Surah Al - an'am
Surah Al - An'am (Foto: iqro.xyz)

Surah Al An’am: 6 Keajaiban, Jenis Hingga Jumlahnya

Diposting pada

Surah Al An’am merupakan salah satu surah yang ada di Al Quran. Apa saja keajaiaban yang ada dalam surah Al An’am? Termasuk apakah jenis surah ini? Mari kita simak bersama sedikit penjelasan tentang surah Al An’am.

Beritaku.id, Berita Islami.- Sebelum islam hadir, umat manusia berada dalam kegelapan. Mereka buta dan menjalani apa yang telah ada sebelumnya, tanpa pernah berfikir mengapa mereka melakukannya. Termasuk mencari Tuhan-Tuhan lain untuk mendekatkan diri mereka pada Yang Esa.  

Oleh: Ulfiana (Penulis berita Islami)

Surah Al An’am adalah surah ke 6 yang di dalam urutan mushaf Al Quran. Al Ana’m artinya adalah binatang ternak. Sebab penamaan Al An’am atau binatang ternak ini, di dasarkan pada lima belas ayat dari surah Al An’am.

Lima belas ayat tersebut banyak menyebutkan tentang hewan ber kaki empat. Juga, kata An’am sendiri terdapat 6 kali penyebutan, melebihi penyebutan dalam surah lainnya.

Surah ini menurut beberapa sumber berkaitan dengan kebiasaan kaum jahiliyah dahulu yang memiliki ritual kepada binatang ternak.

Mereka menyembelih binatang ternak itu dan mengorbankannya untuk sesembahan mereka. Tujuannya adalah, binatang ternak itu bisa menjadi medium untuk mendekatkan diri mereka dengan Tuhan.

Itu sebabnya, banyak aturan khusus tentang hewan ternak, termasuk mensakralkan hewan dengan ciri khusus.

Ketika surah ini di turunkan, surah ini memperbaiki presepsi masyarakat tentang hewan ternak yang di sakralkan tersebut. Kebiasaan orang jahiliyah adalah mengharamkan sesuatu yang halal serta menghalalkan yang haram.

 Surah ini menghapuskan serta memberikan aturan-aturan tentang hukum halal haram dari apa yang telah mereka tetapkan sendiri itu.

Selain itu, juga terdapat kaidah hukum-hukum lain dalam surah ini.

Penjelasan Jenis Surah Al An’am Berdasarkan Tempat Turunnya

Surah Al An’am merupakan surah yang masuk dalam kategori surah Makiyyah. Artinya, surah ini turun kepada nabi Muhammad melalui malaikat jibril saat nabi Muhammad berada di Makkah.

Tahun-tahun itu, sebelum ada perintah untuk berhijrah ke Madinah.

Menurut Imam As- Suyuthi, surah Al An’am turun ketika malam hari. Bumi berguncang serta bergetar menyambut kehadiran surah ini. Namun, ada yang mengatakan bahwa itu riwayat yang dhaif atau lemah.

Menurut Sayyid Quthub, surah ini masuk dalam ciri-ciri surah Makiyyah bersama surah makiyyah lain. Hal ini karena biasanya surah makiyyah itu banyak membahas tentang wujud manusia di alam raya dan sesudahnya.

Juga, berkisar tentang hubungan alam dan makhluk hidup lainnya.

Intinya, surah makiyyah itu biasanya menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang bisa kita lihat atau yang ada di alam.

Surah makiyyah adalah salah satu bentuk syiar pada kaum kafir yang saat itu belum beriman pada awal kemunculan islam.

Jumlah Ayat Dalam Surah Al An’am

Surah Al- An'am
Jumlah ayat surah Al An’am (Foto: umma.id)

Surah Al An’am memiliki jumlah ayat sebanyak 165 ayat. Dalam 165 ayat tersebut terdapat 3055 kata. Surah al An’am masuk dalam golongan tujuh surah yang besar atau kategori thuwal.

Artinya, surah Al An’am masuk dalam daftar surah panjang yang ada di Al Quran. Cakupan jumlah surah Al An’am sebanyak lebih dari satu juz di Al Quran.

Menurut urutan pewahyuan, Surah Al An’am adalah surah ke 55 yang turun kepada Nabi Muhammad SAW.

Beberapa riwayat menyebutkan bahwa surah ini keseluruhan ayat di dalamnya turun sekaligus. Bahkan, menurut At Thabarani, ayat ini turun dengan tujuh puluh ribu malaikat yang mendengungkan alunan tasbih.

Namun, pendapat ini banyak yang meragukannya. Ada yang berkata bahwa yang turun sekaligus hanya ayat 90-93, 150-153 ataupun hanya 90 – 91 saja.

Riwayat lainnya, menyebutkan bahwa turunnya ayat yang sekaligus ini, berkenaan dengan pertanyaan dari kaum kafir. Mereka bertanya mengapa Al Quran tidak turun sekaligus dan surah ini menjawabnya.

Namun, lagi-lagi, riwayat dari pernyataan bahwa ayat dalam surah ini di turunkan sekaligus merupakan riwayat yang lemah. Perkara bagaimana kebenarannya wallahu a’lam bis shawwaf.

Keajaiban Surah Al An’am

Setiap surah dalam Al Quran memiliki keajaibannya masing-masing. Salah satunya adalah surah Al An’am. Berikut ini adalah beberapa keajaiban yang surah Al Anam miliki. Diantaranya adalah:

Penghafalnya merupakan orang – orang yang alim serta bertakwa.

Surah yang masuk dalam tujuh surah pertama yang  penghafalanya adalah orang alim. Hal ini karena, surah ini masuk dalam surah makiyah atau surah yang turun saat awal-awal islam.

Ini berarti, yang menghafalkan merupakan umat islam dengan keimanan yang kualitasnya sangat tinggi. Sekelas Abu Bakar, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib dan lainnya.

Termasuk dalam Al Matsani At Thiwal bagi Rasulullah SAW.

Yaitu, sebagai surah yang merupakan surah pengimbang dari lauh nabi musa. Surah ini juga yang tergolong As Sab’uth Thilawah pengganti taurat.

Ketika surah ini turun, para malaikat mengawalnya.

Dalam hadist riwayat Al Baihaqi dan Al Hakim, Rasulullah pernah bersabda tentang surah ini. Saat surah ini turun, para malaikat mengawal surah ini hingga langit tertutup oleh mereka.

Surah ini membuat malaikat memohonkan ampunan untuk pembacanya.

Barang siapa yang membaca surah Al An’am ini, maka sebanyak 70.000 malaikat akan memohonkan ampun untuknya. Baik saat siang hari maupun saat malam harinya.

Asma Allah yang suci ada di dalam surah Al An’am.

Menurut Abi Abdullah, ketika surah ini turun, malaikat mengangungkannya. Ini karena di dalamnya terdapat asma Allah yang suci. Tepatnya di tujuh puluh empat. Jika saja orang tau keutamaan dari membaca surah ini, maka mereka tak mau meninggalkannya.

Terdapat ayat yang penuh fadilah dan khasiat.

Dalam surah Al An’am ayat 103, beberapa menyebutkan bahwa ini merupakan wasilah untuk Allah memudahkan rezeki hamba. Juga, agar Allah menghindarkannya dari mara bahaya serta fitnah jika membacanya.

Fadilah lainnya yaitu untuk menangkal sihir, dan meredakan emosi marah.

Berikut ini ayat beserta artinya:

لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ

Artinya:

Dia tidak di capai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu. Dan Dialah yang Maha Halus serta Maha Teliti.

Baca juga beritaku: Keajaiban surah Al Baqarah

Makna Surah Al An’am Ayat 70 – 80

Makna surah Al-An’am ayat 70 (Foto: wislah.com)

Dalam ayat 71 sampai 80 surah Al An’am, berisi tentang ajaran tauhid. Ajaran tauhid adalah ajaran yang meng-Esa-kan Allah. Mengakui bahwa hanya Allah yang patut kita sembah.

Dalam surah Al An’am ayat 71, Allah mengatakan apakah mereka akan menyembah sesuatu yang tak dapat mendatangkan manfaat serta mudharat kepada mereka.

 Pernyataan ini merujuk kepada patung-patung berhala yang terbuat dari batu yang merupakan sesembahan dari leluhur mereka.

Terdapat pula isi bahwa sesungguhnya syetan merupakan musuh yang nyata bagi mereka. Syetan akan selalu memalingkan mereka dari jalan yang lurus.

Sedangkan, sebenarnya telah ada dari kalangan teman-teman mereka yang mengajak pada kebaikan.

Perintah untuk Beribadah pada Allah

Terdapat perintah untuk beribadah dan bertakwa kepada Allah dalam ayat 70 hingga 80. Pemahaman tauhid yang di tanamkan itu juga meliputi bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu.

Ketika Allah berkata jadilah, maka perkara tersebut akan terjadi.

Allah juga menyebutkan nama-namanya yang baik di dalam surah ini. Nama tersebut diantaranya adalah Dia Yang Maha Bijak, serta Yang Maha Mengetahui.

Kisah Nabi Ibrahim di Surah Al An’am

Selain itu, terdapat pula kisah Nabi Ibrahim yang mendakwahkan agama tauhid kepada bapaknya serta kaumnya.

Nabi Ibrahim juga di perlihatkan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan bumi.

Terdapat cerita bahwa ketika itu Nabi Ibrahim melihat bintang, bulan, serta matahari. Ia bertanya apakah itu adalah sosok Tuhan. Ini karena saat itu ia mencoba mencari siapa yang sebenarnya pantas di sembah.

Namun, ke semuanya itu justru tenggelam atau terbenam dan tak terlihat lagi di waktu yang lain. Ia menyadari bahwa mereka tak pantas di sembah karena memiliki kelemahan.

Baru kemudian Ibrahim berkata bahwa ia tidak akan pernah tau, jika Tuhannya tidak memberi petunjuk kepadanya.

Keyakinan itu membawanya untuk mengetahui petunjuk dari Allah. Sesungguhnya hanya Allah yang menciptakan langit, bumi beserta isinya.

Ia mendakwahkan itu pada kaumnya namun kaumnya mendebatkan tentang tauhidnya kepada Allah.

Nabi Ibrahim kemudian mengatakan bahwa ia memiliki keyakinan  yang kuat terhadap ke Esaan Allah dan kembali meyakinkan kaumnya.

Itulah isi dari ayat 70 hingga 80 dari surah al An’am.

Sebenarnya nabi-nabi terdahulu telah Allah utus untuk menyeru pada kaumnya tentang ajaran tauhid. Semua itu agar mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesembahan-sesembahan lainnya.

Namun, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang tidak tau dan membantah ajaran tersebut.

Keajaiban Ayat 103

Sebenarnya ayat ini sama seperti ayat lainnya, yaitu sama-sama memiliki keistimewaan.

Namun, karena keterbatasan kita sebagai manusia dalam menafsir ayat-ayat Allah, maka pengetahuan tentang keistimewaan itu tidak kita dapat. Melainkan, hanya sedikit saja.

Berikut ini merupakan keajaiban dari ayat 103 surah Al An’am yang berhasil di kumpulkan pada artikel ini:

  1. Dapat menjauhkan seseorang dari fitnah.
  2. Jika mendawamkan ayat ini, dapat memudahkan untuk mendapat rezeki dari Allah SWT.
  3. Membaca ayat ini dapat menghindarkan seseorang dari marabahaya.
  4. Menghindarkan dari fitnah.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Maha Melihat segala sesuatu. Artinya, semua yang ada di dunia ini tidak lepas dari penglihatanNya.

Alasan bahwa ayat ini membawa fadilah diatas mungkin salah satunya karena terdapat lafadz bahwa Allah Maha Halus serta Maha Teliti.

Nama-nama tersebut merupakan asma agung yang ada dalam sifat Allah SWT.

Pernah beberapa riwayat yang mengatakan bahwa jika seseorang berdoa menggunakan asma yang Allah senangi, maka doanya akan mudah terkabul.

Salah satunya berlaku dalam ayat ini.

Semua fadilah itu sesungguhnya berasal dari Allah dan menjadi kehendak Allah sepenuhnya.

Manusia hanya dapat berharap dan berdoa. Maka, semoga saja dalam menggantungan harapan itu murni tulus kepada Allah bukan pada makhluknya.

 Sehingga, Allah berkenan dalam mengabulkan hajat yang di pinta dengan melihat ikhtiar membaca ayat ini.

Jadi, lagi-lagi bukan ayatnya sebenarnya, tapi niat yang sungguh-sungguh kepada Allah SWT.

Penutup

Demikianlah sedikit tentang penjelasan surah Al an’am.

Setiap surah dalam Al Quran itu memiliki keistimewaan tersendiri.

Semoga saja dengan mengetahui kebaikan serta fadilahnya, kita termasuk orang-orang yang tidak meninggalkan membacanya.

Semoga Allah lunakkan hati kita dalam memahami setiap kalam yang Allah turunkan kepada umat manusia.

Terimakasih. Sampai jumpa di pembahasan surah lainnya!

Sumber:

Wikipedia, republika, tirto, wikishia, abusyuja, ibnuumar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *