bantuan pada tahap pertama bekerja sama dengan Baznas Kabupaten Bantaeng.