Dzikir tingkatan tertinggi bersamaan dengan doa
Dzikir dan doa (Foto: bersamadakwah.net)

Tingkatan Dzikir Tertinggi

Diposting pada

Tingkatan dzikir tertinggi, sebuah kegiatan yang dibarengi dengan simpuhan pada sepertiga malam. Hinggat terdapat pengertian serta bentuk Talqin dari hal tersebut. Maka, begini jelasnya.

Beritaku.id, – Berita Islami_ Maha suci Allah, dengan segala kelebihannya. Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang. Dengan kehendak-Nya, manusia dapat menikmati segala yang ada pada dunia. Serta menerka bagaimana sebuah tirai malam begitu indah, dengan segala sinar kerlap-kerlip di sana. Sungguh, Maha Suci Allah.

Oleh: Ayu Maesaroh(Penulis Berita Islami)

Rasanya sang Tuhan masih menginginkan ummat-Nya untuk tunduk dan pasrah kepada-Nya. Hingga pada akhirnya muara penuh dengan keberkahan dan kelimpahan nikmat menjadi ujung yang didambakan.

Tidak perduli bagaimana dan harus seperti apa manusia dapat mencapai keridhoan dari sang Tuhannya. Merengkuh sepertiga malam dengan berdzikir, pada tingkat yang tertinggi sekalipun.

Berdoa atas nama dunia dan seisinya. Mengagungkan diri-Nya untuk sekedar meminta secuil belas kasih, yang mana mempunyai pengaruh besar bagi para umat manusia dan seisinya di bumi.

Allah SWT, dzat yang tidak pernah ada bandingan, bahkan tandingannya. Hanya dengan “kun fayakun”, apapun itu keputusan, entah keberkahan atau bahkan bencana, dapat terjadi, hanya dalam sekejap mata.

Pengertian Dzikir dan Doa

Dzikir tingkatan tertinggi, yang dibarengi dengan doa
Pengertian dzikir dan doa (Foto: hipwee.com)

Terlepas dari hal tersebut, ada satu hal yang sangat penting untuk diulik lebih dalam, ialah dzikir yang ternyata tidak bisa terpisahkan dengan yang namanya doa.

Meski demikian, apa yang dimaksud dengan keduanya? Seperti yang sudah kita bahas pada pembahasan sebelumnya. Bahwasannya dzikir adalah sebuah kegiatan yang dengan bertujuan untuk mengagungkan Allah, ingin selalu dekat dengan Allah, dan rindu kepada-Nya.

Biasanya terdapat bacaan-bacaan tertentu, atau biasanya dimulai dengan membaca shalawat Nabi, dan sebagainya. Namun ada juga yang mengatakan bahwa dzikir adalah kegiatan yang mengagungkan nama Allah.

Yang mana pada sela-sela dzikir, kita dapat menyematkan doa yang ingin kita panjatkan kepada-Nya, ataupun hajat yang ingin kita laksanakan serta kita tuntaskan, guna menyelesaikan prahara.

Baca juga beritaku; Amalan Sholat Maghrib, Dzikir Dan Bacaan Doanya

Sedangkan doa adalah kegiatan kita memanjatkan suatu hal yang berharap Allah SWT dapat mengabulkan atas segala permintaan ataupun harapan yang sudah kita panjatkan kepada-Nya.

Adapun beberapa literasi mengatakan bahwasannya doa adalah sebuah interpretasi kita berserah diri kepada Allah, memposisikan sikap kita merendah diri di hadapan Allah.

Kita butuh Allah, kita sangat membutuhkan pertolongan dari-Nya, maka sangat dianjurkan untuk memposisikan diri untuk berserah diri kepada Allah, karena kita membutuhkan-Nya setiap saat, setiap menit, bahkan setiap detiknya.

Ayat Mengenai Pentingnya Dzikir

Ayat tentang dzikir (Foto: griyaalquran.id)

Oleh karena itu, antara dzikir dengan doa, sangatlah berkaitan dan tidak bisa terpisahkan. Entah pada jenis dzikir tingkatan tertinggi, ataupun lainnya.

Keduanya sangat penting dalam memaksimalkan apa yang ingin kita pinta kepada-Nya, dan juga agar selalu dekat dengan-Nya, mendapatkan keselamatan pada hari akhir, serta yang paling penting adalah menghindarkan diri dari siksa api neraka yang dahsyat.

Tapi, sebegitu pentingkah dzikir tersebut? Bukankah cukup dengan melakukan sholat wajib tanpa adanya “bolong” di setiap harinya, atau menambahkan kegiatan tersebut dengan beberapa amalan sunnah?

Ya, memang tidak dapat kita pungkiri bahwasannya pertanyaan tersebut pasti akan terlintas di benak siapa saja, bahkan pada benak kita sendiri.

Jadi, begini pentingnya sebuah dzikir dalam Al-Qur’an, yang artinya:

Maka dari itu, Mengingatlah kamu kepada Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku..

Qs. Al-Baqarah: 153

Adapun beberapa ayat lagi yang menyatakan bahwa dzikir merupakan hal penting bagi manusia, terutama ummat muslim, yang artinya:

Kecuali (dengan menyebut): “insya allah”. Serta mengingatlah kepada Allah jika kamu lupa dengan Allah, dan katakanlah: Mudah-mudahan Tuhanku akan melimpahkan petunjuk pada yang lebih dekat dengan sebuah kebenaran daripada ini..

Qs. Al-Kahfi: 25

Perbedaan Dzikir dan Wirid

Tngkatan dzikir tertinggi, dan bedanya dengan wirid
Bedanya dzikir dan wirid (Foto: islamidia.com)

Dari beberapa ayat di atas, sudah jelas bagaimana dzikir sangat penting bagi kehidupan manusia. Ada yang dapat membuat kita untuk terus ingat kepada-Nya, terutama akan rasa bersyukur, serta tidak mengingkari kenikmatan yang sudah Allah berikan kepada manusia.

Bahkan pada dzikir yang tingkatan tertinggi sekalipun, memiliki tujuan yang demikian. Yang mana pada dasarnya kita sebagai manusia hanya dapat berserah diri kepada Allah, memohon yang terbaik untuk hidup dan mati kita.

Jika demikian, tidak ada bedanya dengan kegiatan wirid? Bukankah antara dzikir dan wirid hampir sama? Seperti yang dilansir dari mediaindonesia.com

Yang mana mengatakan bahwa antara dzikir dan wirid, mereka sama-sama kegiatan yang atas dasar mengucapkan nama-nama Allah yang baik, dan tujuannya pun hampir sama.

Yang membedakan adalah jumlah, waktu, dan bacaan yang memang lebih jelas untuk wirid, ketimbang dzikir. Wirid sendiri sudah ada ketentuan bacaan apa yang harus tersampaikan saat wirid.

Baca juga beritaku: Dzikir Pendek dan Doa Setelah Sholat Fardhu Singkat

Begitu juga dengan waktu yang berlaku untuk melakukan wirid, setelah itu jumlah dari wirid tersebut, juga sudah ada ketentuan sendiri.

Maka, tidak heran jika wirid butuh yang namanya alat bantu hitung, seperti tasbih, baik yang biasa kita pakai, ataupun yang elektronik, yang mana seperti bentuk jam tangan, namun lebih kecil.

Oleh karenanya antara dzikir, baik yang tingkatan tertinggi ataupun biasa saja, dengan wirid. Mempunyai tingkat konsentrasi yang berbeda pula.

Talqin Dzikir

Talqin dzikir (Foto: islamidia.com)

Adapun salah satu jenis dzikir, yang mana populer di beberapa masyarakat, yang mana sudah banyak orang yang melakukannya.

Ialah Talqin dzikir, merupakan jenis dzikir yang lebih prefer kepada seorang guru menuntun atau memperingati muridnya kepada suatu kebaikan.

Bahkan dalam Al-Qur’an sudah tercantum hal ini, yang artinya:

Maka, berilah peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bag orang-orang yang beriman..

Qs. Ad-Dzariyyah: 55

Adapun ayat lain yang menginterpretasikan hal ini, dan hal tersebut berawal dari Nabi Adam yang mendapatkan Talqin dari sang Tuhan-Nya, yakni Allah SWT, yang artinya:

Kemudian Adam ditalqin/diilhami beberapa kalimat oleh Tuhannya, dan menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha penyayang…

Qs. Al-Baqarah: 37

Tanda Merinding Saat Dzikir

Tanda dari tingkatan tertinggi dari dzikir
Tanda merinding karena dzikir (Foto: republika.co.id)

Terlepas dari hal tersebut, terkadang kita sering melihat orang berdzikir, tiba-tiba mereka menangis, bersimpuh, bahkan seperti orang yang benar-benar sedang pasrah kepada Tuhannya.

Kita kadang terheran-heran dan menebak, apa yang sebenarnya terjadi, apakah baik-baik saja orang tersebut, dan sebagainya. Namu, tidak sedikit yang mengatakan bahwa orang tersebut telah berada pada dzikir tingkatan tertinggi.

Yang mana mereka telah merasakan betapa dekatnya ia dengan Allah SWT saat melakukan dzikir. Getaran seolah datang, menghampiri sekujur tubuhnya, hingga getaran tersebut membuat siapa saja menangis.

Allah sudah benar-benar dekat dengan mereka, bahkan getaran itu semakin kuat, menandakan mereka begitu dekat dengan Allah, dan sangat menyadari akan semua kesalahan yang pernah ia perbuat kepada Allah.

Hingga merujuk kepada hubungan transendental yang sangat kuat antara seorang hamba dan Tuhan. Maka dari penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa ciri tanda orang merinding akan sebuah dzikir, antara lain:

  1. Merasakan getaran yang cukup terasa hingga ke sekujur tubuh,
  2. Tiba-tiba meneteskan air mata,
  3. Fokus berdzikir lebih tinggi, ketimbang sebelumnya.

Dan jika mengalami hal tersebut, jangan sekali-kali menolaknya. Sehingga jika menerima dengan baik, akan bermuara kepada kita menjadi orang yang mudah menahan emosi, hati lebih damai, dan sebagainya.

Hal tersebut sudah tercantum dalam Al-Qur’an yang artinya:

(yaitu) mereka yang percaya dan hati mereka menjadi damai jika mengingat Tuhan, ingat, hanya mengingat Tuhan hatimu menjadi damai..

Qs. Ar-Ra’d: 28

Tingkatan Dzikir Tertinggi

Tingkatan dari dzikir (Foto: umma.id)

Hingga pada muara tingkatan dzikir tertinggi. Namun sebelum itu, kita harus mengerti terlebih dahulu apa saja tingkatan dari dzikir, yang mana sangat penting untuk mengukur, ada dimana tingkatan dzikir kita.

Dilansir dari nu onine, ada beberapa jenis tingkatan dari sebuah dzikir. Beberapa jenisnya antara lain:

Manusia pada Manusia

Maksudnya jenis ini tidak bertujuan kepada sang Khaliq. Dan tujuannya pun hanya sebatas ingin dagangannya laris, bisa mendapatkan kesempatan masuk surga, mendapat derajat yang lebih baik dalam kehidupan, dan sebagainya.

Dan biasanya jenis ini sering terlaksana oleh beberapa orang awam yang masih belajar terhadap sebuah dzikir. Adapun jenis lainnya.

Dzikir Makhluk pada Tuhan

Jenis dzikir ini maksudnya adalah, mereka (ummat muslim) berdzikir karena Allah, dan merasa bahwa dzikirnya akan tersampaikan kepada Allah.

Baca juga beritaku: Amalan Doa Berjima Agar Istri Selalu Ingin Berjima Dengan Suami

Dalam wawancaranya dengan salah satu tokoh tersebut, mengatakan bahwa jenis itu juga tidak sampai kepada sang Khaliq. Karena sudah merasa mampu dzikirnya dapat sampai kepada Allah, padahal dzikir pada konsepnya adalah berserah diri, dan bersikap merendah diri.

Dzikir Tuhan pada Makhluk

Maksudnya adalah, seorang hamba yang berdzikir, karena akibat dari Tuhannya mengingat-Nya. Oleh karena itu, tahap ini sering terkenal sebagai tahap Fana’.

Seorang yang berdzikir, karena menyadari Allah mengingat dirinya. Dan ia tiada henti untuk berdzikir kepada-Nya, dan selalu mengingatnya.

Dzikir Kepada Diri Sendiri

Maksudnya adalah, seorang hamba berdzikir karena hal tersebut merupakan efek dari dzikir yang ia lakukan kepada Allah. Jadi, Allah berada dalam dzikir orang tersebut.

Yang mana hal tersebut terkenal sebagai level baqa’, karena Allah sudah menjadi hal yang orang tersebut ingat dalam dzikirnya.

Namun, entah berada dalam level apapun itu, yang terpenting adalah seorang hamba, terutama ummat Islam selalu ingat kepada-Nya, entah dimanapun dan kapanpun.

Juga kita selalu berusaha untuk terus dekat dengan Allah, memohon ampunan kepada-Nya, serta rindu kepada-Nya, hingga pada akhirnya bermuara pada keselamatan kita pada saat hari akhir tiba.

Juga hati kita menjadi lebih damai, dan dapat mengontrol emosi kita terhadap seseorang yang mungkin membuat kita marah, ataupun sejenisnya.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai tingkatan dzikir tertinggi. Mulai dari pengertian, perbedaannya dengan doa dan wirid, serta lainnya.

Dari pembahasan tersebut juga dapat disimpulkan, bahwasannya mendekatkan diri kepada Allah memang sangat penting. Sehingga sudah seharusnya kita bersikap merendah kepada Allah, menyadari akan semua perbuatan yang sangat tidak Allah sukai, yang mana kita pernah berbuatnya.

Bahkan ada beberapa jenis tingkatan dzikir, yang mana kita bisa mengerti sudah ada pada level mana, dzikir kita kepada-Nya.

Sekian ulasan ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka:

  1. https://materibelajar.co.id
  2. https://muslim.okezone.com
  3. https://mediaindonesia.com
  4. https://galuhnews.com
  5. https://www.bacaanmadani.com
  6. https://www.nu.or.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *