Kisah Nabi Idris
Kisah Nabi Idris Dan Nabi Nuh

Kisah Nabi Idris Dan Nabi Nuh Beserta Mukjizatnya

Diposting pada

Kisah Nabi Idris merasakan kematian hingga dapat merasakan tamasya ke surga dan neraka. Nabi Nuh pelaut ulung yang menjalankan dakwah dengan penuh kesabaran.

Beritaku.id, Kisah Para Nabi dan Rasul – Mempelajari 2 peninggalan bahtera dari kisah Nabi Nuh AS.

Oleh : Luluk Fadiyah (Penulis Kisah Nabi dan Rasul)

Mempelajari kisah dari para Nabi memang sangat asyik dan selalu menambah rasa ingin tahu kita terhadap kehidupan di masa lalu. Kita jadi tahu bagaimana perjuangan yang telah beliau-beliau hadapi dalam menjalankan dakwahnya.

Mukjizat-mukjizat yang beliau miliki dari Allah SWT begitu menakjubkan dan sulit dicerna oleh akal pikiran manusia. Namun pada kenyataannya hal tersebut benar adanya dan tertulis dalam cerita-cerita yang dikisahkan dalam beberapa ayat Al qur’an.

Kisah Nabi Idris

Kisah Nabi Idris AS merupakan salah satu kisah Nabi yang banyak memberi pelajaran bagi kita, terutama dalam berbuat di muka bumi.

Beliau sebagai manusia pilihan yang dapat merasakan kematian kemudian dapat melihat bagaimana keadaan di surga dan keadaan di neraka.

Saat itu Nabi Idris berdoa kepada Allah untuk mencabut nyawanya kemudian mengembalikannya kembali. Melalui maikat Izroil yang saat itu sedang mengunjungi Nabi Idris, Allah mengabulkan doa Nabi Idris.

Kisah Nabi Idris

Allah perintah kepada malaikat Izroil untuk mencabut nyawa Nabi Idris sebab beliau ingin merasakan bagaimana rasanya sakaratul maut.

Setelah Allah mencabut nyawa Nabi Idris, malaikat Izroil tidak kuasa melihat Nabi Idris yang merasakan betapa sakitnya sakaratul maut.

Namun tak lama setelah Nabi Idris meninggal, Allah menghidupkannya kembali.

Kisah Nabi Idris Yang Pernah Merasakan Sakitnya Sakaratul Maut

Ketika hidup kembali, Nabi Idris menangis kencang, beliau tidak dapat membayangkan bagaimana kaumnya dapat sanggup merasakan sakitnya ketika sakaratul maut datang.

Nabi Idris takut kaumnya tersiksa merasakan dahsyatnya ketika nyawa hendak oleh Allah dicabut mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Dengan kejadian tersebut, Nabi Idris mendapat pelajaran yang begi berharga tentang pentingnya beribadah kepada Allah selagi masih hidup di muka bumi.

Nabi Idris kemudian mengajak kepada kaumnya sebanyak mungkin untuk selalu ingat kepada Allah dan senantiasa beribadah kepada Allah SWT.

Kisah Nabi Idris Diberi Kesempatan Melihat Surga dan Neraka

Kisah Nabi Idris
Ilustrasi kisah Nabi Idris

Di lain waktu, Nabi Idris juga pernah mengajukan suatu permintaan kepada Allah.

Saat itu Nabi Idris sedang beribadah bersama dengan malaikat Izroil, kemudian Nabi Idris berkata pada malaikat Izroil “Wahai malaikat Izroil, dapatkah engkau membawaku melihat bagaimana keadaan surga dan neraka?”.

Mendengar permintaan Nabi Idris yang tidak masuk akal, malaikat Izroil pun menjawab  “Wahai Idris, sungguh permintaanmu sangat aneh, untuk apa engkau meminta hal tersebut? Sungguh para malikat pun takut menyaksikan pedihnya neraka”.

Mendengar jawaban malaikat Izroil, Nabi Idris pun menambahkan “Sungguh aku juga takut dengan neraka dan murka Allah, namun aku ingin menambah keimananku setelah menyaksikan bagaimana pedihnya siksa neraka”.

Akhirnya makailat Izroil meminta izin kepada Allah tentang permintaan Nabi Idris tersebut.

Allah memberikan izin kepada Nabi Idris dan malaikat Izroil untuk pergi ke surga dan neraka.

Nabi Idris dan malaikat Izroil menuju neraka terlebih dahulu, saat keduanya hendak sampai di pintu masuk neraka, Nabi Idris tak kuasa hingga pingsan menyaksikan bagaimana manusia-manusia yang diseret masuk ke dalam neraka oleh beberapa malaikat.

Mereka adalah manusia-manusia yang ketika di bumi tidak mengerjakan perintah Allah Rassul dan tidak menjauhi laranga-Nya.

Manusia-manusia yang diseret masuk ke dalam neraka tersebut merupakan permulaan siksa neraka. Nabi Idris tidak dapat membayangkan bagaimana tubuh manusia dapat menerima begitu pedihnya siksa neraka.

Setelah menyaksikan bagaimana keadaan neraka yang begitu menyakitkan, Nabi Idris dan malaikat Izroil kembali melanjutkan perjalanannya menuju surga. Dalam jarak yang masih jauh, keduanya sudah dapat mencium betapa harumnya bau surga.

Sesampainya di surga, Nabi Idris sungguh takjub dengan keadaan di surga, segala kenikmatan telah Allah sediakan dan manusia-manusia di dalamnya tampak begitu bercahaya dengan wajah yang bahagia.

Menyaksikan kejadian tersebut Nabi Idris semakin semangat untuk mengajak kaumnya beribadah kepada Allah.

Baca Juga Beritaku: Kisah Nabi Luth AS dan Kaum Sodom di Laut Mati

Nabi Nuh Pelaut Ulung, Sejarah Bahtera Pertama

Kisah Nabi Nuh
Bahtera Nabi Nuh

Cerita Nabi Nuh oleh Allah dikisahkan dalam Al quran surah Nuh, beliau terkenal dengan kisah banjir bandang dan perahu yang menyelamatkan pengikutnya.

Beliau dikenal sebagai nabi ketiga yang memiliki hati pemaaf dan selalu sabar dalam menghadapi kaumnya yang dzolim.

Nabi Nuh dakwah kepada umatnya untuk selalu beriman kepada Allah dan senantiasa beribadah hanya kepada Allah SWT.

Namun saat itu kaum Nabi Nuh justru menentang dengan ajakan beliau dan malah berbuat maksiat di bumi. Mereka menolak Nabi Nuh sebagai Nabi dan Rosul yang merupakan utusan Allah.

Beliau tidak patah semangat meskipun selalu mendapatkan olokan dan rintangan dari kaumnya yang menganiaya tersebut.

Bahkan selama dakwahnya, Nabi Nuh hanya mendapat pengikut tidak lebih dari 80 orang.

Saat itu Nabi Nuh dan para pengikutnya selalu mendapat rintangan dari kaum yang melanggar tersebut. Mereka berusaha menyingkirkan Nabi Nuh dan para pengikutnya dengan segala cara.

Mereka tidak suka dengan ajaran Nabi Nuh yang bertentangan dengan keyakinan mereka.

Nabi Nuh tidak lantas menyerah, beliau justru semakin semangat dan terus menjalankan dakwahnya bersama para pengikutnya yang jumlahnya hanya sedikit.

Tidak jarang beliau mendapatkan perlakuan yang tidak pantas dari kaum-kaum yang dzolim tersebut. Nabi Nuh hanya bersabar, memaafkan dan terus mengajak menuju jalan yang benar.

Ancaman Nabi Nuh

Singkat cerita Nabi Nuh memberikan sebuah ancaman kepada kaumnya yang tidak mau beriman, sebab mereka menantang jika memang benar Nabi Nuh merupakan utusan dari Allah maka hendaknya Nabi Nuh memberikan bukti berupa azab yang telah beliau ceritakan selama ini.

Nabi Nuh berdoa kepada Allah agar mendatangkan siksa kepada kaumnya yang melanggar tersebut. Setelah Nabi Nuh berdoa, Allah memerintahkan agar Nabi Nuh dan para pengikutnya membuah sebuah perahu yang besar.

Perahu tersebut hendaknya dapat menyelamatkan beliau dan para pengikutnya dari azab yang akan Allah datangkan kepada kaumnya yang kafir. Nabi Nuh bersama para pengikutnya lantas membuat perahu raksasa dengan bergotong royong.

Ketika proses pembuatan perahu tersebut, kaumnya yang kafir jjustru umengolok-ngolok bahwa Nabi Nuh sudah gila membuah perahu besar di musim kemarau panjang seperti ini. Mereka juga berusaha merusaknya dan mengotori perahu tersebut dengan mengencinginya dan membuang kotoran besar di perahu tersebut.

Nabi Nuh dan para pengikutnya tidak membalas perbuatan kaumnya yang menganiaya tersebut, beliau perintah kepada pengikutnya untuk terus melanjutkan pekerjaannya dan jangan menghiraukan kaumnya yang kafir tersebut.

Ajakan Bersabar dan Berserah Diri

Beliau juga mengajak pengikutnya untuk selalu bersabar dan beserah diri hanya kepada Allah SWT.

Setelah perahu tersebut selesai, Allah perintah kepada Nabu Nuh dan para pengikutnya untuk segera menaiki kapal tersebut dengan membawa hewan ternak berpasang-pasang.

Nabi Nuh dan para pengikutnya lantas naik ke kapal tersebut beserta dengan beberapa pasang hewan ternak.

Allah mulai menurunkan azabnya berupa banjir bandang, tungku-tungku dari dapur mereka mulai mengeluarkan sumber air yang begitu deras. Perlahan kampung tersebut mulai terendam air.

Hingga akhirnya seluruh daratan dan kaum nabi Nuh ikut terendam bersama banjir bandang.

Dari banjir bandang tersebut hanya Nabi Nuh beserta para pengikutnya lah yang selamat sebab pertolongan dari Allah.

Istri dan anak-anak Nabi Nuh ikut terendam banjir sebab mereka tidak taat kepada Nabi Nuh dan tidak mau beribadah kepada Allah.

Baca Juga Beritaku: Kisah Nabi Ibrahim AS dan Mukjizat Sampai Air Zam-Zam

Kisah Lahir dan Lokasi Dakwah Nabi Nuh

Nabi Nuh lahir di tahun yang tidak jauh dengan Nabi Adam, yaitu 126 tahun setelah wafatnya Nabi Adam.

Dalam riwayat yang lain Rasulullah pernah berkata bahwa periode antara lahirnya Nabi Adam dan Nabi Nuh adalah 10 abad.

Nabi Nuh adalah generasi ke-9 dari Nabi Adam, Nabi Nuh merupakan keturunan dari Nabi Idris.

Nabi Nuh lahir di antara kota Nahrawain dan kota Kufah. Beliau memiliki 4 orang anak yang bernama Sem, Ham, Yafet dan Kan’an.

Allah SWT perintah kepada Nabi Nuh untuk berdakwah di kawasan Sungai Eufrat Tigris, nama kaum Nabi Nuh adalah Bani Rasib. Beliau berdakwah selama lima abad (500 tahun). ketika itu Nabi Nuh di angkat menjadi seorang Rosul saat berusia 450 tahun, kemudian beliau wafat di usia 950 tahun.

Nama Kaum Nabi Nuh dan Kisah Tenggelamnya Umat

Nabi Nuh mendapat perintah dari Allah untuk berdakwah kepada kaum Bani Rasib yang saat itu mereka menyembah berhala.

Allah perintah kepada Nabi Nuh agar mengajak kaum tersebut kembali ke jalan yang benar, yaitu menyembah kepada Allah.

Nabi Nuh selama dakwahnya di kenal sebagai seorang yang semangat dan penuh dengan kesabaran, meskipun banyak kaumnya yang menentang dan merintangi. Beliau tetap gigih dalam menjalankan dakwahnya.

Suatu ketika Nabi Nuh mendapat tantangan dari kaumnya untuk mendatangkan azab bagi mereka jika memang yang mereka kerjakan adalah kesalahan.

Nabi Nuh kemudian berdoa dan memohon kepada Allah untuk mendatangkan azab bagi kaumnya yang kafir tersebut.

Atas izin Allah SWT, kaum tersebut di tenggelamkan dengan banjir bandang.

Padahal saat itu keadaan sedang musim kemarau yang begi panjang. Namun Allah mendatangkan siksa dengan menenggelamkan seluruh penduduk yang tidak mau beriman dan hanya menyelamatkan Nabi Nuh beserta para pengikutnya dengan menaiki perahu besar yang telah Allah perintahkan untuk dibuat sebelumnya.

Baca Juga Beritaku: Kisah Nabi Shaleh AS, Pemahat Batu & Kaum Tsamud

2 Peninggalan Bahtera Nabi Nuh

Sisa-sisa dari perahu Nabi Nuh berada di sekitar 3,9 kilometer dari gunung Ararat Turki, para penjelajah evangelis asal Turki dan China menemukan adanya sisa-sisa dari perahu Nabi Nuh.

Penemuan tersebut berupa potongan kayu-kayu yang dari perahu raksasa pada zaman Nabi Nuh.

Kisah Nabi Nuh telah ada di dalam Al quran, bagaimana perjuangan Nabi Nuh untuk mengajak kaumnya agar menyembah kepada Allah dan serangan kaum yang tidak mau mengikuti ajaran Nabi Nuh.

Akhirnya Allah mendatangkan siksa kepada kaum tersebut sebab perbuatan mereka yang begitu menentang Allah (menyembah berhala).

Allah menurunkan siksa berupa banjir bandang yang menghancurkan seluruh kampung dan penduduk kampung tersebut, banjir menenggelamkan seluruh kota dan hanya menyisakan Nabi Nuh beserta para pengikutnya yang jumlahnya hanya sedikit.

Berikut ini 2 peninggalan dari Nabi Nuh, yaitu :

Bangunan Hitam di dasar Laut Hitam

Adanya bangunan hitam di dasar Laut Hitam merupakan salah satu bukti peninggalan dari kisah Nabi Nuh, saat itu banjir bandang telah terjadi dan menenggelamkan seluruh kota.

Bangunan-bangunan hitam tersebut merupakan bangunan pada masa Nabi Nuh yang ikut tenggelam bersama kaum yang melanggar.

Sungai Raksasa

Sebuah sungai raksasa juga merupakan bukti dari peninggalan bahtera pada masa Nabi Nuh, sungai raksasa tersebut berada di kedalaman Laut Hitam.

Penemuan ini telah dilakukan oleh Parsons bersama dengan timnya, dengan menggunakan kapal selam robot untuk memindai bagian dasar dari Laut Hitam yang berada di Turki.

Suatu keajaiban dan atas izin Allah SWT, penemuan tersebut membuktikan bahwa laut dan sungai dalam satu wilayah. Yaitu sungai yang berada di dasar Laut Hitam memiliki kadar air mineral, sedangkan air yang selain dari aliran sungai tersebut mengandung garam (air asinn), subekhanaullah…. sungguh merupakan kekuasaan dari Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *