Family Myrtaceae dan Araucariaceae

Diposting pada

Myrtaceae dan Araucariaceae merupakan dua family besar tumbuh-tumbuhan yang memiliki segudang manfaat. Keduanya memiliki ribuan spesie yang menyebar di berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia. Ciri-cirinya juga sangat khas sehingga mudah di identifikasi.

Beritaku.id, Lestari – Sebagai wilayah tropis yang mendapat kehangatan sinar matahari sepanjang tahun, tanah Indonesia begitu subur. Bahkan tongkat kayu pun bisa tumbuh menjadi pohon yang tinggi menjulang dan berbuah makanan bagi manusia.

Oleh: Riska Putri (Penulis Lestari)

Karenanya banyak anggota dari berbagai family tanaman berkumpul di bumi pertiwi. Contohnya seperti family Myrtaceae dan Araucariaceae. Meski nama ilmiahnya tidak umum bagi masyarakat awam, ternyata buah dan pohonnya sangat akrab dengan kehidupan.

Kedua keluarga tanaman tersebut terdiri dari ribuan spesies yang biasa kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari mulai kebutuhan sandang, pangan, hingga papan.

Tanpa basa basi, mari kita mengenal lebih jauh tentang keluarga besar tanaman yang mengandung berjuta manfaat ini.

Bunga tutup botol
Bunga tutup botol salah satu spesies Myrtaceae. Sumber Pixabay

Mengenal Family Myrtaceae sp.

Masyarakat Indonesia lebih mengenal family Myrtaceae sebagai suku jambu-jambuan. Saat ini, para taksonom membagi keluarga Myrtaceae ke dalam dua subkeluarga yaitu Myrtoidae (terdiri dari 17 suku) dan Psiloxyloideae.

Kemudian dua subkeluarga itu terdiri dari 150 genus dan 3.300 spesies. Hampir semua anggota keluarga ini menghuni di wilayah tropis yang hangat seperti Asia dan Australia.

Anggota-anggota penting dari suku ini antara lain:

  • Jambu Air
  • Anggota Jambu Biji
  • Jambu Bol
  • Jambu Mawar
  • Jamblang

Tak hanya nikmat disajikan dan di santap langsung, masyarakat juga mengolah buah-buahan tersebut dengan berbagai cara. Mulai dari diawetkan sebagai asinan atau manisan, dibuat sebagai jus, atau pelengkap rujak buah segar.

Selain terdiri dari berbagai spesies buah jambu, family Myrtaceae juga terdiri dari tanaman hias, tanaman industri, dan tanaman obat. Percayakah Anda bahwa family tanaman ini pernah mengundang para penjajah di masa lalu?

Ya! Karena macam-macam rempah bernilai jual tinggi seperti cengkeh, salam, dan kayu putih termasuk ke dalam keluarga tanaman Myrtaceae. Bahkan hingga kini, rempah tersebut masih menjadi komoditas unggulan dari Indonesia. Mereka diperdagangkan melewati batas-batas Negara dan menghiasi sajian di berbagai resto dunia.

Selain itu, tanaman Eucalyptus juga merupakan anggota yang terkenal dari keluarga ini. Daun telah dimanfaatkan sebagai minyak kayu putih sejak ratusan tahun yang lalu. Sementara kayunya oleh warga dunia sebagai material bangunan rumah. Warnanya yang kemerahan memberikan nuansa hangat yang mewah ke rumah Anda. Sehingga banyak pengrajin dan desainer interior yang memilihnya sebagai bahan dasar perabotan dan lantai kayu.

Ciri-ciri Family Myrtaceae sp.

Pepohonan yang termasuk dalam keluarga besar Myrtaceae menghijau sepanjang tahun. Artinya dedaunnya tidak berguguran di musim tertentu. Dan pepohonan itu juga menghasilkan bunga dan buah sepanjang tahun.

Pohon dari family Myrtaceae menghasilkan bunga yang memiliki kelopak bercacah dasar lima serta benang sari yang banyak.

Myrtaceae.
Myrtaceae. Sumber wikimedia

Namun beberapa tanaman juga berciri khusus yang membuatnya terlihat sangat berbeda. Contohnya bunga sikat botol yang berbentuk memanjang dengan helaian-helaian berwarna merah cerah yang menyerupai seperti sikat.

Ciri lain yang sangat khas dari keluarga Myrtaceae adalah bakal buah yang mengandung banyak biji. Sebagaimana yang bisa kita lihat pada berbagai jenis buah jambu. Selain itu, kulit batang pohonnya bertekstur kering, tipis, dan mudah mengelupas.

Baca Juga Beritaku: 3 Pemakaman Tradisional Bali Yang Harum Dengan Pohon Taru Menyan

3 Manfaat utama Family Myrtaceae sp.

Family Myrtaceae

Jumlah spesiesnya yang mencapai ribuan, tentu saja menyuplai manusia dengan banyak sekali manfaat. Secara umum, kehadiran keluarga ini menyangga ekosistem karena menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi jenis-jenis burung, serangga, mamalia, dan hewan lainnya.

Sebagaimana pepohonan besar lainnya, spesies dari keluarga Myrtaceae juga menghasilkan banyak oksigen. Mereka adalah tabung oksigen alami yang bisa manusia manfaatkan secara gratis. Mereka juga berperan sebagai pembersih udara yang mampu menyerap racun berbahaya sehingga manusia masih bisa bernapas dengan aman.

Secara khusus, manfaat utama family ini dapat kita bagi ke dalam 3 kategori sebagai berikut:

1. Penghasil bahan makanan

Seperti disebutkan sebelumnya, family ini terdiri dari berbagai jenis tumbuhan jambu. Tak hanya manusia, jambu juga menjadi sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya. Seperti kera, burung nuri, dan kelalawar.

Tanpa spesies jambu-jambuan dari keluarga Myrtaceae, makhluk yang menggantungkan hidup kepadanya tentu akan kelaparan. Pada jangka panjang, hal ini akan menyebabkan kepunahan dan ketidakseimbangan ekosistem.

2. Bahan material bangunan yang berkelanjutan (sustainable)

Seperti telah disebutkan sebelumnya, kayu dari pohon Eucalyptus yang merupakan anggota keluarga Myrtaceae banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Warna dan teksturnya yang khas membuat kayu ini amat banyak peminatnya di berbagai belahan dunia.

Dulu, kayu ini terkenal sangat sulit di olah karena mudah sekali retak dan patah saat di gergaji. Namun, para peneliti dari Forest Research Institute menemukan cara unik untuk memotong kayu Eucalyptus sehingga tidak mudah retak. Teknik pemotongannya disebut sebagai Radial Sawing di mana batang pohon tidak langsung dipotong lurus.

Harganya kayu Eucalyptus pun terbilang relatif murah dan ringan sehingga mudah dikirimkan lintas Negara. Di Australia, kayu ini sering untuk membuat pagar.  Sebagai kayu keras yang tahan lama dan kuat, ia juga bisa menjadi pilihan tepat untuk pembuatan rangka rumah atau gazebo di halaman.

Kayu Eucalyptus juga tergolong sebagai material yang berkelanjutan (sustainable). Hal ini karena pohonnya yang mudah di budidayakan dan pertumbuhannya yang cepat. Sehingga penghijauan di hutan Eucalyptus akan berlangsung lebih singkat dibandingkan pohon kayu lain yang butuh puluhan tahun untuk tumbuh.

3. Penghasil obat tradisional

Salah satu tumbuhan obat yang paling terkenal dari family Myrtaceae adalah Melaleuca leucadendra yang merupakan penghasil minyak kayu putih. Daun dan ranting tumbuhan tersebut di ambil kemudian di ekstraksi melalui proses penyulingan atau penguapan. Setelah beberapa jam, minyak alami pereda kembung, gatal karena serangga, dan berbagai penyakit ringan ini akan keluar kemudian dapat segera digunakan.

Melaleuca leucadendra tumbuh subur di wilayah Indonesia timur dan Australia utara. Meski begitu, beberapa Negara yang memiliki musim kemarau yang jelas juga dapat menjadi habitat yang baik bagi tumbuhan ini.

Mengenal Araucariaceae

Setelah puas mengulas serba serbi mengenai keluarga Myrtaceae, di bagian ini kita akan membahas keluarga besar lainnya yaitu Araucariaceae. Ternyata family yang kedua ini memiliki sejarah yang sangat panjang. Para ahli biologi percaya bahwa tumbuhan Araucariaceae telah ada sejak zaman Jurassik. Yaitu sebuah periode yang berlangsung antara 201,3 juta tahun hingga 66 juta tahun yang lalu. Era ini lebih populer dengan sebutan Zaman Dinosaurus.

Saat bumi di hantam hujan meteor yang memusnahkan dinosaurus, Araucariaceae di Bumi belahan utara pun ikut punah. Kini yang tersisa adalah 2 genus yang terdiri dari 41 spesies yang tersebar luas di bagian bumi selatan.

Baca Juga Beritaku: Mengenal Pohon Saga Rambat Dengan 8 Manfaat

Anggota Family Araucariaceae

Family Myrtaceae
Tampilan bunga dari Family Myrtaceae

Dari 2 genus yang termasuk dalam family ini, terdapat beberapa spesies yang terkenal. Penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut:

  1. Genus Araucaria:
    1. Araucaria angustifolia atau disebut juga sebagai Pinus Paraná/Pinus Brazil
    2. Araucaria araucana. Masyarakat Chile menyebutnya sebagai Pehuén, yang berarti “Teka Teki Monyet”
    3. Araucaria bidwillii atau bunya-bunya yang tersebar di Australia timur
    4. Araucaria hunsteinii. Warga Irian menyebutnya sebagai Klinki
  2. Genus Eutacta.
    1. Bernieri.
    2. Araucaria biramulata.
    3. Columnaris.
    4. Araucaria cunninghamii.
    5. Arucaria heterophylla.
    6. Araucaria humboldtensis.
    7. laubenfelsii.
    8. Araucaria luxurians.
    9. Araucria montana.
    10. Araucaria muelleri.
    11. nemorosa.
    12. Araucaria rulei.
    13. Schmidii.
    14. Araucaria scopulorum.
    15. Araucaria subulata.

Persebaran Family Araucariaceae

Araucariaceae
Araucariaceae yang memiliki ciri daunnya yang begitu hijau dan cantik

Persebaran anggota family Araucariaceae sangat terbatas karena hanya berupa sisa-sisa dari peradaban yang pernah punah. Habitat alami mereka adalah kawasan hutan dan dataran semak yang terbuka (tidak terlalu rimbun).

Sejauh ini, spesiesnya paling banyak berkumpul wilayah New Caledonia yaitu 13 spesies. Ketiga belas spesies itu berasal dari genus Eutacta. Sisanya tersebar di Selandia Baru, Irian, Australia, dan sedikit di Filipina. Selain itu, terdapat pula di Negara-negara Amerika Selatan seperti Argentina, Chile, dan Brazil.

Ciri-ciri Araucariaceae

Keluarga ini terdiri dari pepohonan yang berdaun hijau sepanjang tahun (evergreen). Hampir semuanya memiliki batang tunggal dengan percabangan yang sangat beraturan.

Sehingga secara keseluruhan tampilannya tegak lurus dan kaku.

Pepohonan ini sangat populer di daerah subtropics. Spesies yang menghasilkan kayu, sangat jamat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan karena karakternya yang kuat dan bermutu tinggi.

Sedangkan pohon yang menghasilkan biji seperti Pinus, biasa di olah sebagai camilan, bahan kue, dan lainnya. Sebagian spesies lainnya juga menghasilkan ambar dan resin yang banyak digunakan dalam industry pembuatan perhiasan. Kedua bahan ini memiliki nilai sangat tinggi.

Sebagai tumbuhan purba, Araucariaceae sangat tangguh dan mampu tumbuh hingga 50-65 meter.

Para ilmuwan mencatat Araucaria hunsteinii yang tumbuh di Pulau Irian sebagai pohon terbesar dari family ini dengan tinggi 89 meter. Anggota keluarga ini selalu menjadi pohon yang dominan di hutan mana pun mereka hadir.

Terdapat pula pepohonan yang disebut sebagai Araucariaceae fosil karena umurnya yang sangat tua. Mereka hidup di daerah Holbrook, Arizona, Amerika Serikat.

Selama periode Trias Atas, wilayah tersebut bersifat basah dan ringan sehingga memungkinkan pepohonan itu hanyut setiap banjir musiman terjadi. Kemudian mereka berkumpul di dataran lumpur delta yang berpasir.

Seiring berjalannya waktu, bongkahan pohon itu terkubur di bawah lumpur dan debu vulkanik yang menyembur secara rutin.

Proses ini membuat kayu-kayu termineralkan. Pohon fosil yang paling umum adalah spesies Araucarioxylon arizonicum. Para ilmuwan memperkirakan bahwa saat masih hidup, pepohonan ini berukuran raksasa hingga mencapai tinggi hingga 50 meter.

Baca Juga Beritaku: Pohon Andalas & 3 Benda Adat Asal Pulau Sumatera

Manfaat Araucariaceae

Tumbuhan unik dari masa lampau ini ternyata memiliki banyak kegunaan meski pemanfaatannya diatur secara ketat.

Tentu saja karena populasinya yang sudah tidak banyak serta pertumbuhannya yang lambat membuat tanaman Araucariaceae sangat sulit dibudidayakan.

Meski terkenal dengan ukurannya yang jumbo, ternyata ada juga spesies Araucariaceae yang berukuran kecil.

Ia adalah Araucaria excels, masyarakat internasional menyebutnya sebagai Pinus Pulau Norfolk. Tumbuhan ini sangat cantik sehingga warga Florida dan California banyak memeliharanya sebagai tanaman hias di rumah.

Sementara itu, kayu Agathis memiliki karakter yang kuat sehingga sangat bagus sebagai material bangunan.

Residu dari pohon Agathis yang sudah berubah menjadi fosil juga dapat diolah menjadi bahan pembuatan pernis kayu. Ia sangat cocok sebagai lapisan finishing yang membuat kayu di rumah, furniture, dan ukiran-ukiran lebih mengkilat. 

Daftar Pustaka

  1. Myrtaceae. https://en.wikipedia.org/wiki/Myrtaceae
  2. 2019. Top 5 Uses for Eucalyptus Wood. https://www.amazuluinc.com/2019/05/07/top-5-uses-for-eucalyptus-wood/
  3. Kalshian, Rakesh. 1994. Making furniture from eucalyptus wood. https://www.downtoearth.org.in/news/making-urniture-from-eucalyptus-wood-29415
  4. Araucariaeceae. https://id.wikipedia.org/wiki/Araucariaceae
  5. Araucaria. https://www.wikiwand.com/id/Araucaria
  6. Introduction to Araucariaceae. https://ucmp.berkeley.edu/seedplants/conifers/araucaria.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *