Islam di spanyol
Islam di spanyol (Foto: phinemo.com)

Islam di Spanyol: Ketangguhan, Hingga pada 3 Pemimpin

Diposting pada

Taukah jika Islam pernah berjaya di Spanyol? Bahkan saat itu Andalusia mejadi rujukan sumber ilmu pengertahuan baik bagi umat muslim maupun non muslim. Bagaimana sejarahnya dulu dan kini?

Beritaku.id, Berita Islami – Ada suatu waktu dimana sayup-sayup adzan berkumandang di spanyol. Menandakan waktu bagi umat islam untuk bermesraan dengan Tuhannya. Namun, setiap orang ada masanya, dan masa itu telah habis , hanya tinggal kenangannya.

Oleh: Ulfiana (Berita Islami)

Pemerintahan Islam pernah begitu berjaya di banyak negri. Kedaulatan kejajaan Islam begitu masyhur namanya mulai dari timur hingga ke barat.

Salah satu negeri yang masuk dalam kedaulatan pemerintahan Islam saat itu adalah Andalusia. Saat ini negeri itu bernama Spanyol.

Pada zaman itu, Andalusia menjadi rujukan dari orang berbagai benua. Pengetahuan yang ada di Cordova begitu luas.

Ilmu pengathuan dan teknologi adalah fokus utama dari kedaulahan tersebut. Saat-saat zaman keemasan Islam terjadi saat itu.

Dari andalusia, lahir para pemikir dan penemu yang sangat berpengaruh.

Kegemilangan pemerintahan saat itu begitu menarik perhatian.

Namun, sejarah kemudian mencatat kejatuhannya. Peristiwa penting banyak terjadi yang membuat peradaban Islam nyaris hilang di Spanyol.

Berikut ini merupakan sejarah dari awal mula perjalalan Islam di Spanyol hingga saat ini.

Sejarah Perjalanan Islam Di Negara Spanyol

Dinasti Bani Umayyah adalah dinasti yang berkuasa saat itu. Banyak wilayah yang telah takluk dalam kekuasaan Islam. Salah satunya adalah Afrika utara.

Afrika utara menjadi jalan yang potensial untuk masuknya Islam ke Eropa. Lebih tepatnya, yaitu Spanyol.

Sebelum Islam masuk ke Spanyol, Spanyol saat itu memiliki kondisi yang memprihatinkan. Raja yang berkuasa adalah Raja Gothic. Raja Gothic terkenal akan kekejamannya.

Rakyat Spanyol yang merasa tersiksa akan kepemimpinan Rajanya, berharap ada yang bisa mengeluarkan mereka dari kondisi itu.

Saat itulah mereka tau, ada pasukan Islam yang berniat untuk masuk ke wilayah Spanyol.

Tokoh yang paling terkenal dalam misi perluasan ini ada 3. Tokoh itu yakni, Thariq Bin Ziyad, Tharif Bin Malik serta Musa Bin Nushair.

Pasukan Thariq Bin Ziyad saat itu begitu besar. Saat pertama kali pasukan Thariq Bin Ziyad mendarat, ia menduduki sebuah gunung.

Gunung itu kemudian bernama Gibraltar atau Jabal Thariq. Pasukan itu terus mengalami kemenangan demi kemenangan.

Di Bakkah, pasukan Thariq Bin Ziyad mengalahkan Raja Roderick. Kemenangan itu kemudian berlanjut dengan takluknya kota-kota inti seperti Cordova, Granada dan Todelo.

Musa Bin Nushair kemudian melanjutkan ekspedisi bersama pasukannya. Ia berhasil menaklukan kota lain seperti Sidonia, Karmona, Seville dan lainnya.

Hingga akhirnya, seluruh kota penting di Spanyol berhasil masuk dalam kekuasaan dinasti Islam saat itu. Mulai dari Saragosa hingga ke Navarre.

Penaklukan atas Anadalusia / Spanyol itu membuat penduduk lebih mengenal Islam. Mereka memahami toleransi yang pemimpinnya berikan.

Mayoritas penduduk justru memeluk agama Islam saat mereka bebas memilih keyakinan.

Baca juga beritaku: Kemenangan Terbesar Islam

Pada Abad Keberapa Islam Terkuat Pada Negara Spanyol

Gambaran Islam di spanyol
Masa kejayaan islam di Spanyol (islampos.com)

Pada pertengahan abad ke 9 hingga 10 Masehi peradaban islam begitu kuat di negeri Spanyol. Tepatnya pada tahun 912 hingga 1013 M.

Puncak kemajuan serta kejayaannya sampai menyaingi kejayaan Dinasti Abbasiyah di Baghdad.

Pada abad kejayaan ini mulai berdiri Universitas Cordoba. Abdurrahman yang membangun universitas yang berpengaruh ini.

Saat itu Daulah Islam mengalami kemajuan intelektual. Ketika Eropa berada pada abad kegelapan, Islam justru hadir terang benderang membawa ilmu pengetahuan.

Tokoh yang terkenal akan bidang filsafat adalah Abu Bakr Muhammad Bin Al Sayigh. Tokoh sains yang begitu masyhur adalah Abbas Bin Fama. Juga, ada Ibnu Batuthah, Ibnu Jubair, serta Ibnu Khaldun.

Banyak peninggalan fisik berupa bangunan yang hingga hari ini kita bisa lihat. Masjid Cordoba, Kota Al-Zahra, Tembok Toledo, Istana Al-Makmun, Masjid Sevilee bahkan hingga Istana Al-Hambra di Granada.

Hingga hari ini banyak turis yang berkunjung menyaksikan saksi bisu sejarah besar ini.

Baca juga beritaku: sejarah spanyol

Kehancuran Islam Spanyol, Konspirasi. Benarkah?

Jika ada pertanyaan apakah kemunduran Daulah Islam di Spanyol karena konspirasi? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak.

Iya, karena Islam begitu berjaya dan banyak yang tidak senang.

Tidak, karena sebenarnya telah terjadi perpecahan internal dari pemimpin.

Runtuhnya kekuasaan Islam di Spanyol bisa karena adanya dua faktor yang berdampingan. Adanya konspirasi hanya memuluskan jalan yang sebenarnya sudah retak.

Saat itu pemerintahan Islam begitu gemilang. Ketika eropa mengalami masa kegelapan, Islam justru dalam masa keemasan.

Tentu ada pihak yang ingin mengalami hal yang sama. Itu sebabnya mereka datang belajar ke Universitas Cordoba.

Terjadi penerjemahan kitab-kitab dari bahasa arab ke inggris membuat bangsa eropa menemukan titik kecerahan.

Namun, seperti dua mata uang, hal ini bisa menimbulkan keuntungan dan kerugian. Terbuka lebarnya akses ini juga akan membuat mereka mulai melihat celah untuk menghancurkan kekuatan ini.

Selain itu, adanya rasa iri yang berlebihan antar pemimpin memunculkan perang saudara. Inginnya akan kekuasaan membuat Abu Abdullah Muhammad memberontak.

Perang Saudara

Abu Abdullah Muhammad adalah anak Amir di Granada. Ia merasa tidak mendapat hak untuk menggantikan kedudukan bapaknya yang saat itu jatuh ke Muhammad Ibn Sa’ad, pamannya.

Abu Abdullah kemudian meminta bantuan pada Raja Ferdinan dan Ratu Isabella. Saat itu kedua pasangan Kastile tersebut telah memiliki agenda untuk merebut kekuasaan Islam yang hanya tersisa di Granada.

Perang saudara ini tak terhindarkan.  Saat terjadi perang, pasukan Castile memanfaatkan kesempatan ini untuk menduduki kota-kota hingga di dekat ibukota Granada.

Abu Abdullah berhasil menyingkirkan pamannya sendiri.

Namun, Ferdinand meminta satu-satunya kota yang tersisa pada Abu Abdullah. Ia kemudian menolak permintaan itu.

Penolakan kemudian berlanjut dengan pengepungan.

Akhirnya pemerintahan saat itu menyerah dengan syarat. Hal inilah titik akhir dari kejatuhan islam di Spanyol.

Namun sebenarnya sebelum adanya pengkhianatan dari Abu Abdullah, Andalusia telah mengalami kemunduran.

Dinasti Islam di Andalusia mengalami kejatuhan pertama kali dengan adanya perang saudara. Ini terjadi pada tahun 1009 hingga 1013 M.

Andalusia kemudian terpecah menjadi banyak kerajaan kecil. Yang paling terakhir tersisa adalah Granada.

Politik menjadi begitu tidak stabil. Selain adanya perang saudara, adapula invansi dari pihak luar.

Konspirasi Kekuatan Dari Dinasti Sisilia

Munculnya kekuatan dari Raja Ferdinan II dari Aragon yang menikah dengan Ratu Isabellaa I dari Kastilia menjadi masalah pamungkas.

Mereka bersatu untuk menaklukan Daulah Islam di Andalusia. Rencananya begitu berhati-hati untuk penyerangan terhadap Granada.

Inilah titik konsiprasinya. Namun, konspirasi itu tidak akan berhasil jika para pemimpin Daulah Islam saat itu mau bekerja sama.

Masalah terbesar dari kemunduran ini salah satunya juga karena Islam di Spanyol tidak lagi pada naungan dinasti besar. Mereka harus sendirian menghadapi semua kekuatan.

Hal ini yang memaksa Raja terakhir Granada, Abu Abdullah Muhammad menyerahkan kekuasaannya.

Baca juga beritaku: Propaganda Kehancuran Islam di Granada

Kondisi Keterpurukan Islam Spanyol Saat Ini

Saat ini terdapat komunitas masyarakat Islam generasi kedua di Spanyol. Kondisinya memang tidak semaju saat masa keemasan, namun jauh lebih baik dari zaman Ratu Isabella.

Sebelumnya, ada pelarangan memeluk agama islam di zaman Ratu Isabella.

Hal ini bermula dari pelanggaran kesepakatan perlindungan pada umat muslim oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella.

Pendeta Cardinal Ximenez De Cisneros menyerukan untuk adanya perpindahan agama besar-besaran. Tentu atas perintah dari kerajaan.

Semua buku referensi dimusnahkan. Tak boleh ada buku yang memuat agama islam.

Hal ini membuat banyak  yang akhirnya menyembunyikan nama arabnya, terutama keyakinannya. Yang tidak ingin melakukan itu, wajib pindah dari Spanyol.

Philip II bahkan menetapkan agar semua muslim meninggalkan semua embel-embel agama mereka.

Bagi mereka yang tidak menjalankan perintah ini akan mengalami eksekusi terbuka.

Pengusiran serta deportasi untuk semua muslim di Spanyol menjadi hal biasa. Hampir setengah juta muslim meninggalkan Spanyol dan mengungsi ke Afrika.

Setelah itu tidak ada lagi muslim di Spanyol. Hanya ada sebagian yang menyembunyikan keimanan mereka.

Ditengah kegelapan sejarah muslim di Spanyol itu, mulai muncul seberkas cahaya.

Setelah semua masa silam itu, saat ini terdapat 2 juta populasi muslim di Spanyol. Di Catalonia terdapat 317 masjid.

Tidak ada Islamo fobia  yang mengkhawatirkan di Spanyol seperti negara lain di Barat. Meskipun sebenarnya, sebagian besar media di Spanyol Islamofobia.

Muslim yang sebelumnya mengungsi kembali ke Spanyol dan menjadi generasi kedua setelah periode Isabella. Saat ini, mereka sedang mengkampanyekan pembangunan masjid untuk beberapa kota.

Muslim generasi kedua ini istimewanya mereka adalah hafidz Quran.

Pada akhirnya, mereka membaur bersama orang Spanyol yang beragama lain seperti biasa.

Pemimpin Spanyol Yang Paling Fenomenal

Pemimpin Islam di Spanyol (Foto: republika.co.id)

Terdapat pemimpin Spanyol yang paling fenomenal dari dua sisi.

Saat periode Islam adalah:

Berikut ini adalah tokoh pemimpin spanyol saat periode islam:

Thariq bin ziyad.

Penaklukan akan Andalusia oleh Thariq Bin Ziyad sangat menggemparkan dunia Barat. Dengan besarnya jumlah pasukan, Thariq Bin Ziyad berhasil untuk menduduki Andalusia.

Sempat terdengar teori yang mengatakan Thariq Bin Ziyad sampai membakar kapal yang mengangkut pasukannya. Semua itu agar mereka berusaha keras dan tidak memikirkan untuk mundur dan pulang.

Namun, beberapa membantah teori ini dengan mengatakan, semangat jihad yang mereka miliki sudah tinggi.

Sehingga, tanpa ada insiden pembakaran kapal, mereka telah memiliki tekad yang kuat.

Dari semua itu, Thariq bin Ziyad adalah tokoh populer dalam cerita penaklukan Spanyol.

Abu Abdullah Muhammad

Abu Abdullah adalah Raja terakhir dari Granada. Perang saudara yang ia lakukan menjadi legenda bagi rakyat Spanyol.

Ia mengkhianati pamannya yang saat itu menjabat. Ia bersekutu dengan Raja kristen saat itu.

Pada akhirnya, Raja tersebut mengkhianatinya dan merebut kekuasaan pemerintahan Islam di Granada untuk selamanya.

Dari periode setelah Islam di Spanyol:

Berikut ini adalah tokoh fenomenal di spanyol setelah periode islam.

Raja Fernando II dan Ratu Isabella.

Raja Fernando II berasal dari Aragon. Sedang istrinya berasal dari Kastilia.

Bergabungnya kedua kerajaan ini membuat kekuasaan mereka begitu kuat. Merekalah dalang pembantu pada kehancuran kekuasaan Islam di Granada.

Ratu Isabella terkenal akan kekejamannya pada umat muslim saat itu.

Ia melakukan pengusiran umat muslim dan yahudi dari Spanyol tahun 1492.

Jika ada yang yang tak mau menurut, ia tak segan untuk mengeksekusi mereka.

Mulai dari menyiksa hingga membunuh. Semua itu sampai mereka mau untuk pindah agama atau pergi dari tanah Spanyol.

Ratu Isabella sampai saat ini masih begitu populer akan tindakan kekejamannya ini.

Itulah sedikit cerita singkat tentang sejarah umat Islam di Spanyol. Dari lembaran sejarah ini kita banyak belajar.

Haus akan kekuasaan dan tidak memegang teguh ideologi membuat sebab kemunduran. Itu sebabnya, edukasi serta penerapan itu penting agar tidak mengulangi sejarah yang cukup kelam ini.

Sumber: mtsn11, republika.co, republika.coo, republika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *