Sejarah Dan Keindahan Danau Tasikardi

Diposting pada
Danau Tasikardi

Danau Tasikardi merupakan sebuah danau buatan yang kuat akan sejarah serta keindahannya.

Beritaku.Id – Lestari. Manusia memang memiliki kemampuan untuk meniru ciptaan Yang Maha Kuasa. Akan tetapi tentu tidak bisa menyaingi keindahan Nya. Jalan-jalan ke Danau Tasikardi membuat kita memahami hal itu lebih dalam.

Oleh Tika (Penulis Lestari)


Mengenal Sejarah Danau Tasikardi

Nama Tasikardi dalam bahasa Sunda artinya adalah Danau Buatan. Luasnya adalah sekitar 5 ha dengan bagian dasar berlapis ubin dari batu bata.

Peran dari danau ini adalah ganda yaitu sebagai penampung air dari Sungai Cibanten yang akhirnya untuk pengairan sawah serta memasok air ke keraton dan masyarakat.

Airnya menuju ke Keraton Surosowan dengan melewati pipa dari tanah liat. Air akan mengendap di tempat pengendapan khusus.

Di tengah danau terdapat pulau untuk tempat beristirahat keluarga sultan. Ada juga beberapa peninggalan kesultanan Banten seperti pendopo, penampungan air,

dan juga kamar mandi keluarga kesultanan. Danau ini bersama denagn keraton Surosowan, masjid Agung Banten, pasar lama Serang, Keraton Kaibon,

Vihara Avalokitesvara, dan benteng Speewijk adalah termasuk dalam situs Banten Lama.

danau ini merupakan tanda cinta Sultan Maulana Yusuf kepada ibunya. Tempat ini selain sebagai tempat istirahat juga sebagai tempat beribadah bagi ibunya pada Allah.

Namun pendapat lain menyebutkan jika danau ini untuk menyimpan selir-selir raja. Kemudian dipeliharalah puluhan buaya untuk menjaga selir-selir tersebut.

Cornelis de Bruin seorang tamu kehormatan asal Belanda yang berkunjung pada tahun 1706 tidak menceritakan adanya buaya yang dipelihara di danau.

ia justru menceritakan jika istana dengan air di sekelilingnya itu menyimpan wanita-wanita bersenjata.

Kurang lebih terdapat 850 wanita yang bertugas menjaga keamanan.


Letak Tasikardi

Penampakan danau Tasikardi (kompasiana.com)

danau buatan manusia ini terletak di Margasana, Kecamatan Kramatwatu di Kota Serang Propinsi Banten.

Jika ingin kesana, maka dari kota Serang menempuh jarak sekitar 10 km. Jika kita berasa di Cilegon, maka hanya memakan waktu 5 hingga 10 menit menuju kesini dari Jalan Raya Serang – Cilegon.

Apabila tidak mau repot, sebaiknya pergi menggunakan jasa travel dan sebagainya. Sebaiknya tidak berkunjung di malam hari jika tidak ingin menguji nyali.


Raja Yang Membuat Danau Tasikardi

Danau ini dibuat pada masa pemerintahan panembahan maulana Yusuf. beliau bertahta pada tahun 1570 hingga 1580.

ia adalah sultan Banten kedua dan membuat tempat ini sebagai tempat peristirahatan keluarganya dan dirinya sendiri.

Di bagian tengah danau terdapat Pulau Kaputren. tempat ini menjadi tempat beribadah ibu dari Sultan kepada Allah.

Namun ada juga yang berpendapat jika pulau itu adalah tempat berkumpulnya para wanita yang merupakan selir.

Ada pula yang berpendapat jika wanita-wanita tersebut adalah pasukan bersenjata.

Keindahan Tasikardi Dan Syarat Masuk

Danau tasikardi
Penampakan danau

Begitu banyak keindahan tepampang di Danau Tasikardi. Air danau sangat tenang dengan deretan pohon yang rindang.

Ada juga nuansa agraris yang nampak bak persawahan di sekitar. Saat musim panen tiba padi akan nampak menguning.

Tmpat ini yang semula untuk bertafakur lambat laun menjadi tempat untuk menjamu para tamu-tamu negara.

bangunan tempat peristirahatan itu kini hanya tinggal pondasi. Jadi hanya ada bangunan turap saja yang mengelilingi pulau itu berukuran 40 m x 40 m dengan ketinggian 2 m.

Ada pula bangunan kolam dan bekas bangunan vila yang pada masa dulu merupakan pemandangan yang indah.

Air danau berasal dari sungai Cibanten. Airnya untuk irigasi sawah lalu juga untuk sumber air bersih lewat penjernihan air. Mereka adalah Pengindelan putih, abang, dan emas.

Adapun teknik penjernihan air menggunakan pasir dan ijuk. Jika air sudah bersih maka akan tersalurkan ke keraton melalui pipa terakota.

Pipa itu terbuat dari tanah liat dengan diameter 40 cm. Bangunan pengindelan bernuansa seperti bunker dengan ukuran 8 x 5,5 m. Hendrik Lucaszoon Cardeet adalah yang membangunnya.

Untuk mengunjunginya kita dapat menggunakan jasa paket wisata atau langsung datang dengan membayar tiket masuk sebesar lima ribu rupiah.


Jenis Tumbuhan Dan Hewan pada Danau Tasikardi

Kawasan wilayah Serang terkenal memiliki polusi tinggi dan cuaca yang panas. Namun hal itu tidak berlaku di lokasi danau.

Tanaman area persawahan terhampar luas. Banyak pepohonan rindang di sekitar danau dan adanya sawah yang menghijau di sisi lainnya.

Pepohonan itu tidaklah memiliki karakter unik karena hanya merupakan pepohonan umum yang tumbuh liar.

Demikian halnya dengan hewan yang berada di danau. Tidak ada buaya seperti dalam mitos serta tidak ada juga ikan-ikan khusus.

Terlebih karena airnya berasal dari Sungai Citarum yang artinya ikan-ikan disitu juga sejenis dengan ikan sungai.

Sayangnya memang kondisi di danau ini kurang terawat. Adanya fasilitas seperti gazebo, kursi di sekitar danau, dan toilet juga kurang terjaga.

Baca juga beritaku: Jejak Kesultanan Banten dan Peninggalan Masa Pemerintahan Abad 15

Kisah Magic Danau Tasikardi

Danau tasikardi
Kisah horor danau tasikardi (detik banten)

Tempat-tempat bersejarah memang tidak lepas dari mitos dan kisah magic. Memang sudah sangat umum di Indonesia untuk mempercayai hal itu.

Setiap hal memang memiliki penunggu yang setia berada di sana dan menjadi saksi bisu berputarnya waktu dan sejarah.

Demikian halnya dengan apa yang terjadi di danau Tasikardi. banyak yang sekilas melihat penampakan si nyai cantik di danau ini.

Siapa sebenarnya nyai tersebut juga belum jelas. Namun masyarakat sekitar menyatakan bahwa ia merupakan wanita yang sangat cantik.

Konon ia adalah mantan permaisuri dari Kesultanan Banten yang setiap menemai sultan bersemedi di pulau tersebut.

beberapa kali ia menampakkan dirinya yang sedang menyebrangi danau dan menuju ke pulau. Cantik dan anggun dengan kebaya melekat di tubuhnya.

begitulah kesaksian banyak ornag sekitar. Akan tetapi hal ini menjadi sesuatu yang disalahgunakan.

Banyak masyarakat yang menjadikan ini sebagai aliran sesat dengan meminta nomor togel dan sebagainya.

Akhirnya sosok nyai jarang lagi terlihat dan tergantikan dengan energi negatif yang lebih tinggi yaitu sebangsa jin pesugihan serta hantu lainnya.

Contohnya adalah kuntilanak dan genderuwo. Menurut pakar indigo, nyai telah meninggalkan danau tersebut karena banyaknya kemaksiatan.

Saat ini juga banyak muda mudi memadu kasih di sekitar danau apalagi menjelang malam hari.

Hal-hal semacam itu justru akan sangat menambah energi negatif dari danau tasikardi. Benar tidaknya mitos ini memang tidak ada yang tau.

Akan tetapi para juru kunci meyakini bahwa sosok nyai membawa energi positif bagi siapapun yang berniat baik mendatangi wilayah danau ini.

Ternyata memang tidak hanya danau ini yang memiliki banyak mitos. Masih ada beberapa lagi di Indonesia.

a. Ranu Kumbolo

Berlokasi di taman Nasional tengger Semeru, danau ini memiliki sosok berkebaya kuning. Hingga saat ini masih simpang siur kabar mengenai siapa sebenarnya sosok ini.

Ada yang menyebutkan ketika kabut tipis muncul, artinya wanita itu tiba. Tidak hanya sosok wanita, munculnya pocong juga kerap mengganggu para pendaki.

Mirip dengan kisah danau Toba, disini juga muncul mitos mengenai ikan mas yang menjadi penunggu dan merupakan jelmaan.

Baca juga beritaku: Mengenal Istana Keraton Kaibon & 7 Peninggalan Sejarah Banten

b. Danau Toba

Di danau ini terdapat ikan raksasa menurut kepercayaan. Tidak hanya itu, di sini juga terdapat wanita bermuka datar, hingga suara tangisan.

Kisah mistis kembali mencuat di tahun 2018 setelah KM Sinar Bangun tenggelam.

Atas itu akhirnya seorang guru kunci melontarkan bahwa kejadian ini erat kaitannya dengan pemancing yang berhasil memancing Ikan mas berukuran besar.

Inilah awal malapetaka itu muncul.

c. Rawa Pening

Selalu ramai seperti orang hajatan, di danau ini konon sering terdengar suara gamelan. Selain itu juga terdapat siluman ular.

Dalam buku Kisah Tanah Jawa juga nampak adanya tiga kerajaan di sini. Mereka kerap mencari tumbal.

d. Danau Gunting

Lanjut ke Kebun Raya Bogor, pada bagian pulau kecil di danau Gunting nampak perempuan Belanda yang tidak jelas asal usulnya.

Ia adalah Lady Raffles yang monumennya ada di dekat danau. Kemudian ada juga Sosok hitam besar di pinggir danau.

Dan juga siluman ular yang kerap wara wiri disana.

Baca juga beritaku: Sejarah Danau Toba, Dan Misteri Tenggelamnya Kapal

e. Danau Sunter

Konon tempat ini adalah pembuangan jasad. Tidak heran jika di pulau kecil di danau ini terdapat istana ghaib.

Jika mengunjungi pulau kecil disana, konon terdapat wanita bertubuh ular.

f. Tolire

Merupakan danau yang menjadi kuburan massal bagi korban gempa tahun 1775. Warga desa yang tinggal di sekitar sana meninggal tenggelam dan berubah menjadi sosok buaya putih.

Bagi siapa yang berjumpa dengan buaya berikat merah di lehernya maka ia akan beruntung.

g. Danau Gunung Tujuh

Adalah sebuah danau yang terbentuk akibat letusan gunung. Terdapat sepasang naga yang menghuni danau dan juga harimau yang merupakan makhluk halus.

perubahan cuaca yang sangat cepat menjadi unsur Mistis di sini. Ternyata juga ada penunggu jahat yang bersemayam Disana.

h. Danau Sentani

Menurut masyarakat setempat, mereka pernah melihat penampakan naga hingga kura-kura raksasa.

Tidak hanya mereka yang menyaksikannya, bahkan para wisatawan pun juga melihatnya

Hal ini semakin kuat terdengar setelah banjir terjadi di tahun 2019. Saat itu sosok ini muncul. Kemudian ia disangkutpautkan dengan terjadinya banjir.

Awalnya makhluk ini muncul jika ada kepala suku yang hendak meninggal. Ia semacam memberi isyarat.

i. Danau Singkarak

tidak diperkenankan berkunjung kemari di hari Jumat karena makhluk ghaib sedang berpesta di sana.

TaK hanya itu, terdapat pula terowongan misterius yang menghubungkan danau ini dengan Maninjo.

j. Danau Kaco

Konon danau ini menyimpan intan di dalamnya. Namun jangan harap mencarinya karena siapapun yang mencoba akan bernasib buruk.

Kerap terjadi insiden orang hilang di sini. Erat kaitannya dengan mistis, kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar. Kemana perginya mereka?

Jika pun ada yang dapat ditemukan, mereka Nampak lemas di lembah danau.

Sebelum berkunjung ke tempat-tempat tertentu, khususnya nuansa alam memang sebaiknya kita berdoa terlebih dahulu dan mengucap kata permisi.

Manusia bukanlah satu-satunya yang hidup di bumi. Kita berdampingan dengan yang nampak maupun tidak.

Dari sini kita belajar untuk selalu berbuat baik dimanapun. Jangan menjadikan suatu tempat untuk hal-hal yang sirik dan munkar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *