Terdapat model manuscript dan memoriter dalam berpidato. Yang mana keduanya memiliki perbedaan dari segi pengertia, serta 4 kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, hingga pada contoh dari keduanya.
Beritaku.id- Organisasi dan Komunikasi_ terlontar setiap frasa yang bersambung menjadi kata. Bersambung kembali menjadi kalimat, lalu bersambung lagi menjadi paragraf penuh hikayat. Yang mana Tuhan memerintahkan kepada ummat-Nya, agar memegang pena dan menuliskan goresan pengetahuan.
Oleh: Ayu Maesaroh (Penulis Organisasi dan Komunikasi)
Dalam berpidato, pastinya kita akan menemukan berbagai pemateri yang menggunakan banyak model penyampaian materi kepada para audiencennya.
Ada yang menghafal, ada yang menggunakan model dengan mengambil pembahasan secara garis besar, lalu ia kembangkan sendiri untuk yang lainnya.
Atau secara model manuscript, yang mana sering kita kenal sebagai naskah. Naskah tersebut nantinya berisi tentang berbagai poin dari materi yang akan di bahas oleh pemateri pada para audiencennya.
Meski begitu, ternyata ada beberapa hal mengenai model pidato secara manuscript ini, yang mana bisa kita pelajari. jadi bagaimana penjelasannya? Mari kita bahas!
Pengertian Teknik Pidato Model Manuscript
Sesuai dengan namanya, model ini merupakan model pidato, yang mana pemateri akan membacakan beberapa pembahasan yang tertuang dalam naskah yang sudah selesai.
Hal tersebut bukan karena pemateri tidak menguasai pembahasan yang tersampaikan kepada audience. Melainkan sejak dari awal memang teknik manuscript memang memuntut pemateri untuk membacakan naskahnya.
Yang terpenting adalah harus runtut pembahasannya. Sehingga apa yang pemateri sampaikan kepada audience juga runtut dan bisa mereka pahami.
Dalam membacakannya pun, pemateri harus memahami intonasi yang baik dan benar. Sehingga bisa menambah variasi berpidato, sekaligus membuat para audience bersemangat dalam menyimak penjelasannya.
Baca juga beritaku: 5 Kelebihan Kekurangan Pidato Ekstemporan
Model ini tidak semuanya bisa divariasikan dengan model pidato lainnya. Maka tidak heran jika pidato ini terkesan agak membosankan.
Adapun salah satu pidato lainnya, yang mana bisa menjadi variasi dari pidato sebelumnya.Yakni jenis Memoriter. Mari kita bahas selengkapnya.
Pengertian Teknik Pidato Model Memoriter
Sama halnya dengan jenis sebelumnya, model memoriter ini juga merupakan teknik pidato dengan cara menghafalkan seluruh isi dari naskah pidato yang sebelumnya sudah dibuat sedemikian rupa.
Ciri dari model menghafal ini, biasanya akan ada gerakan tangan yang biasanya menjadi alternatif dalam menjelaskan salah satu poin pada naskah yang mungkin mereka lupa atau terlewat saat menghafal.
Metode ini biasanya sering menjadi variasi sebuah model pidato lain, salah satunya adalah model manuscript. Yang mana hal tersebut menjadi alternatif agar audience tidak merasa bosan saat pidato berlangsung.
Namun, apa saja kelebihan dan kekurangan dari keduanya? Mengingat kedua model ini memilii teknik yang berbeda. Jadi mari kita bahas!
Kelebihan dan Kekurangan Pidato Model Manuscript
Bermacam variasi berpidato, pasi memiliki dua sisi yang berbeda. yang mana hal tersebut merujuk kepada kelebihan serta kekurangan yang ada. Hal ini juga berlaku untuk model manuscript.
Maka beberapa kelebihannya antara lain:
- Pemateri bisa lebih mudah dalam menyampaikan isi dari pidato
- Persiapan untuk berpidato terkensan lebih matang, mengingat hal ini sudah ada naskah yang menjadi patokannya.
- Pemateri bisa lebih mudah menguasai topik pembahasan dari pidato.
- Pemateri dapat memilih diksi yang pas saat menyusun naskah guna mempermudah audience dalam menyerap semua isi yang ada.
- Tidak keluar dari koridor pembahasan awal. Namun jika akan keluar dari koridor pembahasan pun, kemungkinannya akan kecil.
Adapun kelemahan dari model ini, antara lain:
- Terkadang pemateri akan sulit mendapatkan perhatian dari audiencennya.
- Karena terpatok, jadi pemateri kurang bisa mengeksplor kata lain yang dapat menjadi alternatif untuk bisa menambah variasi dalam penyampaiannya.
- Suasana pidato terkesan lebih kaku
- Komunikasi antara pemateri dengan audience kurang baik.
Demikian kekurangan dan kelebihan dari teknik manuscript, yang semua tekniknya terpatok pada naskah. Begitu juga dengan yang selanjutnya.
Kelebihan Dan Kekurangan Model Memoriter
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, pada dasarnya model ini mengacu pada tingkat manusia dalam menghafal semua poin penting sebuah naskah pidato, agar penyampaiannya bisa mengena pada audience nantinya.
Di samping hal tersebut, model ini ternyata juga mempunyai dua sisi. Yakni kelebihan dan kekurangan.
Maka kelebihannya antara lain:
- Pemateri secara tidak langsung akan mendapatkan perhatian dari audiencenya saat menyampaikan materi untuk pertama kalinya.
- Karena memoriter, pemateri biasanya sudah sangat matang dalam mencari cara bagaimana pembawaannya saat akan menyampaikan materi dengan cara menghafal.
- Secara tidak langsung, pemateri melatih otaknya untuk menajamkan daya ingat. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari jika kita lupa meletakkan sesuatu, ataupun kehilangan benda berharga.
Kemudian ada pula kelemahan dari model pidato ini, antara lain:
- Penyampaian yang keluar dari materi bisa terjadi lebih besar. Hal tersebut akan bermanifestasi pada kebingungan dari para audience.
- Tidak seperti model manuscript, memoriter akan terlihat sangat jelas kakunya jika kita memang lupa dengan isi dari poin penting materi yang sudah kita hafal.
- Jika sudah begitu, maka audience akan mudah menebak bahwa kita tidak mempersiapkan semuanya secara matang hanya karena kita lupa.
- Menurunkan kredibilitas dari pemateri akan terjadi lebih besar jika kita bandingkan dengan menggunakan model manuscript.
Oleh karena itu, ada baiknya jika kita mempersiapkan segala hal, terutama dari sisi materi pidato yang ada.
Baca juga beritaku: Pendahuluan Pidato Persuasif: 3 Struktur, Ciri, Pendekatan Dan Contoh
Sehingga beberapa kelemahan serta resiko yang akan kita tanggung, bisa terminimalisir dengan baik.
Baik dari model manuscript ataupun memoriter, tidak salahnya jika kita mempelajari beberapa contoh pidato ini, guna mendapatkan gambaran seperti apa nantinya cara kita menyampaikannya.
Contoh Pidato Manuscript Dan Memoriter
Dalam membuat pidato, terlebih dahulu kita harus memahami bagaimana struktur dari teks itu sendiri. Teks tersebut terdiri dari 4 elemen yang harus ada, bahkan wajib. Tidak boleh tertinggal, apalagi terpisah.
Beberapa elemen tersebut antara lain ada Salam pembuka, pembuka, isi, kesimpulan, penutup, dan salam penutup.
Ini berlaku bukan hanya untuk manuscript, ataupun memoriter, namun juga untuk jenis lainnya. Hanya saja jika model lain seperti impromtu, pemateri hanya mengambil poin besarnya saja.
Maka contoh naskah dari pidato manuscript dan memoriter antara lain:
Contoh: Tema “bangkit menjadi wanita independen tahun 2021”
Assalamualaikum wr wb.
Alhamdulillahhirobbil alamin, puji syukur kita kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah dan kenikmatan yang berlimpah kepada kita yakni nikmat sehat, sehingga kita dapat bertatap muka dalam majelis yang insya allah diridhoi-Nya.
Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW.
Hadirin yang berbahagia.
Kita ketahui bahwa islam begitu memuliakan derajat wanita, yang mana dalam Al-Qur’an pun sudah tertuang di dalamnya. Allah menempatkan wanita dan laki-laki dengan seadil-adilnya.
Tanpa adanya mereka merasa terintimidasi, terkena diskriminasi, terlindungi dari adanya seksisme, ataupun stereotip-stereotip lain, yang mana bermanifestasi pada kedudukan wanita yang tidak seimbang dengan lawan jenis.
Hingga kemudian dalam kurun waktu yang sangat lama dan sangat panjang, berbagai ketimpangan mulai menyeruak, memunculkan taringnya kepada mereka para kaum manusia yang ada di bumi, terutama kaum wanita.
Hal tersebut berbalut dalam aturan-aturan sosial dalam hidup, yang jika kita telaah kembali, banyak sekali yang menempatkan wanita sebagai cluster kedua, yang mana mendapatkan ketimpangan lebih banyak.
Dan rasanya, ketimpangan tersebut terasa sejak R.A Kartini mengabdi kepada Negara, sampai akhir hayatnya. Yang ia rasa bahwa kini PR nya sudah selesai, nyatanya semakin membuka berbagai pintu yang harus ditutup dengan keadilan.
Isi Pidato Manuscript dan Memoriter
Wanita sudah menutup aurat, namun nyatanya masih bisa menjadi “mangsa”. Berkarir dalam bidang yang mereka suka dan menunda untuk menikah, nyatanya hal tersebut bagaikan aib untuk keluarga. Menyukai kegiatan bersolek, mempercantik diri, nyatanya gaungan sosial begitu keras. Mengatakan bahwa kita adalah kaum penggoda.
Dan segelintir sentilan sosial yang membuat telinga rasanya panas, jengah mendengar semuanya.
Baca juga beritaku: Orasi Dan Pidato: Sejarah, Definisi, Persamaan Dan 5 Perbedaan
Begitulah masyarakat kita. Seolah-olah menjadi “wanita” bukan seperti pandangan mereka rasanya begitu jauh dari kata “wanita”. Seakan kita sebagai wanita yang berbeda, mereka anggap sebagai hal yang tabu dan sangat asing, serta patut untuk mereka hindari.
Terlebih jika ada seorang wanita yang mencetuskan dirinya untuk menjadi “independen”. Menumpukan hidup pada jejaknya sendiri. Sorot mata seolah berubah tajam, menusuk hingga ke tulang-tulangnya.
Lantas wanita yang berikrar untuk “independen” menjadi bahan ocehan setiap pagi dan petang mereka. Ocehan mencibir dan menyakitkan terlontar secara tidak langsung.
Bukankah menjadi independen adalah hak milik semua orang? Tidak memandang entah laki-laki atau perempuan. Bukankah menoreh karya adalah hak semua orang, tanpa melihat gender, ras, suku, bahkan sampai dengan umur?
Lalu bagaimana untuk mengubahnya? Jawabannya adalah dari diri sendiri. Ubah hidup dengan independen, dan mandiri. Adalah hak kita.
Tidak ada yang bisa menghakimi ataupun mengadili bahkan sampai hukum mati.
Meski kita hidup dalam sosial patriaki, namun langkah demi langkah kita akan mengubah, dan menjadi revolusi terkini. Percayalah hal itu akan terjadi. Untukmu, terutama bagi wanita.
Mari kita bangkit, menjadi independen tahun 2021. Capai apa yang kalian inginkan. berjuang sekerasnya dan selelahnya, namun jangan lupa bahwa ada Tuhan yang selalu menyertai kita.
Demikian pidato kali ini, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb.
Kesimpulan Pidato Model Manuscript dan Memoriter
Nah, itu adalah segelintir dari contoh pidato manuscript dan memoriter. Yang mana hal tersebut bisa kalian pelajari lebih dalam guna mendapatkan pemahaman yang baik.
Sehingga saat akan melaksanakan pidato, kalian bisa paham model yang seperti apa yang akan kalian pakai nantinya.
Mengingat hal tersebut sangat erat kaitannya dengan pemahaman audience kalian. Sehingga tidak disarankan untuk memilih yang asal-asalan dalam menentukan mau memakai model pidato yang mana.
Mulai dari pengertian, jenis serta kelebihan dan kelemahannya. Kalian bisa menimbang mana yang cocok dan sesuai dengan materi yang akan kalian sampaikan kepada audience.
Sehingga yang diharapkan adalah pemahaman antara kalian dan audience bisa sama, dan tidak ada yang namanya miskomunikasi. Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi ya.