Ceramah singkat ramadhan, adalah kegiatan rutin, mengarahkan kepada kebaikan di bulan Ramadhan
Ceramah singkat ramadhan, adalah kegiatan rutin, mengarahkan kepada kebaikan di bulan Ramadhan (foto: blog.kitabisa.com)

9 Kualifikasi Seorang Pendakwah Dengan Ceramah Singkat Ramadhan

Diposting pada

Di dalam bulan yang penuh ampunan dan pahala, terdapat kegiatan mulia yakni ceramah singkat ramadhan. Dengan berbagai daftar judul 1-30 materi yang bisa kita bagikan kepada para jamaah. Meski sebelum itu, kita harus mengerti tentang 4 fungsi yang merujuk kepada cara dan bermanifestasi pada kualifikasi yang dapat kita pelajari.

Beritaku.id, – Organisasi dan Komunikasi_ Islam memiliki bulan malam yang paling indah, paling membahagiakan, dan bertabur ulasan senyum manusia yang ada di muka bumi.

Sorak sorai menyambut Lailatul Qodar yang kian hangat, karena segala karunia dan hidayah-Nya lewat bulan Ramadhan. Sebagaimana bulan ini merupakan waktu dengan ampunan dan penuh berkah dari Allah SWT.

Oleh: Ayu Maesaroh (Penulis Organisasi dan Komunikasi)

Menjadi seorang penceramah bukan hal yang tabu bagi kita umat Muslim.

Khususnya ummat muslim laki-laki, yang mana mereka mendapat tuntutan untuk bisa memberikan materi kepada jamaah, dalam hal ini adalah pada bulan Ramadhan.

Baca juga beritaku: Pembukaan Dakwah, 4 Contoh Sambutan Dan Ceramah (Sabar, Ikhlas, Sedekah, Ilmu)

Bulan yang mendapatkan julukan sebagai bulan penuh ampunan, bulan yang terdapat peristiwa malam 1000 bulan atau yang sering kita kenal sebagai Lailatul Qodhar.

10 hari pertama adalah rahmat, 10 hari kedua mendapatkan ampunan dan 10 hari terakhir adalah haramnya tersentuh kulit kita oleh api neraka.

Namun karena hal tersebut, dalam bulan yang jumlah hari ada 30 hari itu, terdapat berbagai kebaikan, ampunan, dan hal-hal positif yang bisa kita berikan kepada jamaah.

Sesuai dengan topik pembicaraan yang terbalut dalam ceramah singkat bulan ramadhan.

Tapi, bicara soal ceramah singkat, bagaimana caranya agar kita bisa menjadi sosok demikian? Mari kita bahas!

Cara Menjadi Penceramah Pada Bulan Ramadhan

Menjadi penceramah singkat ramadhan tidak semudah yang kita bayangkan
Menjadi penceramah tidak semudah yang kita bayangkan (foto: tirto.id)

Kita memang sadar betul, betapa sulitnya menjadi seorang penceramah, seorang yang menjadi tauladan bagi kaum muslim pada suatu tempat, dan sebagainya.

Pada akhirnya, pandangan semua orang akan tertuju pada kita, yang notabennya sebagai penceramah singkat, apalagi saat bulan puasa.

Jadi, bagaimana untuk menjadi seorang penceramah yang baik pada bulan penuh berkah tersebut?

Adapun beberapa cara untuk menjadi seorang penceramah, dalam hal ini ialah ceramah singkat bulan ramadhan. Yang mana hal tersebut menuntut kita sebagai penceramah bisa menguasainya.

1 Kembangkan rasa percaya diri

Kehebatan dalam memainkan intonasi, mimik dan gestur adalah hal utama saat tampil menjadi penceramah.

Karena bagaimanapun kita sebagai penceramah.

Harus sadar betul tentang diri kita yang dapat mempengaruhi mereka lewat tutur kata yang kita rangkai, menjadi sebuah ceramah singkat.

Dan saat akan menyampaikan, harus ada yang namanya rasa percaya diri.

Guna memberikan kesan kepada jamaah bahwa kita memang sudah siap dan menguasai materi ceramah yang akan kita sampaikan.

Meski harus percaya diri, akan tetapi tidak bermakna over confidence.

2 memperbanyak latihan

Perhatikan pemain sepakbola yang hebat? Mereka tidak akan menjadi pemain handal tanpa latihan.

Jika anda hendak menjadi seorang pembicara hebat pada muka publik maka latihan tidak boleh anda anak tirikan.

Yang mana latihan dalam hal ini adalah kita harus berlatih untuk bisa berbicara, dengan membayangkan ada ribuan pasang mata tertuju pada kalian.

Dari hal tersebut, kita harus mampu untuk memberikan penjelasan yang dapat masuk ke dalam pikiran dan akal dari jamaah.

Mengingat semuanya tidak akan bisa lancar jika kita untuk berbicara depan orang banyak saja masih dalam kategori “perbaikan”.

Namun akan ada pertanyaan kembali, untuk menjadi seorang penceramah entah dalam bulan ramadhan atau tidak, apakah harus ada kualifikasi, dan sebagainya? Jawabannya, ada. Jadi mari kita bahas!

Kualifikasi Menjadi Penceramah Singkat Bulan Ramadhan

Kualifikasi penceramah harus sesuai dengan apa yang mereka lakukan serta kata-kata mereka (foto: penasantri.id)

Usah memberikan ceramah berjam-jam namun tidak bermakna bahkan membuat bosan. Cukup dengan ukuran yang singkat namun lengkap dan mencengangkan.

Adapun beberapa literatur serta penelitian mengenai apa saja kualifikasi dari seorang penceramah, dan hal tersebut harus mereka penuhi jika ingin menjadi seorang penceramah.

Mengingat sebagai penceramah bukan hal yang mudah, dan itu setimpal dengan pahala yang mereka dapatkan dari Allah.

Hal ini merujuk pada firman-firman Allah yang mana orang-orang demikian akan mendapatkan keuntungan saat hari kiamat tersebut datang.

Oleh karena itu, beberapa kualifikasi penceramah, yang mana tertuang dalam teori idealistik, antara lain:

  1. Penceramah/pendakwah, merupakan seseorang yang beragama Islam, ia harus seorang muslim.
  2. Mereka juga harus berada dalam ranah berpikir yang dewasa.
    Baik matang dalam emosi, memberikan pengertian yang bisa jamaah pahami dengan baik, dan sebagainya.
    Tidak hanya sampai disitu, namun harus sejalan antara perkataan dan perbuatan.
  3. Penceramah secara khusus, mereka harus ahli dalam bidangnya, dalam hal ini adalah menguasai materi ceramah, dapat memberikan penjelasan yang baik untuk jamaah dengan backgroud yang berbeda-beda.
    Sebab kajian Al Quran mencakup semua ilmu apapun, dengan pondasi dan dasarnya yang kuat.

Baca juga beritaku: Ceramah Islami Dan Pidato: 5 Jenis Dakwah, Bentuk, Teori Serta Variasi

Kualifikasi Penceramah Lainnya

Namun beberapa pendapat lain seperti Al-Bayuni, setidaknya beliau memiliki 9 kualifikasi untuk seseorang yang ingin menjadi penceramah. Antara lain.

  1. Yakin, Seorang penceramah harus meyakinkan diri tentang apa yang akan ia sampaikan kepada audience atau para jamaah.
  2. Silaturrahim terjaga, Seorang penceramah harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan audience/jamaah/mad’u-nya
  3. Paham pendengar, Mereka harus tahu betul tentang ilmu pengetahuan yang mereka dakwahkan kepada jamaah.
  4. Konsisten, Penceramah juga harus konsisten dalam perbuatan yang mencerminkan perkataannya.
  5. Teladan, Seorang yang perkatannya menjadi panutan semua orang, maka ia harus memiliki kepekaan/respect terhadap sesamanya. Baik lingkungan hidupnya, maupun para jamaahnya.
  6. Metode Tepat, Penceramah wajib bisa menentukan metode ceramah apa yang pas untuk para jamaahnya. Sehingga pesan yang ada bisa tersampaikan dengan baik.
  7. Kredible, Memiliki perilaku terpuji
  8. Memiliki sifat berkhusnuzon kepada para jamaahnya
  9. Lembut sikap, dapat menutupi keburukan orang lain.

Dari kualifikasi tersebut, akan turun pada fungsi yang menjadi tombak utama seorang penceramah/da’i/pendakwah dalam memberikan materi kepada jamaahnya.

Fungsi Penceramah singkat Ramadhan

Adapun beberapa fungsi ceramah singkat ramadhan yang bisa kita pelajari
Penceramah harus bisa mengajak kebaikan dan menghindari keburukan kepada mad’u nya (foto: beritaanda.net)

Hal ini pula yang merujuk kepada berbagai literasi, dengan pembahasan mengenai fungsi yang seperti apa seorang penceramah dalam memberikan penjelasan kepada jamaahnya.

Maka beberapa fungsi dari penceramah, antara lain:

  1. Yang pasti adalah amar ma’ruf nahi mungkar, mengajak ummat Muslim berjalan di jalan Allah, dan selalu ingat akan perintah-Nya serta larangan-Nya.
  2. Dalam materi ceramah singkat pada bulan ramadhan, ada sebuah kewajiban yang mana seorang penceramah harus bisa meluruskan akidah. Mengingat kadang manusia tidak mempan pada teori, harus ada sebuah tindakan dengan tujuan mengimbangi dari teori tersebut.
  3. Penceramah, harus bisa menjadi seorang motivator bagi jamaahnya, guna melakukan ibadah yang sesuai dengan tuntunan-Nya.
  4. Penceramah yang baik, berfungsi sebagai orang yang bisa mengarahkan para jamaah untuk bisa memilah serta memilih budaya yang masuk ke dalam lingkungan hidup mereka, maupun secara global.

Mengingat kita tidak tahu bahwa semua budaya bisa baik untuk satu agama, namun ternyata menjadi sumber yang menentang ketentuan dari agama lain.

Oleh karenanya beberapa poin tersebut sangat penting bagi penceramah, dalam hal ini adalah menguaasai berbagai materi yang ada, serta bisa mengimplementasikannya ke kehidupan mereka yang nyata.

Daftar Judul Singkat Lengkap Kerangka Saat Tarwih

Adapun beberapa judul ceramah singkat ramadhan yang bisa kita pelajari
Judul ceramah bisa kita cari dari beberapa sumber yang terkait dengan fase puasa ramadhan (foto: pendidikanpedia.com)

Adapun beberapa materi ceramah, dalam hal ini adalah saat bulan puasa. Yang mana biasanya kegiatan ceramah ini bisa terlaksana pada saat 2 masa.

Ada yang melaksanakan ceramah bulan puasa saat setelah sholat subuh, namun tidak jarang yang melakukannya setelah tarawih. Dan ini bisa menjadi beberapa referensi kalian dalam membantu berceramah. Antara lain.

Judul Pada 1 – 10 Ramadhan

Dalam fase 1-10 ramadhan, merupakan fase titik peralihan manusia agar mereka bisa beradaptasi dengan peraturan dalam menunaikan ibadah puasa.

Oleh karenanya, hal itu merujuk pada sebuah keistimewaan yang Allah berikan untuk ummat Muslim. Allah membukakan pintu rahmat serta hidayah yang selebar dan sebesar mungkin.

Maka, dalam ceramah untuk tanggal tersebut, kalian bisa meng-hihglight tentang keutamaan dari rahmat yang Allah berikan pada tanggal 1-10 ramadhan untuk Ummat Muslim.

Atau jenis rahmat apa saja yang bisa manusia dapatkan jika terus bertakwa, terus berikhtiar menjalankan puasa pada tanggal 1-10 ramadhan. Contoh judul : Jenis Rahmat Yang Bisa Ummat Muslim dapatkan Saat Berpuasa Pada 1-10 Ramadhan.

Baca juga beritaku: Teks Ceramah Singkat: 3 Struktur, Dan Contohnya

Judul Ceramah 11 – 20 Ramadhan

10 hari kedua, merupakan hari yang penuh dengan manusia yang selalu bersyukur kepada Allah, atas keteguhan iman sehingga kita Ummat Muslim dapat melewati 10 hari pertama pada bulan ramadhan.

Sehingga hal ini bisa menjadi salah satu materi untuk ceramah pada bulan puasa, yang mana kita bisa mengusung judul ceramah dengan mengulas pembahasan tentang keutamaan dari 10 hari kedua ramadhan.

Yang mana kita tahu, ada begitu banyak keistimewaan pada 10 hari bulan ramadhan. Salah satunya adalah doa-doa yang kita panjatkan bisa terkabulkan dengan mudahnya.

Lalu, Allah akan memberikan kemudahan kepada Ummat Muslim dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam menikmati 10 hari terakhir bulan ramadhan.

Maka contoh untuk judul materi seperti demikian; Doa Yang Terkabul Pada 10 Hari Ke Dua Bulan Ramadhan, atau Nikmat Kemudahan Menyongsong 10 Terakhir Puasa Ramadhan.


Judul Ceramah 21 – 30 Ramadhan

Materi ceramah singkat pada bulan ramadhan selanjutnya, ialah tentang 10 terakhir puasa. Hal tersebut merujuk kepada keutamaan yang Allah berikan kepada ummat Muslim, yakni terhindar dari api neraka.

Bahkan ada salah satu hadist Rosulullah yang artinya: Inilah permulaannya (di 10 hari pertama) berlimpahnya rahmat, pertengahan (10 hari ke dua) penuh dengan rahmat dan kemudahan. Serta pada terakhir (10 hari terakhir) manusia terbebas dari api neraka…”.

Maka sudah jelas bagaimana haramnya api neraka untuk ummat muslim yang menjalankan puasa hingga pada akhir masanya. Tidak hanya itu, manusia akan mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Malam yang sangat istimewa, penuh dengan ampunan. Malaikat-malaikat turun ke bumi, sembari merayakan bersama datangnya malam Lailatul Qadar, malam turunnya Al-Qur’an.

Malam yang merupakan turunnya surah Al-Qadar. Yang mana dalam surah tersebut, menjelaskan betapa istimewanya malam itu, malam yang berbalut bulan ramadhan.

Allah menjelaskan dengan detail bagaimana malam tersebut memberikan kesejahteraan pada manusia yang ada di bumi. Hingga sampai fajar mulai menampakkan diri ke bumi, serta memancarkan sinar rahmat dari-Nya.

Kesimpulan Ceramah Singkat

Dari beberapa hal tadi, kita bisa menyimpulkan bahwa menjadi seorang penceramah, adalah hal yang tidak gampang yang seperti kita bayangkan. Mungkin menurut kita sampai detik ini, mereka hanya berbicara, seakan sedang berorasi pada Tuan yang berkuasa dalam sebuah negara.

Namun, bukan itu poinnya. Lebih dari itu, kita harus benar-benar tanggungjawab atas apa yang kita ucapkan, yang kita lontarkan kepada mereka yang menjadi jamaah kita.

Serta memberikan contoh baik dan konkret kepada mereka. Sehingga mereka mau melakukan apa yang kita ucapkan, dan bukan atas karena kita. Melainkan mereka melakukan kebaikan karena Allah semata.

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi!

Daftar pustaka :

Journal, Islam Pos, Kumparan, Liputan6, Detik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *