Apa itu wreath dan bagaimana sejarahnya?
Beritaku.id, Lestari – Semua yang ada pada dunia memiliki asal usul yang beragam. Ada yang lahir dengan sejarah (history) budaya. Ada yang karena sebuah prosesi agama.
Dan dalam perdebatannya kemudian pada beberapa waktu sekarang akan berbantah-bantahan. Bahwa hal itu merupakan sebuah kebiasaan agama tertentu. Dan agama kita tidak boleh mengadopsinya.
Soal membantah dan beradaptasi adalah cara pandang yang berbeda. Dan dalil yang berbeda. Ada yang memahami dalil dan ada yang menguasai makna. Namun dalam ulasan ini, lebih kepada pandangan secara peradaban.
Baca juga Beritaku: Penjual Karangan Bunga Terbaik 2022 Kualitas Top Makassar
Apa Itu Wreath?
Wreath adalah Bentukan lingkaran yang terdiri dari, buah-buahan, bunga, daun dan ranting.
Asal mula kata Wreath dari bahasa Inggris yakni writhen sebuah kata Inggris kuno yang bermakna “Untuk menggeliat” atau “memutar”.
Pada negara dengan bahasa penduduk berbahasa Inggris. Maka penggunaannya adalah dengan memasang pada bagian kepala maupun pada leher.
Pada giliran berikutnya pada skala global kemudian menjadi sebuah budaya baru dan hampir semua orang menerimanya. Meski ada yang mendebatnya sebagai sebuah perbuatan yang melanggar rel agama.
Wreath itu adalah karangan bunga yang ada sekarang dan kita bisa saksikan dalam berbagai kegiatan, baik dalam bentuk selebrasi maupun sebuah perayaan keagamaan.
Sejak Kapan Manusia Menggunakan Wreath?
Sebuah pertanyaan mengenai kapan penggunaan wreath, maka jawabannya adalah kebiasaan ini bermula pada abad ke XVI. Yakni pada bagian Eropa Timur. Sebagaimana pada musim dingin, orang Jerman dengan identitas pohon natal.
Dengan pohon cemara maka komunitas pada kawasan Jerman melakukan pemangkasan pohon natal. Secara spritual, mereka percaya bahwa proses membentuk pohon dengan model segitiga. Sebagai bentuk trinitas.
Namun jauh sebelum penggunaan yang ramai pada negara Jerman, maka penggunaan simbolitas rangkaian bunga ini. Merupakan sebuah simbolitas kemenangan dan kekuatan pada negara Yunani dan Roma Kuno.
Kisah Cinta Dan Keabadian
Jika ada yang mengkaitkan bahwa Pohon Cemara adalah identitas Kristiani atau Natal. Maka sebaiknya membuka sejarah.
Bahwa pada hakikatnya pembuatan sebagaimana kita lihat berbetuk pohon natal tersebut.
Awalnya, bukanlah untuk kepentingan Natal. Melainkan ada sebuah kisah cinta yang panjang, kesedihan dan airmata.
Bermula dari kisah cinta Dewa Apollo kepada Nimfa Daphne yang bertepuk sebelah tangan. Bahwa cinta bukanlah sesuatu yang terpaksa. Meski menghindar adalah sebuah jalan paksa dari keterpaksaan situasi. Pada pelarian untuk menghindari dari Dewa Apollo, akhirnya Nimfa Daphne berubah menjadi pohon Laurel, akibat bantuan ayah Daphne yakni Dewa Sungai Peneus.
Akibat kejadian kepergian Nimfa, maka Dewa Apollo menuliskan sebuah syair “Jikapun kamu tidak menjadi permaisuriku, maka kamu akan menjadi pohon, oh Laurel, aku memiliki rambutmu di kecapi dan tabung panahku”.
Tahukah anda bahwa Dewa Apollo sebagai kepercayaan di Yunani memiliki keturunan bernama Asclepiuz. Yang tidak lain adalah tabib dan menjadi cikal bakal kedokteran hingga saat ini.
Dewa Apollo memiliki kegemaran memainkan musik kecapi dan memanah, dan semenjak berubahnya Nimfa Daphne menjadi pohon, maka sejak itu pula, ia menjadikan pohon tersebut sebagai karangan bunga dan ia ikatkan pada bagian kepala.
Dibalik tragisnya kisah cinta Apollo dan Daphne adalah akibat kutukan Dewa cinta bernama Eros. Eros teringgung karena hinaan Apollo. Sebagaimana Apollo adalah Dewa yang tampan dan mengejek Dewa yang lain.
Eros menembakkan anak panah pertama mengenai Apollo dan yang kedua menancap pada tubuh Daphne. Anak panah pertama berisi cinta sehingga seketika Apollo jatuh hati pada Daphne. Sementara panah kedua adalah penolakan dan keengganan.
Apollo tidak pernah berpikir akan mendapatkan penolakan dari Daphne sebab ia adalah Dewa tertampan dan Playboy.
Karena kedalaman dari cinta Apollo bagi kepercayaan Yunani mereka anggap sebagai sebuah abadian. Dan menghormatinya, dengan memberikan karangan bunga pada bagian kepala.
Karya ini dapat kita baca pada tulisan Metamorphoses Ovid.
Penggunaan Karangan Bunga Olimpiade
Jauh sebelum anda yang berada di Jakarta, Makassar, Medan, Surabaya, Bandung atau Balikpapan mengenal istilah papan bunga ini. Nun jauh di sana tempatnya filsuf berkiblat. Yang terkenal dengan berbagai mitologi yang mengikatnya. Telah menggunakan simbolitas berbentuk karangan bunga untuk mengdeskripsikan perbedaan seseorang dari satu kelas sosial dengan kelas lainnya.
Atlet yang memiliki bunga melingkar pada bagian kepada adala simbol kemenangan dan prestasi. Adapun jenis pohon untuk selebrasi kemenangan atlet ini adalah dari pohon Zaitun, salam, seledri liar ataupun pinus.
Tidak hanya sampai disitu, namun pada perkembangannya, penggunaannya juga kepada orator dan penyair serta filsuf hebat. Yang memberikan semangat kepada para prajurit Yunani yang telah pulang dari medan peperangan.
Wreaths Apakah Yunani Atau Romawi Kuno?
Dalam kekaburan mencari sumber, siapa yang pertama menggunakan karangan bunga dengan menggunakan lengkungan ujung cemara tersebut. Hingga saat ini masih menjadi sebuah misteri. Ada dua yang melakukan klaim, apakah Yunani atau Romawi. Hingga seluruh catatan sejarah menyebutkan keduanya.
Dan tidak ada yang memberikan kesimpulan, siapa yang pertama.
Romawi Kuno Dan Karangan Bunga Pemimpin
Secara tradisional pada peradaban kuno bangsa Romawi Kuno telah mewariskan kebiasaan pemasangan mahkota. Adapun dalam sejarah, menyebutkan bahwa Romawi yang saat ini menjadi bagian Italy. Dan tentang Roma tergambarkan dalam Al Quran dengan ArRuum tersebut memiliki 2 alur cerita sejarah.
Penguasa Etruria
Apa itu Etrurneia? Apa peninggalan perabannya yang sangat penting.
Tahukah anlida, bahwa saya, anda dan mereka yang lain. Berhutang budi pada bangsa Etruria. Karena dari bangsa intoilah lahir abjad a, b, c, d, e dan seterusnya. Jika bukan karena mereka maka kita akan mengenal abjad deingan alfa, betha, gamma, deltha epsilon, zeta, eta dan seterusnya hingga omega.
Meski menjadi perdebatan, bangsa Etruria oleh beberapa sejarawan menyebutkan bahwa kekaisaran ini berjaya palida abad ke-5 SM.
Kuil Capitoline merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan ini. Dalam melakukan selebrasi kemenangan, maka mereka akan memberikan pemimpin mereka berupa karangan bunga. Dengan corak dan ciri yang berbeda-beda.
Romawi Kuno
Setelah penaklukan Etruria oleh kekuatan dari Romawi, maka Roma juga mengadopsi penghormatan kepada para pemimpin dan milite mereka dengan rangkaian bunga untuk menjadi mahkota. Berupa karangan bunga Laurel, untuk mereka pergunakan. Maupun dengan pembuatan patung, mozaik dan sebagainya.
Perayaan Saturnalia
Ada Dewa Pertanian yang di hargai oeh orang-orang romawi, yakni Dewa Saturnus. Dan setiap tahun mereka merayakan Dewa tersebut, dengan membuat berbagai karangan bunga sebagai penghormatan, dalam bentuk festival.
Penyaliban
Selanjutnya, yang menjadi simbol mahkota bunga pada sejarah Romawi adalah pemberian mahkota berduri kepada Yesus. Oleh pasukan Romawi untuk melakukan penghinaan kepadanya. Hingga dilakukannya proses menyalibnya.
Maka untuk mengenang pengorbanan Yesus tersebut, umat Kristiani mengabadikannya dengan karangan bunga natal.
Karangan Bunga di Yunani
Catatan menyebutkan bahwa pada negara Yunani telah menggunakan Wreaths sejak abad 8 SM. Dengan menggunakan jenis Mahkota Bunga Zaitun maka pemenang dalam olimpiade Yunani merupakan simbol penting buat para pemenang.
Namun harus kita ketahui bahwa pemenang olimpiade pada masa itu tidak ada Emas perak maupun perunggu. Tapi hanya ada satu pemenang, dan pemenang tersebut adalah yang mengenakan mahkota.
Wreath Apakah Bundar Atau Bentuk Papan
Pada negara Inggris, mereka memberikan penghormatan kepada para prajurit yang berjuang untuk negara. Dimana disiapkan papan dan selanjutnya menempelkan karangan bunga pada papan tersebut. Atau prajurit berbaris untuk mengantarkan karangan bunga dari petinggi negara dan mengaraknya menuju ke pemakaman.
Begitu juga pada Negara Belanda dan Rusia melakukan hal yang sama sebagai suatu bentuk penghormatan kepada para prajurit yang berjuang untuk neagara. Lambat laun, proses mengantar karangan bunga yang menempel pada papan tersebut. Kemudian menjadi sebuah budaya. Dan seperti yang kita saksikan sekarang ini.
Dengan model karangan bunga berbentuk papan.
Sehingga, kita bisa mengetahui bahwa karangan bunga yang ada sekarang, merupakan evolusi dari bentuk bentuk karangan bunga lingkaran yang awalnya di gantung pada pintu dan dinding. Kemudian disiapkan papan untuk menjadi gantungan karangan bung sebagai penghormatan.
Masuknya Karangan Bunga Di Indonesia
Jika bertanya sejak kapan ada karangan Bunga di Indonesia, maka jawabannya adalah budaya tersebut bermula dari para penjajah Belanda yang masuk ke Indonesia. Yang memperkenalkan budaya ini.
Hingga kita kenal sampai sekarang ini, dan telah menjadi sebuah kebutuhan. Hingga akhirnya pada kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung maupun Makassar memiliki pengrajin Karangan Bunga terbaik mereka masing-masing.
Dan bisa juga kita akses keberbagai artikel untuk memilih karangan (papan) bunga sesuai kebutuhan pada Detaman Florist (Penyedia Karangan Bunga di Makassar).
Ternyata proses masuknya adalah berhubungan dengan kerajaan Hindu nusantara. Konon dulu, saat rajamelakukan perayaan atau menikah. Maupun pangeran yang menikah, maka banyak penduduk yang akan mengirimkan karangan bunga kepadanya.
Seiring waktu, kondisi berubah dan kita telah merdeka. Dan kebudayaan tersebut berubah menjadi suatu bentuk pemberian ucapan selamat maupun duka kepada para pejabat.
Jika melirik sejarah, maka dulu proses pembuatannya menggunakan bunga yang segar dan langsung dari pohoh (bunga).
Berbeda dengan sekarang yang mulai mengalami perubahan dengan pembuatan bunga yang menggunakan bahan lain.
Demikian artikel tentang sejarah karangan bunga dunia dan tanah air. Semoga memberikan manfaat.