Manfaat Menonton Televisi Republik Indonesia
7 Manfaat Menonton Televisi Republik Indonesia Untuk Peserta Didik Selama Corona

7 Manfaat menonton Televisi, Kebijakan Menteri Pendidikan Yang Cerdas

Diposting pada

Kebijakan Cerdas Nadiem Makariem (Mendikbud) Dari kecanduan Ponsel, Ke Menonton Televisi Republik Indonesia (TVRI) Dengan 7 Manfaat Menonton Televisi Secara Langsung.

Beritaku.Id, Pendidikan – Ditengah merebaknya Virus Corona, yang mengakibatkan sekolah dan kampus di tutup, siswa tinggal dirumah.

Mentri Pendidikan yang juga Ex Bos Gojek, mengambil sebuah kebijakan yang tepat dan akurat, himbaun belajar dengan nonton TTVRI.

Konsep belajar dengan menonton Televisi atau TVRI, adalah sebuah konsep belajar komunikasi jarak jauh.

Sejak Kapan Konsep Pembelajaran Jarak Jauh Tersebut?

Ternyata pembelajaran jarak jauh (termasuk nonton Tv) tersebut. Dikenal jauh hari sebelum teknologi sepesat sekarang ini, bahkan sebelum internet terbuka bebas seperti ini.

Penyiar TVRI Dimasa Dulu
Kenal Penyiar TVRI Diatas? Jika kenal sementara Masih Jomblo, Maka Sebaiknya Menikah Setelah Pencabutan Kebijakan PSBB

Yakni sejak tahun 1960an, konsep belajar jark jauh ini dikenal dengan beberap pakar hebat diantaranya Dohmen, tahun 1967. Cristensen tahun 1968, Peters dan Moore Tahun 1973.

Menyebutkan bahwa pembelajaran berjarak jauh adalah Suatu metode proses belajar. Dimana proses pengajaran terjadi secara terpisah dari proses belajar itu sendiri. Sehingga komunikasi antara tenaga pendidik dan siswa harus difasilitasi dengan bahan cetak. Media elektronik, dan media-media yang lain (Moore, 1973).

Kebijakan Mendiknas Menonton Televisi, Memiliki Manfaat

Guru diliburkan, ruang pendidikan yang selama ini menganut metode Skolastik. Sebagai metode yang dikembangkan oleh Aristoteles sebegai pengembangan dari Metode Plato.

Dengan manfaat belajar yang didapatkan secara langsung, bertemu guru dan siswa. Ketika itu tidak dengan menonton LCD, Televisi (Tivi/Tv) ataupun bahwa belum ada seluler.

Kondisi Pembatasan Sosial Berslaka Besar (PSBB), atauapun dengan lockdown lokal dibeberapa daerah. Membuat putusnya mata rantai proses transfer ilmu dari guru ke siswa.

Pembelajaran dengan berbasis kompetensi, dengan memandirikan siswa dalam proses transaksi keilmuan tersebut, berjalan hingga akhirnya semua menjadi berantakan.

Berantakan yang disebabkan oleh invasi virus Corona atau Qif-19 yang saat ini masih berlangsung. Dengan korban yang semakin banyak dan daerah serangan makin luas.

Aktifitas Berkumpul Dihentikan, Termasuk Berkumpul Di Sekolah

Kebijakan Pemerintah pusat, memutar otak memikirkan, nasib ekonomi, ketersediaan logistik. Nasib generasi pelanjut masa datang, yang saat ini masih dibangku sekolah.

Mengabaikan seluruh elemen politik, mencoba mengesampingkan elegansi dan popularitas dimata publik.

Kontroversi masyarakat luas mengenai langkah penanganan covid-19, hingga mencari para caleg karena masker yang mahal.

Desakan untuk kebijakan melakukan lockdown secara nasional, ataupun sosial distancing seperti yang diterapkan oleh beberapa negara.

Kebijakan pembatasan ruang interaksi sosial berskala besar (anatara sosial distancing dengan lockdwon). Adalah kebijakan tengah yang diambil pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Pendidikan berhenti, seketika menteri kesehatan berpikir tentang bagaimana menghasilkan siswa cerdas. Dengan kebijakan libur besar-besaran.

Siswa Tinggal Dirumah, Guru pun Demikian.

Maka Menteri Pendidikan Republik Indonesia mendapatkan dukungan dari berbagai penyedia aplikasi pembelajaran online, yang bisa di manfaatkan selama libur.

Dengan meluncurkan 12 Aplikasi Belajar diRumah Selama Libur Corona
Hal ini berlangsung selama kurang lebih 3 minggu.
Semua aktifitas pembelajaran, siswa dengan guru melakukan interaksi secara online dengan menggunakan aplikasi tersebut.

Ataupun dengan semi manual dengan memanfaatkan aplikasi whatsapp, facebook dan sebagainya.

Belakangan Mentri Pendidikan Nadiem Makariem, menghimbau semua guru untuk mengarahkan siswa menonton TVRI.

SD, SMA dan SMA diarahkan untuk belajar dengan memanfaatkan menonton Televisi Nasional TVRI.

Belajar Dengan 7 Manfaat Menonton TVRI

Adapun manfaat dari menonton televisi nasional TVRI dimusim Qif-19 atau Covid-19 adalah dengan menonton, memiliki manfaat sebagai berikut:

Menonton Televisi, Fokus

Manfaat nonton Televisi yakni TVRI yang pertama adalah membuat fokus bagi peserta didik. Hal ini disebabkan oleh proses siaran TV yang terus berjalan secara live.

Sehingga siswa dengan mandiri diharapkan menciptakan suasana belajar yang sesuai, dengan siaran yang sedang berjalan.

Belajar saat ini dengan memafaatkan menonton Tvri tersebut melatih konsentrasi siswa dalam menghadapkan muka ke wajah televisi.

Nonton TVRI, Untuk Nasionalisme.

Kebijakan Menteri Pendidikan yang dianggap cerdas dengan mengarahkan siswa belajar pada cara menonton tivi adalah meningkatkan nasionalisme.

Tidak bermakna bahwa dengan belajar online dengan guru-guru di sekolah tidak nasionalis, namun dengan memanfaatkan TVRI.

Mengusung slogan “Pemersatu Bangsa”, seakan menjadi sebuah kampanye baru untuk meningkatkan nasionalisme. Sebagai solusi atas artikel berjudul Indonesia diantara serangan Virus Khilafah dan Covid-19.

Dengan azas manfaat nonton TVRI, meningkatkan nasionalisme karena proses pembelajaran dilakukan secara Nasional.

Hal ini sekaligus menjadi kegiatan besar Nasional dalam pendidikan dengan “belajar bersama secara Nasional”.

Menumbuhkan nilai Nasionalisme, bahwa dari Sabang sampai Merauke, atau Pulau Miangas sampai ke Pulau Rote. Dalam waktu yang sama mengakses TVRI, televisi berplat merah yang tersingkir oleh kehadiran TV swasta, bertaburan iklan.

Nasionalisme menonton TV memberikan manfaat lain, meningkatkan rating dan kampanye kepada peserta didik. Bahwa TVRI adalah alat siar informasi Nasional, yang memiliki siaran paling terkontrol.

Kelihatan memang, tampilan TVRI masih zaman lampau, tidak sehalus dengan TV Swasta yang dipenuhi dengan polesan artistik yang kadang menor.

TVRI tampil dengan gaya yang terkontrol, sebab stasiun TV tersebut menyadari, bahwa tidak lebih penting rating daripada konten.

Maksudnya TVRI mengutamakan azas manfaat pendidikan saat menonton televisi.

Tidak menampilkan tayangan yang kadang “melampau batas pemirsa”.

Di TVRI, Pembelajaran Terukur Dan Terkontrol

Maksudnya dengan mengambil manfaat belajar dengan menonton televisi, adalah pembelajaran terukur.

Sebab pembelajaran dan isi belajar dikontrol secara terbuka dan dikoreksi “jika ada kesalahan” oleh penduduk secara nasional.

Dengan arahan menonton Televisi tersebut, orangtua ikut terlibat dalam hal menonton Televisi tersebut.

Disaat jam belajar, aktifitas yang mengganggu proses menonton berupaya untuk dikurangi tingkat kebisingannya.

Pembelajaran secara nasional dan terukur ini terjadi, karena konten siaran dapat diakse dimanapun.

Kebijakan Menikbud, Siswa Memiliki Jadwal Belajar Nasional

Tidak ada dan tidak pernah terjadi sebelumnya, kecuali di Zaman belum ada Televisi Swasta, belajar dengan menonton Televisi secara Nasional.

Kini Manfaat menonton secara nasional televisi, menghadirkan jadwal belajar nasional bagi seluruh pendidik dan peserta didik.

Bukan hanya siswa yang menghadap wajah televisi, namun guru juga ikut menatap wajah TVRI.

Kebijakan Nadiem Makariem, Interaksi

Dengan gerakan belajar nasional menonton TVRI. Dimana TVRI dengan slogan pemersatu bangsa, menciptakan interaksi.

Interaksi dalam satu rumah, yang saling mengingatkan tentang jadwal belajar.

Interaksi untuk saling melakukan kontrol suara dan sikap diantar aanggota keluara.

Dengan demikian menonton TVRI memberikan manfaat. Bahwa televisi nasional tersebut menciptakan interaksi untuk saling mengingatkan dirumah masing-masing. Untuk anak sekolah yang sedang persiapan belajar.

Libur Corona, Mengalihkan Kecanduan Seluler Ke Televisi

Aplikasi belajar online yang teah diluncurkan sebelumnya, membuat siswa banyak memegang teleon seluler ataupun gadget.

Kini berubah untuk “sementara waktu” melepaskan diri dari kecanduan ponsel, meskipun menonton televisi bisa dengan menggunakan aplikasi dari ponsel tersebut.

Dengan hal ini, maka anak tidak lagi terfokus kelayar kecil atau terbatas ponsel, melainkan kelayar televisi.

Menonton TVRI, Mengajarkan Sikap Tertib

Disekolah ada jadwal masuk, jadwal belajar, jadwal istirahat, upacara bendera dan jadwal pulang.

Siswa mengikuti semua aturan kapan belajar dan kapan pulang, serta hari apa upacara bendera.

Rasanya semua desain dan skenario tertib tersebut tidak bisa dilakukan saat ini. Sebab dengan Stay @t Home untuk semua peserta didik, membuat kegiatan langsung kerumah masing-masing harus ditertibkan.

Dengan program mengambil manfaat dengan menonton Televisi Republik Indonesia atau TVRI tersebut, para siswa akan ditertibkan dengan jadwal belajar tersebut.

Dengan tugas yang diberikan setiap proses siaran televisi dikerjakan kemudian disetor ke guru sekolah melalui akun media sosial.

Ini mengajarkan peserta didik untuk tertib dengan jadwal dan penyerahan tugas, dan ini secara mandiri dilakukan oleh peserta didik.

Demikian 7 Manfaat dari Menonton Televisi Republik Indonesia disingkat TVRI, di musim liburan Corona atau Covid-19. Dianggap sebagai kabijakan Cerdas Menteri Pendidikan Nasional Nadiem Makariem yang cerdas.