Beatrice Gumulya Dan 3 Petenis Berbakat Lainnya

Diposting pada

Tenis merupakan salah satu olahraga tontonan populer di seluruh dunia. Tak ayal, berbagai negara termasuk Indonesia telah melahirkan banyak petenis berbakat dan berprestasi di kancah internasional. Salah satunya adalah Beatrice Gumulya. Artikel ini akan membandingkan Beatrice dengan 3 petenis lainnya.

Beritaku.id, Berita Olahraga – Kehidupan di zaman modern memberikan tuntuan maha berat bagi manusia dalam menyeimbangkan elemen-elemen kehidupannya.

Gaya hidup yang super sibuk dengan ritme terlampau cepat, membuat manusia kerap menganaktirikan salah satu elemen penting kehidupan bernama kesehatan.

Oleh: Riska Putri (Penulis Berita Olahraga)

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu kiranya menjadikan aktivitas berolahraga menjadi suatu budaya yang bertujuan untuk investasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Sejalan dengan hal tersebut, maka pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah sejak lama menggaungkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat merupakan langkah komprehensif yang berisi elemen terkait kesehatan selain olahraga, yaitu pola makan sehat dan penerapan pola hidup bersih dan sehat.

Mengenai olahraga, dunia olahraga adalah sebuah dunia yang majemuk.

Semua jenis olahraga memiliki manfaat kesehatan dan rekreatif, dan juga bisa dipilih sesuai keinginan atau kemampuan manusia dalam menjalankannya.

Salah satu jenis olahraga yang populer di dunia adalah tenis.

Sebagai upaya mengenal tenis lebih jauh, bisa dimulai dengan berkenalan degan petenis wanita berprestasi di kancah dunia.

Biodata dan Prestasi Beatrice Gumulya

Beatrice Gumulya

Beatrice adalah salah satu srikandi nusantara yang mengharumkan nama Indonesia di laga internasional pada tahun 2019 lalu.

Pada pagelaran SEA Games ke-30 di kota Manila, Filipina, Beatrice bersama rekannya di nomor tenis ganda berhasil menyabet gelar juara, dan berhak naik ke podium tertinggi berkalung medali emas.

Petenis kelahiran tahun 1991 ini memulai debut professionalnya pada tahun 2005, ketika ia masih berusia 14 tahun.

Laga pertamanya adalah ITF Tournament yang diselenggarakan di Jakarta.

Pada saat itu, Beatrice yang terhitung masih muda telah mengantongi pengalaman selama 7 tahun sebab ia telah bermain tenis sejak usia 7 tahun.

Petenis berusia 30 tahun ini bermain dengan tangan kanan, dan juga cenderung menyukai permainan di lapangan keras.

Tidak hanya berduet dengan sesama srikandi Indonesia, Beatrice juga pernah berlaga bersama dengan petenis dari negara lain, seperti Noppawan Lertcheewakarn asal Thailand.

Profil Lengkap Beatrice Gumulya

Bagaimana profil lengkap dari B. Gumulya? Anda mungkin ingin mengetahuinya lebih dalam kan? Berikut secara lengkapnya.

  • Nama Lengkap : Beatrice Gumulya
  • Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 01 Januari 1991
  • Tinggi Badan: 161 cm
  • Jumlah Perolehan Hadiah : USD $41,497

Ranking Tertinggi

Apa jawara dan pencapaian tertinggi yang ia peroleh?

  • WTA Nomor Tunggal : 564 (per tanggal 06 Juni 2016)
  • ITF Nomor Tunggal    : 1.604 (per tanggal 14 Januari 2019)

Ranking Saat Ini

Kapan ia memenangkan pertandingan terakhir?

  • WTA Nomor Tunggal                      : 824 (per tanggal 12 April 2021)
  • ITF Nomor Tunggal                          : 2.149 (per tanggal 12 April 2021)

Biodata dan Prestasi Aldila Sutjiadi

aldila sutjiadi

Selanjutnya, ada wanita yang cantik dengan tatapan matanya menawan. Akan menyihir anda dengan wajahnya yang ayu. Siapa dia?

Aldila Sutjiadi merupakan srikandi Indonesia lainnya yang berkancah di dunia tenis.

Dimana kelahiran Aldina?

Dara berparas elok ini terlahir di keluarga penggemar tenis. Ayahnya, Indrianto Sutjiadi, sangat menggemari tenis sehingga ia mendorong anak-anaknya untuk menekuni tenis.

Berkat dorongan tersebut, anak pertamanya yang bernama Adrianus Jonathan Amdanu Sutjiadi pun terjun menjadi atlet junior Indonesia yang cukup berprestasi.

Kemudian berawal dari menyaksikan pertandingan sang kakak, Aldila pun terpincut pada olahraga tenis.

Petenis kelahiran tahun 1995 ini pun mulai berlatih pada saat ia berusia 5 tahun.

Pada clup apa ia mengawali lawatannya?

Ia mengawali karirnya dengan bergabung dengan klub Kampus Tenis Kelapa Gading (KTKG), dan berlatih intsensif dengan durasi 3 kali per pekan.

Beranjak dari bermain tenis sebagai ajang rekreasi, Aldila mulai mengikuti pertandingan pada saat berusia 8 tahun.

Uniknya, sebelum serius menekuni tenis, Aldila juga pernah berkecimpung di olahraga basket ketika ia menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Don Bosco Pulo Mas, Jakarta. Bahkan, ia pernah mewakili sekolahnya tersebut dalam gelaran kompetisi basket antar sekolah di Provinsi DKI Jakarta.

Selain basket, Aldila pun sebenarnya bercita-cita menjadi model sejak ia kecil. Namun, niat itu ia urungkan semenjak rutin berlatih tenis yang membuat kulitnya terbakar matahari dan dihiasi berbagai luka akibat terjatuh.

Biografi

Profil lengkap petenis yang berhasil menyabet medali emas di ajang SEA Games 2018 di nomor ganda campuran, sebagai berikut:

  1. Nama Lengkap : Aldila Sutjiadi
  2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Mei 1995
  3. Tinggi Badan : 170 cm
  4. Tahun Debut Professional : 2010
  5. Jumlah Perolehan Hadiah : USD $43,438

Ranking Tertinggi

  • WTA Nomor Tunggal                      : 347 (per tanggal 18 November 2019)
  • ITF Nomor Tunggal                          : 48 (per tanggal 28 Januari 2019)

Ranking Saat Ini

  1. WTA Nomor Tunggal                      : 393 (per tanggal 12 April 2021)
  2. ITF Nomor Tunggal                          : 600 (per tanggal 12 April 2021)

Baca Juga Beritaku: 15 Petenis Tercantik, Sejarah Permainan Dan Induk Organisasi

Biodata dan Prestasi Deria Nur Haliza

Deria Nur Haliza

Ajang turnamen tenis “Wimbledon” adalah kompetisi tenis professional tertua sekaligus paling prestisius di dunia.

Tak berlebihan jika mengatakan mimpi setiap petenis adalah bisa berlaga di ajang Wimbledon, kemudian menyabet piala juara salah satu kejuaraan Grand Slamtersebut.

Tentunya mimpi itu pun berlaku bagi para atlet tenis di Indonesia.

Salah satu diantaranya adalah Deria Nur Haliza, petenis junior putri yang berlaga di ajang Grand Slam Wimbledon 2015 di kota Londong, Inggris.

Menurut sang pelatih, petenis muda asal Grobogan, Jawa Timur itu langsung melangkah masuk ke babak utama.

Keikutsertaan Deria pada Wimbledon 2015 merupakan turnamen Grand Slam ketiga dan terakhirnya.

Setelah sebelumnya kalah di ajang Australia Terbuka dan Prancis Terbuka. Meskipun kembali kalah, hal tersebut tidak memupus rasa cinta Deria pada olahraga tenis.

Saat ini, ia tetap rutin berlatih dan mengasah kemampuannya agar bisa kembali berlaga di kompetisi-kompetisi lain yang sesuai dengan usianya.

Selain Deria, Indonesia sebetulnya memiliki banyak petenis junior berbakat. Sayangnya, pamor olahraga tenis seringkali tertutupi oleh badminton yang lebih “merakyat”.

Karena itulah, Indonesia hampir tidak memiliki turnamen tenis junior, yang secara tidak langsung membatasi anak-anak bangsa untuk mengasah kemampuan tenis mereka.

Sebagai informasi tambahan, nama Indonesia pernah melambung di ajang Wimbledon setidaknya dua kali.

Pada ajang Wimbledon 2001, petenis Angelique Wijaya berhasil meraih juara tunggal putri. Ada pula Tami Grende yang berhasil meraih juara ganda putri pada ajang Wimbledon 2014.

Profil lengkap Deria Nur Haliza:

  1. Nama Lengkap  : Deria Nur Haliza
  2. Tempat, Tanggal Lahir  : Grobogan, 08 Juni 1997
  3. Tinggi Badan : 156 cm
  4. Jumlah Perolehan Hadiah : USD $2,046

Ranking Tertinggi

  • WTA Nomor Tunggal                      : 884 (per tanggal 06 April 2015)
  • ITF Nomor Tunggal                          : 1.074 (per tanggal 28 Oktober 2019)

Ranking Saat Ini

  • WTA Nomor Tunggal                      : –
  • ITF Nomor Tunggal                          : 1.155 (per tanggal 12 April 2021)

Biodata dan Prestasi Jessy Rompies

Jessy Rompies Vs Beatrice Gumulya

Jessy Rompies adalah nama petenis muda berbakat Indonesia lainnya. Putri dari pasangan Olaf dan Lela ini mulai berkecimpung di dunia tenis sejak ia berusia 7 tahun, dan menjadi petenis professional pada tahun 2004 ketika berusia 14 tahun.

Debutnya di kancah internasional terjadi pada tahun 2008, di ajang Grand Slam US Open.

Meskipun tidak berhasil menjadi pemenang, Jessy tetap mengharumkan nama Indonesia karena berhasil masuk ke babak semi final nomor ganda putri bersama pasangannya, Beatrice Gumulya.

Petenis muda asal kota Jakarta ini telah mengantongi 11 kali kemenangan pada berbagai turnamen yang diadakan oleh ITF.

Jessy pun turut memperkuat garisan petenis Indonesia pada gelaran SEA Games 2011 lalu, dan berhasil menyabet medali perunggu untuk nomor ganda putri dan medali perak untuk nomor ganda campuran.

Pada tahun yang sama, Jessy juga berhasil membawa pulang gelar juara dua (runner-up) dalam turnamen nasional Garuda Masters.

Ayu Fani Damayanti yang merupakan pasangannya di nomor ganda putri berhasil mengalahkan Jessy di nomor tunggal, dan akhirnya membawa pulang piala juara pertama.

Petenis yang menyukai permainan di lapangan lempung ini juga mewakili Indonesia pada helatan Fed Cup tahun 2012 dan 2016.

Permainannya di laga tersebut pun terbilang cukup baik, rekor menang-kalah terbaiknya adalah 20-16.

Jessy yang memulai debutnya di kancah internasional melalui turnamen ITF 2004 di Jakarta, ternyata dilatih oleh salah satu mantan petenis kebanggaan Indonesia, Suzanna Wibowo. Profil lengkap Jessy Rompies, sebagai berikut:

  • Nama Lengkap  : Jessy Priskila Rompies
  • Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 April 1990
  • Tinggi Badan  : 160 cm
  • Tahun Debut Professional  : 2004
  • Jumlah Perolehan Hadiah : USD $83,690

Ranking Tertinggi

  1. WTA Nomor Tunggal                      : 413 (per tanggal 17 Oktober 2011)
  2. ITF Nomor Tunggal                          : 853 (per tanggal 09 Maret 2020)

Ranking Saat Ini

  1. WTA Nomor Tunggal                      : 958 (per tanggal 12 April 2021)
  2. ITF Nomor Tunggal                          : 927 (per tanggal 12 April 2021)

Baca Juga Beritaku: Atlet Tenis Wanita Yang Berjaya, Cantik Dan Seksi

Perbandingan Prestasi Keempat Petenis

Berdasarkan ranking keempat petenis di atas, tak berlebihan jika mengatakan Aldila Sutjiadi adalah petenis putri Indonesia paling cemerlang saat ini.

Bakat yang ia ejawantahkan menggunakan raketnya tak bisa dipungkiri telah beberapa kali memperkuat kontingen Indonesia di turnamen-turnamen level internasional.

Namun, jika penilaian mempertimbangkan jumlah perolehan hadiah, maka Jessy Rompies jauh lebih unggul dibanding ketiga petenis lainnya.

Sepanjang kariernya, Jessy telah berhasil mengantongi lebih dari Rp 1,2 milyar uang hadiah dari berbagai turnamen yang berhasil ia taklukkan.

Meskipun demikian, bukan berarti salah satu petenis lebih inferior dari petenis lainnya.

Semuanya sama-sama anak bangsa yang membanggakan, yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia tenis internasional.

Adalah salah jika menihilkan sumbangsih mereka bagi bangsa hanya karena tidak berhasil meraih gelar juara pertama.

Pada akhirnya, keempatnya merupakan srikandi berprestasi yang jejak kariernya patut dicontoh oleh generasi muda penerus bangsa.

Mantan petenis nasional, Angelique Wijaya, pernah mengungkapkan bahwa putra dan putri Indonesia sebetulnya memiliki kesempatan besar berlaga di ajang-ajang prestisius seperti Wimbledon.

Syaratnya pun terbilang mudah, cukup sering tampil di banyak turnamen dan mendapat dukungan dari pemerintah.

Sayangnya, sampai saat ini olahraga tenis seakan masih dianaktirikan oleh pemerintah Indonesia.

Berbeda dengan olahraga badminton dan sepak bola yang dengan mudah mendapatkan sponsor, olahraga tenis terbilang mendapat dukungan yang cukup tidak layak dari pemerintah.

Tidak sampai disitu, pihak swasta pun seolah enggan menggelontorkan dana demi kemajuan dunia tenis tanah air.

Untuk bisa mendapatkan sponsor, petenis Indonesia harus memiliki prestasi dan nama di kancah internasional terlebih dahulu, baru mereka mau membuka dompetnya.

Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia sesungguhya memiliki atlet-atlet muda berbakat seperti Beatrice Gumulya, Aldila Sutjiadi, dan Jessy Rompies.

Intinya, pemerintah harus mulai memperhatikan perkembangan dunia tenis dan memberikan support pada para petenis, sekaligus memperbanyak turnamen tenis di Indonesia.

Daftar Pustaka

  1. Beatrice Gumulya. Wikipedia. Beatrice_Gumulya.
  2. Beatrice Gumulya. International Tennis Federation. https://www.itftennis.com
  3. Aldila. 2019. Beatrice Gumulya/Jessy Rompies Persembahkan Emas Bagi Indonesia. Kediri: AyoTenis. https://www.ayotenis.com
  4. Aldila Sutjiadi. Wikipedia. Aldila_Sutjiadi.
  5. Aldila Sutjiadi. International Tennis Federation. https://www.itftennis.com
  6. Hasyim, Irsyan dan Arkhelaus Wisnu Triyogo. 2020. Cerita Aldila Sutjiadi di Antara Dunia Tenis, Basket, dan Model. Jakarta: Tempo. https://sport.tempo.co
  7. Deria Nur Haliza. Wikipedia. Deria_Nur_Haliza.
  8. Deria Nur Haliza. International Tennis Foundation. https://www.itftennis.co
  9. Baharudin, Agus. 2015. Deria Nur Haliza Tampil di Wimbledon. Jakarta: Tempo. https://sport.tempo.co
  10. Jessy Rompies. Wikipedia. Jessy_Rompies.
  11. Jessy Rompies. International Tennis Federation. https://www.itftennis.com
  12. Profil – Jessy Rompies. Jakarta: Merdeka. https://www.merdeka.com
  13. detikSport. 2104. Petenis Indonesia Bisa Turun di Grand Slam, Asalkan…. Jakarta: Detik Sport. https://sport.detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *