Kecepatan Angin Monsun
Kecepatan Angin Monsun Mencapai 57,4 KM/Jam (Foto Beritaku.Id)

Kecepatan Angin Monsun 31 Knot, Melintasi Sulsel

Diposting pada

Beritaku.Id, Nasional – Kondisi hujan akan lebat dan diprediksi akan terjadi cuaca ekstrem. Kecepatan Angin Monsun mencapai 31 Knot, Kamis (9/1/2020)

Apa itu Angin Monsun atau Muson?

Angin monsun (muson) di indonesia ada dua macam yaitu :

  1. Angin Monsun Barat/Asia
  2. Angin Monsun Timur/Australia

Angin Monsun Barat

Bisa juga disebut angin musim dingin timur laut, atau angin monsun Barat Asia.
Angin Monsun Asia/Barat adalah angin yang bertiup sekitar bulan Oktober – April.

Angin Monsun (muson) jenis ini yang diprediksi akan melanda Sulsel tgl 9-12 Januari 2020.

Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan Benua Australia musim panas (Sehingga Benua Australia bertekanan rendah)

Sedangkan Benua Asia/Indonesia lebih dingin (sehingga tekanan udaranyanya tinggi).

Maksudnya adalah Jika kita di pulau Sulawesi yang berbentuk huruf K tersebut, maka kearah kaki huruf K posisi matahari atau bagian selatan, mengarah di Benua Australia.

Kecepatan Angin Monsun
Kecepantan Angin Monsun Asia/Barat 31 Knot (Foto : Beritaku.Id)

Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.

Sehingga angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australi.

Dan karena menuju ke Selatan Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kiri.

Pada waktu ini, Indonesia khususnya akan mengalami musim hujan akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudera (Lautan) Pasifik dan Laut Cina Selatan).

Gambar dibawah ini menjelaskan secara singkat, langkah dalam menghadapi Angin Monsun Asia Tgl 9-12 Januari 2020.

Angin Monsun Timur

Atau biasa disebut dengan Angin Monsun Australia/ Atau angin monsun Timur.
Angin Monsun Timur adalah angin yang bertiup pada bulan April – Oktober, atau kebalikan dari dari angin monsun barat.

Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan benua Australia musim dingin (Sehingga bertekanan tinggi)

Sedangkan Benua asia lebih panas (sehingga tekanannya rendah)

Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.

Sehingga angin bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan karena menuju Utara Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan.

Pada waktu ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan hanya melalui lautan sempit.

Angin Monsun
Angin Monsun Australia/Timur (Foto : Beritaku.Id)

Kecepatan Angin Monsun Asia

Di Awal Tahun 2020, Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi adanya angin monsun Asia yang akan melintasi sejumlah wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 10 – 12 Januari 2020.

Warga dihimbau untuk waspada pada bencana, dengan kecepatan angin mencapai 31 Knot atau 57,4 KM/jam.

Kasubdit Pelayanan Bidang dan Jasa BMKG Makassar, Siswanto mengatakan, posisi angin tersebut saat ini di antara 0-5 derajat khatulistiwa dan 5,0 derajat lintang utara. Pergeserannya saat ini dari Selat Karimata dan akan berjalan menuju ke wilayah Sulsel.

Konsentrasi lintasan angin monsun Asia ini berdampak di tiga kabupaten/kota yakni Kabupaten Pinrang, Kota Parepare dan Kabupaten Barru. Dampaknya akan terjadi peluang banjir cukup besar.

“Saat ini perkiraan BMKG berdasarkan pengembangan terkonsentrasi di tiga daerah. Hanya saja kami mengimbau kepada seluruh pemda melakukan antisipasi, mengingat hujan akan rata mengguyur daerah-daerah di Sulsel,” ujar dia.

Kecepatan Angin Monsum Di Daerah Lain

Selain 3 Kabupaten Diatas (selain Pinrang, Parepare dan Barru) tetap diminta waspada, namun jangan panik.

Waspada, karena pusaran angin (pertemuan arus) akan diprediksi pada 3 kabupaten tersebut, meski begitu, daerah lain akan mendapatkan irisan.

Diprediksi akan terjadi badai angin yang kencang sampai ekstrim, dan gelombang air akan meningkat, untuk memahami maksud dari ini, seilahkan baca dan perhatikan gambar sebelumnya.

Dihimbau untuk melakukan hal ini

Sehubugan dengan peringatan dari BMKG, maka masyarakat dihimbau untuk :

  1. Tidak melaut, karena tingginya gelombang
  2. Jangan berteduh di dekat pohon yang tinggi, disamping menghindari jatuh/robohnya pohon, juga menghindari petir yang sewaktu-waktu datang,
  3. Hindari berkendara disaat terjadi serangan Angin Monsun,
  4. Update terhadap perkembangan BMKG Klik disini
  5. Baca Doa ketika Hujan, Klik disini
  6. Amankan surat-surat berharga anda, dalam satu tempat, yang aman dan gampang untuk diambil sewaku-sewaku ketika diharuskan mengungsi,
  7. Tingkatkan semangat gotong royong, jika memungkinkan maka bantu yang membutuhkan uluran tangan,
  8. Kenali Posko bencana terdekat anda, hal ini bertujuan sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan lanjut

Apa Kegunanan Angin Monsun Asia?

Disamping efek bencana yang disebabkan oleh angin monsun barat, ternyata ini kegunaan angin monsun tersebut.

Karena angin ini dari Equador, melewati samudera yang luas, maka angin ini mengandung kelembaban udara yang tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya hujan.

Berbeda dengan angin monsun Australia, yang bertiup dari Australia menuju Equador melewati Indonesia, melewati lautan yang sempit sehingga menghasilkan kemarau.

Karena hal inilah, petani, pelaut menyebutnya musim Barat atau angin barat dengan curah hujan yang tinggi.

Jadi tidak usah terlalu panik (tapi tetap waspada) mengenai berita angin monsun tersebut, sebab kita sering melewatinya. Baca artikel ini

Meski tingkat ekstrimnya (Kecepatan Angin Monsun) berbeda setiap periodiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *