Kisah Sedih dan Sejarah Nabi Yaqub Putra Dari Nabi Ishak AS dan Ayah Dari Nabi Yusuf AS
Beritaku.Id, Kisah Islami – Dari artikel urutan lengkap 25 Nabi dan Rosul, Sejarah dan Kisah dari Nabi Yaqub AS. Merupakan keturunan dari Nabi Ishaq AS bin Ibrahim AS dari ibu yang bernama Rifqah binti A’zar.
Dalam hal kasih sayang, sejarah mencatat, Rifqah binti A’zar lebih menyayangi Nabi Yaqub AS sementara Nabi Ishak memiliki kecendrungan menyayangi Al-Aish.
Nabi Ishaq kepada yang sulung yakni Al-Aish, sementara istrinya kepada Nabi Yakub AS yang bungsu.
Pada kisah sejarah, suatu waktu Nabi Ishak menginginkan untuk maka rusa, maka beliau memerintahkan anak kesayangannya Al-Asih untuk hal tersebut.
Akan tetapi istri Nabi Ishaq AS Rifqah mengetahui hal tersebut, memerintahkan Nabi Yaqub AS untuk berburu seekor rusa untuknya.
Maka Nabi Ishaq pun dilayani lebih awal oleh Nabi Yaqub AS.
Doa Nabi Ishaq Untuk Nabi Yaqub
Setelah puas dipersembahkan seekor rusa oleh anaknya, Nabi Ishak mendoakan Yaqub “Semoga kamu (Yaqub) memiliki keturunan Nabi dan para Raja”
Sejarah Iri Al-Aish Kepada Nabi Yaqub AS
Gagal melayaniayahnya, karena Nabi Yaqub lebih dulu, kemudian Yaqub didoakan oleh ayahnya, seketika Al-Aish merasa iri dan dingin kepada Nabi Yaqub AS.
Bahkan dalam beberapa kesempatan, Al-Aish lebih sering menyindir adik bungsunya tersebut.
Karena Nabi Ishak mulai membaca tanda-tanda kenabian terhadap anaknya Yaqub tersebut, maka Nabi Ishaq meminta anak bungsunya tersebut untuk hijrah menemui pamannya yang bernama Laban Bin Batuil.
Pamannya tersebut tinggal di Kota Fadan A’raam Irak saat ini, dengan perjalanan yang jauh melewati padang pasir yang tandus.
Maka tibalah ia dikota tersebut setelah melewati perjalanan yang melelahkan, tanpa kompas, hanya menggunakan feeling dan ingatan saja.
Yaqub yang berusia remaja tersebut bertanya kepada salah satu penduduk, dan penduduk negeri Fadan A’raam tersebut menunjuk ke rumah salah satu wanita cantik bernama Rohil.
Subhanallah, kecantikan Rohil yang alami, ketika bertemu dangan Nabi Yaqub AS, namun cinta seorang Nabi kepada manusia tidak akan terkalahkan dengan Cinta kepada Allah SWT.
Rohil mengantarkan sepupunya tersebut untuk bertemu dengan ayahnya, yang merupakan orang terpandang dikota itu dengan peternakannya yang banyak.
Nabi Yaqub menyampaikan pesan ayahnya, sehingga diminta untuk datang ke Kota tersebut, yakni rencana niatan Ishak untuk besanan dengan Laban Bin Batuil, dimana laki-lakinya adalah Nabi Yaqub sendiri.
Laban Bi Batu’il, tidak keberatan dengan niatan Nabi Ishak tersebut, untuk menikahkan anaknya dengan Yaqub.
Hanya saja syaratnya adalah Nabi Yaqub AS harus mengembala ternak miliknya selama 7 tahun, sebagai pengabdiannya.
Sejarah Nabi Yaqub, Menjadi Gembala 14 Tahun
Nabi Yaqub menyanggupi syarat tersebut, meski waktu yang relatif lama.
7 tahun kemudian, Nabi Yaqub AS menagih kesepakatan, dan Laban pun menjodohkannya dengan Laiya, yang merupakan putri sulungnya.
Akan tetapi cinta Yaqub pada pandangan pertama dengan Rohil, wanita jelita yang cantik yang ditemuinya pertama kali di Kota Fadan A’raam.
Entah pertimbangan apa, sehingga Laban tetap menginginkan agar Yaqub menikahi Laiya, dan jika menginginkan Rohil, maka harus mengembala lagi 7 tahun.
Nabi Yaqub kembali menyanggupi syarat tersebut, dengan seikhlas hati, menikah Laiya dan kembali mengembala selama 7 tahun tersebut.
Menikahi perempuan bersaudara, belum ada larangan dimasa Nabi Yaqub, hingga turunnya perintah da batasan pada Surah Annisa ayat 23, Firman Allah SWT yang artinya “Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); Anak-anak istrimu yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri. Tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan). Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Nabi Yaqub AS selanjutnya menikahi kedua putri dari dari Laban bin Batu’il. Dan untuk membantu urusan rumah tangga mereka, diberikan 2 orang pembantu yakni Bahlah dan Dzulfa.
Nabi Yaqub Memiliki Istri 4 Orang
Kelak Nabi Yaqub menikahi kedu apembantu tersebut, maka genaplah 4 istri dari Nabi Yaqub, dengan 12 orang keturunannya, yang salah satu diantaranya adalah Nabi Yusuf dari Rahim Rohil.
Yang merupakan istri keduanya tersebut.
Nabi Yaqub memiliki kecendrungan lebih menyayangi Yusuf, yang membuat 11 saudaranya yang lain menjadi tidak nyaman.
Membuat iri, sehingga 11 saudara yusuf menyusun strategi, untuk menyingkirkannya dari rumah tersebut.
Maka strategi jebakan untuk menjebak Nabi Yusuf dibuat oleh saudaranya, dan berhasil, dimana Nabi Yusuf terjebak dalam sebuah sumur.
Kemudian 11 saudaranya kembali kerumah dan menceritakan, skenarionya secara rapih, bahwa Yusuf hilang dan sebagainya.
Semenjak saat itu Nabi Yaqub, mengalami kesedihan yang sangat dalam, kerena kehilangan anak kesayangannya tersebut.
Kesedihan Hingga Membuatnya Buta
Atas kesedihan dan airmatanya, akhirnya Nabi Yaqub pun menjadi buta.
Dalam sejarah selanjutnya Nabi Yusuf ternyata hidup dan kembali bertemu dengan Nabi Yaqub AS.
Ternyata Nabi Yusuf tidak mati atas jebakan 11 saudaranya tersebut, malah hidup dalam sebuah kerajaan.
Pada kisah berikutnya Nabi Yusuf Bin Yaqub bertemu dengan 11 saudaranya teresebut, meski saudaranya tidak ada yang mengenalinya lagi.
Nabi Yusuf sangat mengenali semua saudaranya, dan bertanya tentang keadaan ayahnya, 11 saudaranya menceritakan bahwa ayahnya telah buta karena menangisi anaknya yang hilang bernama Yusuf.
Nabi Yusuf seketika itu sangat sedih, namun tidak dinampakkannya pada saudara-saudaranya.
Namun memberikan pakaian yang dipakaikannya untuk mengusap kepada kedua mata ayahnya tersebut.
Mereka semua kembali kerumah dan mengusapkan pakaian tersebut, Nabi Yaqub mengenali bau dari nabi Yusuf yang harum, dan atas Rahmat Allah SWT, Nabi Yaqub kembali bisa melihat.
Atas peristiwa tersebut, Nabi Yaqub menjelaskan bahwa yang memberikannya pakaian untuk mengobati matanya adalah saudaranya yakni Nabi Yusuf AS.
Akhirnya keluarga ini kembali berkumpul bersama.