Panen ikan payau. Sumber Hewany
Kegiatan Panen ikan payau. (Sumber: Hewany)

5 Jenis Ikan Air Payau: Unsur, Tempat Menambak, dan Caranya

Diposting pada

Keunikan Air payau membedakannya dengan perairan lain. Karena itu ikan yang hidup di dalamnya juga istimewa. Dan bisa diternak dalam tambak dengan cara yang mudah. Artikel ini menjelaskan pengertian air masin, unsur, dan lokasi daerah tambaknya di Indonesia.

Beritaku.id, Lestari – Allah Swt tidak henti-hentinya membuat kita terkagum dan terpesona dengan berbagai ciptaan-Nya yang luar biasa. Baik di langit, di darat, maupun di perairan, berbagai misteri kehidupan terhampar dengan cara yang unik. Mendorong manusia menjadi makhluk yang berpikir dan terus berinovasi.

Oleh: Riska Putri (Penulis Lestari)

Ketika melihat bagaimana perairan terbagi menjadi rupa-rupa bagian, kita tercengang dengan keindahannya.

Ikan Air Payau
Jenik Ikan Air Payau (Foto: Infoikan)

Laut yang berombak, sungai yang berarus deras, danau yang tenang, semua indah dan memberikan berjuta manfaat.

Ternyata air pun terbagi menjadi berbagai jenis dengan berbagai unsur dan karakteristiknya tersendiri.

Hal itu membuat hewan serta tumbuhan yang hidup di dalamnya berbeda-beda pula. Alhasil, terciptalah landscape alam Bumi yang kaya akan jenis flora dan fauna.

Dalam artikel kali ini, penulis akan mengupas keistimewaan dunia air masin.

Termasuk juga beragam ikan yang dapat berkembang biak dengan baik di daerah perairan ini serta tips menambaknya.

Semoga bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang tertarik untuk berbisnis tambak ikan air masin, entah hari ini maupun di masa mendatang.

Baca juga beritaku: Si Miskin dan Si Kaya, 2 Kisah Islami Yang Menjadi Pelajaran

Pengertian dan Unsur Air Payau (Masin)

Air adalah salah satu unsur alamiah yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.

Tak hanya manusia, keberlangsungan hidup semua makhluk sangat bergantung pada ketersediaan air.

Di alam, terdapat suatu siklus yang mengatur proses perubahan wujud, gerak aliran, dan jenis air. Daur hidup air itu kita sebut sebagai siklus hidrologi.

Tanpa keberadaan air, siklus ini tentunya akan terganggu dan keseimbangan alam pun akan rusak.

Efeknya, semua kehidupan makhluk di bumi akan kacau dan kemungkinan tidak akan bertahan lama. Itulah sebabnya air menjadi salah satu zat alami yang memiliki peran vital.

Menurut Etnize (2010) air adalah sebuah zat cair yang tidak memiliki rasa, warna, dan bau.

Di alam, jenis air dibagi menjadi 3:

  1. Jenis air laut,
  2. air payau (Masin), dan
  3. air tawar.

Para peneliti membedakan ketiganya berdasarkan zat-zat yang dikandung masing-masing jenis air serta tingkat keasinannya.

Baca juga beritaku: Ikan Tuna, Emas Merah Dilautan, Seharga Lamborgini

Unsur

Seperti kita ketahui, air laut memiliki keasinan yang sangat tinggi. Rata-rata air laut di Bumi memiliki salinitas atau kadar garam sebesar 30 ppt.

Artinya, setiap 1 liter air laut mengandung

35 gram garam yang terlarut di dalamnya. Kandungan garam tersebut terdiri dari berbagai zat.

Antara lain:

  1. Klorida (55%),
  2. Sulfat (8%),
  3. Natrium (31%),
  4. Kalsium (1%),
  5. Potasium (1%), dan
  6. Magnesium (4%).
  7. Sedangkan kurang dari 1% sisanya tersusun dari zat bromida, bikarbonat, strontium, asam borak, dan florida.

Sementara itu, pada air tawar, kandungan garamnya sangat rendah. Hanya sekitar 0,5 ppt. Hal ini pulalah yang menjadi asal usul nama dan rasa pada air tawar.

Di antara kedua jenis air yang memiliki karakteristik bertolak belakang ini, terdapat sebuah area perairan yang menengahinya. Ia adalah air payau (masin).

Percampuran Air Tawar Dan Laut

Sebagaimana dituturkan oleh Pangesti (2013), perairan payau merupakan suatu badai air yang setengah tertutup.

Area ini berhubungan langsung dengan laut terbuka serta masih mendapatkan pengaruh dari oleh proses pasang surut.

Di sanalah, air laut bercampur dengan air tawar yang dibuang dari daratan, perairan terbuka yang berarus, dan masih terpengaruh pula oleh proses-proses yang terjadi di daratan.

Maka kita dapat menyimpulkan bahwa air masin terbentuk akibat terjadinya percampuran antara air laut dan air tawar.

Karena proses penyatuan inilah, air masin memiliki ciri fisik, kimia, dan biologi yang khusus. Sekaligus menjadikannya sangat distingtif.

Dari segi fisik, air masin memiliki warna khas berupa coklat kehitaman.

Sementara dari sisi biologis, kawasan air masin merupakan hunian ikan-ikan tertentu yang tidak ada di perairan laut ataupun tawar.

Sedangkan dari segi kandungan unsur kimia, air masin memiliki kandungan garam yang lebih tinggi daripada air tawar.

Namun nilainya lebih rendah dari air laut, yaitu berkisar antra 0,5-30 ppt.

Air payau terdiri dari kadungan logam Fe (besi) antara 2-5 ppm dan Mn (mangan) sebesar 2-3 ppm. Perairan ini juga memiliki kadar zat padat terlarut (TDS) yang tinggi yaitu sekitar 1500-6000 ppm. Selain itu, kadar air pada perairan payau adalah 95,5%-96,5%. Sisanya yang hanya 3,3%-4,5% terdiri dari beragam mineral yang larut.

5 Jenis Ikan yang Hidup di Air Payau (Masin)

Sebagaimana disebutkan di atas, karakteriktik khas perairan air masin membuatnya hanya bisa dihuni oleh ikan-ikan tertentu. Hal ini menjadikan area basah itu begitu berbeda dan istimewa.

Ikan-ikan air masin dikonsumsi secara luas oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dulu kala.

Selain harganya yang lebih murah, ikan air masin juga mudah didapat serta memiliki rasa yang enak.

Lalu apa saja jenis ikan yang bisa hidup dan berkembang biak dengan baik di air payau? Seperti apa ciri-ciri fisiknya? Berikut ini penjelasannya.

Baca juga beritaku: Ekonomi Maritim Dan Kelautan, Tujuan Serta Perbedaan Dari Keduanya

Ikan Bandeng (Chanos Chanos)

Ikan dari famili Chanidae ini merupakan satu-satunya spesies yang tersisa dalam familinya. Jenis Ikan bandeng suka hidup dan beraktifitas dalam kelompok (bergerombol). Tempat favoritnya adalah di sekitar pesisir dan pulau-pulau yang memiliki banyak koral.

Ikan Air Payau: Bandeng
Ikan Bandeng (Foto: Daftarharga)

Ikan bandeng sesungguhnya menetas di laut.

Saat menginjak usia 2-3 minggu, mereka akan berenang ke daerah rawa bakau, perairan payau, dan danau kemudian mendiami area tersebut hingga dewasa.

Bandeng memiliki kemampuan toleransi yang sangat baik terhadap tingkat salinitas di air (euryhaline).

Ia bisa hidup di wilayah dengan salinitas tinggi seperti laut hingga salinitas rendah seperti daerah air tawar. Para penambak di Indonesia sangat menyukai ikan ini karena perawatannya yang relatif mudah.

Bentuk tubuh ikan ini memanjang, padat, pipih, dan langsing seperti torpedo.

Kepalanya tidak memiliki sisik. Mulutnya kecil dan terletak di ujung kepala. Ikan ini tidak memiliki gigi karena makanan utamanya adalah algae dan organisme kecil. Sementara bagian matanya tertutup oleh selaput bening yang kita sebut subcytuneus.

Bagian insang ikan bandeng terdiri dari tiga bagian tulang. Antara lain operculum suboperculum dan radii branhiostegi yang di selimuti oleh selaput membran bernama branhiostegi.

Ikan yang dalam bahasa Inggris kita kenal sebagai Milkfish ini memiliki 3 jenis sirip.

Pertama, sirip dada yang terletak di dekat penutup insang.
Kedua, sirip perut yang berada di bawah perutnya.
Ketiga, sirip dubur yang melancip di dekat anus.

Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer)

Serupa dengan ikan bandeng, ikan kakap juga mampu hidup di perairan laut dan payau. Terdapat dua spesies yang biasa dibudidayakan di Indonesia yaitu kakap putih dan kakap merah. Dalam bahasa Inggris, ikan ini disebut sebagai Seabass.

Tubuhnya berbentuk pipih dan ramping. Di usia 1-3 bulan, ikan kakap putih berwarna kecoklatan lalu berubah menjadi terang ketika memasuki umur 3-5 bulan.

Pada usia dewasa, barulah ia berwarna biru kehijauan atau keabu-abuan sebagaimana yang biasa kita lihat di pasaran. Matanya berwarna merah terang. Bagian mulutnya sedikit lebar dengan deretan gigi halus yang kecil.

Ikan kakap mengkonsumsi udang-udangan, hewan lunak (cacing dan sebagainya), dan ikan-ikan kecil.

Mereka tergolong sebagai ikan kanibal yang tidak segan memakan jenisnya sendiri, asalkan memiliki ukuran yang lebih kecil.

Keunikan lainnya adalah ikan kakap putih bisa berganti kelamin. Ketika menginjak usia dewasa, kakap jantan akan merubah diri menjadi betina.

Sirip pada punggung ikan kakap memiliki 7-9 jari-jari keras serta 10-11 jari-jari lunak. Sementara sirip di duburnya tersusun dari 3 jari keras dan 7-8 jari lunak.

Ikan Kakap Merah (Lutjanidae)

Secara bentuk, ikan kakap merah tidak jauh berbeda dengan kakap putih. Hanya saja sedikit lebih lebar, pipih, dan pendek. Warnanya berbeda-beda, mulai dari kuning kemerahan, merah gelap kehitaman, sampai kuning kecoklatan.

Ikan Kakap Merah Pada Air Payau
Jenis Ikan Kakap Merah (Foto: Eljohnnews)

Mulutnya yang terletak di ujung kepala, menyimpan beberapa gigi taring. Pada bagian punggung, ia memiliki sirip tunggal berjari-jari keras sebanyak 9-12 buah dan 9-17 jari lunak yang bercabang. Di bagian belakang, ia dilengkapi dengan sirip ekor berjari keras sebanyak 3 buah dam jari lunak sebanyak 7-14.

Ikan Belanak (Moolgarda seheli)

Ikan yang satu ini memang tidak sepopuler bandeng karena jumlah penambaknya yang belum terlalu banyak. Seperti ikan air masin pada umumnya, ikan belanak juga bisa hidup di dua perairan. Ikan yang bernama Inggris Bluespot Mullet ini mampu tinggal di air tawar dan air masin.

Sekilas, ikan belanak terlihat mirip dengan ikan bandeng, baik dari segi bentuk maupun warnanya.

Ikan Balanak
Ikan Balanak (Foto: Langgeng)

Perbedaannya terletak pada sirip punggung ikan belanak yang terdiri dari 1 jari-jari keras dan 8 jari lentur. Sirip pada dubur berwarna kelabu, terdiri dari 1 jari-jari utama yang keras, dan 9 jari-jari lentur.

Bibirnya terlihat seksi karena bagian atas lebih tebal dari pada bagian bawahnya. Karakteristik bibir ini berkaitan erat dengan cara ikan belanak mencari makan.

Yaitu dengan menggali lumpur untuk mencari organisme-organisme kecil. Beberapa spesies ikan belanak memiliki deretan gigi kecil yang tidak tajam. Namun pada beberapa spesies lainnya, gigi ini tidak ada sama sekali.

Ikan Sidat

Sekilas pandang, ikan ini mirip sekali dengan belut. Namun jika kita memperhatikan dengan lebih seksama, terdapat perbedaan morfologis yang membedakan keduanya.

Ikan sidat memiliki beberapa sirip, antara lain sirip dada (pectoral) yang berada di bagian belakang tutup insangnya. Selain itu, ia juga memiliki sirip punggung (dorsal), sirip ekor (caudal), dan sirip anal.

Ikan Sidat
Ikan Sidat (Foto: Arenahewan)

Semuanya saling berhubungan satu sama lain. Setiap sirip itu memiliki jari-jari lunak yang terlihat dengan jelas.

Sidat menjadi salah satu komoditas ikan air masin yang paling populer di Indonesia sehingga membuat nilai ekonomisnya tinggi.

Ikan ini juga dikonsumsi secara luas oleh masyarakat tanah air karena kandungan gizinya yang bermanfaat bagi tubuh. Sidat juga mendiami wilayah Indo Pasifik, Atlantik, dan Oceania.

Daerah dengan Tambak Air Masin di Indonesia

Masyarakat di berbagai daerah di Indonesia beramai-ramai membudidayakan ikan air masin sejak puluhan tahun lalu.

Karenanya ikan air masin bisa memiliki harga yang bersaing dan menjadi makanan berprotein favorit bagi warga yang kesulitan mendapatkan ikan laut.

Lain daerahnya, lain pula komoditas ikan payau andalannya. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik daerah, jumlah permintaan, dan faktor-faktor pendukung lainnya.

Untuk ikan bandeng, daerah budidaya utamanya terletak di seluruh Pulau Jawa. Kita bisa menemui pertambakan ikan ini dari mulai Provinsi Jawa Barat, Tengah, hingga di ujung Timur.

Selain itu, bandeng juga menjadi komoditas unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara. Sementara di Pulau Sumatera, Provinsi Aceh dan Lampung menjadi titik pusat pembudidayaan bandeng.

Ikan belanak merupakan salah satu ikan air masin yang sangat potensial untuk dibudidayakan. Karena pesaingnya belum terlalu banyak.

Budidaya belanak baru terdapat di wilayah Pulau Jawa dan sebagian Pulau Kalimantan. Ikan ini tersebar di setiap penjuru perairan beriklim tropis dan subtropis.

Sementara untuk ikan kakap Kalimantan Timur menjadi wilayah penghasil kakap terbanyak di Indonesia pada tahun 2009.

Selain di tanah Borneo, sentra budidaya ikan ini juga terletak di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

Untuk sidat, meski permintaan dari dalam dan luar negeri sangat tinggi, ketersediaannya tidak sebanyak ikan bandeng. Kita bisa menemukan pertambakan ikan sidat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Di kedua wilayah tersebut, ikan ini juga menjadi menu hidangan sehari-hari masyarakat. Baik di resto mewah maupun warung pinggir jalan.

Cara Menambak Ikan Air Payau

Adapun cara menambak ikan air masin sangat berbeda-beda tergantung jenis ikannya.

Proses pengkinciran. Sumber Media Indonesia
Cara Menambak: Proses pengkinciran. (Sumber Media Indonesia)

Namun ada beberapa hal umum yang mesti Anda perhatikan. Antara lain sebagai berikut:

Memilih Lokasi Terbaik

Untuk memudahkan pemenuhan kebutuhan air dan penggantiannya, pastikan Anda memilih lokasi yang dekat dengan sumber air masin atau air asin. Muara atau pantai merupakan lokasi terbaik untuk kolam tambak air masin.

Membuat Kolam

Sesuaikan kolam tambak dengan modal yang tersedia dan perencanaan bisnis Anda. Jika berniat untuk menambak dalam jangka panjang, Anda bisa membuat kolam permanen dengan cara mencor tanah. Tapi jika ingin semi permanen, Anda bisa menggunakan terpal atau plastic.

Tidak ada ketentuan baku soal luas kolam ideal. Namun untuk kedalamannya, sebaiknya 1,5 meter sehingga Anda bisa mengisinya dengan air setinggi 1 meter.

Siapkan Air

Pertama-tama, isi air setinggi 15-30 cm. Sebelum memasukkan bibit ikan, Anda perlu mengisi air dengan mikro organisme penting agar ikan bisa berkembang dengan baik. Bahan-bahan yang harus ditambahkan adalah cairan EM 4, pupuk organik cair, dan pupuk NPK. Lalu biarkan air tersebut selama 1 minggu.

Tanam Bibit Ikan

Setelah air berwarna kehijauan, maka bibit ikan siap dimasukkan ke kolam. Ikan jangan langsung diberi makan. Tunggu hingga 24 jam, barulah Anda bisa memberikan pakan.

Makanan ikan

Pada bulan pertama, ikan cukup diberi makan 5% dari berat badannya per hari. Pada bulan berikutnya, jumlah pakan bisa dikurangi jadi 4% berat ikan. Pertahankan di bulan ketiga. Lalu pada bulan keempat, pakan dikurangi lagi menjadi 3%.

Menjaga Sirkulasi Air

Lakukan pengkinciran saat bibit berusia 2 minggu. Lakukan hal ini sebanyak 2 kali sehari agar sirkulasi air dan oksigen berjalan baik.

Menjaga Tingkat Kualitas Air

Ganti air setiap 3 atau 4 minggu sekali. Hal ini untuk menjaga tingkat pH air yang kadang berubah akibat tercampur dengan air hujan.

Mencegah Penyakit

Penyakit pada ikan akan bisa dihindari dengan menjaga sirkulasi, kualitas, dan kebersihan air. Selain itu, Anda juga bisa melarutkan cairan EM4 untuk menghambat pertumbuhan organisme jahat yang merugikan.

Memanen Ikan

Keunggulan tambak ikan air masin adalah masa pemeliharaannya yang singkat. Dalam 4 bulan saja, Anda sudah bisa memanen ikan dewasa dan menjualnya ke pasaran.

Pengolahan Kolam Pasca Panen

Setelah panen, kuras kolam sampai bersih dan biarkan selama 1 minggu penuh. Hal ini untuk memastikan tidak ada patogen penyakit yang menempel di kolam. Setelah itu, barulah kolam Anda siap diisi bibit ikan baru.

Selamat menambak!

Daftar Pustaka

  1. Etnize. 2010. Pengertian Air.   
  2. Pangesti, Ana. 2013. Ekosistem Air Payau dan Permasalahannya.
  3. Jenis-jenis Ikan Air Payau dan Ikan Air Laut. 2017.
  4. Ikan Air Payau. 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *