Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo DIpanggil oleh Presiden RI untuk merapat ke Istana

2 Periode Bupati Gowa, Sekarang Menteri Pertanian, Berikut Perjalanan Karier Sang Komandan

Diposting pada

BERITAKU.ID, MAKASSAR – Kini menyusur selat Makassar meraih cakrawala busur panah kehormatan Bugis Makassar yang melontar anak panah kebaikan, Rabu,(23/10/2019), 2 Periode Bupati Kemudian menjadi gubernur Sulsel!

Syahrul Yasin Limpo, adalah sosok lelaki yang lahir di Makassar, 16 Maret 1955.

Sebagai anak kedua dari pasangan, Muh. Yasin Limpo pejuang kemerdekaan, dan pendiri Partai Golkar Sulsel, dengan Nurhayati Yasin Limpo.

Seperti keenam saudaranya, SYL yang masih belia, sudah akrab dengan diskusi politik, yang kerap disuguhkan oleh orang tuanya.

Pendidikan Formal SYL

SYL mengenyam, seluruh masa bangku sekolah dasar, dan menengahnya di Makassar.

Mulai dari SD Negeri Mangkura Makassar (1961-1967), SMP Negeri 6 Makassar (1967-1970), dan lulus di SMA Katolik Cendrawasih Makassar (1970-1973).

Seusai jalani masa seragam putih abu-abu, SYL mendaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (S1), dan menyandang gelar S.H pada 1983.

Berturut-turut, ia kemudian merengkuh program master S2 (2004), dan doktoral S3 (2008) masih di Kampus Merah.

Suami dari Ayunsri Harahap ini, memulai perjalanan kariernya sebagai abdi negara pada tahun 1980.

Bersamaan dengan terbitnya, SK pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil, dalam lingkup Kota Makassar.

Karena karakter dan sifatnya, sebagai seseorang yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat, membuat kariernya melesat begitu cepat.

Sejumlah posisi strategis, ia duduki mulai dari Kepala Seksi, Tata Kota Makassar (1982), dan Kepala Sub Bagian Perangkat IV & V PD. Biro Pemerintahan Umum Kota Makassar (1983).

Empat tahun bekerja di Kota Daeng, ia dipindahkan ke Kabupaten Gowa, tempat kelahiran sang ayah untuk menjabat sebagai Kepala Wilayah (Camat) Kec. Bontonompo (1984).

Setahun di Gowa, SYL ditarik ke pemerintahan tingkat provinsi. Pada tahun 1987, ia diangkat menjadi Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Wilayah Daerah (Setwilda) Tk. I Sulsel.

Kemudian Kepala Bagian Pembangunan Setwilda Tk. I Sulsel setahun berselang. Di tahun 1989, SYL menduduki jabatan Kepala Bagian Urusan Generasi Muda & OR Setwilda Tk. I Sulsel.

Sebelum terpilih di Gowa menjadi 2 Periode Bupati pada 1994, SYL menjabat, sebagai Sekretaris Wilayah Daerah Tk. II Kabupaten Gowa (mulai 1991), lalu Kepala Biro Humas Setwilda Tk. I Sulsel, dua tahun berselang (1993).

SYL mengawali karier, sebagai pemimpin daerah, sebagai 01 di Gowa 2 periode Bupati (1994 hingga 2002).

2 Periode Bupati Gowa
Mentan, Syahrul Yasil Limpo, 2 Periode Bupati Gowa

Belum Selesai Masa 2 Periode Bupati, Menjadi Wagub

Setelah itu, ia digandeng oleh Gubernur Amin Syam menjadi Wakil Gubernur selama satu periode, mulai 2003 sampai 2007.

Mereka memenangkan pemungutan suara, yang dilakukan DPRD Sulsel pada 28 November 2002 dengan perolehan 52%.

Mengalahkan dua pasangan lainnya yakni Nurdin Halid-Iskandar Mandji serta Aksa Mahmud-Malik Hambali.

Pilgub 2007, jadi tonggak sejarah demokrasi rakyat Sulsel, sebab untuk pertama kalinya, mereka berhak memilih Gubernur mereka selama lima tahun mendatang.

SYL maju sebagai Cagub bersama Cawagub Agus Arifin Nu’mang, saat itu menjabat sebagai Ketua DPRD Sulsel, dengan nama pasangan “Sayang”, bertagline “Dont Look Back”.

Pasangan Amin Sjam-Mansur Ramli (Asmara) dan Abdul Aziz Qahhar Muzakkar-Mubyl Handaling jadi pesaing mereka, sangat ketat.

Pasangan “Sayang”, keluar sebagai pemenang setelah menang tipis atas Asmara, yakni 39,53% berbanding 38,76%.

Periode pertama pemerintahannya (2008-2013), dilalui dengan berbagai keberhasilan, seperti meningkatnya ketersediaan pangan setiap tahunnya, seperti beras dan jagung, hingga upaya memaksimalkan sektor pertambangan.

Duel “Sayang” kembali memegang tampuk pemerintahan Sulsel setelah terpilih pada Pilgub 2013. Jika sebelumnya menang tipis, kali ini mereka menang, dengan suara mayoritas yakni 52,42%, unggul jauh dibanding dua pesaing lainnya, yaitu Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Muzakkar (41,57%), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (6,01%).

Bupati Hingga Gubernur

2 Periode Bupati dan 2 Periode Gubernur di dapatkan, oleh lelaki dengan senyum khasnya yang sejuk.

Periode 2013-2018, digunakan untuk melanjutkan sejumlah program, yang terbukti sukses di periode sebelumnya. Di akhir masa jabatan SYL, luas panen padi meningkat dari sekitar 836.298 Ha (2008) menjadi 1.221.122 Ha.

Ini berbanding lurus, dengan produksi padi yakni dari 4 juta ton (2008), menjadi 6,2 juta ton.

Hal yang sama juga terjadi pada angka produksi jagung yakni dari 1,1 ton (2008) menjadi 2,2 ton.

Visinya yang tulus, ingin menyulap Sulsel, sebagai lumbung beras nasional pun dicapai, berkat kerja sama dengan pemerintah.

Jakarta bertugas membuka investasi, untuk pembangunan bendungan, saluran irigasi, penyediaan pupuk dan proses pembenihan.

Tak hanya berfokus pada pertanian, SYL juga berkesempatan melanjutkan visi penyediaan pendidikan gratis.

Yang lebih dulu dirintis sang adik, mendiang Ichsan Yasin Limpo, di Kabupaten Gowa, dan kesehatan gratis, beserta infratusruktur pendukungnya.

Saat ini dirinya masuk dalam Kabinet Kerja jilid II Jokowi menjadi menteri pertanian, dengan modal 2 Periode Bupati plus Gubernur Sulsel.

Pengalaman pemerintahan, mantan camat Bontonompo tersebut, dianggap mampu membangun pertanian Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *