Tomy Satria Wakil Bupati Bulukumba
Tomy Satria Wakil Bupati Bulukumba

Tomy Satria: “Na Bilang Bapakku, Golla Pammulanna, Kaluku Cappa’na”

Diposting pada

Senyum khas yang melekat pada wajahnya, gambaran kalau Tomy Satria mudah akrab pada banyak orang

BERITAKU.ID, BULUKUMBA – Tomy Satria Yulianto mengaku tak akan menciptakan dua matahari di Kabupaten bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ini adalah sikap menghargai dan memahami posisi.

Sebagai wakil bupati (Wabup), dirinya hanya dapat berperan minimal sebagai bulan, yang menggantikan sinar mentari dikala terbenam.

Ungkapan itu disampaikan Tomy, Selasa (25/12/2018), saat ngobrol santai dengan beberapa awak media, di depan Stadion Mini Bulukumba, Jl Samratulangi, Kelurahan Loka, Kecamatan Ujung Bulu.

Baca juga: TSY Positif Qif-19 Corona Adalah Berita Hoax

Tomy Satria dan Matahari

Matahari digambarkan oleh Tomy sebagai sosok pemimpin, dan dalam sistem tata surya, matahari hanyalah satu.

Matahari memiliki peran vital dalam sistem tersebut. Begitupula peranan bupati dalam sistem pemerintahan sebuah daerah.

“Saya hanya seorang wakil. Saya tidak akan menjadi matahari, saya tahu posisi saya. Bahaya kalau ada dua matahari,” ujar Tomy sambil tersenyum.

Di tempat yang sederhana, dengan kursi yang hanya terbuat dari plastik, Ketua Partai Nasdem Bulukumba itu menceritakan banyak hal.

Termasuk sosok Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali, yang telah bersamanya memimpin Butta Panrita Lopi, julukan Bulukumba, selama kurang lebih tiga tahun.

Tomy mengaku banyak belajar kepada Sukri Sappewali, yang tak lain merupakan purnawirawan TNI berpangkat Kolonel dan juga telah pernah menjabat bupati selama satu priode.

Sukri Sappewali, lanjut Tomy, memberikan kesempatan banyak kepada dirinya, termasuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.

“Beliau memberikan kesempatan kepada saya untuk banyak belajar, saya diberi ruang untuk berinteraksi langsung kepada masyarakat,” ujar Tomy.

Hubungan baik itu diharap senantiasa tetap berjalan, bukan hanya hingga akhir priode namun untuk selamanya, seperti laiknya ungkapan pepatah bugis yang disampaikan oleh Tomy.

“Nabilang bapakku, kalau Golla pammulanna kaluku cappa’na (Kalau diawali dengan gula, harus diakhiri dengan kelapa) tetap malunra (enak). Bukan malah berakhir seperti paria (Pare) yang pahit,” ujar Tomy.

Resolusi 2019 mendatang, Wabup berkacamata itu hanya berharap, dirinya bakal menjalankan mandat secara baik sebagai orang nomor dua di Bulukumba.

Saat ini dirinya sibuk dengan berbagai kegiatan dan agenda di Kabupaten Bulukumba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *