Bunga Raflesia
Bunga Raflesia (foto: Fajar)

Bau Busuk Bunga Raflesia, Ini Penyebabnya Dan Fakta Bunga Bangkai

Diposting pada

Mendengar atau membaca Bunga Raflesia, maka terbayang bau busuk yang dikeluarkan oleh Bunga tersebut, Apa penyebabnya?

Beritaku.Id, Budaya – Bunga Raflesia dan bunga bangkai, merupakan bunga di Indonesia yang langka. Meskipun pada dasarnya bunga tersebut, merupakan bunga yang tidak seharum Melati, mawar dan sebagainya.

Penulis: Annisa_Bandung

Justru kenyataannya, Bunga Raflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

Apa Penyebab bunga raflesia dan Bunga Bangkai mengeluarkan bau menyengat?

Pembahasan ilmiah ini akan dibahas pada Artikel ini.

Bau Busuk Bunga Bangkai dan Raflesia Arnoldi

Tahukah anda, bahwa Faktanya, kedua bunga tersebut berbeda.

Adapun perbedaan dari Kedua Bunga tersebut, adalah:

  1. Nama latin berbeda Rafflesia arnoldii dalam bahasa latin Rafflesia gadutensis, Rafflesia hasselti dan Rafflesia bengkuluensis. Sementara bunga Bangkai bernama latin Amorphpophallus, jenisnya bermacam-macam,
  2. Kedua bunga mengeluarkan bau yang busuk (menyengat),
  3. Rafflesia arnoldii adalah jenis tumbuhan parasit dengan golongan Magnoliopsida dan Tetrastigma. Sementara bunga bangkai tergolong Liliopsida spesies titanium.
  4. Keduanya memiliki ukuran yang besar, namun warna dan bentuk berbeda antar satu sama lainnya. Perbedaan keduanya: Raflesia Arnoldii tumbuh melebar, sementara Bunga Bangkai tumbuh tinggi.
  5. Tinggi Raflesia Arnoldii 50 cm dengan diameter hingga 1 meter. Sementara Bunga bangkai memiliki tinggi 4 meter, pada diameter 1,5 meter.
  6. Raflesia Arnoldi masuk dalam golongan bunga tidak lengkap, sementara Bunga Bangkai masuk golongan lengkap/hermaprodit. *) Lengkap karena dalam satu pohon terdapat 2 jenis kelamin.

Dengan membaca fakta diatas, maka pengetahuan kita bertambah mengenai bunga tersebut. Bahwa keduanya merupakan bunga berbeda. Raflesia Arnoldii berbeda dengan Bunga Bangkai.

Kajian Ilmiah Tentang Bau Busuk Yang Di Hasilkan

Jenis tanaman ini hanya tumbuh di Pulau Sumatera.

Tentang Raflesia

Tahun 1818, pertama kali ditemukan di Bengkulu Salah satu provinsi di Pulau Sumatera. Oleh peneliti bernama Joseft Arlnold dan Thomas Stamford Rafless. Pemberian nama bunga tersebut, memakai gabungan nama kedua peneliti.

Bau Busuk Bunga Raflesia
Bau Busuk Bunga Raflesia Dengan Kondisi Warnanya Yang Mirip Warna Daging (Foto: Akutahu.com)

Selain ditemukan di Bengkulu, jenis bunga ini terdapat juga di Negara Malaysia, Filipina dan Thailand.

Merupakan bunga, parasit. Yang mengisap nutrisi inangnya.

Bunga Raflesia yang memiliki berat hingga 11 Kg. Bercirikan putik dengan benang sari terdapat dua bunga berbeda. Maka dalam hal inilah serangga sangat berperan untuk melakukan penyerbukan.

Bunga Raflesia mekar seumuran 7 hari. Dalam waktu mekar tersebut. Maka dalam kondisi normal akan terjadi penyerbukan dengan penyatuan jantan dan betina.

Persoalannya, dalam waktu 7 hari, belum tentu ada jenis kelamin lain yang juga mekar. Untuk proses terjadinya “konsepsi” (penyatuan sel jantan dan betina).

Hal ini menyebabkan Raflesia Arnoldii, menjadi jenis tanaman yang beresiko punah. Sebab kondisi lahan yang mulai tandus, dan menyebabkan sulit dalam waktu bersamaan mekarnya jantan dan betina.

Tentang Bunga Bangkai

Adapun Bunga bangkai berbeda dengan Raflesia.

Bunga bangkai memiliki kontur warna merah pada bagian luar. Dibagian dalam berwarna hijau. Memiliki mahkota berwarna ungu.

Memiliki Bau busuk sangat tajam. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi suhu dalam bunga yang mencapai 36 derajat Celcius.

Dari segi bau dan bentuk, bagian dalam bunga ini mirip dengan bangkai (daging bangkai).

Bungai Bangkai
Bunga Bangkai (Foto: Lintangnews.com)

Karena bau bangkai tersebut, sebagai cara bunga untuk memancing serangga dan lalat, masuk kedalam mahkota putik bunga tersebut. Untuk membantu proses penyerbukan.

Itulah penyebab kenapa kedua bunga tersebut berbau sangat tajam. Untuk membantu proses reproduksi. Jadi kesimpulannya, bahwa bau busuk tersebut merupakan jebakan buat serangga. Untuk membantu proses penyerbukan.

Beritaku: Bunga Edelweis: 6 Jenis, Cerita Mitos Dan Kiasan Kata Yang Menarik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *