Janda Cari jodoh
Viral Seorang janda Cari Jodoh

Gadis Atau Janda Diantara 2 Pilihan, Kamu Pilih mana?

Diposting pada

Jika harus memilih gadis atau janda? Pasti lebih banyak masyarakat memilih, gadis dibanding janda. Stigma dalam masyarakat, terkait seorang janda, memang cukup buruk. Sayangnya pemikiran seperti itu, cukup tidak sesuai dengan keadaan saat ini.

Beritaku.id, Lifestyle – Kau pilih yang masih gadis atau janda? apakah penting jawaban dari pertanyaan itu, dalam membangun sebuah hubungan?

Oleh Tika (Penulis Gaya Hidup)

Bukankah Jangan pernah menilai seseorang dari statusnya. sebenarnya apa perbedaan gadis atau janda, berikut mari kita bahas.

Pengertian Gadis Dan Janda

Banyak masyarakat yang masih mempertanyakan status seorang wanita, yaitu; kau masih gadis atau janda? Dan jika wanita itu, seorang gadis maka dia akan lebih dihormati dibanding, jika dia seorang janda.

Definisi gadis adalah seorang wanita yang belum menikah. Boleh jadi ia merupakan wanita yang sudah cukup umur, namun bisa jadi sudah melewati umur.

Artis Janda
Artis Berstatus Janda

Sedangkan, janda adalah seorang wanita yang sudah pernah menikah lalu bercerai atau berpisah dengan suaminya. Bisa jadi karena kematian atau bahkan karena ketidakcocokan.

Persepsi di dalam masyarakat, mengenai janda maupun gadis adalah tergantung dari pernah atau tidaknya melakukan sebuah hubungan badan. Seorang janda selalu mendapatkan julukan negatif dibandingkan seorang gadis.

Terlepas dari itu semua, seharusnya hal itu, tidak mempengaruhi kesan masyarakat, terhadap seorang wanita. Sudah jelas jika seorang wanita menikah wajib, memenuhi kewajibannya sebagai istri. Hubungan itu juga sah di mata hukum maupun agama.

Jika memang harus berakhir menjadi seorang janda, setidaknya ia tidak akan berdosa.

Berbeda dengan wanita yang belum menikah, tetapi berkali-kali melakukan hubungan badan dengan lawan jenis. Boleh jadi, ia tetap bermartabat karena statusnya yang gadis tetapi berdosa dihadapan tuhan .

Sebenarnya, tidak ada istilah yang memberikan batasan tegas antara gadis atau janda, semua tergantung faktor individunya dan lingkungannya. Contohnya dalam urusan hubungan suami istri.

Baca juga beritaku: Gadis Atau Janda Siap Nikah Siri, Bagaimana Hukumnya Dalam Islam?

Keistimewaan Bagi Seorang Gadis

Seorang gadis pada hakikatnya, merupakan makhluk yang mulia jika ia bisa menjaga kehormatannya.

Bagaimana tidak, bagi kaum pria tentu menjadi kepuasan tersendiri, dalam mendapatkan wanita yang masih tersegel.

Bagi para pria lajang, menjalin hubungan dengan seorang gadis berstatus lajang menjadi prioritas utama mereka.

Hal itu erat kaitannya dengan ego dan harga diri. Tentu saja, tidak ada orang tua yang berharap anaknya menikah dengan janda.

Oleh sebab itu, terlepas dari seorang gadis masih suci ataupun tidak, tetap saja mereka memiliki nilai lebih di mata khalayak ramai.

Seorang gadis yang bisa menjaga dirinya, bisa membawa orang tuanya ke surga. Karena ia telah menjaga kehormatan dirinya, dan sebelum menikah, anak wanita merupakan tanggung jawab ayahnya.

Konotasi Negatif
Konotasi “Negatif” Janda dengan Bunga

Setelah menikah, ia merupakan tanggung jawab suaminya. Demikian kurang lebih, hukum agama yang berlaku.

Jadi semakin baik seorang gadis, maka baik pula kedudukan kedua orang tuanya.

Seorang pria terlepas dari lajang maupun duda. Mereka pasti akan lebih menyukai gadis. Bukan hanya soal gairah saja, saat berhubungan badan.

Namun juga kebanggaan tersendiri, bagi mereka untuk mendapatkan gadis.

Alih-alih perkataan ‘duda tapi laku’ menjadi kalimat pamungkas kehebatan seorang pria duda.

Pria memang selalu beruntung dalam hal barang bekas dan tidak. Apapun tindak pelecehan seksual yang mereka lakukan, akan sulit menemukan bekasnya kecuali jika mereka terserang penyakit AIDS.

Seorang gadis memang layak, mendapat perhitungan pada semua pria lajang maupun tidak. Bahkan seorang kakek pun akan merasa bangga ketika mendapatkan gadis.

Ibarat hadiah dalam sebuah perlombaan, semua pria berlomba mendapatkan gadis. Lalu, bagaimana nasib janda? Mereka seolah hanya remah-remah yang akan dimakan di saat terakhir kali.

Stigma masyarakat, Tentang Janda

looking outside the window sad
Foto: thecommongirlweb

Stigma buruk di berbagai negara manapun, khususnya kawasan Asia, selalu memandang janda sebelah mata.

Sebaik apapun perilaku seorang janda, pasti semua memata memandangnya sebagai wanita tidak benar. Tidak hanya itu, label barang bekas juga melekat pada dirinya.

Lantas mengapa? tidak ada label barang bekas pada pria duda! Inilah diskriminasi pada seorang wanita.

Perceraian yang terjadi selalu merupakan kesalahan wanita. Jadi status janda, bukan karena cerai saja, tetapi lebih menitik beratkan kesalahan pada wanita.

Sedangkan ketika berlaku cerai mati, maka tak heran wanita janda menjadi bahan gunjingan serta olok-olokan masyarakat.

Ketika ada pria mendekati, maka ia akan diberi label janda genit atau gantel.

Namun, ketika tidak ada yang mendekati, omongan miring mengenai hal-hal buruk juga menimpa. Memang sulit untuk menyandang status janda jika tidak mampu bersikap tebal muka.

Banyaknya tontonan televisi, juga ikut mempengaruhi stigma masyarakat mengenai seorang janda.

Jika dibandingkan, janda yang santun akan kalah pamor dengan gadis yang urakan. Namun memang begitulah pandangan masyarakat kita saat ini.

Susahnya masyarakat di lingkungan kita adalah persepsi singkat mereka soal janda.

Tayangan televisi yang mereka tonton akan terserap sempurna dalam pikiran mereka.

Mungkin bagi orang-orang modern yang berwawasan luas, masalah janda dan gadis bukan hal penting.

Namun berbeda, halnya ketika berbicara dengan masyarakat desa. Mereka akan menentang, sesuai apa yang mereka ketahui.

Mereka seolah menutup mata terhadap alasan wanita menjadi janda ataupun mengenai perkembangan jaman jika janda dapat menikah dengan lajang.

Mana yang Dipilih ? Gadis Rasa Janda Atau Sebaliknya

Pada era milenial saat ini, seharusnya kita bisa lebih membuka mata dan pikiran. Ketika seorang wanita memutuskan menikah, itu artinya ia ingin memiliki status yang jelas.

Ia siap berkomitmen walaupun rumah tangga tidak selalu berjalan mulus. Jika memang di kemudian hari harus menjadi janda, tentu itu bukan keputusan yang mudah.

Bayangkan saja, jika seorang wanita kerap dipukuli suaminya. Atau bisa saja suaminya berselingkuh dan tidak menafkahi. Apakah ia harus terus bertahan?

Stigma Negatif Tentang Janda
Stigma Negatif Tentang Janda

Terutama ketika sudah memiliki anak. Tentu itu bukan pilihan yang mudah. Ingatlah, bahwa setiap manusia berhak bahagia, terlepas ia pria ataupun wanita.

Seorang janda, dulunya juga adalah seorang gadis yang berusaha mempertahankan kehormatan dengan status menikah. Berbeda halnya dengan gadis yang bergonta ganti pasangan.

Mereka tidak siap dengan komitmen. Mereka juga lebih menyukai kehidupan yang bebas. Itulah muncul istilah janda rasa gadis dan gadis rasa janda.

Maksud istilahnya adalah seorang gadis di era milenial lebih mencintai kebebasan. Mereka dengan mudah menyerahkan kegadisannya dengan pria yang berstatus pacar.

Mereka kerap melakukannya layaknya suami istri. Ketika menemukan ketidakcocokan, mereka akan berpisah dan berganti pasangan. Itu semua terjadi. karena, komitmen pernikahan tidak begitu penting.

Mereka lebih suka melakukan hubungan yang terlalu jauh. tetapi ketika jatuh prianya siap berkomitmen, pria tersebut, seperti mendapatkan kucing dalam karung.

Ya, inilah yang dinamakan, seorang gadis rasa janda karena ternyata ia sudah tidak perawan.

Berbeda halnya dengan istilah janda rasa gadis. Bisa saja seorang gadis baru berhubungan sekali dua kali dengan suaminya lalu menemukan ketidakcocokan.

Akhirnya mereka berpisah. Ada pula yang baru saja menikah kemudian berpisah karena berbagai hal.

Tidak tau bagaimana awalnya, mengapa janda selalu mendapatkan pandangan miring.

Apakah pengaruh industri perfilman yang mengangkat tema wanita janda yang awalnya membuat stigma buruk, ataukah telenovela pada masanya yang memberi kesan seperti itu.

Sejarah apapun itu. Bukankah, sebaiknya kita tidak membuat kesimpulan umum mengenai janda.

Terjebaknya Banyak Gadis Dalam Kehidupan Metro Yang Kelam

Hiruk pikuk dengan segala gemerlapnya di kota. Banyak menyeret wanita pada kehidupan kelam.

Seorang wanita adalah makhluk berhati lemah. Bujuk rayu, hinaan, dan sindiran kerap membuat hatinya luluh, dengan prinsip awal yang ia pegang.

Jadi, jika ada seorang pria yang menawarkan A hingga Z berupa kesenangan duniawi, sudah pasti wanita akan mudah luluh.

Tidak hanya janji manis pria, wanita yang kerap mendapat ejekan juga dapat keluar dari zona aman.

Contohnya ketika seorang wanita kerap mendapat julukan cupu. Mau tidak mau ia tergerak untuk mengikuti arus teman-temannya agar tidak mendapat julukan itu.

Promosi Janda
Demonstrasi Para Janda

Belum lagi soal materi. Wanita selalu merasa jika menggunakan barang mahal maka status mereka akan meningkat. Mereka akan mendapat penghormatan dan orang-orang akan menghargai mereka.

Padahal itu tidaklah benar. Akhirnya demi memdapatkan uang mereka menghalalkan berbagai cara.

Itulah yang mereka lihat dari tayangan-tayangan berita selebriti. Media bukan meliput prestasi selebritas namun meliput harta dan pencapaian materi yang lain.

Walaupun sebenarnya uang yang akan mereka dapatkan, sangat tidak sebanding dengan dosa dan penyakit yang akan muncul. Namun pengaruh pergaulan memang sangat kejam.

Oleh sebab itu, banyak wanita yang terpaksa masuk ke pesantren mengikuti kemauan orangtuanya. Setidaknya mereka berharap agar anaknya menjadi lebih memahami keimanan.

Pergaulan di masa sekarang memang sangat kacau. Internet memiliki banyak sisi positif. namun tidak telepas juga banyak sisi negatif. Tayangan televisi yang mengacu pada budaya kebebasan sangat mempengaruhi perilaku serta tindakan anak muda saat ini.

Mereka tidak ingin ada istilah ‘cupu’ yang melekat dalam diri mereka. Ternyata memang pribadi wanita jaman sekarang lebih mementingkan pendapat orang lain daripada norma yang sudah ada.

Kesan tidak ingin berbeda, atau ingin dianggap membuat mereka melampaui batas. Usia gadis memang bukan usia yang matang.

Terlebih memang wanita selalu mengutamakan insting yang kadang bisa saja salah. Mereka juga tidak mengedepankan logika di atas perasaan.

Peran Penting Orang Tua Terhadap Remaja

Peran Orang Tua
www.samaritans-bristolcounty.org

Masih banyak hal, bisa mempengaruhi kelamnya pergaulan gadis-gadis saat ini. Sebaiknya orang tua mulai mengawasi dengan baik mengenai pergaulan anak gadis mereka.

Tidak hanya itu, tontonan pun harus memiliki kualitas. Mereka juga sebaiknya mendapatkan pelajaran spiritual yang cukup.

Orang tua jaman sekarang, memiliki lebih banyak tugas terkait sudut pandang orang lain terhadap anak perempuannya.

Ketika, mereka pergi sampai malam, orang tua akan merasa khawatir terhadap anaknya, dan tentang penilaian buruk orang lain.

Namun sebenarnya bukan itu poinnya. Seharusnya anak perempuanlah, lebih diperkuat landasannya dan hatinya.

Anak perempuanlah, harus mendapat pencerahan bahwa pergi hingga malam sangat berbahaya. Bukan hanya sekedar malu, pada pendapat tetangga.

Sebaiknya memberi penjelasan, mengapa pulang malam tidak baik, dan lainnya. Peran tetangga, sangat penting untuk dapat saling mengawasi.

Ingatlah, bahwa kita tidak boleh menilai sesuatu hanya dari luar. Terkadang apa yang ada di pikiran kita adalah salah. Manusia adalah tempatnya salah.

Jadi para pria, kalian memilih gadis atau janda?

Semoga artikel ini memberi manfaat. Semoga kita dapat menghindari pandangan-pandangan negatif di sekitar kita terhadap sesuatu yang belum tentu benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *