Misteri Kapal Nabi Nuh A.S.
Kapal Nabi Nuh A.S. yang sekarang masih menjadi bahan penelitian oleh Arkeolog (Foto:Rodrigo Pacheco)

Misteri Kapal Nabi Nuh A.S. 3 Tingkat Dan Anak Durhaka

Diposting pada

Misteri Kapal Nabi Nuh AS dan anak Durhaka, Serta Kapal 3 Tingkat Yang Penuh Misteri Hingga Kini.

Beritaku.Id, Kisah Islami – Melanjutkan kisah 25 Nabi da Rasul, Misteri kapal Nabi Nuh A.S. dengan pengikutnya. 3 tingkat dan Anak Durhaka, Kamis (16/1/2020)

Kisah Nabi Allah Nuh A.S diperkirakan 3650 sebelum masehi, di derah alur sungai Eufrat da Tigris.

Sungai Eufrat di negara Republik Islam Irak. Sungai Tigris terletak memanjang dari Anatolia, Republik Turki hingga Republik Islam Iran pada panjang membentang 1.900 km.

Sungai ini, telah dihaditskan menjadi salah satu tanda besar kiamat (Sungai Eufrat)

Ukuran Kapan Nabi Nuh Yang Misteri

Misteri Kapal Nabi Nuh A.S. telah membuat banyak orang. Untuk mengetahui keberadaan kapal besar berukuran panjang 200 meter. Lebar 70 meter dan 3 tingkat.

Wadd, Yaghuts. Ya’uq, Suwa’, dan Nasr sebagai Dewa yang dibuat oleh penduduk disepanjang sungai, memajangnya ditepi sungai untuk disembah.

Misteri Kapal Nuh, dimuali dari sini, untuk mengingatkan kaumnya kembali menyembah Allh SWT, menjauhi berhala.

Sayangya ummatnya menentang dan memberi gelar Nabiullah Nuh A.S sebagai orang tidak waras.

Nabiullah Nuh A.S. berumur 950 tahun, menerima perintah sebagai Rosul Allah pada umur 420 tahun.

Ketika itu kekeringan melanda penduduk negeri, dan selama 40 tahun wanita tidak hamil.

Karena kekeringan tersebut, seluruh negeri membusuk karena banyaknya tumbuhan dan hewan peliharaan yang mati.

Karena bencana kekeringan tersebut, ummat mulai berbondong-bondong mendatangi Nabi Nuh AS, meminta pertolongan.

Perintah Nabiullah Nuh adalah beristighfar, memohon ampun serta bertaubat kepada Allah SWT.

Surat Nuh ayat 10 sampai 12, Menyebutka:

fa qultustaghfiruu robbakum innahuu kaana ghoffaaroo

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ غَفَّا رًا ۙ 
fa qultustaghfiruu robbakum innahuu kaana ghoffaaroo

“Maka aku berkata (kepada mereka), Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun,”
(QS. Nuh 71: Ayat 10)

يُّرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَا رًا ۙ 
yursilis-samaaa`a ‘alaikum midrooroo

“Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,”
(QS. Nuh 71: Ayat 11)

وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَ مْوَا لٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّـكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّـكُمْ اَنْهٰرًا ۗ 
wa yumdidkum bi`amwaaliw wa baniina wa yaj’al lakum jannaatiw wa yaj’al lakum an-haaroo

“Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
(QS. Nuh 71: Ayat 12)

Setelah Nabiullah Nuh mengajak mereka utuk bertaubat, justru umatnya tidak menuruti, malah memaki Rasul Allah tersebut.

Nabi Nuh dan Kaum Kafir

Karena takutnya Nabiullah Nuh kepada Allah atas perbuatan kaum kafir tersebut. Akhirnya berdoa dan meminta kepada Allah SWT, seperti dalam Surat Nuh Ayat 26 dan 27

وَ قَا لَ نُوْحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَ رْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّا رًا
wa qoola nuuhur robbi laa tazar ‘alal-ardhi minal-kaafiriina dayyaaroo

“Dan Nuh berkata, Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.”
(QS. Nuh 71: Ayat 26)

اِنَّكَ اِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوْا عِبَا دَكَ وَلَا يَلِدُوْۤا اِلَّا فَا جِرًا كَفَّا رًا
innaka in tazar-hum yudhilluu ‘ibaadaka wa laa yaliduuu illaa faajirong kaffaaroo

“Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu. Dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur.”
(QS. Nuh 71: Ayat 27)

Akan tetapi kisah dan teladan Nuh jauh lebih dalam daripada itu. Mari kita melihat lebih jauh dari apa yang dikisahkan oleh beberapa orang pihak.

Nabi Nuh Rosul Pertama Allah SWT

Perintah dalam Al Quran (QS: Nuh ayat 1):

اِنَّاۤ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖۤ اَنْ اَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ
innaaa arsalnaa nuuhan ilaa qoumihiii an anzir qoumaka ming qobli ay ya`tiyahum ‘azaabun aliim

“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah), Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.”
(QS. Nuh 71: Ayat 1)

Misteri Nabi Nuh
Misteri Kapal Nabi Nuh dalam Berdakwah pada Ummatnya (Foto: Merdeka.Com)

Malaikat meminta kepada Nuh AS untuk melawan Darmasyil bin Fumail bin Jij bin Qabil bin Adam.”

Damasyil merupakan raja yang kejam, dengan beberapa perbuatan melanggara yang dilakukannya :

  1. Manusia pertama yang memeras arak dan meminumnya,
  2. Manusia pertama yang berjudi,
  3. Manusia pertama yang membuat baju dengan hiasan emas.
  4. Manusia pertama bersama kaumnya membuat 5 berhala, yaitu Wad, Siwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr.

Menghadapi kaum dengan kerajaan yang dipimpin oleh Raja yang Dzalim, diarahkan menyembah Allah SWT bukanlah perkara mudah.

Nabi Nuh A.S. malah dianggap kafir oleh kaumnya.

Turun perintah untuk membuat Kapal, dan Nuh AS bersama ummatnya membuat kapal, dalam waktu puluhan tahun.

Dalam menyelesaikan kapal tersebut, Nuh AS dibantu oleh pengikutnya, dan hewan-hewan yang pintar.

Rosul Allah SWT tersebut diejek oleh kaumnya dengan pembuatan perahu diatas gunung tersebut, namun Nuh tetap mengerjakan.

Turunnya Azab Allah : Misteri Kapal 3 Tingkat Nabi Nuh A.S.

Allah mengabulkan do’a Nuh A.S. Misteri Kapal Nuh A.S. berlanjut.

Semua umat yang beriman dinaikkan ke kapal laut 3 tingkat buatan Nabiullah Nuh tersebut. Sebab Allah SWT akan membumi hanguskan seluruh ummat yang kafir.

Allah menurunkan hujan yang amat sangat lebat, tanah memancarkan air dari seluruh penjuru.

Seketika Darmasyil bersama rakyatnya tenggelam terlahap air bah yang sangat deras.

Selanjutnya kapal Nuh AS bersama kapal 3 tingkatnya kemudian terdampar di Gunung Judy.

Di sanalah, pengikut Nuh hidup dengan damai.

Mereka berkembang hingga jumlahnya menjadi lebih banyak.

Tenggelamnya Anak Durhana

Misteri Kapal Nuh A.S. tiga tingkat sibuk mengurus ummatnya yang sholeh untuk diselamatkan.

Dimasukkannya kedalam kapal tingkat 3 tersebut, Nabi Nuh mengingat putranya.

Mengajak putranya untuk masuk kedalam kapal, namun putranya menola dan menganggap bahwa peristiwa itu adalah peristiwa biasa, atau banjir biasa.

Putranya beranggapan bahwa ketika naik kegunung akan terhindar dari banjir.

Segera dirinya menuju ke gunung, namun naas, Allah SWT telah menutup bumi dengan airNya.

Sehingga tenggelamlah seluruh orang kafir termasuk putranya.

Nabi Nuh berharap kepada Allah SWt agar puteranya diselamatkan, namun Allah menolak permintaan Nuh AS.

Pada akhirnya Nabi Nuh mengikhlaskan kepergian puteranya, dengan kapal tiga tingkat Nabi Nuh, yang hingga sekarang masih dicari keberadaan.

Kapal 3 tingkat dan megah tersebut, masih misteri dari Kapan Nabi Nuh AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *