Beritaku.Id, Komunitas – Desa Tamaona 2020. Mengawali tahun 2020, kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan semakin hangat dibicarakan. Dinataranya Desa Tamaona, Kamis (9/1/2020).
Yang paling eksis dalam hal instrumen politik-nya di sosial media adalah Desa Tammaona, Kec. Kindang, dengan populasi penduduk kurang lebih dari 2000 Jiwa.
Kebutuhan Figur
Orang akan mencari figur ideal untuk memimpin daerah ini, sebab Desa Tamaona memiliki histori kuat, dan nilai religi melekat dalam keseharian
Dari bentangan daratan yang luas antara Sulsel menuju Sulawesi Tengah, coba kita kesana menemui sosok orang sosialis.
Masih ingat dengan bencana yang memporak-poranda Sulawesi Tengah tahun lalu?
Rupanya dari barisan relawan kemanusiaan, juga ada relawan yang tidak kenal waktu membantu korban.
Disana Abdul Azis, bekerja melalui YPR, untuk korban Tzunami yang melahap puluhan ribu warga palu.
Di Sulteng ini, Abdul Aziz aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, ternyata lelaki ini ari-arinya di tanam di Desa Tamaona.
Sebelum dan sudah bencana di Palu, Abdul Aziz aktif membangun relasi bersama pemerintah dalam dan luar negeri melalui Yayasan yang diembannya.
Enggan Pulang Ke Kampung
Kualleangi Tallanga Natoalia (lebih baik tenggelam daripada hanyut), prinsip ini dipakai.
Enggan pulang di Desa Tamaona 2020, bukan berarti tidak cinta daerah, sebab jangan tanyakan cinta kedaerah pada yang satu ini.
Buktinya, daerah orang lain saja yang lululantak oleh Badai dan Tzunami, dibangunnya, apalagi dikampung halaman yang mengajarkannya makan sayur kelor.
“Saya dipanggil pulang untuk membangun kampung. Banyak sekali dorongan warga Tamaona, saya masih menolak” Jelas Azis
Nama Abdul Azis memang paling populer disebut-sebut. Dan, bukan hanya di Desa Tammaona 2020.
Di desa-desa lainnya pun Abdul Aziz viral dibicarakan bakal dipanggil untuk misi menumbangkan incumbent di Desa lain.
Desakan mantan Kepala Desa Tamaona 2 (dua) Periode, H Abdul Muis, secara terangan-terangan meminta Azis untuk kembali.
Rupanya Mantan kepala Desa inilah yang membuat luluh hati Abdul Azis, dan segera angkat koper dari Palu, untuk mengeliminasi diri dari Palu dan segera membangun kampung halaman sendiri.
Ikhlas Untuk Desa Tamaona 2020
“Karena sesepuh desa, yang juga mantan kepala Desa, memberikan pertimbangn, jadi saya akhirnya putuskan untuk pulang” kata Abdul Azis kepada Faiz pewarta Beritaku.Id Kamis (9/1/2020).
“Jika sesepuh yang bicara, maka kami sebagai generasi pelanjut harus tunduk dengan arahan sepuh” lanjutnya
“Jadi tidak ada alasan untuk saya tidak kembali,” tambahnya.
Menurut Abdul Aziz, desa Tammaona adalah kaya akan kearifan lokalnya, termasuk kopi yang bukan sekadar aromanya yang menarik.
“Saya mau membuat Tamaona dari desa berkembang menjadi maju. Desa Tamaona 2020 itu potensial, mulai pertanian yang luas, perkebunan seperti cengkeh, ada juga komoditi lokal potensial misalnya kopi,” kata dia.
