Tanaman Janda Bolong
Janda Bolong

4 Jenis Julukan Monstera Janda Bolong

Diposting pada

Monstera berdaun unik lebih populer dengan julukan “Janda Bolong”. Tanaman hias yang ikonik dengan lubang-lubang pada setiap helai daunnya, membuat para kolektor rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah.

Beritaku.id, Lestari – Hutan tropis di belahan Bumi Amerika Selatan, menyimpan banyak sekali keindahan alam, yang membuat manusia takjub akan fenomenanya. Monstera dengan ciri berdaun bolong adalah salah satunya, yang merupakan tanaman hias mempesona.

Oleh : Novianti Lavlia (Penulis Lestari)

Tanaman Janda Bolong masuk dalam kelompok “Araceae”, yang banyak terdapat di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Namun selain di kedua negara tersebut, tanaman hias ini juga tersebar di beberapa tempat lainnya.

Terutama di Hindia Barat, dan wilayah kepulauan seperti Grenada, Dominika, Trinidad, Tobago, Guadeloupe, St. Kitts, dan masih banyak lagi.

Tanaman rambat berestetika ini, harganya memang terbilang fantastis, hingga mencapai ratusan juta rupiah. Atau sehelai daunnya dapat berharga sekitar Rp15 juta-an, yang menjadikannya sebagai salah satu dari tanaman termahal di dunia.

Bukan hanya bentuknya, nama dari tanaman tropis ini juga memiliki julukan yang unik, yaitu “Janda Bolong”. Nama alias yang terdengar seksi dan menggelitik di telinga ini, seperti identik dengan sosok wanita. 

Namun bagaimanakah sebenarnya asal muasal dari nama yang ngehits ini? Yuk, kita lihat sedikit kisah yang ada di belakangnya.

Asal Nama Monstera Berdaun Bolong Menjadi “Janda Bolong”

Berbagai Jenis Janda Bolong
Janda Bolong

Nama Janda Bolong sendiri, sebenarnya merupakan Bahasa Jawa. Karakter daunnya yang berlubang sehingga terlihat bolong, membuat orang Jawa menyebutnya dengan istilah “ron podo bolong”. Adapun artinya adalah, “daun yang bolong”.

Ketika mengucapkan dengan cepat, maka kedengarannya seperti “ron dho bolong”, yang mirip seperti mengucapkan kata “rondo”, yang artinya “janda”.

Begitu khasnya stereotip dan juga pengaruh dari kultur dan budaya di Indonesia, membuat kalimat yang ikonik ini, menjadi populer untuk tanaman Monstera yang bolong.

“Kata dari “janda” biasanya identik dengan perempuan yang sudah tidak perawan, atau dalam konteks ini, adalah konotasi dari sebutan “bolong”

Nah, dengan daunnya yang berlubang-lubang tersebut, menjadi pencerminan dari prototipe seorang janda. Fenomena pengucapan yang tidak biasa ini, akhirnya menjadi trending di kalangan para pecinta Monstera bolong.

Mengenal 4 Jenis Monstera Ciri Khas Berdaun Bolong

Tanaman ini juga terkenal dengan julukan lain, yaitu sebagai “Swiss Cheese Plant” karena bentuk helai daunnya yang seperti keju Swiss. Di Indonesia sendiri, lebih menyukainya dengan sebutan Janda Bolong, karena mewakili bentuk daunnya yang berlubang secara alami.

Keunikan bentuk daunnya yang berlubang-lubang, menjadi alasan para pecintanya untuk mengoleksinya. Tanaman merambat ini tidak hanya indah di taman terbuka, namun juga keren  sebagai tanaman hias di dalam ruangan. 

Harganya yang terbilang fantastis, bukan masalah bagi para kolektor tanaman hias yang mencintai makhluk hidup yang elok ini.

1. Monstera “Epipremnoides” Berdaun Bolong

Jenis Epipremnoides Janda Bolong
Epipremnoides

Epipremnoides memiliki ukuran dan lubang daun yang sedikit lebih besar dari saudaranya, yang berjenis Adansonii. Harga jualnya saat ini antara sekitar Rp. 2,5 juta – Rp. 3 juta, tergantung dari ukuran, warna dan kondisinya.

Selain itu, ciri lain dari Monstera Epipremnoides adalah, daunnya yang berwarna hijau muda dengan tekstur yang kasar. “Perforasi” atau bentukan bolongnya, terdapat pada hampir seluruh bagian daunnya.

Tanaman hias Janda Bolong ini, memiliki julukan lain sebagai “Monstera Noid”. Walaupun pada umumnya, keluarga tanaman hias Monstera bolong, lebih populer dengan julukan “Swiss Cheese Plant”.

Jenis tanaman ini termasuk yang mudah perawatannya, sehingga tidak termasuk sebagai Monstera langka.  Walaupun begitu, jenis Monstera ini tetap memiliki keunikan yang jarang terjadi pada tanaman hias lain.

Bolongan pada daunnya akan mulai menghilang, ketika usianya mulai menua. Sehingga, bentuk daun yang awalnya oval, akan terlihat lebih menyirip.

Cara Merawat Monstera Bolong “Epipremnoides”

  1. Monstera Epipremnoides tidak menyukai tanah yang basah, karena akarnya akan cepat membusuk. Pastikan wadahnya memiliki sistem drainase pembuangan air yang baik, agar kondisi tanah tetap lembab,namun tidak basah
  2. Lakukan penyiraman seminggu sekali saja, hanya untuk membuat tanah menjadi sedikit lembab, hingga perlu menyiramnya kembali.
  3. Sebaiknya tidak menggunakan pot tanah liat, karena pori-pori pada bahannya dapat menyerap kelembaban tanah dengan terlalu cepat. Penggunaan pot plastik akan dapat memberikan hasil yang lebih baik, selama tetap menjaga kelembaban tanahnya.
  4. Campuran tanah yang baik untuk menanamnya adalah, yang mengandung kandungan organik, dan juga memiliki kelembaban yang baik.
  5. Di habitatnya yang asli, tanaman “epifit” ini akan tumbuh merambat dan menempel pada pohon besar lainnya. Untuk membuatnya tetap mampu berfotosintesis, asupan sinar mataharinya akan didapat melalui celah-celah pepohonan besar yang menaunginya.
  6. Pertumbuhannya yang sudah terbiasa dengan sinar matahari tidak langsung, membuatnya rentan terhadap cahaya langsung. 
  7. Jika sesekali ingin menjemurnya, pastikan tidak lebih dari 6 jam, karena daunnya akan segera menguning karena terbakar.
  8. Apabila tanaman berada di dalam ruangan, tempatkan pada sisi jendela yang menghadap ke timur, agar mendapat sedikit sinar matahari tidak langsung di pagi hari. 

2. Monstera “Acuminata”

Acuminata Monstera Berdaun Bolong
Acuminata

Monstera acuminata,  adalah spesies tanaman hias yang tersebar luas dari Meksiko hingga Amerika Tengah. Salah satu ciri khas dari tanaman ini, bentuknya akan menyerupai hati ketika masih berumur muda.

Selain itu, cara tumbuhnya juga terbilang menarik, karena daunnya akan saling menempel, dan tumpang tindih pada bagian batangnya. Namun ketika dewasa, bentuknya akan mulai menyebar dan membesar.

Jika berada dalam habitat aslinya, batang tumbuhan merambat ini, dapat mencapai ketinggian hingga lebih dari 20 meter. 

Nama alias lain dari Acuminata, terkenal sebagai “Shingle Plant”, atau tanaman sirap. Walaupun tumbuhnya akan menjadi besar, namun tetap dapat berfungsi sebagai tanaman hias di dalam ruangan, karena daunnya yang menarik.

Harganya memang masih cukup terjangkau, berkisar antara Rp. 100 ribu – Rp. 3 juta, tergantung dari ukuran, usia, warna dan kondisinya.

Cara Merawat Monstera Berdaun Bolong “Acuminata”

  1. Siram tanaman dengan teratur sekali seminggu, dengan jarak 2 inci dari bagian atas tanahnya yang telah mengering. Lakukan penyiraman dengan cara merata.
  2. Apabila Monstera bolong ini terdapat pada iklim yang panas, maka dapat melakukan penyiraman lebih dari satu kali dalam seminggu. Sama halnya dengan Janda Bolong yang terdapat di dekat jendela, penyiramannya juga dapat lebih sering.
  3. Tanaman hias ini suka hidup di bawah cahaya terang, walaupun tidak secara langsung. Jika ingin meletakkannya sebagai  bagian dari dekorasi yang terkena cahaya langsung, dapat menggunakan tirai sebagai filternya.
  4. Namun apabila ingin menanamnya di luar ruangan, sebaiknya menempatkan wadah tanamnya di bawah pohon besar lainnya. Karena, sinar matahari langsung dapat membuat tanaman mati seketika.
  5. Tanaman yang menyukai kehangatan ini membutuhkan suhu sekitar 18 ° C – 30 ° C, agar dapat tumbuh dengan baik.

3. Monstera Berdaun Bolong “Adansonii”

Adansonii Monstera Berdaun Bolong
Adansonii

Janda Bolong  yang sedang populer ini, memiliki nama lain sebagai “Monstera Friedrichsthalii”, yang permukaan daunnya, hampir lima puluh persen bolong. Karena keunikannya tersebut, harganya dapat mencapai hingga ratusan juta.

Warnanya yang kehijauan sehingga terlihat unik dan mempesona. Uniknya lagi, ternyata Adansonii adalah tanaman dengan sejuta nama. Selain mendapat julukan Janda Bolong, nama panggung lainnya di Indonesia adalah, “Monstera Topeng Monyet”

Keindahan Monstera Adansonii juga terbilang tidak terkalahkan. Sulurnya yang panjang, dapat tumbuh dengan indahnya, hingga mencapai lantai . Jadi tidak heran, jika tanaman hias ini lebih terkenal sebagai tanaman gantung.

Cara Merawat Monstera Berdaun Bolong “Adansonii”

  1. Merawat Monstera Adansonii cukup mudah, karena tidak membutuhkan penyiraman yang terlalu sering, atau cukup seminggu sekali. Pastikan tanahnya selalu lembab, namun tidak tenggelam oleh air. 
  2. Siram secara menyeluruh, mengikuti seperti tumbuh pada habitat aslinya. Penyiraman yang menyeluruh, juga dapat menghilangkan kandungan garam  yang menumpuk. Jangan lupa memastikan, wadah harus memiliki drainase pembuangan air.
  3. Pastikan juga, untuk dapat menghindari penyiraman pada siang hari, karena dapat mengganggu jalannya proses fotosintesis.
  4. Jika  ingin menggantungnya di luar ruangan, tempatkan pada area yang teduh, namun tetap dapat terkena cahaya. Seperti pada umumnya, tanaman Monstera, memang tidak menyukai paparan matahari secara langsung.
  5. Jangan lupa untuk menggunakan jenis tanah gambut, karena dapat menjaga kelembaban tanah dengan lebih baik, tanpa membuatnya terendam air.
  6. Pemberian pupuk juga sangat penting, untuk  menjaga kondisi tanaman dapat tumbuh sehat, dan dapat menangkal berbagai jenis hama atau penyakit.

4. Monstera Berdaun Bolong “Obliqua”

Obliqua Monstera Berdaun Bolong
Obliqua

Monstera Obliqua termasuk jenis  yang paling langka di dunia. Tanaman yang fenomenal ini, memiliki motif bolongan besar, yang hampir menghabiskan badan daunnya. Oleh karenanya, daunnya terlihat lebih tipis daripada Janda Bolong lainnya.

Ciri khas lain dari Obliqua, selain bentuknya terlihat identik dengan Adansonii, daunnya juga berukuran mungil, dengan tekstur yang halus. Karena keimutannya, tanaman hias ini dapat berguna sebagai dekorasi cantik penghias ruangan.

Selain kelebihan, tanaman hias yang hanya memiliki 17 spesimen di dunia ini, juga memiliki kekurangan, yaitu daunnya yang mudah sobek. Harga tertinggi di pasaran saat ini, dapat mencapai hingga Rp. 50 juta, karena kelangkaannya.

Habitatnya terdapat di Panama dan  Amerika Selatan, seperti di Kosta Rika, Peru, dan di sepanjang Hutan Amazon. Karena tubuhnya yang mungil, Obliqua dapat tumbuh di antara akar-akar pohon besar.

Tanaman rambat yang tidak agresif ini bersifat “epifit”. Artinya, dapat tumbuh di atas tanaman lain, dan juga menyerap kelembaban serta nutrisi dari udara dan air hujan.

Cara Merawat Monstera Berdaun Bolong “Obliqua”

  1. Monstera Obliqua memiliki daun yang sangat sensitif dan cenderung cepat menguning, sebelum akhirnya rontok dan mati.
  2. Yang terbaik adalah menyimpannya di tempat teduh yang berjendela, agar tetap mendapatkan sinar matahari secara tidak langsung.
  3. Monstera ini menyukai tempat yang terang, namun tidak terkena cahaya langsung. Menempatkannya di bawah pohon rindang, dapat menjadi alternatif tempat yang baik untuk menanamnya. 
  4. Hindari meletakkannya menghadap sinar matahari langsung, karena daunnya akan terbakar seketika. Jika ingin menempatkannya di dalam ruangan, pastikan bukan merupakan ruangan yang redup. Karena, apabila kekurangan cahaya, tumbuhnya akan semakin melambat
  5. Sebagai tumbuhan tropis, Monstera akan dapat tumbuh subur pada kondisi tanah yang lembab, namun tidak terendam air. Oleh karena itu, penyiramannya harus selalu teratur, atau pada saat bagian atas tanah sudah terlihat mengering.

Penutup

Monstera Berdaun Bolong merupakan tanaman Janda Bolong di Indonesia. Terlepas dari nama aliasnya yang dapat membuat kita tersenyum, tanaman tropis eksotis ini, sudah berhasil memikat hati banyak penggemarnya.

Daunnya yang berlubang serta teksturnya yang indah, membuat varietas Monstera menjadi tanaman hias berharga selangit di dunia. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *