Petasan spirtus
Petasan spirtus (Foto: youtube.com)

Petasan Spirtus: Kelebihan, Kekurangan, dan 3 Foto

Diposting pada

Petasan spirtus masih menjadi perbincangan terkait petasan tersebut menjadi mainan yang memiliki manfaat dan kerugian. Bagi masyarakat yang masih awam dengan jenis petasan ini, simak 3 foto dari petasan unik tersebut.

Beritaku.id, Lifestyle– Menjelang bulan puasa biasanya ramai orang menjual petasan di pinggir jalan. Jenisnya pun berbagai macam, mulai dari harga yang murah hingga yang harganya mahal pun ada.

Oleh : Luluk Fadiyah (Penulis Lifestyle)

Biasanya petasan akan banyak bermunculan pada saat-saat tertentu seperti malam menjelang pergantian tahun, bulan ramadhan, dll. Petasan yang beredar pun beragam jenisnya, bahkan ada juga yang menjual bahan-bahan untuk pembuatan petasan.

Meskipun sebenarnya hal tersebut merupakan tindakan ilegal, namun ada beberapa yang masih nekat memperjual-belikannya. Para orang tua harus ekstra hati-hati untuk mengawasi putra-putrinya agar tidak sembarangan membeli petasan.

Ada baiknya orang tua ikut menemani dan mengawasi anak ketika menyalakan petasan. Dan pastikan juga petasan tersebut aman, bukan petasan yang membahayakan.

Lalu bagaimana dengan petasan tradisional ala anak-anak petualang seperti petasa spirtus? Nah ini dia yang akan kita bahas lebih detail. Petasan spirtus merupakan petasan rakitan berbahan bambu dan spirtus yang dapat menghasilkan suara dentuman yang cukup kuat.

Suara yang dihasilkan dari petasan tersebut hampir menyerupai suara dentuman meriam. Hal tersebutlah yang membuat anak-anak begitu menyukai petasan spirtus meskipun terbilang membahayakan.

Sudah menjadi pemandangan yang biasa anak-anak berkumpul untuk menyalakan petasan spirtus secara bersahut-sahutan. Tak jarang mereka juga beradu suara dari petasan miliknya, siapa yang dapat menghasilkan suara yang paling keras maka merekalah pemenangnya.

Sebenarnya hal tersebut banyak yang mengeluhkannya, warga sekitar merasa terganggu dengan suara-suara dentuman tersebut. Terlebih mereka yang mempunyai balita, biasanya akan sering rewel karena terkejut dengan dentuman keras petasan.

Namun warga tidak dapat banyak berbuat, sebab hal tersebut memang sudah menjadi ciri khas anak-anak di momen-momen tertentu. Sehingga mereka hanya akan menegurnya untuk memainkan petasan tersebut di daerah yang agak jauh.

Cara Merakit Petasan

Sebenarnya kebahagiaan anak-anak cukup sederhana, tidak perlu sesuatu yang berharga mahal pula. Terbukti dari beberapa pemandangan syahdu ketika melihat segerombolan anak sedang bermain petasan rakitannya.

Ya, mereka memainkan petasan yang mereka rakit menggunakan alat dan bahan seadanya. Namun tawa lepas mereka begitu terlihat nyata dan cukup renyah, sungguh pemandangan yang sudah langka saat ini.

Sebab kebanyakan anak-anak zaman sekarang lebih memilih bermain dengan gadget mereka dari pada berkumpul dengan anak-anak seusia mereka. Terlebih dengan adanya pandemi ini, jiwa sosial mereka sedit demi sedikit mulai terkikis.

Rindu rasanya menyaksikan gerombolan anak bermain permainan tradisional di gang-gang sepanjang perjalanan pulang. Bagaimana dengan suasana bulan ramadhan yang akan datang sebentar lagi ya? Apakah pemandangan tersebut dapat kita jumpai di tengah adanya wabah pandemi ini?

Semoga saja pandemi ini segera berakhir dan masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Anak-anak bergerombol memainkan petasan spiritus andalannya. Dentuman menggelegar dari petasan tersebut yang memekikkan telinga dan pekik tawa geli mereka.

Sebenarnya masih banyak juga masyarakat yang penasaran bagaimana suara tersebut dapat begitu keras sehingga memikkan telinga. Padahal alat dan bahan yang dibutuhkan cukup sederhana.

Rupanya ada beberapa tips menarik untuk merakit petasan spirtus agar dapat menghasilkan suara yang begitu dahsyat. Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah kaleng bekas (bisa kaleng bekas susu, sarden, dll), tali yang terbuat dari ban bekas, lakban, spirtus, magnet yang berasal dari korek gas.

Sebenarnya cara kerja petasan ini cukup sederhana, yaitu meledakkan gas yang berasal dari spirtus yang berada di dalam kaleng dengan memicunya menggunakan percikan api. Percikan api tersebut berasal dari magnet bekas korek gas.

Dengan demikian, suara yang akan keluar dari ledakan gasnya akan keras dan memekikkan telinga. Agar suaranya lebih keras, bisa dengan menambah ukuran panjang sumbu spirtusnya. Biasanya anak-anak akan cengar-cengir ketika berhasil menghasilkan suara yang kencang.

Untuk merakitnya sendiri, berikut langkah yang dapat anda lakukan :

Baca juga beritaku : Wajah Balita Ini Terbakar, Akibat Petasan Milik Kakaknya

Lubangi Kaleng Dan Sabung Dengan Kaleng lainnya

Langkah awal yang harus anda lakukan adalah melubangi kaleng bekas pada bagian tengah. Tidak semua kaleng berlubang, hanya kaleng yang berada di bagian paling bawah saja yang berlubang. Selanjutnya, kaleng di bagian atasnya terdiri dari kaleng yang diberi lubang besar di bagian tengahnya dan lubang-lubang kecil menggunakan paku di tengah lingkaran kaleng.

Selanjutnya sambunglah kaleng hingga ukuran yang anda inginkan menggunakan lakban. Biasanya kaleng yang disambung sebanyak 5-7 kaleng bekas.

Beri Tutup Pada Sambungan Kaleng

Selesai menyambung beberapa kaleng, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memberi tutup pada bagian ujungnya menggunakan potongan bekas ujung tutup botol kaleng atau botol plastik.

Sehingga bentuknya kurang lebih seperti kemasan minuman botol memanjang yang terbalik. Di bagian bawah inilah yang nantinya menjadi tempat memasukkan spirtus.

Pasang Magnet Pada Tutup Kaleng

Pada bagian tutup kaleng, buat lubangan agar magnet dari korek gas dapat dipasang sebagai pematik apinya. Setelah lubangan berhasil anda buat, pasanglah magnet dari korek gas ke dalamnya dan tutup bagian sisa lubangnya menggunakan lakban.

Tutup kaleng tang terpasang magnet inilah yang nantinya berperan sebagai detonator. Yaitu alat pemicu awal yanag nantinya akan menghasilkan percikan atau letupan api kecil. Sehingga akan memicu terjadinya ledakan di dalam kaleng.

Kemas Spirtus

Agar spirtus mudah dibawa dan mudah pengaplikasiannya, taruh spirtis pada wadah bekas parfum atau wadah lainnya yang menyerupai. Unuk menyalakan petasan, anda dapat mengaturnya dengan menyemprotkan seberapa banyak spirtus.

Baca juga beritaku : Tak Hanya Petasan dan Terompet, Alat Kontrasepsi Menjelang Akhir Tahun Dijual Bebas

Manfaat Petasan Spirtus Untuk Pertanian

Dari berita yang beredar banyak yang mengabarkan sisi negatif dari petasan spirtus. Padahal, dari sisi positifnya ternyata juga ada bagi para petani. Karena suara dentuman keras yang dihasilkan dari petasan tersebut dapat mengusir hama yang menyerang tanaman.

Meskipun sisi positifnya masih terbilang sedikit dari pada sisi negatifnya, namun tidak ada salahnya untuk kita bahas di sini. Bagi para petani hama merupakan salah satu musuh besar dari gagalnya panen.

Selain merugi, petani juga kesal dengan hama yang menyerang tanaman mereka. Sehingga untuk mensiasatinya beberapa petani menggunakan cara membuat orang-orangan sawah yang mereka pasang di beberapa titik tanaman mereka.

Atau membuat bentaian tali atau rafia memanjang yang mereka beri kaleng atau plastik untuk mengusir hama. Dengan menggerakkan tali-tali tersebut agar hama pergi dari tanaman tersebut.

Cara tradisional tersebut sudah ada sejak jaman dulu, dan hingga kini masih mereka gunakan. Namun, ada cara lainnya yang juga dapat para petani lakukan, yaitu dengan menggunakann petasan spirtus untuk mengusir hama.

Sebab suara dentuman keras yang berasal dari petasan tersebut membuat hama dan burung yang menganggu tanaman terkejut dan pergi menjauh dari tanaman.

Baca juga beritaku : Makassar Menyambut 2019, Hentikan Budaya Hedonisme

Kerugian Dan Efek Dari Petasan Spirtus

Seperti yang sudah kita ketahui, petasan ini juga memiliki banyak sekali dampak negatif. Bahkan beritanya pun sudah banyak beredar, banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang menjadi korban dari petasan legend ini.

Sebenarya, ledakan dari petasan ini hanya mengeluarkan suara yang keras saja. Naman di beberapa kasus ada juga yang justru menghasilkan ledakan api, sehingga dapat membahayakan yang menyalakannya.

Ledakan dari petasan tersebut dapat mengakibatkan luka bakar bila terkena kulit. Di beberapa kasus, banyak anak-anak tanpa pengawasan orang tua yang memainkan petasan tersebut dan belum begitu ahli atau lalai, sehingga nasib kurang beruntung pun menimpa mereka.

Tidak hanya itu, bahkan ketika sudah berhati-hati pun, kemalangan juga dapat menimpa seseorang. Beberapa kasus ledakan petasan ini yang mengenai orang dewasa pun menjadi bukti bahwa petasan ini memang berbahaya.

Meskipun demikian, hingga kini masih ada saja yang memainkannya. Alasannya adalah hanya sekedar untuk bersenang-senang atau untuk menghemat. Ya, memang memainkan petasan itu terbilang asik, sebab dentuman kerasnya yang memekikkan telingga membuat orang-orang terkejut.

Hal tersebut tentunya membuat anak-anak merasa puas dan cengar-cengir. Sehingga resiko-resiko yang mungkin terjadi seakan hilang dan tidak mereka perdulikan. Untuk itu, peran orang tua untuk memberikan edukasi dan pemahaman terhadap anak sangat penting.

Terlebih petasan ini sudah banyak menimbulkan beberapa korban, bahkan ada juga yang harus kehilangan anggota badan mereka. Pengawasan dan edukasi orang tua turun menjadi pendukung akan sadarnya anak-anak terhadap dampat dari petasan tersebut.

Baca juga beritaku : Nurdin Abdullah: Kita Isi Rohani Pada Pergantian Tahun

3 Foto Bentuk Petasan Spirtus

Bagi masyarakat modern atau anak-anak generasi alpha mungkin masih bertanya-tanya “apa itu petasan spirtus?“. Yaa… maklum, karena petasan ini memang terbilang petasan kuno yang hanya dapat anda jumpai di beberapa daerah saja.

Sehingga bagi anak-anak kota atau anak-anak yang tinggal di daerah komplek bergengsi jarang sekali menjumpai petasan ini. Bahkan melihat bentuknya saja mungkin belum. Hal tersebut membuat mereka semakin penasaran dan bertaya-tanya.

Umumnya mereka membeli petasan dari penjual-penjual, sehingga petasan yang mereka nyalakan hanya yang tersedia dari penjual saja. Berbeda dengan petasan legend yang terbukti mempersatukan anak-anak.

Sebab umumnya petasan spirtus akan mereka mainkan dengan bergerombol dan saling sahut menyahut. Anak-anak akan tertawa puas ketika suara dentuman yang mereka hasilan dapat mengagetkan orang-orang di sekitarnya.

Tak jarang mereka juga akan berlari sambil menahan tawa agar tak terkena marah warga. Hehehe… kelakuan anak-anak memang ada-ada saja ya, memang dunia anak adalah dunia bersenang-senang dan eksplor alam sebanyak-banyaknya.

Agar tidak menjadi anak yang introvet atau anti sosial, sebab bersosial juga sangat penting bagi anak-anak. Selain membentuk mental, mereka juga dapat belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik, membangun pertemanan, dll.

Dari bermain petasan legend inilah beberapa potret keceriaan anak-anak dapat kita jumpai. Untuk bentuk dari petasan legend ini sendiri ada beberapa macam. Ada yang berkreasi dengan jiwa seninya sehingga menghasilkan bentu-bentuk yang cukup unik.

Bahkan ada juga yang memang niat untuk membuat petasan ini menjadi bentuk yang nyeleneh, sepeti tembakan senapan, mobil tang untuk tempur, dll. Tergantung dari kreativitas masing-masing, serta ketersediaan bahan yang ada.

Agar lebih jelas, berikut ada beberapa foto dari bentuk-bentuk petasan melegenda tersebut.

  • Petasan dengan bentuk pada umumnya
petasan spirtus biasa
  • Bentuk senapan angin
petasan spirtus bentuk senapan
  • Petasan meriam dari bambu
petasan spirtus dari bambu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *