Penutup Ceramah
Kalimat Penutup Ceramah (Foto:Maxt)

Penutup Ceramah, Pidato Dan Kultum Yang Menawan

Diposting pada

Merangkai penutup ceramah dan pidato dengan menggunakan bahasa yang menarik merupakan harapan banyak pembicara publik.

Beritaku.id, Organisasi dan Komunikasi – Jangan pergi tanpa kesan, dan tinggalkanlah kenangan untuk membuatmu tetap terlintas dalam harap dan bayang-bayang.

Oleh: Walid (Penulis Organisasi Dan Komunikasi)

Kegiatan pidato seperti pidato perpisahan sekolah, kantor maupun kegiatan komunikasi publik lainnya.

Haru kita ketahu, bahwa konsepnya selain menyusun struktur pidato yang terarah dengan susunan yang baik, maka harus memiliki penutupan dengan kalimat penutup (ending) yang berkesan.

Menutup Dengan Baik Pidato
Proses Menutup Pidato Yang Berkesan (Foto:IAIN Surakarta)

Begitupun Ceramah juga harus memiliki penutup yang membuat para jemaah mengingat dari kalimat atau kata penutup tersebut.

Seorang pembawa ceramah, semakin kuat dalam merebut mata pendengar. Maka semakin kuat ia pula menanam pesan moral dalam jiwa dan pikirannya.

Baca juga beritaku: Pembicara Memukau, 3 Syarat dan Tata Cara Agar Penonton Terpaku

Sementara untuk kultum (kuliah tujuh menit), dalam hal memilih penutup, harus dengan penutup yang singkat.

Arti Penutup Pidato, Ceramah Dan Kultum

Sebelum memberikan contoh kalimat atau kata penutup (closing) saat berpidato, ceramah maupun kultum. Maka lebih awal akan kita bahas tentang pengertian atau definisinya.

Berdasarkan Typoonline, maka penutup memiliki arti: 1. Tutup (alat untuk menutup), 2. Penguncian (karangan, rapat, surat): bagian akhir.

Kunci Kata
Kunci Kata Pertemuan (Foto: Suar)

Penutup memiliki makna sinonim: akhir, kesudahan, pemungkas, penghabisan, penghujung, penyudah, tutup, ujung, epilog hingga kunci.

Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa penutup sebuah pidato yang selama ini kita kenal merupakan proses pada penghujung atau epilog dengan melakukan penguncian pada bagian akhir.

Pembagian Akhir Pidato, Ceramah Dan Kultum

Dalam bagian akhir pidato maupun ceramah ini terdiri dari 3 paragraf penting sebelum closing pidato, yakni:

  1. Kesimpulan
  2. Apresiasi
  3. Salam

Kesimpulan Pidato

Sesi ini merupakan sesi transisi, dari pembahasan pidato menuju (transisi) penutupan sebuah pidato.

Sebagaimana kesimpulan merupakan kalimat-kalimat penting yang menjadi ikatan dari sebuah pidato.

Sumber kesimpulan dari kerangka sebuah pidato, maupun deskripsi sebuah judul pidato tersebut.

Apresiasi

Apresiasi adalah memberikan penghargaan kepada yang telah hadir dalam pertemuan. Hal ini bertujuan memberikan semangat kepada mereka yang telah memberikan kontribusi pada kegiatan.

Misalnya apresiasi dengan mengucapkan terima kasih.

Contoh:

Terima kasih kepada Bapak Marwan (Gubernur Pulau Ini), yang telah hadir pada pertemuan ini, dan memberikan spirit pada kegiatan ini.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah mensukseskan kegiatan ini.

Dan siapa komponen-komponen ataupun tokoh penting dalam pertemuan tersebut. Yang layak mendapatkan apresiasi maupun ucapan terima kasih.

Salam

Paragraf ketiga sebelum mengucapkan Assalamu Alaikum War. Wab.

Bagian ini merupakan bagian yang menjadi bahasan utama dari artikel ini, sebab akan kita rangkaikan kalimat yang menawan dan menarik.

Maka selanjutnya akan kita bahas pada sub judul mengenai kalimat penutupan pada ceramah, pidato, sambutan maupun kultum.

Kalimat Penutup Variatif

Dalam menciptakan kesan positif dan baik maka memiliki bahasa dan kata penutup, seorang penceramah maupun yang memberikan sambutan harus dengan pemilihan frasa yang baik.

Pada fase akhir ini, biasanya pendengar telah lelah maupun mengantuk. Sehingga perlu untuk membangkitkan semangat dan jiwa mereka dalam mendengarkan hal penting sebuah ceramah.

Adapun kata yang paling lazim dan membuat mereka bergairah adalah “Para hadirin, terakhir kami sampaikan” ataupun “sebagai kesimpulan sebelum kami menutup dakwah saya”.

Artinya menggunakan kata “terakhir” atau “sebagai kesimpulan” pendengar mengetahui ceramah, pidato serta sambutan akan berakhir.

Dengan demikian, segera masuk kedalam kesimpulan atau kalimat-kalimat penting buat para pendengar.

Setelah itu menciptakan kesan dengan bahasa yang menarik.

Kata Penutup Ceramah

Penutupan ceramah yang menarik, karena ini konteks islami maka sebaiknya menggunakan bahasa yang bersumber dari kisah Islami, Nabi dan Rasul maupun para sahabat.

Variasi Pidato
Variasi Pidato Saat tampil (Foto:Brid)

Atau menggunakan kalimat dari pakar-pakar Islami, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Kalimat Penutupan Ceramah Dari Ulama Besar

Kisah Nabi dan Rasul serta sahabat menyajikan banyak kalimat yang berkesan, maka sebagai bahasa penutup bisa dengan contoh berikut ini, yaitu:

  1. Kaum Muslimin dan Muslimat, sebelum saya meninggalkan mimbar ini, maka saya akan mengutip pernyataan dari Iman Syafi’i bahwa Ada orang yang telah meninggal, namun namanya tetap hidup. Sebaliknya banyak orang yang masih hidup namun hadirnya tidak memberikan makna kepada orang lain.
  2. Para hadirin, sebelum saya menutup salam, maka izinkan saya mengutip pernyataan imam besar Syafi’i yang berkata, Bahwa jiwamu, jika kamu tidak sibukkan dengan kebenaran dan kebaikan-kebaikan, maka ia akan sibuk dengan kebathilan.
  3. Muslimin dan Muslimat sebagai pesan buat kita semua, maka mari mengingat pesan Ibnu Athaillah, bahwa tanda jiwamu mati jika tidak merasa sedih saat melewatkan sebuah kebaikan. Atau jiwa kita tidak merasa menyesal karena melakukan sebuah pelanggaran dan kesalahan.
  4. Kaum mukminin dan mukminat, Hasan Al Basri menyatakan bahwa hidup ini hanya ada 3 hati, pertama: hari kemarin yang telah berlalu bersama seluruh kebaikan maupun keburukan kita. Kedua: Hari ini yang kita miliki dan sebentar lagi akan berlalu. Ketiga: Hari esok yang belum tentu untuk kita raih.
  5. Tahukah para hadirin semua, bahwa ulama besar Ibnu Tayimiyah berpesan, janganlah terlalu bergantung pada siapapun didunia ini, sebab bayanganmupun akan pergi saat waktu gelap.
  6. Sebelum saya menutup ceramahku ini, maka saya akan mengucapkan pernyataan dari Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, yang berkata: Dunia ini hanya dua hari, satu hari untukmu dan hari lain menjadi lawanmu. Jika kamu menang, jangan terlalu merasa bangga dan senang serta tidak gegabah. Sementara jika ia menjadi lawanmu dan kamu kalah maka bersabarlah.
  7. Kamu musliminan dan muslimat yang saya banggakan, Ibnu Majah berpesan bahwa hati ibarat bulu yang tertancap pada tengah padang pasir, yang terhempas kesana kemari tertiup angin (berubah).

Kalimat Penutup Ceramah Sabda Nabi Dan Kata Sahabat

Sementara itu terdapat beberapa kalimat penutup ceramah berupa kata mutiara dari para sahabat Rasul, ataupun Sabda yang tidak meragukan bahasanya yang indah:

  1. Sebelum kami meninggalkan podium ini, maka izinkan saya mengutip pernyataan sang singa Padang Pasir, Umar Bin Khattab, bahwa Pelajarilah Al-Quran dan lakukan sesuatu sesuai tuntunan Al-Quran, niscaya kamu akan menjadi ahlinya.
  2. Mari kita mengingat kata Abu Bakar Asshiddiq, Khalifah Islam pertama, yang menyebutkan bahwa Memang sangat sulit untuk bersabar saat marah, namun menyia-nyiakan pahala saat marah adalah kerugian yang besar.
  3. Wahai Kaum Muslimin, Sayyidina Ali Bin Abi Thalib memberikan pesan buat kita semua. Cintailah apa yang kamu cintai seadanya saja, sebab bisa jadi yang kamu cintai hari ini akan menjadi musuhmu esok hari. Bencilah yang kamu benci seadanya hari ini, sebab bisa jadi yang kamu benci hari ini akan menjadi yang kamu cintai besok hari.
  4. Sebelum saya menutup ceramah ini, untuk hadirin yang belum menikah, maka jangan melupakan pesan dari Ali Bin Abi Thalib, Jangan pilih wanita karena kecantikannya, sebab bisa jadi kecantikannya akan membinasakannya. Jangan pilih wanita karena hartanya, sebab harta akan membuat ia sewenang-wenang. Tapi pilihlah wanita karena agamanya.
  5. Jihad terbesar adalah melawan dirimu sendiri, yakni untuk melawan kejahatan yang berasal dari dalam dirimu. Ini merupakan Sabda Rasulullah Muhammad SAW, bahwa jihad sesungguhnya adalah melawan hawa nafsu.
  6. Sebagai penutup, maka mari kita ingat Sabda Rasulullah tentang Cinta. Bahwa cinta kepada Allah SWT merupakan puncaknya cinta, sementara cinta kepada sesama adalah lembahnya.
  7. Sebelum saya menutup ceramah ini, maka ingat pesan Rasulullah, bahwa jauhilah dengki, sebab dengki membakar seluruh kebaikan, sebagaimana api membakar kayu bakar.

Demikian beberapa kalimat penutupan ceramah untuk menciptakan kesan kepada pendengar.

Penutup Pidato Menarik

Penutup Pidato Berbahasa Arab, mirip dengan mukadimah, berupa kalimat-kalimat penutup. Hanya saja dalam pembahasan ini, kita akan melakukan variasi.

Dalam hal pidato ataupun sambutan, juga kita membutuhkan penutup yang menarik, dan buatlah kalimat yang menciptakan kesan.

Variatif dan menggunakan kalimat yang “tidak umum”.

Sebaiknya, oleh karena ini bisa berbentuk pidato formal secara nasional, maka sebaiknya pula mengutip pernyataan dari ilmuan maupun pahlawan.

  1. Hidup tanpa Allah SWT, laksana pensil yang tumpul dan ia tidak memiliki titik dalam kehidupan.
  2. Sabar itu ada dua, hal yang kamu inginkan dan hal tidak kamu inginkan (Ali Bin Abi Thalib)
  3. Tahukah kita semua tentang pengertian kebahagiaan? Kebahagiaan ada tiga, yakni: bersabar, bersyukur dan ikhlas,
  4. Lihatlah orang yang ada dibawahmu dalam melihat dunia, dan janganlah kamu melihat keatas, agar kamu tidak meremehkan apa yang kamu dapatkan.
  5. Orang kuat, bukanlah yang mampu mengalahkan yang lemah namun yang bisa bersabar saat ia marah.
  6. Cinta itu seperti bertepuk pada kedua tangan, dan tak akan indah jika hanya dengan menggunakan satu tangan.
  7. Tahukah anda, apa perbuatan yang lebih baik dari puasa dan doa? Yaitu menjaga silaturrahim antara sesama, sebab pertengkaran dan perbedaan akan menghancurkan umat manusia.
  8. Allah tidak melihat seberapa pulau yang kamu miliki sebagai kekayaan, sebab seluruh kekayaan yang kamu punya adalah pinjaman dariNya. Melainkan Allah menatap seluruh amal dan kebajikan yang kamu miliki.
  9. Barangsiapa yang ingin mendapatkan kebahagiaan, maka hendaklah ia tidak mencintai sesama manusia kecuali karena Allah SWT.
  10. Hidup ini singkat, pun bumi akan berakhir dengan kiamat, yang tidak berakhir adalah imbalan perbuatan atas Ridha Allah SWT.
  11. Seluruh simpul kehidupan bersumber pada yang memberikan Ilmu yakni Allah SWT, maka jangan sombong pada bumi Alllah.

Demikian beberapa contoh penutupan pidato yang menarik, pada dasarnya kita harus menyiapkan beberapa penggalan kata dan kalimat semenarik mungkin untuk menciptakan perhatian pendengar.

Rangkaian Kata Penutup Arab

Dalam hal kata penutup ini, biasanya pada organisasi tertentu memiliki ciri khas masing-masing. Baca juga beritaku: Kalimat Penutup Islami: Pidato, Ceramah, 3 Organisasi Mahasiswa.

Dalam hal menggunakan kalimat penutup dengan bahasa Arab, biasanya menjadi “sandi” dari satu anggota organisasi dengan anggota organisasi yang sama lainnya.

Misalnya HMI, maka kalimat penutup yang mereka pergunakan adalah Wabillahi Taufik Wal Hidayah dengan arti “Dan dengan Allah yang memberikan keberhasilan atas kehendak Allah dan petunjuk.”

Sementara itu IMM memiliki penutup “Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khayrat” yang artinya “Berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan”

Sedangkan PMII memiliki ciri penutup yaitu ““Wallahul muwafiq ila aqwamit-thariq” dengan arti Dan Allah adalah zat yang memberikan petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya

Manakah kalimat penutup arab yang terbaik?
Maka jawabannya adalah semua terbaik berdasarkan versi organisasi masing-masing.

Demikian kalimat penutupan atau closing sebuah pidato, ceramah, kultum dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *