Dendrobium Nagataksaka

Dendrobium Nagataksaka Dan Eulophia Lagaligo Serta Penjelasannya

Diposting pada

Anggrek Dendrobium Nagataksaka dan Eulophia Lagaligo terlihat menawan dan eksotis. Meski persebarannya cukup langka, ternyata keduanya bisa tumbuh di media tanam yang mudah ditemukan. Seperti apa perawatan, harga jual, dan perbandingan di antara keduanya?

Beritaku.id, Lestari – Bukan rahasia bahwa Allah Swt menganugerahkan masyarakat Indonesia dengan kekayaan alam yang tiada bandingannya.

Oleh: Riska Putri (Penulis Lestari)

Penemuan Dendrobium Nagataksaka Dan Eulophia Lagaligo

Tak hanya menarik wisatawan untuk berkunjung, Nusantara juga memikat para peneliti. Berbagai proyek eksplorasi di jalankan setiap tahun untuk menggali dan mengungkap berbagai keistimewaan tanah air kita kepada dunia.

Di bulan September 2019, sekelompok peneliti dari Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mempublikasin penemuan luar biasanya.

Mereka berhasil menemukan dua spesies anggrek baru yang tumbuh di hutan Papua Barat.

Nama kedua flora cantik itu adalah Dendrobium Nagataksaka dan Eulophia Lagaligo. Mereka pertama kali di perkenalkan kepada dunia melalui terbitan jurnal ilmiah internasional Phytotaxa.

Dalam waktu sekejap, kehadirannya mampu menyita perhatian masyarakat di dalam dan luar negeri. Bagaimana tidak?

Baik anggrek Nagataksaka, maupun Lagaligo memiliki goresan warna yang cantik serta bentuk kelopak yang eksotis.

Dalam buku bertajuk Buku Anggrek Spesies Indonesia terbitan Direktorat Pembenihan Hortikultura Kementerian Pertanian, total terdapat 750 famili anggrek dengan 43.00 spesies dan 35.000 varietas yang tersebar di seluruh dunia.

Indonesia sendiri memiliki 5.000 spesies anggrek. Sebagian di antara itu merupakan spesies endemic yang hanya tumbuh di tanah air kita saja.

Dari jumlah itu, sebanyak 986 spesies berada di Pulau Jawa, 971 tumbuh di Pulau Sumatera, dan 113 bermekaran di Kepulauan Maluku. Sedangkan sisanya menghiasi Pulau Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara.

Kekayaan itu pun semakin berlipat dengan kehadiran 2 anggota keluarga baru di semesta anggrek nusantara. Langsung saja kita bedah seluk beluk Dendrobium Nagataksaka dan Eulophia Lagaligo, spesies anggrek khas Indonesia ini.

Perbandingan Dendrobium Nagataksaka Dan Eulophia Lagaligo

dendrobium nagataksaka
Tampilan dari Dendrobium Nagataksaka

Salah satu hal yang patut di banggakan dari kedua spesies anggrek baru ini adalah namanya yang sangat kental dengan identitas ke-Indonesia-an.

Maka siapapun yang memiliki atau mencari tau tentang Nagataksaka dan Lagaligo, pasti akan langsung mengenalinya sebagai anggrek khas tanah air kita.

Genus Dendrobium merupakan salah satu kelompok anggrek yang memiliki bentuk kelopak bunga yang unik. Karenanya banyak spesies dari genus ini yang menjadi komoditas bunga hias populer dan sangat di gemari masyarakat.

Asal-Usul Nama Nagataksaka Dan Eulophia Lagaligo

Sementara itu, kata “Nagataksaka” di ambil dari nama makhluk mitologi dalam epos Mahabharata yang bernama Taksaka. Dalam kisah tersebut, ia adalah makhluk berbentuk naga yang membunuh Raja Parikesit.

Di sisi lain, anggrek Eulophia Lagaligo ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang.

Spesies ini sebenarnya sudah di temukan pada tahun 1859 oleh seorang taksonom bernama C. L. Blume. Ia menemukannya di Pulau Timor kemudian menamainya sebagai Eulophia Bicolor.

Namun, nama tersebut tidak di terima karena telah digunakan sebelumnya. Taksonom bernama N. A. Danzell menggunakan nama itu untuk flora lain pada tahun 1851.

Sementara dalam kajian taksonomi, satu nama hanya boleh di gunakan untuk satu spesies dalam satu taksa.

Oleh sebab itulah, para peneliti menganggap anggrek penemuan Blume sama dengan spesies Eulophia Nuda yang sudah dikenal sebelumnya.

Setelah 157 tahun, akhirnya pengelompokan itu berubah. Tepatnya pada tahun 2008, seorang peneliti dari LIPI Pusat, Destario Metusala dan tim dari Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi LIPI yang mengungkap fakta baru.

Setelah observasi yang mendalam dan seksama, mereka berhasil membuktikan bahwa Eulophia bicolor yang di temukan oleh Blume berbeda dengan Eulophia nuda.

Destario pun menyematkan nama Lagaligo pada spesies yang di temukan Blume itu sehingga bisa di akui dalam taksonomi.

Nama Lagaligo sendiri di ambil dari sebuah judul karya sastra asal Sulawesi Selatan. Epos berjudul asli La Galigo yang di tulis pada abad ke-14 itu juga telah mendapatkan pengakuan sebagai karya warisan dunia.

Sehingga kehadiran anggrek Eulophia Lagaligo ini benar-benar membangkitkan kembali kecintaan kita terhadap kebudayaan Ibu Pertiwi.

Baca Juga Beritaku: 3 Cara Merawat Jenis Anggrek Dendrobium Yang Menggemaskan

Perbedaan Anggrek Nagataksaka Dan Eulophia Lagaligo

Dari segi rupa, kedua anggrek eksotis ini memang memiliki bentuk bunga yang berbeda.

Menjadikan keduanya indah dan sempurna dalam versinya masing-masing.

Dendrobium Nagataksaka memiliki mahkota bunga yang tegak seperti tanduk. Sementara bagian bibirnya memanjang, seolah menyerupai seekor naga yang tengah menjulurkan lidahnya.

Secara sepintas, Eulophia Lagaligo memang terlihat mirip dengan anggrek Eulophia Nuda. Perbedaannya terletak pada bentuk dagu bunga yang berasal dari kaki tugu. Bagian bibirnya pun menekuk ke bawah.

Tugu bunga Lagaligo sendiri lebih ramping di bandingkan Nuda. Kemudian penutuh anthernya memiliki tonjolan yang memanjang.

Dalam satu tangkai, Eulophia Lagaligo memiliki perbungaan tegak dengan total 5-14 kuntum yang akan mekar secara bersamaan.

Bayangkan betapa indahnya jika bunga indah ini menghiasi rumah Anda. Seketika semua mata pasti akan tertuju padanya. Bagai kembang desa yang sedang cantik-cantiknya.

Warna dasar dari Dendrobium Nagataksaka adalah putih dengan guratan urat bunganya yang berwarna ungu. Sedangkan Eulophia Lagaligo berwarna kehijauan dan sama-sama berhias urat-urat bunga berwarna ungu.

Lebarnya sekitar 2,2 – 2,8 cm dengan perhiasan yang tidak terbuka sepenuhnya.

Dari perbandingan di atas, dapat kita simpulkan bahwa kedua anggrek yang baru di perkenalkan kepada dunia ini memang menarik hati. Baik rupa fisik, maupun identitasnya sebagai tanaman asli Indonesia.

Persebaran Anggrek Dendrobium Nagataksaka dan Eulophia Lagaligo

eulophia lagaligo
Tampilan Bunga Eulophia Lagaligo

Sayangnya kedua flora istimewa ini hanya tumbuh di tempat tertentu saja. Tak ayal belum banyak orang yang bersua dengannya.

Bunga Dendrobium Nagataksaka berasal dari kawasan hutan dataran rendah di Papua Barat. Sedangkan Eulophia Lagaligo memiliki persebaran alami di wilayah Sulawesi Selatan dan Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.

Sama seperti Nagataksaka, Lagaligo juga tumbuh di dataran rendah. Tepatnya dengan rentang ketinggian 100-600 meter di atas permukaan laut.

Sejauh ini belum ada informasi yang mengatakan bahwa kedua anggrek ini di temukan di daerah lainnya. Baik itu di wilayah Indonesia ataupun di luar negeri.

Semoga dengan semakin populernya kedua dara cantik ini, mereka dapat menjelajah ke berbagai wilayah lainnya. Kemudian menjadi salah satu komoditas kebanggaan nusantara.

Baca Juga Beritaku: Pohon Andalas & 3 Benda Adat Asal Pulau Sumatera

Media Tumbuh Kedua Anggrek

Alamiahnya, kedua spesies anggrek ini tumbuh dan berkembang dengan baik di ekosistem hutan. Karena itulah mereka mendapatkan predikat sebagai anggrek hutan.

Dendrobium Nagataksaka dan Eulophia Lagaligo juga merupakan spesies asli yang belum di kawin silangkan manusia dengan anggrek jenis lain.

Karena berasal dari genus dendrobium, Nagataksaka dapat di budidayakan di media yang sama dengan anggrek dendrobium lainnya.

Media yang baik harus tahan lama dan tidak cepat lapuk. Benda tersebut juga harus memudahkan akar si anggrek untuk menempel.

Selain itu, pastikan permukaannya memiliki rongga-rongga untuk membuat udara bersirkulasi dengan baik sekaligus mampu menyimpan zat hara.

Benda yang paling memenuhi karakteristik di atas adalah arang kayu, pecahan bata merah, dan sabut kelapa. Di antara ketiganya, arang kayu merupakan media yang paling direkomendasikan.

Sedangkan untuk menanam Eulophia Lagaligo kita bisa mengikuti cara membudidayakan anggrek Eulophia Petersii dan Eulophia Paniculata. Genus ini memang cocok di iklim yang kering seperti dataran rendah atau bahkan gurun. 

Media tanam anggrek Eulophia harus berporos, contohnya seperti pasir malang, pakis kering, atau arang. Selain itu, pot yang digunakan juga harus memiliki lubang untuk mengalirkan air. Tujuannya agar media tanam tidak terlalu lembab.

Cara Perawatan dan Harga Jual

Eulophia Lagaligo
Cara merawat dan harga Dendrobium Nagataksaka dan Eulophia Lagaligo

Sebagai tanaman yang terbiasa tumbuh liar secara alami, merawat kedua anggrek ini memang membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Namun semua upaya itu pasti membuahkan hasil yang manis dengan keindahan mekaran bunga-bunga cantik ini.

Untuk anggrek Dendrobium, sebisa mungkin taruhlah di luar ruangan agar ia bisa tumbuh dengan subur seperti di habitat aslinya.

Suhu Ruangan Untuk Dendrobium

Menyimpannya di dalam ruangan juga memungkinkan, asal suhunya berkisar antara 28◦-32◦ Celcius. Jangan lupa untuk mengatur kelembaban ruangan sebanyak 50%.

Dendrobium juga membutuhkan cahaya matahari yang cukup.

Tempat terbaik adalah menggantungnya di beranda rumah atau di bawah pohon besar sehingga ia tidak terpapar sinar matahari langsung. Umumnya, genus Dendrobium cukup adaptif terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Jika ia sudah bisa menyesuaikan diri dengan baik, anggrek menawan ini akan tumbuh menjadi tanaman yang kuat. Panas terik dan hujan badai pun akan mampu ia lalui dengan anggun.

Pastikan juga Anda memberikan siraman air secukupnya. Tidak terlalu banyak atau sedikit. Perhatikan batang anggrek Anda.

Jika bagian ini terlihat kokoh, kuat, dan tidak mengkerut, berarti takaran air yang Anda berikan sudah tepat.

Namun bila anggrek Anda menunjukkan tanda yang sebaliknya, segera kurangi takaran air hariannya. Hal ini sangat perlu untuk mencegah terjadinya pembusukan pada akar.

Pada dasarnya, teknik membudidayakan dan merawat anggrek hampir sama. Baik itu dari segi media tanam, maupun takaran air dan sinar matahari yang mereka butuhkan.

Sama halnya dengan Dendrobium, anggrek Eulophia juga sebaiknya ditempatkan di ruangan terbuka (outdoor). Spesies yang satu ini tidak memerlukan perawatan yang intensif.

Anda hanya harus memastikan agar asupan air dan pupuknya seimbang. Penyiraman dapat dilakukan setiap beberapa hari sekali. Sementara pupuknya cukup diberikan sebanyak satu bulan sekali.

Akan sangat baik jika Anda juga menyemprotkan cairan insektisida setiap dua minggu sekali. Tahap ini bertujuan untuk menjauhkan dan melindungi anggrek kesayangan Anda dari gerogotan hama yang mengganggu.

Baca Juga Beritaku: 10 Jenis Tanaman Caladium, Harga dan Cara Perawatan

Harga Anggrek Nagataksaka Dan Eulophia Lagaligo

Bila tertarik untuk memiliki kedua anggrek ini, Anda bisa membelinya di berbagai toko online. Penjualnya bisa ditemukan dengan mudah di Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee.

Harga pohon bunga anggrek Eulophia Lagaligo yang sudah dewasa dan siap berbunga berkisar antara Rp 120.000 – 125.000. Sedangkan untuk pohon Dendrobium Nagataksaka, dibanderol dengan harga Rp 450.000 – 1.125.000.

Masyarakat nampaknya sudah mulai mengenal dan mengagumi kedua spesies baru ini.

Namun pembudidayanya belum banyak sehingga harganya meroket.

Kondisi tersebut bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi pencinta tanaman seperti Anda.

Itulah ulasan mengenai dua spesies anggrek alami Indonesia yang baru diperkenalkan ke dunia. Penemuan demi penemuan yang diungkapkan para ilmuwan semakin membuktikan betapa kaya dan agungnya bentang alam Indonesia.

Sebagai generasi muda penerus bangsa, patutlah kita berbangga dan melestarikannya bersama. Adalah tugas kita untuk menjaga keindahan keindahan bumi saat ini. Agar semua keturunan kita dapat mengagumi dan merasakan kekuasaan Allah Swt lewat ciptaan-ciptaanNya.

Jadi, anggrek mana yang ingin ada miliki di rumah?

Daftar Pustaka

  1. Peneliti LIPI Temukan Dua Spesies Baru Anggrek Dendrobium nagataksaka dan Eulophia lagaligo. 2019. http://technology-indonesia.com
  2. Mirip Kepala Naga, Anggrek Baru Nan Unik ini Layak Dilirik. 2020. https://www.solopos.com
  3. 7 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Merawat Anggrek Dendrobium. 2019. https://review.bukalapak.com
  4. Cara Mudah Bertanam Anggrek Gurun. 2020. https://www.jitunews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *