Malam Pertama Mr.V Tak Bisa Tembus, ‘Ada Tembok’, Hingga Mary Lakukan ini

Diposting pada

BERITAKU.ID, INT – Hasrat rindu dengan cumbuan selalu menjadi hiasan gaun kebahagiaan saat malam pertama setiap insan yang telah sah dalam kehidupan suami istri, Selasa (27/8/2019).

Pasangan suami istri di Texas mengalami kisah pahit di malam pertama, dengan harapan bersenggemah bersama sang istri tercinta di malam yang panjang terhambat oleh kesakitan luar biasa pada bagian vagina Mary saat menerima penetrasi.

Mery adalah wanita 25 tahun menikah denga James Staud tidak mengetahui hal tersebut sebelum melangsungkan pernikahan.

“Rasanya terasa sangat sakit dan seperti ada dinding bata yang menghalanginya masuk ke dalam (vagina),” kata Mary seperti The Sun.

Mary mengungkapkan, sesungguhnya perasaan tak nyaman tersebut pernah dia rasakan sebelum berhubungan seks, yaitu ketika dia menstruasi dan memakai tampon.

“Saya mencobanya, tetapi seperti ada tembok di sana dan ketika saya paksakan, itu menyakitkan dan tidak nyaman. Jadi segera saya mengeluarkannya,” kata Mary. Bahkan, suatu waktu, dia sempat kesulitan mengeluarkan benda itu dari organ intimnya.

Setelah menikah dan mencoba berhubungan seks bersama suami, ternyata yang dirasakan oleh Mary seperti ada tembok yang menghalangi penetrasi kelamin suaminya untuk masuk ke dalam lubang vaginanya.

Dan rasa sakit hebat yang dirasakan Mary saat penetrasi suaminya dipaksa dan seperti ada tembok di dalam vaginanya.

Para dokter memberitahu hal itu bisa jadi dikarenakan karena kulit yang menghalangi saluran vagina. Sehingga, dia disarankan pengangkatan selaput dara dan kulit berlebih.

Namun, ketika Mary dan James mencoba berhubungan seks lagi setelah operasi, tetap saja aktivitas itu tidak berhasil.

Baru pada 2018, pasangan itu bertemu dengan terapis fisik untuk melatih otot-otot dasar panggul Mary. Dengan terapi manual itu, dia akhirnya mencoba meregangkan dan mengendurkan otot menggunakan dilator.

“Saya belajar untuk merileksasi dasar panggul sepanjang hari ketimbang melenturkan otot dengan erat,” ujarnya.

“Saya juga menerima tusuk jarum kering pada otot-otot di sekitar vagina.” Meski menyakitkan, tetapi dia merasa itu membantunya untuk mengatur ulang otot-otot organ intimnya.

Dukungan suami juga membuatnya berhasil melewati masa-masa depresi dan perawatannya.

“Dia tidak pernah membuat saya merasa buruk tentang saya atau kondisi saya. Dia tidak pernah menekan untuk melakukan hubungan seks,” ungkapnya tentang James.

Setelah melakukan upaya yang di sarankan oleh dokter dan terapis yang dijumpainya, maka masalah yang dialami Mary dapat teratasi.

Hingga kini hubungan seks bersama suaminya berjalan dan melakukan satu kali dalam seminggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *