Gadis Kajang Bergabung di Nusantara Sehat, Mengabdi di Pedalaman Haltim

Diposting pada

BERITAKU.ID, MAKASSAR – Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam kita. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, memulai bab yang baru bersama matahari terbit (Tere Liye) Makassar (13/08/2019). Gadis Kajang

Nusantara Sehat (NS) merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan primer melalui penempatan tim kesehatan di daerah perifer. Fokus utama tim yang terdiri dari 5 anak muda ini adalah upaya promotif dan preventif, untuk mengubah pola pikir masyarakat mengenai kesehatan. 

Tanggal 13-16 Agustus 2019, bertempat di Hotel Claro Makassar dilaksanakan pertemuan koordinasi Nusantara Sehat Batch 9, 10, 11 dengan tagline Wujudkan Indonesia yang lebih sehat. Tujuan kegiatan tersebut adalah evaluasi kegiatan selama setahun ditempatkan termasuk hambatan yang dialami.

Salah satu peserta Irna Ervina seorang gadis Kajang, menyebutkan bahwa kegiatan rapat koordinasi ini juga sekaligus refreshing selama melaksanakan tugas, mengingat bahwa program Nusantara Sehat selalu penempatannya didaerah terpencil.

Pengembangan dari kegiatan Nusantara Sehat yang lebih sering dilaksanakan adalah dengan pendidikan kesehatan masyarakat dan pelibatan peran serta masyarakat. Didaerah terpencil mereka ditempah dengan berbagai kegiatan, berikut penuturan Irna Ervina,

Kegiatan Rapat Koordinasi Nusantara Sehat 2019 (Foto : IR)

“Kami di tempatkan di tempat sangat terpencil dengan harapan kami bisa menjangkau semua akses kesehatan karena di tempat tersebut masih bnyak masyarakat belum tersentuh dengan kesehatan bahkan masyarakat belum menikmati” Tutur Irna

Lanjutnya, Yang namanya kesehatan, jadi kami sebagai NST (Nusantara sehat team) membuat beberapa inovasi sesuai kebetuhan masyarakat misalnya kebun Gizi karena didaerah tersebut ada beberapa gizi kurang bahkan gizi buruk makanya kami memicu masyarakat untuk mencontohkan tanaman-tanaman yang bisa langsung dinikmati karena di penempatan kami masyarakat hanya menanam yang jangka panjang saja seperti kelapa.

“Mereka belum terlalu banyak (mengenal) jenis tanaman (lain)” sebut Irna yang ditempatkan di Puskesmas Labi-labi, Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara

“Kemudian kayak pemicuan CLTS (Comunity led total sanitation) karena masyarakat disana masih banyak yg BABS (Buang air besar sembarangan) makanya kami buat kegiatan bgitu” Tutup perempuan Alumni UIN tersebut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *