Kisah Nabi Harun Yang Terkenal Dengan Kefasihannya

Diposting pada

Nabi harun memiliki mukzizat kefasihan berbicara. Ia juga memiliki mukizat lain. Apa saja itu? Bagaimana kisah kelahiran Nabi Harun serta saat wafatnya? Mari kita simak

Beritaku.id, Kisah Para Nabi Dan Rasul – Nabi Harun adalah nama Nabi yang berada pada urutan ke 14. Nabi Harun urutannya terletak persis di bawah Nabi Musa.

Oleh: Ulfiaana (Kisah Nabi dan Rasul)

Kisah Nabi Harun, mungkin hanya seklias terdengar. Berbeda dengan Nabi Musa yang banyak Al – Quran menyebutnya. Namun, dalam kisah Nabi Harun yang sekilas ini, kita dapat mengambil banyak pelajaran darinya.

Nabi Harun hidup pada masa yang sama dengan Nabi Musa. Latar belakang kehidupannya sama dengan Nabi Musa. Hidup di zaman Fir’aun memerintah Mesir.

Saat itu Fir’aun berlaku begitu tidak adil dengan Bani Israil. Nabi Harun dan Nabi Musa, Allah utus untuk mengajak Fir’aun dan pengikutnya menyembah Allah SWT.

Hingga akhir hidupnya, Nabi Harun mendampingi Nabi Musa dan Bani Israil.

Sejarah Singkat Nabi Harun

Nabi Harun adalah salah satu Nabi yang hidup di zaman Nabi Musa. Nabi Harun adalah saudara Nabi Musa. Orang tua mereka memiliki hubungan kakak dan adik.

Nabi Musa meminta langsung kepada Allah untuk menjadikan Harun sebagai utusanNya. Hal ini agar, Nabi Harun bisa membantu Nabi Musa. Membantu untuk menyebarkan dakwah bersamanya meghadapi Fir’aun.

Fir’aun terkenal begitu kejam. Ia adalah Raja yang begitu keras pada orang lain. Terutama pada bani Israil. Nabi Musa dan Nabi Harun, harus menghadapi Fir’aun yang memiliki sifat yang demikian itu.

Nabi Harun sebagai juru bicara dari nabi Musa. Banyak argumen yang mulai terlontar pada Fir’aun.

Nabi Harun berbicara dengan lembut pada Fir’aun. Ia mengemukakan semua kebenaran yang ia yakini. Namun, Fir’aun masih tetap menolaknya.

Suatu hari, Nabi Musa pergi ke bukit Sinai. Ia beruzlah selama 40 hari untuk mendapatkan wahyu dari Allah SWT.

Selama kepergian itu, Nabi Musa menitipkan semua urusan kepemimpinan kaumnya pada Nabi Harun. Nabi Harun bertugas untuk mengawasi serta membimbing kaumnya agar tetap berada di jalan Allah SWT.

Selain itu, juga mengingatkan mereka agar tidak menyekutukan Allah. Ataupun, berbuat kemungkaran.

Sebelumnya, Nabi Musa pamit untuk 30 hari saja. Namun, ia menambahnya 10 hari. Semua itu karena ia mendapat lembaran kitab taurat untuk petunjuk kaumnya.

Saat Nabi Musa melakukan uzlah, Nabi Harun memimpin kaumnya.

Baca Juga Beritaku: Dakwah Nabi dan Rosul: Perbedaan, Jenis, dan Lokasi

Masalah Datang Bagi Nabi Harun

Mengetahui bahwa Bani Israil pemimpinnya adalah Nabi Harun yang begitu lembut, datanglah Samiri. Ia kemudian memanfaatkan kesempatan itu.

Ia menyusun sebuah siasat untuk membuat Bani Israil menyembah berhala. Patung dari anak sapi yang terbuat dari emas, lalu Ia hadirkan.

Terdapat lubang yang ketika tertiup angin dan melewatinya, patung ini seolah berbicara. Hal itu membuat sebagian dari Bani Israil tertarik. Mereka mulai menyembah patung anak sapi dari emas ini.

Nabi Harun yang mengetahui hal itu begitu marah. Ia berusaha mengingatkan mereka. Ia mengajak mereka untuk tetap berada dalam ketaatan.

Namun, yang terjadi justru kaumnya mengancamnya. Mereka mengatakan akan menyiksa serta juga membunuh Nabi Harun jika ia terus melarang mereka.

Setiap hari Nabi Harun mengingatkan mereka, Namun kaumnya justru mendustakannya. Hal itu membuat Nabi Harun menjadi tak berdaya dan tak bisa melakukan apa-apa.

Ia hanya bisa mendoakan mereka agar tersadar dengan apa yang mereka perbuat.

Selanjutnya saat Nabi Musa pulang dari uzlahnya, ia melihat kaumnya menyembah berhala. Ia begitu marah dan bergegas menemui Nabi Harun.

Nabi Musa tak mampu mengendalikan marahnya dan rasa kecewanya. Ia melemparkan lembaran taurat dan mempertanyakan serta juga menyalahkan Nabi Harun.

Ia memegang rambut saudaranya itu dengan tangan kanannya. Sedang tangan kirinya menarik jenggot Nabi Harun ke arahnya.

Musa begitu marah. Ia bertanya mengapa Harun membiarkan kaumnya menyembah berhala. Namun, Nabi Harun dengan lembut menjelaskan. Ia mengatakan apa yang sedang terjadi pada Nabi Musa.

Ia telah mengingatkan mereka, memberi petunjuk. Namun, mereka justru menganggap Nabi Harun lemah. Mereka berkata akan membunuh Nabi Harun.

Maka, janganlah Nabi Musa memperlakukannya seperti ini. Hal itu hanya membuat para pembangkang merasa senang pada kemalangan Nabi Harun.

Nabi Musa yang begitu marah akhirnya mengetahui bahwa ini semua adalah perbuatan dari Samiri. Ia mengusir Samiri dan kaumnya serta melenyapkan patung berhala dari emas tersebut. Allah mengadzab Samiri beserta kaumnya.

Al – Quran mengabadikan kejadian itu dalam suart Al – A’raf ayat 150.

” Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh (taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya.

(Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”

Kelahiran Hingga Wafatnya Nabi Harun AS

Kisah Nabi Harun
Makan Nabi Harun

Sebelumnya, Fir’aun melarang adanya kelahiran bayi laki-laki dari Bani Israil. Setiap kali wanita yang mengandung anak laki-laki melahirkan, tentara Fir’aun akan membunuhnya.

Hal ini karena adanya ramalan bahwa kerajaanya akan runtuh karena laki-laki dari Bani Israil. Semenjak saat itu, Fir’aun mengeluarkan perintah agar semua bayi laki-laki yang lahir harus mati.

Ketika kebijakan itu berlangsung, masalah mulai muncul. Tidak ada regenerasi kaum laki-laki dari Bani Israil. Padahal, selama ini Fir’aun menjadikan Bani Israil sebagi budaknya.

Ia membuat laki-laki dari Bani Israil melakukan kerja paksa membangun negrinya. Saat laki-laki Bani Israil mulai tua, tak ada calon yang meneruskannya.

Akhirnya ia memerintahkan untuk membuat satu tahun boleh ada kelahiran, dan tahun berikutnya tak boleh ada kelahiran.

Nabi Harun lahir pada tahun kelahiran anak laki-laki boleh lahir. Selama hidupnya, Nabi Harun menemani Nabi Musa untuk berdakwah. Ia adalah Nabi yang terus membantu Nabi Musa mengajak kaumnya hanya menyembah Allah SWT.

Ia adalah saudara yang setia dan seorang Nabi utusan Allah setelah Nabi Musa memintanya. Banyak bantuan yang Nabi Harun lakukan. Dengan kefasihannya, ia mampu untuk menarik perhatian kaumnya. Ia dapat menjelaskan ajarannya sehingga kaumnya mudah mengerti ajaran tersebut. Ia juga berdebat dengan Fir’aun bersama Nabi Musa.

Dalam beberapa riwayat, umur Nabi Harun adalah 122 tahun. Ia meninggal di daerah lembah Tin.

Saat itu Bani Israil sedang berpindah dari Mesir menuju Kanaan. Lembah Tin adalah lembah yang mereka lewati setelah lepas dari kejaran Fir’aun dan tentaranya di Laut Merah.

Nabi Harun wafat sebelum Nabi Musa. 11 bulan kemudian Nabi Musa menyusul Nabi Harun meninggalkan Bani Israil.

Lokasi Berdakwah Nabi Harun

Nabi Harun berdakwah dengan Nabi Musa di Mesir. Tepatnya di daerah Sina.

Kaum yang mereka dakwahi adalah kaum mereka sendiri, Bani Israil. Selian itu juga Fir’aun dan kaumnya, koptik / Qibtiyah.

Mereka berdakwah untuk mengajak Fir’aun ke jalan yang benar.

Saat itu di Mesir, karena kesombongannya Fir’aun menjadikan dirinya sebagai Tuhan. Rakyatnya harus menyembahnya. Hal itu sungguh perbuatan yang di luar batas.

Allah menurunkan bencana berupa katak, belalang dan darah untuk mereka. namun, mereka juga tak mau beriman.

Itu sebabnya Allah mengutus Musa dan Harun untuk mendakwahi Fir’aun Mesir tersebut.

Baca Juga Beritaku: Daftar Ulul Azmi, Nabi & Rasul Gelar Terbaik Dengan Keahlian Luar Biasa

Mukjizat Nabi Harun

Nabi Harun memiliki kelebihan yang Allah beri. Salah satunya adalah kefasihan bicaranya. Ia adalah seseorang yang pandai berkomunikasi. Bahasanya jelas dan mudah orang lain pahami.

Ia berbicara dengan begitu lembut sehingga orang lain senang mendengar perkataannya. Pembawaannya begitu tenang. Hal ini membuatnya mudah untuk menarik perhatian orang lain dan mendengar ajarannya.

Kemahiran Nabi Harun dalam berbicara membuat semakin banyak Bani Israil yang menjadi pengikutnya.

 Nabi Harun juga adalah sosok yang pandai berdebat. Selain itu, mukzizat lain dari Nabi Harun adalah keshalehan yang tinggi. Ia memiliki kesabaran yang tak terbatas.

Ia juga teguh dalam pendiriannya meski Bani Israil mecoba untuk membujuknya.  

Salah satu riwayat menyebutkan, kemampuan Nabi Harun dalam menyebrangi Laut Merah juga merupakan mukzizat Allah kepadanya.

Keteladanan Nabi Harun

Kisah Nabi Harun
Ilustrasi Kisah Nabi Harun

Dari kisah Nabi Harun, kita dapat meneladani sikapnya. Sikap yang begitu mulia dari utusan Allah. Sikap yang dapat kita tiru antara lain:

1. Berbicara dengan lembut

Nabi Harun terkenal akan kefasihannya. Dalam menyebarkan agama Allah, ia berbicara dengan lembut. Hal ini membuat banyak orang tertarik untuk mendengarkannya.

Ia juga seseorang yang ketika berdebat, mengeluarkan perkataan yang bermakna. Bukan perkataan kosong tak berbobot. Hal ini perlu kita teladani dari Nabi Harun.

Dalam berbicara, penting untuk menguasai skill komunikasi yang baik. Yang paling penting lagi adalah, apa yang kita sampaikan adalah sesuatu yang benar-benar baik. Sesuatu yang baik, harus kita kemas dengan cara yang baik. Itu akan membuat orang lain mudah untuk menerimanya.

2. Santun

Nabi Harun juga merupakan seseorang yang santun. Segala perilakunya menyenangkan orang lain. Itu adalah kebaikan dari Nabi Harun.

Berbeda dengan Nabi Musa yang cukup keras, Nabi Harun begitu lembut. Mungkin itu salah satu alasan mengapa kaumnya berani mendurhakainya. Namun sebenarnya itu bukan sebuah kelemahan, melainkan kelebihan.

Terlepas dari semua itu, kita perlu berlaku santun pada orang lain. Terutama pada orang tua. Orang akan senang jika kita menghargai mereka dengan bersikap yang baik.

3. Seorang yang shaleh

Sebagai seorang Nabi, tentu Nabi Harun memiliki keshalehan yang tinggi. Ia takut kepada Allah SWT dan menjalankan semua perintahnya. Ia adalah seorang yang taat.

Saat kaumnya mulai melakukan perbuatan syirik, ia berusaha untuk mengingatkan mereka. Ia teguh dalam pendiriannya sampai kaumnya mengancam untuk membunuhnya. Hal ini patut kita teladani dari pribadi Nabi Harun.

Ia mampu berada dalam jalan yang lurus saat banyak godaan. Berbuat sebaik mungkin pada apa yang Allah perintahkan.

4. Sabar

Kesabaran Nabi Harun begitu tinggi. Saat Nabi Musa datang kepadanya dalam kondisi marah, ia bersabar kepadanya. Saat Nabi Musa hampir saja memukulnya karena apa yang terjadi pada kaumnya, ia bersabar.

Dengan lembut justru ia memanggil Nabi Musa. Ia mengatakan “Wahai anak ibuku”, panggilan yang sangat lembut. Tanda bahwa meski Nabi Musa menuduhnya, ia tetap bersabar kepadanya.

Ia menjelaskan duduk persoalannya dan mengatakan usahanya.

Nabi Harun begitu menyayangi saudaranya tersebut. Ia bersabar atas segala ujian yang Allah berikan. Hal ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika ada orang yang menuduh kita, tentu adakalanya kita merasa marah.

Namun, dari cerita Nabi Harun kita dapat pelajaran untuk sabar. Tidak mengedepankan emosi, meski kita merasa bahwa kita benar. Tetap tenang dalam menghadapi segala sesuatunya.

Itulah kisah singkat serta keteladanan dari Nabi Harun. Darisini kita mengetahui bahwa Nabi Harun adalah utusan Allah yang memiliki sikap lemah lembut. Kefasihannya dalam berbicara adalah kelebihannya.

Banyak pelajaran tentang kesabaran yang kita dapat. Semoga kita dapat meneladaninya.

Baca Juga Beritaku: Kisah Mukjizat Dari 25 Nabi Dan Rasul Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *