Sholat Mayit (Jenazah) memiliki tata cara, mulai dari cara takbir hingga dzikir, untuk jenazah perempuan maupun laki-laki, berikut penjelasannya.
Beritaku.id, Berita Islami – Tak ada satupun manusia yang abadi, Setiap orang yang pernah hidup, pasti akan merasakan kematian.
Oleh : Ulfiaana (Penulis Berita Islami)
Jika Allah telah menetapkan ajalnya, maka ajal itu pasti akan datang. Yang masih hidup memiliki kewajiban melaksanakan sholat jenazah untuk mayit tersebut
Hal itu menunjukkan bahwa seseorang tidak kuasa atas dirinya. Ia tidak kuasa atas nafas yang tak bisa ia kendalikan sendiri.
Seseorang yang telah meninggalkan dunia ini, akan kembali pada yang sejati. Kembali ke sisi Allah karena sesungguhnya kita milik Allah.
Itu sebabnya ketika seseorang meninggal, maka ungkapan yang tepat adalah istirja’. Membaca kalimat:
“Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajun.“
“Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan hanya kepada Allah kita akan kembali.”
Ketika seseorang telah mati maka terputuslah amalnya. Segala ibadah yang bisa ia lakukan ketika masih hidup tak akan bisa lagi.
Kesempatan untuk beribadah telah habis. Setelah seseorang meninggal ia akan menjalani kehidupan lain yang berbeda. Ia telah meninggalkan dunia dan masuk ke alam kubur.
Menunggu sampai hari kiamat nanti akan tiba. Saat ada orang islam yang meninggal maka umat islam komunitasnya akan mengurus segala hal sampai penguburan.
Setiap jenazah yang beragama islam memiliki hak agar orang lain mengurusnya. Dalam hal ini termasuk menyolatkannya.
Sholat adalah kewajiban bagi seorang mukmin yang masih hidup. Menyolatkan jenazah bagi mereka yang masih hidup juga termasuk salah satu kewajiban sekaligus bentuk peringatan.
Sholat jenazah juga menjadi sebuah media pengingat bagi umat muslim. Bahwa ia nanti akan mengalami hal yang sama. Sebaik-baiknya nasehat adalah mengingat kematian.
Pernah ada sebuah nasehat yang mengatakan, “sholatlah sebelum kau di sholatkan”.
Untuk sholat jenazah ini penting bagi komunitas muslim mengetahui tata caranya. Mulai dari pengertian sampai doanya sehingga dapat melaksanakannya secara sempurna.
Baca juga beritaku: Bacaan Sholat Jenazah Muhammadiyah, Dari Keputusan Tarjih
Pengertian Sholat Mayit
Sholat mayit adalah sholat yang di tujukan untuk menyolatkan seseorang yang baru meninggal.
Tujuan dari sholat jenazah adalah mendoakannya. Doa agar semoga Allah mengampuninya dan menerima semua amalnya.
Sholat ini hukumnya fardhu kifayah.
Fardhu kifayah artinya wajib melakukannya. Namun wajibnya berbeda dengan fardhu ‘ain. Kewajiban yang bersifat kolektif, bukan individu.
Jika sebuah komunitas telah melaksanakannya, maka yang lain terbebas dari kewajiban melaksanakan.
Yang memiliki kewajiban fardhu kifayah adalah seorang mukallaf. Mukallaf artinya orang dewasa yang telah memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah hukum.
Jika dalam hal sholat ini tidak ada yang melakukannya, maka semua yang tergolong mukallaf akan berdosa.
Hadits Tentang Hukum Sholat Jenazah
Menurut hadis riwayat Ad Daruruquthni, Rasulullah SAW pernah bersabda tentang shalat jenazah.
“Shalatkan oleh mu orang – orang yang telah meninggal yang sebelumnya telah mengucapkan kalimat la illa ha illallah “
Pahala seorang yang melakukan shalat jenazah adalah satu Qirath.
Jika seseorang melanjutkan dengan hadir saat pemakamannya maka ia akan mendapat 2 qirath. Satu qirath adalah setara dengan 1 gunung besar.
Dalam shalat jenazah terdapat 3 poin berbeda dalam hal doa yang seseorang baca.
Perbedaan itu terdiri dari shalat untuk perempuan, shalat untuk laki-laki, serta untuk anak-anak.
Sholat yang di tujukan untuk jenazah namun tidak ada jenazah di depannya disebut sholat goib.
Sholat goib ini biasanya orang melakukan untuk seseorang yang jauh. Bisa juga untuk korban bencana yang ada di tempat berbeda daerah. Atau korban yang jenazahnya tenggelam ataupun hilang.
Baca juga beritaku: Perbaiki Sholatmu Maka Allah SWT Yang Atur Kualitas Hidupmu, Dan Derajatmu
Tata Cara Sholat Jenazah (Mayit)
Sebelum melaksanakan shalat jenazah, seseorang perlu tau jenazah yang akan di sholatkan laki-laki atau perempuan. Dewasa atau anak-anak.
Hal ini disebabkan karena doa yang berbeda ketika shalat.
Sholat jenazah berbeda dengan sholat fardhu biasa. Perbedaan itu terletak pada tata cara melaksanakanya.
Shalat jenazah tidak ada adzan maupun iqomah.
Jika shalat fardhu terdapat gerakan ruku’, maka shalat jenazah tidak. Tidak ada gerakan sujud, i’tidal, duduk tahiyat awal maupun akhir.
Shalat jenazah hanya melakukan takbiratul ikram dan bertakbir 4 kali. Seseorang melakukan gerakannya hanya dengan berdiri.
Berikut urutan dari melaksanakan shalat jenazah:
Niat
Ketika akan melaksanakan shalat jenazah, hal yang pertama adalah berniat. Berniat untuk melakukan sholat membacanya adalah sebelum takbiratul ikram.
Niat antara makmum dan imam juga berbeda di bagian akhir penyebutannya.
Niat untuk jenazah laki-laki:
“Usholli ngala hadal mayyiti arbanga takbira tin far dalkifayati ma’muman lillahi ta ‘ala.”
Niat untuk jenazah perempuan:
“Usholli ngala hadal mayyitati arbanga takbira tin far dhol kifayati ma’muman lillahi ta ‘ala.”
- Takbir pertama
- Takbir kedua
- Taqbir ketiga
- Takbir keempat
- Salam
Ini adalah rangkaian terakhir dari shalat jenazah, yaitu salam. Menengok ke kanan serta ke kiri sambil membaca salam.
Sebelum melakukan sholat perlu memenuhi syarat sah sholat jenazah terlebih dahulu, yaitu:
Suci
Suci dari hadas besar maupun kecil. Seseorang telah melakukan wudhlu sebelumnya.
Menutup aurat.
Menutup seluruh anggota badan yang termasuk aurat sama seperti sholat fardhu biasa.
Laki-laki dari pusar sampai dengan lutut. Perempuan dari ujung kepala sampai ujung kaki, kecuali wajah dan tapak tangan.
Sholat menghadap kiblat
Mayit telah di letakkan di arah kiblat dengan kepala menengok ke kanan yaitu kiblat.
Shalat jenazah menghadap kiblat yang di depannya adalah jenazah yang telah suci dan telah terbungkus kain kafan.
Jika seseorang melaksanakan shalat goib, maka jenazah tidak perlu berada di depan orang yang shalat.
Baca juga beritaku: Manfaat Surat Yasin Setelah Melaksanakan Sholat Tahajud
Takbir, Doa Iftitah, dan Dzikir
Berikut ini merupakan bacaan takbir, pembahasan mengenai doa iftitah serta dzikir saat seseorang telah meninggal.
Takbir
Ada 4 takbir dalam shalat jenazah. Antara lain adalah:
Takbiratul Ikram / Takbir Pertama
Takbiratul ikram artinya mengangkat tangan sambil mengucap takbir. Kemudian setelah itu membaca surat Al – Fatihah.
Takbir kedua
Setelah takbir kedua seseorang masih dalam kondisi berdiri, tidak ruku’ ataupun sujud. Setelah takbir kedua seseorang akan membaca shalawat nabi.
“Allahumma sholli ‘ala sayyini muhammad, wa ‘ala alii sayyidina muhammad. Kama sollayta ngala sayyidina ibrahim, wa ‘ala ali sayyidina ibrahim. Wa barik ngala sayyinida muhammad, wa ‘ala alii sayyidina muhammad. Kama baa rakta ngala sayyidinia ibrahim, wa ‘ala ali sayyidina ibrahim. Fil ngalamina inna aka hamidumm majiid.”
Takbir Ketiga
Setelah takbir ketiga, masih dalam kondisi berdiri. Hanya gerakan tangan dan membaca takbir saja.
Kemudian membaca doa untuk jenazah.
Disinilah letak perbedaan antara jenazah laki-laki maupun perempuan. Dewasa maupun anak-anak. Doa yang seseorang baca berbeda.
Takbir Terakhir / Takbir Keempat.
Setelah melakukan takbir ke empat, seseorang membaca doa.
Doa ini doa khusus agar diampuni dosa serta di terima amal ibadahnya. Doa ini untuk jenazah laki-laki maupun perempuan. Dewasa ataupun anak-anak.
“Allahumma laa tahrimnaa ajra hu wa la taftinaa ba’dahu wagfir lanaa wa lahu”
Artinya:
“Wahai Allah jangan sampai pahalanya tidak sampai kepada kami pula. Dan jangan memberi kami fitnah setelah peninggalan nya. Ampunilah kami serta dia.”
Doa Iftitah
Mungkin ada sebagian yang bertanya, apakah shalat jenazah juga membaca doa iftitah?
Saat melaksanakan shalat fardhu ataupun shalat sunnah, ada anjuran untuk membaca doa iftitah. Justru sifatnya sunnah, yaitu lebih baik melakukannya.
Namun pada shalat jenazah, sunnah untuk membaca doa iftitaf setelah takbir justru gugur.
Imam Nawawi menyebutkan pembahasan tentang hal itu di dalam kitab Al Majmu.
Menurutnya, kebanyakan para ulama tidak menganjurkan untuk membaca doa tersebut saat shalat jenazah.
Para ulama justru memberi anjuran agar tidak membacanya.
Sunnahnya adalah meninggalkannya. Hal itu merupakan pendapat yang shahih sehingga ulama lain mengikutinya.
Dalam kitab Al Muhazzab nya, Abu Ishaq As Syairazi menyebutkan alasan meninggalkan doa iftitah.
Hal tersebut dilakukan agar saat pelaksanaan shalat jenazah menjadi singkat dan sederhana. Tidak perlu memperpanjangnya maupun memperbanyak bacaannya.
Tidak menggunakan qunut maupun surah dalam Al – Quran selain Al Fatihah.
Dzikir
Adapun Dzikir dilaksanakan setelah jenazah telah dimakamkan. Dzikir adalah membacakan doa untuknya kepada Allah.
Membaca dzikir untuk orang yang sudah meninggal bacaannya sama dengan dzikir biasa.
Hanya saja ada penambahan doa yang di khususkan. Salah satunya dalah dengan doa di bawah ini. Untuk laki-laki menggunakan (mayyiti) untuk perempuan menggunakan (mayyitati).
Doa tersebut adalah:
“Bismillah hirahman nir rahiim, allahumma sholli ngala sayyidinaa Muhammad wa ’ala aali sayyidinaa Muhammad.
Allahumma bi haqqil fatihati I’ tiq riqaa banaa wa riqaa ba haadzal mayyiti (hadi hil mayyitati) minan naar. 3x
Allahumma anzi lirrahmata wal magfira ta ngalaa haadal mayyiti (hadihil mayyitati) wajngal qabrahu (haa) rou dhotan minal jannah.
Wa laa taj’al hu lahuu (lahaa) huf ratan minan niiraan. Wa shollallahu ‘alaa khoy ri khol qihii sayyidinaa Muhammad wa aalihi wa soh bihi ajma’in. Wal hamdulillahi rabbil alamin.”
Artinya:
“Wahai Allah curah-curahkanlah rahmat-Mu pada junjungan Nabi Muhammad SAW kami. Dan kepada keluarga beliau.
Ya Allah dengan keberkahan surat Al Fatihah, bebaskan dosa kami dan dosa jenazah ini dari siksa api neraka.
Wahai Allah curahkan rahmat serta berilah pengampunan pada jenazah ini. Dan jadikan tempat kubur nya taman yang nyaman dari surga. Dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya seperti lubang dalam neraka.
Semoga Allah memberi rahmat-Nya pada semulia – mulia makhluk yaitu Nabi Muhammad SAW beserta ahli warisnya serta para sahabat. Segala puji bagi Allah Tuhan Seluruh alam”
Baca juga beritaku: Keteladanan Khulafaur Rasyidin, 4 Khalifah Islam Untuk Peradaban Dunia
Doa Jenazah Jenazah Perempuan dan Laki-Laki (Anak dan Dewasa)
Doa jenazah pada jenazah perempuan dan laki-laki berbeda. Sementara, doa untuk jenazah anak-anak juga berbeda karena ia masih belum baligh.
Doa khusus jenazah ini biasanaya membacanya setelah takbir ketiga. Berikut doanya:
Untuk jenazah perempuan:
“Allahumagfir la haa warham haa wa ngafii haa wa’fu ngan haa”
Artinya:
“Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat serta sejahtera. Dan maafkan dia.”
Untuk jenazah laki-laki:
“Allahumagfir la huu warham huu wa ngafii huu wa’fu ngan huu”
Artinya:
“Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat serta sejahtera. Dan maafkan dia.”
Untuk jenazah anak-anak:
“Allahummajngal hu fara tan li abawayhi wa sala fan wadukraan. Wa ngidho tann wa’ tibaa ran wa syafii ngan wa tsaq qil bihi mawa zi nahumaa. Wa afrigis sabra ngalaa quluuq bihimaa wa laa taf tin humaa ba’da hu wa la tah rim humaa ajra hu”
Artinya:
“Ya Allah jadikan ia sebagi simpanan pendahuluan untuk bapak ibunya. Dan sebagi titipan. Kebaikan yang di awalkan dan jadi pengajaran seperti syafaat untuk orang tuanya.
Dan beratkanlah timbangan ibu bapak nya karena ia. serta berilah kesabaran dalam hati bapak ibunya.
Dan jangan jadikan fitnah bagi bapak ibunya sepeninggalan nya. Ya Allah janganlah mengahalangi pahala mu bagi bapak ibunya.”
Itulah sedikit tentang tata cara sholat jenazah (mayit). Juga, doa yang bisa seseorang baca ketika melaksanakan sholat mayit. Semoga dengan mengetahui hal ini, bisa meningkatkan iman kita dan memperdalam ilmu kita.