BERITAKU.ID, MAKASSAR – Desiran angin yang berirama di pegunungan, tumbuhan yang menari-nari di pegunungan begitu indah rasanya, bak indahnya taman di surga.
Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) Universitas Indonesia Timur Makassar (UIT) menggelar Musyawarah Besar (MUBES) di Benteng Sombaopu ART Gallery Kabupaten Gowa berlangsung selama dua hari mulai tanggal 3-4 Agustus 2019.
Kegiatan ini bertemakan “Optimalisasi Kebangkitan MAPALA-ku”.
20 orang anggota MAPALA UIT turut hadir dan terdiri dari 15 angkatan antara lain:
I. Tebing Terjal Saraung (TJR) 2002
II. Cahaya Stalagmit (CSM) 2003
III. Tebing Halilintar (TGH) 2004
IV. Pacet Loreng Lompobattang (PRL) 2005
V. Pilar Rimba (PRB) 2006
VI. Kabut Badai (KBD) 2007
VII. Angin Gunung (AGN) 2008
VIII. Lembah Curam (LCM) 2009
IX. Gemuruh Awan Petir (GNP) 2010
X. Akar Langit (ALG) 2011
XI. Gemercik Kars (GCR) 2012
XII. Cakar Belantara (CRT) 2013
XIII. Purnama Lorent’z (PLZ) 2015
XIV. Lentera Cakrawala (LRC) 2016
XV. Taring Cadas (TDS) (i).
Saldi selaku ketua panitia dari kegiatan ini menitip sebuah harapan kepada Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT) untuk tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan sumbangsi baik itu secara moral maupun moril, karena MAPALA merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang sampai saat ini masih mengharumkan nama UIT di kanca nasional maupun regional.
“Saya harapkan melalui kegiatan ini akan muncul Nahkoda baru yang bisa membawa MAPALA UIT untuk lebih baik lagi kedepannya,” kata Sabtu, (3/8/2019).
“Terimakasih kepada dewan senior, seluruh anggota yang selalu loyal mengajarkan hal-hal yang harmonis guna memunculkan ide-ide jitu untuk pengembangan organisasi, juga tak lupa pula ucapan terimakasih kepada ketua umum dan jajarannya yang kritis dan bijak dalam menjaga kestabilan berputarnya roda organisasi,” ungkap Saldi l.
Kegiatan ini juga disamping pelaksanaan Musyawarah Besar (MUBES) juga menjadi ajang silaturahmi antara Domisioner Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia Timur dan Pengurus yang masih aktif.
