Proses dari sakarotul maut
Proses sakarotul maut (Foto: albasir.id)

Sakaratul Maut, Ciri Pada Orang Sakit, dan Kisah Rasulullah

Diposting pada

Sakaratul Maut adalah proses ketika ruh keluar dari jasad sebelum seseorang meninggal dunia. Ada banyak tanda-tanda bahwa seseorang akan segera menghadapi Sakaratul menurut Islam. Semua akan dibahas di dalam artikel ini

Beritaku.id, Berita Islami – Semua makhluk yang memiliki nyawa, pasti akan merasakan mati. Semua ciptaan Allah, berupa manusia, jin, malaikat, tumbuhan, hewan dan ciptaan lainnya akan mengalami kematian. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa hidup abadi. Hanya Allah lah, Tuhan Semesta alam yang akan kekal abadi.

Oleh: Ulfiaana – (Penulis Berita Islami)

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Imran ayat 185 :

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa di jauhkan dari neraka dan di masukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya”

Kelak pada saat hari kiamat, akan Allah bangkitkan semua makhluk termasuk manusia. Manusia pada hari itu akan dimintai pertanggung jawabannya selama hidup di dunia. Apakah ia melakukan hal yang bermanfaat untuk akhiratnya atau tidak.

Kematian Sebagai Peristiwa Yang Pasti

Sakaratul Maut
Proses sakarotul maut (Foto: beritaku.id)

Berbicara soal mati, tak banyak orang yang membahas hal ini. Hal itu disebabkan karena tak ada petunjuk tentang kematian melainkan hanya sedikit dari sisi Allah.

Tiap kali berbicara soal kematian, yang ada di bayangan seorang manusia biasa adalah kengerian akan meninggalkan dunia ini. Meninggalkan segala kesenangan selama di dunia.

Bisa juga karena takut untuk menghadapi apa yang menanti setelah kematian. Namun, tidak untuk orang yang beriman. Orang dengan keimanan yang tinggi, akan menghabiskan hidupnya untuk mempersiapkan hal itu. Bahkan mereka akan dengan senang hati menyambutnya.

Tak ada yang mengetahui di bumi Allah bagian mana ia akan mati. Tak ada juga yang mengetahui kapankah kematian datang menjemputnya. Namun, kematian adalah seperti halnya takdir Allah yang lain.

Kematian tak akan mampu di hindari. Kematian tak akan dapat dicegah.

Mempercayai kematian, termasuk mengimani rukun iman yaitu beriman pada qada’ dan qodar. Jika Allah telah menetapkan hari terakhir seorang hamba, maka mereka tak dapat memajukan atau mengundurkannya.

Mereka juga tak mampu bersembunyi dimanapun, karena ini semua bumi milik Allah. Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 78:

Dimana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu. Kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh……….”

Kisah Lelaki Yang Lari Dari Malaikat Maut

Dulu, terdapat sebuah cerita tentang seorang lelaki yang berusaha lari dari malaikat maut. Lelaki itu hidup di zaman Nabi Sulaiman. Ketika Nabi Sulaiman bertemu dengan malaikat Izrail, malaikat Izrail terus melihat ke arah laki-laki itu.

Laki-laki yang tau bahwa itu malaikat Izrail, meminta agar nabi Sulaiman mengirimkan angin yang bisa membawanya ke Hindia. Semua itu dilakukan agar malaikat Izrail tidak bisa menemukannya.

Sesaat ketika ia telah sampai di Hindia, malaikat Izrail mencabut nyawanya. Ternyata ia telah di takdirkan untuk meninggal di Hindia. Itu sebabnya malaikat Izrail sempat heran mengapa ia masih di negeri nabi Sulaiman sedangkan telah turun perintah untuk mencabut nyawanya di Hindia.

Begitulah perkara mati. Setiap orang memiliki jatah takdirnya masing-masing dan tak bisa lari darinya. Termasuk jodoh, rezeki, serta kehidupannya. Allah telah menyiapkan jalan cerita terbaik sebagai pemberianNya.

Sakaratul Maut

Orang yang akan menemui kematian, biasanya akan menunjukkan gejala-gejala tertentu. Mereka seakan-akan telah memiliki firasat bahwa itu adalah hari-hari terakhir  di dunia. Tanda bagi setiap orang pun berbeda-beda.

Saat-saat ketika ruh mulai keluar dari jasad, itu yang disebut sakaratul. Proses dari sakaratul mau pasti akan menimbulkan sakit. Tidak terkecuali pada para nabi dan kekasih Allah SWT.

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Nabi Ibrahim juga merasakan sakaratul. Rasa sakitnya seperti saat besi di bakar dan di tempelkan pada bulu-bulu basah, kemudian besi itu ditarik.

Ada juga riwayat yang menceritakan perkataan Nabi Musa tentang sakaratul. Beliau mengatakan, sakitnya sakaratul yang paling ringan seperti sakitnya kambing yang di kuliti saat masih hidup.

Begitu beratnya, hingga akal manusia ketika sedang sakaratul akan merasa kacau.

Syaddan Bin Aus mengatakan bahwa kematian adalah sebuah huru-hara. Hal itu adalah yang  paling buruk yang pernah ada di dunia. Sakitnya lebih sakit dibanding dengan di gergaji atau sekedar direbus dalam periuk.

Ciri-Ciri Sakaratul Maut Orang Sakit Menurut Islam

Ketika sakit dan seseorang akan menemui ajal, sakaratul mautnya dapat dikenali dengan ciri-ciri:

1. Kekuatan akan di cabut sehingga seseorang menjadi begitu lemah.

Ia akan lemas dan tak memiliki daya. Tubuh akan melemah sehingga akan sering berusaha mengembalikan energi dengan tidur. Itu sebabnya seseoang yang menjelang kematiannya ketika sakit akan banyak tidur. Intensitasnya akan lebih sering dari biasanya.

2. Tak akan berselera makan

 Seseorang akan merasa tak selera untuk makan. Ia makan apapun rasanya menjadi hambar. Tak lagi bisa merasakan nikmatnya makanan yang ia makan. Hal itu juga dapat disebabkan karena mereka telah kesulitan mencerna makanan.

3. Pernafasan berkurang

Pernafasan akan berkurang karena dahak pada sistem penafasan akan menumpuk. Nafas seseorang akan terdengar begitu berat. Seakan-akan bernafas adalah sesuatu yang membutuhkan tenaga.

Nafas yang berat itu kadang terdengar seperti sebuah dengkuran. Kondisi ini juga disebut cheyne stokes pada dunia kesehatan.

Dalam surat Al Qiyamah ayat 26 sampai ayat 30 Allah SWT berfirman:

“Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya), ‘Siapa yang dapat menyembuhkan?’. Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia). Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Kepada Tuhanmu lah pada hari itu kamu di halau”

4. Sering Berhalusinasi

Seseorang yang akan mendekati ajalnya akan mengatakan banyak hal yang tidak wajar. Pada dunia medis hal itu biasa terjadi karena banyak orang yang menjadi linglung menjelang ajal.

Jika dalam Islam, hal itu adalah benar. Sebab, ada yang mengatakan bahwa seseorang akan mulai di tunjukkan saat-saat terakhirnya. Ia akan melihat kilasan balik kehidupan masa lalunya.

Ia juga melihat apa saja yang pernah ia perbuat. Kemudian ia juga akan melihat malaikat mulai datang kepadanya.

Mengenai hal ini, Rasulullah SAW pernah bersabda:

” Bila seorang mukmin menghadap ke akhirat dan meninggalkan dunia, turun sejumlah malaikat yang memiliki wajah putih. Malaikat itu seperti matahari. Mereka membawa kain kafan dan parfum yang berasal dari surga. Mereka akan duduk di dekat orang tersebut. Kemudian akan datang malaikat pencabut nyawa yang mengatakan ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau pada keampunan serta keridhoan Allah SWT'”

5. Wajahnya akan pucat dan malaikat akan mengambil dosanya

Itu disebabkan karena malaikat telah mengambil cahaya dari wajahnya. Malaikat juga akan mengambil dosa serta amalnya.

6. Seseorang akan merasa begitu kehausan

Ketika mengalami sakaratul, manusia akan dalam kondisi yang kepayahan. Jika satu saja urat dalam tubuh tertarik, tubuh akan merasakan sakit. Apalagi jika seluruh urat yang dicabut. Tentu rasanya tak bisa di bayangkan. Seseorang akan begitu kehausan.

Selain itu, ketika malaikat akan mencabut nyawanya, ia akan mengalami peristiwa pencabutan ruh.

Tanda itu adalah ketika kedua bola mata akan naik ke pelupuk mata. Kedua bibir akan mengerut. Telapak kaki akan terasa dingin. Naik ke betis dan masuk ke paha. Setiap anggota tubuh akan merasakan ke tidak fungsiannya hingga menjalar ke kerongkongan. Baru kemudian ia pergi meninggalkan dunia.

Baca Juga Beritaku: Kisah Mukjizat Dari 25 Nabi Dan Rasul Islam

Ciri-Ciri Sakaratul Maut Menurut Fiqih

Sakaratul Maut
Tanda-tanda ketika sakaratul maut sudah dekat

Sakaratul maut adalah bentuk dari tekanan, kedahsyatan serta himpitan dari kematian yang mengalahkan manusia. Sakaratul juga akan menguasai akal sehatnya. Berikut ini merupakan tanda seseorang mengalami sakaratul.

  • Denyut jantung mulai berhenti.
  • Untuk seseorang yang meninggal bukan karena tiba-tiba, akan muncul rasa dingin mulai dari ujung jari kaki. Perlahan akan naik ke atas menuju anggota badan.
  • Terdengar bunyi sesak nafas di dalam dada. Disertai bunyi dalam tenggorokan.
  • Seseorang akan mengambil nafas dan membuangnya melalui mulut.
  • Pandangan mata seseorang akan menengok ke atas.

Menurut sabda Rasulullah SAW:

 ” Sesungguhnya ketika roh manusia dicabut, tatapan matanya akan menyertainya”

Pada informasi yang banyak beredar di kalangan umum, terdapat tanda 100 hari menjelang kematian. Tanda itu adalah:

  • 100 Hari Menjelang Kematian

Seseorang akan merasakan tubuh menggigil dari ujung kaki hingga ke ujung kepala.

  • 40 Hari Menjelang Kematian

Bagian pusat tubuh akan berdenyut. Saat ini malaikat akan terus mengawasi gerak-gerik manusia.

  • 7 Hari Menjelang Kematian

Orang yang sakit yang biasanya tak memiliki selera untuk makan, tiba-tiba ingin makan sesuatu.

  • 3 Hari Menjelang Kematian

Tengah dahi akan berdenyut. Mata menjadi sayu. Hidung akan terlihat seperti masuk ke dalam. Telinga akan layu, serta tapak kaki sulit untuk di tegakkan.

  • 1 Hari Sebelum Kematian

Ubun-ubun akan berdenyut. Hal itu menandakan bahwa tak ada hari esok lagi untuk orang itu.

Pendapat Lain Tentang 100 Hari Tanda Kematian

Namun ada beberapa yang mengatakan bahwa 100 hari tanda kematian itu bukanlah sesuatu yang benar. Pendapat itu di dasarkan bahwa dalam surat Al Luqman ayat 34 Allah SWT berfirman:

” Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari kiamat, dan dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di rahim. Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan di kerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal”.

Di dalam ayat itu dikatakan, bahwa untuk ukuran tempat saja manusia tidak bisa tau, apalagi waktunya. Itu sebabnya 100 hari menjelang kematian itu masih menjadi sebuah misteri. Seseorang yang akan mendekati ajalnya tentu akan merasakan firasatnya. Namun, kita tidak mengetahui bagaimana Allah akan memberi tanda kepadanya.

Yang Menghambat Sakaratul Maut

Sakaratul Maut
Penghambat Sakaratul maut

Menurut hadis yang di riwayatkan oleh Abu Nuaim, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa  orang yang mulia dari kaum laki-laki dan perempuan pasti akan kebingungan dalam mengahadapi kematian. Mereka juga akan diuji.

Sesungguhnya setan paling dekat dengan manusia saat kematiannya. Sedangkan ujian melihat malaikat maut terasa lebih berat daripada beratnya 1000 kali tebasan dengan pedang.

Saat-saat terjadinya sakaratul , setan akan mengerahkan tenaganya untuk menggoda seorang manusia.

Hal itu karena hanya itu kesempatan terakhirnya untuk dapat menggelincirkan iman seseorang. Itu sebabnya godaan akan semakin berat.

Salah satu riwayat hadis dari Nasa’i dan Abu Dawud adalah Rasulullah SAW pernah berdoa.

“Ya Allah sungguh aku berlindung padamu dari pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran serta tenggelam. Aku berlindung dari penyesatan setan saat kematian. Terbunuh dalam kondisi murtad. Dan aku berlindung dari mati karena tersengat binatang.”

Baca Juga Beritaku: Kejadian Pertama Dalam Islam, Penciptaan Adam Hingga Rasulullah Di Surga

Kisah Rasulullah SAW Menghadapi Sakaratul Maut

Setiap orang yang akan meninggalkan dunia, pasti akan mengalami sakartul maut.

Itu termasuk Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasululllah menderita sakit keras. Beliau mengetahui bahwa ia akan segera bertemu dengan kekasihnya.

Beliau pernah mengambil sebuah gelas berisi air. Kemudian beliau memasukkan jarinya pada gelas tersebut. Beliau lalu mengusap wajahnya dan berdoa kepada Allah agar meringankan sakaratul untuknya.

Sebagian riwayat ada yang mengatakan bahwa beliau berkata:

“Sesunggunya setiap kematian, ada sakaratul mautnya.”

Dalam kitab As-Sirah An Nabawiyah Li Ibni Hisyam, di ceritakan ketika detik-detik meninggalnya Rasulullah SAW.

Menjelang ajalnya. Rasulullah meminta siwak kepada Aisyah ra.

Kisah Rasulullah Sebelum Wafat

Kemudian datang malaikat maut sebagai seorang manusia yang mengetuk pintu kamar Rasulullah SAW. Fatimah yang membukanya mengatakan bahwa Rasulullah sedang sakit dan menyuruhnya pergi.

Ia mengetuk pintu kembali dan mengucapkan salam.

Rasululluh SAW kemudian bertanya kepada Fatimah apakah ia tau orang yang mengetuk pintu. Fatimah mengatakan tidak tau.

Kemudian Rasulullah SAW berkata bahwa sesungguhnya malaikat maut telah datang.

Beliau kemudian mempersilahkan malaikat maut untuk masuk. Beliau bertanya di manakah jibril, kemudian jibril datang menghadapnya.

“Wahai jibril apakah engkau tau bahwa ajalku telah dekat?” kata Rasulullah SAW.

Jibril menjawab, bahwa ia telah mengetahuinya.

Rasulullah SAW kemudian menanyakan kepada Jibril kabar gembira apa yang menantinya.

Jibril menjawab “Pintu langit telah dibuka dan malaikat berbaris untuk menyambut ruh Rasulullah SAW.”

Rasulullah SAW kemudian kembali bertanya, kabar gembira apa yang dibawa oleh jibril. Jibril menjawab bahwa apa yang ada di surga telah menantinya.

Beliau kemudian bertanya pertanyaan yang sama. Jibril menjawab bahwa Rasulullah lah orang pertama yang akan di izinkan sebagai pemberi syafaat saat hari kiamat nanti.

Masih belum selesai, Nabi Muhammad SAW kembali bertanya pertanyaan yang sama. Jibril kebingungan dan menanyakan, kabar gembira apa yang ingin di dengar oleh Rasulullah SAW.

Ketika Rasulullah Sakaratul Maut

Rasulullah saw menjawab bahwa beliau menginginkan jawaban dari kegelisahannya.

Apa yang akan di peroleh oleh orang-orang yang membaca Al Quran setelahnya. Berpuasa Ramadhan setelahnya. Serta yang berziarah ke baitullah setelahnya. Jibril menjawab bahwa sesungguhnya Allah telah berfirman

 “Aku mengharamkan surga bagi semua nabi dan umatnya, sampai engkau beserta umatmu memasukinya terlebih dahulu”

Kemudian Rasulullah SAW mengatakan bahwa beliau telah tenang mendengar nasib umatnya. Rasulullah kemudian memanggil malaikat maut untuk mencabut nyawanya.

Malaikat maut kemudian mencabut nyawa beliau. Ketika ruh telah sampai di pusar, Rasulullah mengatakan “Wahai jibril, alangkah pedihnya maut”.

Jibril kemudian memalingkan wajahnya karena tak sanggup melihat Rasulullah SAW merasakan sakitnya maut.

Hingga akhirnya ruh mulia Rasulullah SAW telah keluar dari jasad beliau.

Ali kemudian memandikannya dan Ibnu abbas yang menyiram airnya. Jibril yang membawa minyak wangi dari surga untuknya.

Baca Juga Beritaku: Ngeri, Kisah Nabi Idris AS, Merasakan 2 Hal Ini : Syurga Dan Neraka

Siapa Yang Mencabut Nyawa Malaikat Izrail

Ketika semua makhluk di katakan akan merasakan mati, begitu pula para malaikat.

Malaikat izrail merupakan makhluk Allah SWT. Sebagai seorang makhluk, malaikat Izrail juga akan merasakan mati.

Kematiannya adalah saat hari kiamat kelak. Saat itu malaikat Israfil akan meniup sangkala dan semua makhluk akan mati.

Malaikat izrail bertugas untuk mencabut nyawa semua makhluk. Ia adalah yang terakhir hidup dari kalangan makhluk. Kemudian Allah akan memerintahkannya untuk mengambil nyawanya sendiri.

Dalam sebuah riwayat Abu Hurairah mengatakan bahwa jika malaikat Izrail tau betapa sakitnya saat ruh dicabut, maka ia pasti akan mencabut nyawa seseorang dengan cara yang paling lembut.

Saat itu terjadi hanya ada Allah SWT yang akan tetap hidup dan kekal. Allah adalah Yang Maha Awal hingga akhir.

Kemudian Allah SWT akan menghidupkan semua makhluk untuk dimintai pertanggung jawabannya.

Kematian adalah kuasa Allah SWT. Kita tak mampu untuk menebaknya. Kita hanya seorang hamba yang akan menjalani apa yang sudah di tetapkan oleh Allah SWT.

Tugas seorang manusia hanya mempersiapkan sebaik-baiknya bekal yang akan di bawa pada kehidupan setelah mati. Juga melakukan amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Harapannya adalah ketika mengalami sakaratul maut, prosesnya adalah yang paling ringan.

Sumber: Syahida, Islam.Nu, Republika, Merdeka, Sumber, Republika Berita, Almanhaj, Konsultasisyariah, Islami.co, Umma.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *