Kitab zabur
Kitab-kitab Allah (Foto: quizz.com)

Kitab Zabur: Sejarah dan 3 Intisari Ajaran

Diposting pada

Kitab Zabur merupakan salah satu kitab yang menjadi bagian dari sejarah turunnya wahyu tauhid. Kepada siapakah kitab zabur ini turun? Kemudian, bagaimana intisari ajaran dari kitab zabur? Mari kita simak bersama – sama penjelasannya.

Beritaku.id, Pendidikan – Syair-syair zabur di senandungkan oleh Raja termasyur di kala itu. Bahkan, tumbuhan dan binatang ikut bertasbih mendengar syair demi syair yang ia senandungkan. Suara terindah milik raja itu ketika membaca syair zabur telah menghipnotis seluruh elemen yang ada di sekitarnya.

Oleh: Ulfiana (Penulis Pendidikan)

Wahyu turun secara bertahap. Dalam perjalanannya terdapat empat kitab yang wajib di imani oleh umat muslim sebagai wahyu dari Allah. Kitab tersebut adalah kitab Zabur, taurat, Injil dan terakhir adalah Al Quran.

Sebagai umat muslim, seseorang wajib untuk mempercayai turunnya wahyu pada kitab tersebut. Sebab, mempercayai kitab Allah termasuk dalam rukun iman yang ketiga. Juga, keempat kitab tersebut memang benar-benar ada dan menjadi petunjuk bagi umat terdahulu.

Namun, mengenai isi bacaan dan ajaran yang terdapat dalam kitab tersebut, hanya Al Quran yang Allah jamin langsung keasliannya. Sehingga, pada kitab yang lain, kewajiban kita hanya mengimani.

Yakni, bukan melaksanakan secara penuh ajaran kitab selain Al Quran. Termasuk di dalamnya adalah kitab zabur.

Nama kitab ini tentu sangat tidak asing terdengar di telinga kita.

Sebelum berbicara lebih jauh tentang kitab ini, mari kita bahas terlebih dahulu tentang apa itu kitab zabur dan sejarahnya.

Berikut penjelasannya.

Kitab Zabur, Sejarah dan Intisari Ajaran

Kitab zabur
Definisi kitab zabur (Foto: bacaanmadani.com)

Penyebutan kata zabur ini berasal dari kata verbal yang artinya adalah menulis. Asal katanya adalah zabara – yazburu – zabr. Jika melihat dari makna istilahnya, kitab zabur artinya adalah kitab yang tertulis.

Dalam bahasa arab, zabur di kenal dengan sebutan mazmur, yang bentuk jamaknya adalah mazamir.

Sedangkan dalam bahasa ibrani, kitab zabur adalah di sebut sebagai mizmar. Mizmar bagi bani israil adalah nyanyian rohani yang suci atau sakral. Ada pula penyebutan zabur dalam ibrani adalah zimra yang artinya lagu atau musik.

Menurut sumber, kitab ini berisi kurang lebih 150 nyanyian atau mazmur yang di senandungkan oleh nabi yang menerima.

Di dalam Al Quran, banyak penyebutan tentang adanya kitabullah zabur ini baik dalam bentuk tunggal maupun dalam bentuk jamaknya. Adalah juga, penyebutan tentang nabi yang menerima wahyu berupa kitab zabur ini.

Baca juga beritaku: Daftar Kitab Allah dan Rasul Penerima

Dalam beberapa sumber, bahkan ketika nabi ini menerima kitab zabur dan membacanya, suaranya begitu merdu hingga alam ikut bertasbih bersamanya. Tak hanya orang yang mendengarkan, melainkan hewan dan tumbuhan ikut takzim mendengarkan.

Di sebutkan, burung-burung yang terbang ikut berhenti dan hinggap di dahan hanya untuk mendengarkan nabi tersebut membaca syair Zabur. Burung-burung tersebut ikut menyimak dan bertasbih bersamanya,

Mukjizat suara yang indah ini, Allah berikan pada nabi yang menerima Zabur tersebut.

Kitab Zabur Diturunkan Untuk Nabi Siapa

Tentu muncul pertanyaan, kepada siapa kitabullah zabur ini Allah turunkan?

Allah menurunkan kitab tersebut kepada nabi daud yang saat itu telah bergelar raja. Nabi daud sebelum di angkat menjadi rasul telah memiliki berbagai macam keistimewaan.

Salah satunya adalah ia mampu mengalahkan Jalut yang memiliki ukuran tubuh di atas rata-rata dan sangat kuat. Ketika itu, nabi Daud menjadi salah satu pasukan Raja Bani Israil Thalut melawan pasukan Jalut yang terkenal sangat kuat.

Allah memberikan kelebihan kepada nabi Daud berupa di turunkannya masanya untuk umatnya. Keterangan ini Allah abadikan di dalam Al quran. Tepatnya, di surat Al Isra ayat 5.

وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِمَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعْضٍ وَّاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا

Artinya:

Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh kami telah memberikan kelebihan kepada sebahagian nabi-nabi atas sebahagian (yang lain), dan kami berikan zabur kepada Daud.

Selain surat Al Isra ayat 5, penyebutan Zabur kepada Nabi Daud terdapat di surah An Nisa ayat 163.

 اِنَّآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ كَمَآ اَوْحَيْنَآ اِلٰى نُوْحٍ وَّالنَّبِيّٖنَ مِنْۢ بَعْدِهٖۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَعِيْسٰى وَاَيُّوْبَ وَيُوْنُسَ وَهٰرُوْنَ وَسُلَيْمٰنَ ۚوَاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًاۚ

Artinya:

Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya. Dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya. Isa, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Daud.

Selain mukzizat berupa tuntunan zabur, Nabi Daud adalah juga di anugerahi mukzizat suara yang merdu dalam menyenandungkan kitab zabur.

Apa Nama Umat Dari Nabi Tersebut?

Pengikut para Nabi (Foto: daaruttauhid.org)

Kemudian, siapakah umat yang menerima panduan zabur tersebut?

Berikut penjelasannya.

Umat yang menerima zabur adalah kaum bani israil. Bahasa asli yang di gunakan menurut beberapa sumber adalah bahasa qibti.

Bahasa qibti adalah bahasa yang di gunakan oleh bangsa mesir untuk berkomunikasi.

Seperti yang kita tau, dahulunya masyarakat mesir sebelum islam tersebar di wilayah ini masih menggunakan bahasa daerah. Sebelum akhirnya, berganti menjadi bahasa arab. Bahasa daerah tersebut adalah bahasa qibti.

Artinya, kemungkinan besar kaum bani israil yang saat itu telah berada di yersusalem merupakan keturunan dari bani israil yang hijrah dari mesir. Jarak waktunya dekat dengan generasi yang sebelumnya pergi dari Firaun mesir ke tanah yang di janjikan.

Meski kitab ini turun pada bani israil yang masih memegang erat ajaran nabi Musa, terdapat pula kelompok yang mendustakannya. Hal itu tercantum dalam ayat-ayat Al Quran.

Dalam surat Ali Imran ayat 184, Allah berfirman.

فَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِكَ جَاۤءُوْ بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتٰبِ الْمُنِيْرِ

Artinya:

Maka jika mereka mendustakan engkau (Muhammad), maka (ketahuilah) rasul-rasul sebelum engkau pun telah di dustakan (pula). Mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kitab yang Allah turunkan pada umat terdahulu yaitu Bani Israil, juga ikut mereka dustakan. Sedangkan, sebenarnya sebagian dari yang mendustakan itu tau bahwa itu adalah sebuah mukzizat atau keajaiban yang nyata.

Abad Penurunan Zabur

Pertanyaan selanjutnya adalah kapankah penurunan kitab zabur? Berikut penjelasannya.

Allah menurunkan zabur kurang lebih pada abad 10 SM.

Dari sejumlah penelitian yang di lakukan, di ketahui bahwa timeline peperangan Nabi Daud melawan Jalut adalah sekitar 1050 SM. Ini di perkuat dengan penemuan situs peperangan yang di yakini sebagai tempat pertempuran pasukan Thalut dan Jalut.

Artinya, setelah masa itu, pengangkatan Daud sebagai Raja bagi bani israil di lakukan. Tepatnya setelah Raja Thalut wafat. Baru kemudian, saat Nabi Daud menduduki posisi sebagai seorang raja, Allah mengangkatnya sebagai seorang Rasul utusan Allah.

Di masa menjadi utusan Allah, Nabi Daud menerima wahyu berupa ajaran Zabur. Waktu penurunan tersebut jika merujuk pada timeline diatas yaitu setelah tahun 1050 SM kitab di turunkan.

Kitab zabur Allah turunkan di daerah yerusalem. Ketika itu bani israil sedang menduduki wilayah tanah kan’an setelah bersama-sama hijrah dengan nabi Musa dari mesir. Setelah itu muncul nabi-nabi dari bani israil yang menempati wilayah Yerusalem yang saat ini merupakan bagian dari Palestina.  

Pun ketika kitab zabur turun, bani israil masih di tanah kan’an atau yerusalem.

Baca juga Beritaku : Kisah Nabi Daud

Intisari Dari Kitab Zabur

Intisari kitab zabur (Foto: faqihquran.over-blog.com)

Ajaran intisari yang terdapat dalam zabur adalah berisi tentang zikir memuji Allah. Zikir tersebut adalah zikir-zikir dan penghormatan kepada Allah Swt. Allah yang Maha Esa dan Allah semesta alam.

Selain itu di dalamnya terdapat pula nasehat dan hikmah. Nasehat yang ada adalah nasehat tentang kebaikan bagi manusia.

Dalam surah Al Anbiya ayat 105, Allah berfirman:

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ

Artinya:

Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az Zikr (lauh Mahfuz). Bahwa, bumi ini akan di warisi oleh hamba – hamba Ku yang shaleh.

Kitab zabur tidak memuat syariat / hukum dan peraturan seperti kitab lain, misalnya seperti Al Quran, atau Taurat.

Jika di dalam kitab taurat sebelumnya terdapat 10 hukum pokok, maka di kitab zabur ini tidak terdapat hukum syariat seperti demikian.

Sebab, penurunan kitab zabur ini di turunkan setelah kitab taurat.

Pada masa nabi daud, kaum bani israil telah memiliki pegangan yaitu berupa 10 hukum yang terdapat dalam taurat. Itu sebabnya, di masa ini Allah memerintahkan nabi daud dan kaumnya untuk mengikuti aturan yang telah ada. Yaitu, hukum-hukum maupun syariat yang di bawa oleh nabi Musa As.

Tentang Hikmah Kisah Nabi Daud

Dalam beberapa sumber menyebutkan bahwa isi dari zabur itu adalah tentang kisah kehidupan nabi Daud As. Baik berupa cerita hidupnya, kesalahan yang ia lakukan, maupun pengakuan dosanya.

Jika merujuk pada penurunan kitabullah Al Quran pada Rasulullah SAW, wahyu itu turun secara bertahap.

Besar kemungkinan kitab zabur ini juga Allah turunkan bertahap di masa kehidupan nabi daud. Artinya, tidak serta merta langsung turun semua bagaikan script kehidupan nabi daud yang akan datang.

Meskipun begitu, ada yang mengatakan bahwa kitab zabur ini di tulis oleh daud sendiri. Terlepas dari semua itu, yang kita ketahui hanya kitab zabur ini saat itu menjadi petunjuk bagi bani israil dalam berdoa kepada Allah.

Syair yang terdapat di dalam zabur salah satunya adalah pujian kepada Allah atas segala kebesarannya.

Epilog

Akhirnya, demikianlah sedikit kisah tentang kitab zabur. Dari sini kita mengetahui betul bahwa kitab zabur adalah mukzizat yang Allah berikan kepada nabi daud ketika itu. Kitab Zabur menjadi pedoman serta panduan untuk melaksanakan peribadahan kepada Allah SWT.

Kita sebagai umat muslim, wajib mengimani adanya kitab zabur tersebut. Meskipun, banyak yang mengatakan bahwa kitab asli zabur yang asli berbeda dengan zabur yang ada sekarang ini.

Sebab, isinya telah sedikit banyak yang di rubah karena kepentingan golongan umat saat itu untuk keuntungan mereka sendiri.

wallahu’alam bis shawaf.

Semoga kita semua di hindarkan dari sifat tersebut. Cukup sekian perjumpaan kita kali ini. Sampai jumpa di pembahasan yang tak kalah menarik selanjutnya!

Sumber:

News.detik, cendekia.kemenag, kumparan.com, republika.co, brilio.net

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *