Sholat istikharah merupakan sholat yang biasanya untuk meminta petunjuk sebuah hajat dari manusia, namun bagaimana cara melaksanakan nya? Sebelumnya, apa pengertian hajat itu sendiri menurut para ulama? Disini mari kita bahas bersama-sama.
Beritaku.id, Berita Islami. – Bagi Allah, mudah untuk mengabulkan sebuah hajat dan permintaan dari seorang hamba. Namun, apakah ia yakin bahwa hajatnya itu adalah yang terbaik baginya? Dasar itulah yang membuatnya lebih baik selain meminta hajat, juga meminta keridhoan dari Nya.
Oleh: Ulfiana (Berita Islami)
Selama seseorang hidup di dunia, pasti akan bergulat dengan keinginan-keinginan yang ingin terjadi kepadanya. Adakalanya seseorang akan meminta sesuatu yang ia yakini bisa membawanya ke arah yang lebih baik. Atau, minimal bisa membuatnya bahagia jika mendapatkan sesuatu itu.
Namun, kadang seseorang lupa bahwa sesuatu itu akan membuatnya bahagia jika di iringi dengan keridhoan Allah. Saat hajat seseorang terkabul dengan izin Allah, maka keberkahan dari hajat itu akan meliputinya.
Agar mengetahui apakah hajatnya itu baik baginya atau tidak, serta memohon untuk hajatnya terkabul, ia bisa melaksanakan sholat istikharah.
Kemudian, bagaimana cara melaksanakan sholat istikharah? Berikut akan di jelaskan tentang seluk beluk istikharah. Namun, sebelum itu mari kita bahas bersama terlebih dahulu apa yang di maksud hajat.
Pengertian Hajat Dari Pendapat beberapa Ulama
Berikut ini adalah pengertian dari hajat.
Hajat adalah kebutuhan atau keinginan.
Dalam KBBI, hajat berarti maksud, keinginan atau kehendak. Juga, berarti kebutuhan atau keperluan.
Kata hajat sendiri berasal dari al ma’rabah yang artinya adalah keinginan atau dorongan atas sesuatu.
Menurut As Syathibi, hajat adalah semua yang menjadi kebutuhan. Baik itu dari sisi meluaskan, ataupun yang mengangkat kesempitan. Sehingga, itu bisa membebaskan seseorang dari keberatan dan masyaqqah, serta maslahatnya menjadi hilang.
As syathibi sendiri membagi kebutuhan manusia itu menjadi tiga, yaitu dharuriyat atau primer, hajiyat atau sekunder, dan tahsiniyat atau tersier.
Al Ghazali mengatakan bahwa kebutuhan merupakan keinginan dari manusia untuk mendapat sesuatu yang di perlukan dalam rangka mempertahankan hidup.
Serta, untuk menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dengan beribadah secara maksimal.
Alasan Hajat Seseorang Terkabul Atau Terlambat
Ketika seseorang memiliki hajat dan berdoa kepada Allah, maka doanya itu pasti akan sampai ke pintu langit. Namun, kecepatan terkabulnya doa itu juga bisa berbeda-beda.
Semua itu, tergantung apakah Allah menghendaki kebaikan itu datang secara cepat padanya atau ia masih harus menunggu.
Ada beberapa faktor yang bisa kita analisis sebagai ikhtiar. Namun, tentunya hanya Allah yang mengetahui kebenarannya, mengapa hajat seseorang bisa terkabul.
Dari Yahya Bin Mua’adz berkata tentang hal ini. Barang siapa yang Allah mudahkan untuknya menghadirkan hati ketika berdoa, maka doanya tak akan tertolak.
Artinya, yakin dan tulus serta sadar penuh saat berdoa, menjadi salah satu faktor hajatnya bisa terkabul oleh Allah SWT. Hal itu karena, seseorang tersebut bersungguh-sungguh dalam menginginkannya.
Pendapat yang demikian juga di kemukakan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah. Barang siapa yang menghadirkan hati nya ketika berdoa, saat keadaan darurat ia meminta. Serta, kuat rasa harapnya, maka hampir- hampir doa nya itu sulit untuk di tolak.
Allah mengabulkan hajat seseorang saat seseorang tersebut tulus memintanya. Serta, ia benar-benar butuh dengan hajat tersebut di kabulkan.
Yang tak kalah pentingnya adalah ia meminta hajat tersebut dalam doa dengan perasaan yakin bahwa Allah pasti akan mengabulkannya.
Hajat terlambat di kabulkan
Hal itu pun berlaku ketika seseorang mendapati hajatnya belum jua di kabulkan. Mungkin Allah menginginkan ia untuk meminta dengan lebih tulus pada Allah. Serta, Allah ingin melihat seberapa jauh harapannya itu ia sandarkan hanya kepada Allah.
Seseorang itu haruslah yakin dalam hati bahwa Allah adalah yang Maha Mengabulkan doa. Serta, Allah suka jika hamba Nya menengadahkan tangan untuk berdoa hanya kepada Nya.
Dalam surat Ghafir ayat 60, Allah berfirman.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya:
“Dan Tuhanmu berfirman,” Berdoalah kepada Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah Ku akan masuk ke neraka jahanam dalam keadaan hina dina.”
Maka, jika saat ini hajat terasa terlambat di kabulkan, obat yang paling ampuh adalah sabar. Sambil seseorang bersabar, ia juga bermuhasabah diri apakah hajatnya tersebut benar-benar baik untuknya.
Apakah ia telah menghindari mengonsumsi makanan yang haram baik secara dzohir maupun dari cara mendapatkannya. Itu semua konsumsi yang haram akan sangat berpengaruh terhadap terkabulnya doa.
Dalam sebuah hadist riwayat Muslim, Rasulullah pernah bersabda.
Ada seseorang yang melakukan perjalanan yang jauh. Rambutnya kusut dan acak-acakan serta berdebu. Ia kemudian menengadahkan kedua tangannya keatas dan berdoa.
“Ya rabb, Ya rabb”.
Namun, ia makan berasal dari makanan yang haram. Pakaiannya berasal dari yang haram. Serta, tumbuh dari yang haram. Maka Rasulullah SAW kemudian berkata,
“Bagaimana mungkin doa nya bisa di kabulkan?”.
Terakhir, adalah adanya rasa yakin dan sungguh-sungguh bahwa hanya Allah satu-satunya yang bisa mengabulkan hajatnya.
Sholat Istikharah Untuk Hajat
Shalat istikharah merupakan shalat yang biasanya di lakukan untuk meminta pilihan mana yang terbaik pada Allah. Ketika seseorang di hadapkan pada pilihan-pilihan yang besar atau keputusan penting, ia akan melakukan shalat Istikharah.
Pun termasuk dalam hajat nya. Ketika ia meminta sebuah hajat kepada Allah, ia bisa melakukan shalat Istikharah. Agar, ia mendapat jawaban apakah hajatnya itu sesuatu yang baik baginya atau bukan.
Jika itu baik menurut Allah, maka semoga Allah kabulkan. Dan jika itu buruk menurut Allah untuknya, maka semoga di jauhkan. Serta, Allah menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik untuknya.
Istilahnya, shalat Istikharah adalah shalat untuk meminta petunjuk pada Allah SWT.
Menurut hukumnya sendiri, shalat Istikharah hukumnya adalah sunnah.
Syaikh Musthafa Al Bugha berpendapat bahwa shalat Istikharah di sunnahkan untuk seseorang yang mengharapkan sesuatu hal yang di bolehkan. Namun, ia masih belum tau apakah itu akan menjadi baik untuknya tau tidak.
Saat seseorang menghadapi suatu hal yang membuatnya ragu mana yang terbaik, ia bisa melaksanakan shalat Istikharah.
Rasulullah SAW juga menerangkan tentang keutamaan dari shalat Istikharah. Dalam sebuah hadist yang di riwiyatkan oleh Ahmad, Bukhari dan perawi lain, Rasulullah pernah bersabda tentang shalat ini.
Jika seseorang dari kalian akan melakukan sesuatu, hendaknya ia mengerjakan shalat dua rakaat selain shalat fardhu terlebih dahulu.
Itulah mengapa melakukan shalat Istikharah adalah sesuatu yang penting. Ketika ia selesai melakukannya, biasanya akan muncul rasa tenang dan takzim dalam hati.
Cara Melaksanakan Sholat Istikharah
Lalu bagaimana cara melaksanakan sholat Istikharah?
Berikut ini penjelasannya.
Cara melaksanakan shalat Istikharah sama dengan shalat sunnah lainnya. Yaitu, jumlah rakaat pada setiap shalatnya adalah dua rakaat.
Terkait waktu melaksanakan sholat istikharah, tak ada batasan tertentu yang mengharuskan kapan di laksanakannya. Shalat Istikharah bisa di laksanakan di waktu-waktu kapan saja kecuali waktu yang tidak di perbolehkan melakukan shalat.
Namun, ada sebuah anjuran untuk melakukan shalat Istikharah di sepertiga malam. Yaitu, bersamaan dengan shalat qiyamul lail lain seperti tahajud, hajat, maupun witir.
Itu semua agar hamba tersebut mendapat ketenangan hati dan kekhusyuan saat melaksanakannya.
Saat meminta petunjuk kepada Allah terkait hajatnya, hendaknya ia bersikap senetral mungkin. Artinya, tidak berat sebelah. Sehingga, ia akan lebih mudah merasa tenang dan takzim terhadap petunjuk yang Allah berikan padanya.
Susunan Dan Rukun Melaksanakan Sholat Istikharah
Berikut ini merupakan susunan serta rukun cara melaksanakan shalat Istikharah.
Pertama, adalah niat.
أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
Artinya:
Aku berniat untuk shalat istikharah dua rakaat karena Allah taala.
Kemudian, melaksanakan shalat seperti biasanya.
1. Takbiratul ikram.
2. Membaca surah al fatihah.
3. Membaca surah pendek. Pada rakaat pertama membaca surah Al Kafirun. Kemudian, pada rakaat kedua, membaca surah Al Ikhlas.
3. Rukuk.
4. Melakukan itidal.
5. Sujud dengan khusyu’
6. Duduk diantara dua sujud
7. Sujud.
8. Kembali berdiri dan melaksanakan rakaat kedua. Yaitu, mengulangi dari urutan 1 hingga 7.
9. Melakukan duduk tasyahud akhir.
10. Salam.
11. Berdoa
Baca Juga Beritaku : Sholat Witir
Doa Setelah Istikharah
Terdapat sebuah doa yang cukup populer di gunakan untuk seseorang memanjatkan hajatnya setelah sholat Istikharah.
Berikut ini adalah doa sholat Istikharah yang berhasil terangkum dari sumber.
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Artinya:
Wahai Allah, sesungguh nya aku memohon pilihan yang tepat kepada Mu. Dengan ilmu pengetahuan Mu. Dan aku memohon kekuasaan Mu untuk mengatasi permasalahanku dengan ke Maha Kuasaan Mu.
Aku mohon kepada Mu sesuatu dari anugerah Mu Yang Maha Agung. Sesunggunya hanya Engkau Yang Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa. Engkau Maha Mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya.
Dan Engkau adalah yang Maha Mengetahui hal yang ghaib.
Wahai Allah. Jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (yang berdoa menyebut hajatnya) lebih baik bagi agamaku, serta akibatnya padaku, maka sukseskanlah untukku. Mudahkanlah jalannya. Kemudian, berikanlah berkah untuknya.
Namun, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini lebih berbahaya untukku dalam agama, perekonomian serta akibatnya untukku, maka jauhkanlah perkara ini. Serta, jauhkan lah aku darinya.
Takdirkanlah kebaikan untuk ku dimana saja kebaikan itu berada. Serta, berilah kerelaan dari mu untukku.
Epilog Melaksanakan Sholat Istikharah
Akhirnya, demikianlah penjelasan lengkap tentang cara melaksanakan sholat istikharah. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa ternyata, sebelum melakukan sebuah keputusan penting, hendaknya melakukan sholat dulu.
Sehingga, apa yang menjadi hajatnya itu semoga saja bisa Allah kabulkan dan menjadi kebaikan untuknya.
Tentu, semua orang ingin agar Allah meridhai setiap keputusan yang ia ambil bukan?
Jika Allah telah ridho dengannya, maka apapun yang ia lakukan akan mendapat keberkahan dari Nya. Dan sesungguhnya itulah makna bahagia yang sebenarnya.
Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya!
Sumber:
Rumahfiqih, muslim.or, rumaysho, hasana.id, newsdetik