Beritaku.Id, Makassar – Perumahan Citra Elok, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala. Gegerkan dengan penemuan mayat mahasiswi UIN bernama Asmaul Husan (22) tahun, 14/12/2019
Mahasiswi tersebut di temukan pertama kali oleh kerabat kerban,. Yakni Satriani yang tidak lain adalah sepupu korban, ketika pulang dari Kabupaten Gowa
Pelaku Melakukan aksi pembunuhan sore hari, di perkirakan antara pukul 15.00 – 17.00.
Berikut Fakta Pembunuhan Mahasiswi UIN Tersebut :
Pertama, pelaku adalah pacar korban
Pelaku pembunuhan bernama Ridhoyatul Khaer mahasiswa UIN. Pacar korban sendiri, di perkirakan pelaku menghabisi korban yang juga mahasiswi uin sekira pukul 15.30, ketika rumah sedang sepi.
Hal ini berdasarkan pengakuan sepupu korban bernama Hermawan
“Saya meninggalkan rumah sekira pukul 15.00 dankembali kerumah pada pukul 17.00. Dan ketika pulang langsung masuk kekamar (beserbelahan) dengan kamar korban, saat itu pintu rumah dalam kondisi tidak terkunci”
Kata Hermawan
Sekitar 2 jam, rumah dalam keadaan kosong, dan waktu tersebut di pergunakan oleh pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
Kasatreskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko membenarkan tentang pelaku pembunuhan.
“Pelaku Pembunuhan, adalah pacar korban sendiri”
Jelas Kasat reskrim
Kedua, Mencoba Di bunuh Dengan Menutup Bantal
Sekira 10-15 menit, pelaku menutup wajah korban dengan bantal. Mencoba membunuhnya dengan mengurangi suplay oksigen kedalam tubuh korban, namun hal ini tidak berhasil.
Sehingga pelaku langsung ke dapur dan mengambil pisau dapur.
Ketiga, Korban Di Bunuh Dengan Menggunakan Pisau
Karena percobaan pembunuhan pertama tidak berhasil, maka pelaku membunuh korban dengan cara mengiris leher korban. Hal ini mebuat terputusnya arteri karotis dan vena jugularis yang menghubungkan, antara kepala dan badan.
Praktis hal ini menyebabkan terhentinya suplay darah, dari dan ke otak, akibat terbuang di luka bekas irisan tersebut. Sehingga di temukan banyak darah yang berceceran oleh sepupu korban, Satriani.
Keempat, Pelaku membuang barang bukti
Setelah melakukan aksi pembunuhan, pelaku mulai kalang kabut, dalam waktu singkat, pelaku meninggalkan korban yang sudah bersimbah darah.
Dengan membawa barang bukti kerawa-rawa, yakni pisau dan bantal yang dipakai untuk menghabisi nyawa mahasiswi UIN tersebut.
Tujuannya untuk menghilangkan barang bukti.
Kelima, Pelaku datang dilokasi kejadian
Seolah tidak mengetahui, dan untuk menghilangkan kecurigaan, pelaku datang kelokasi olah tempat kejadian perkara (TKP), saat polisi masih melaksanakan tugasnya.
Namun ada polisi yang memperhatikan gestur dan gerak gerik korban mulai mencurigakan. Wajahnya nampak pucat, maka polisi tersebut, dengan cepat melakukan interogasi terhadap korban.
Dan hasilnya, tidak menunggu lama, pelaku mengakui bahwa dirinyalah yang melakukan pembunuhan terhadap Asmaul Husna (22), mahasiswa UIN tersebut.
Keenam, Korban Tinggal Serumah Dengan Keluarga
Jarak antara lokasi pembunuhan dengan kampus korban adalah sekira 3 KM, namun di tempat kost tersebut. Mahasiswa UIN itu tidak tinggal sendiri dikost tersebut, tapi bersama keluarga (sepupu), yakni : Hermawan, Satriani dan Miftahul.
Ketujuh, Korban dan Pelaku Satu Kampus
Keduanya kuliah di UINAM (Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar), dan satu angkatan, hanya berbeda jurusan.